Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA AN ”A” DENGAN DIAGNOSA GASTROENTRITIS


DI RSU HAJI MAKASSAR

DIANA YANENGGA

19. 04. 038

CI LAHAN CI INSTITUSI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANAKKUKANG MAKASSAR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

2019/2020
STUDY KASUS

Seorang anak laki-laki berumur 5 tahun datang dengan keluhan BAB encer 10 kali.Di
alami sejak ± 1 hari yang lalu, ampas (-), lender (-), darah (-), muntah(-), demam (+),
kurang nafsu makan dan nyeri perut. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 90/60 mmHg,
suhu 38,7⸰C, pernapasan : 23 x/menit, tinggi badan : 123 cm, berat badan : 24kg. Bising
usus hiperaktif :28x/menit, mata cekung, Mukosa bibir kering, turgor kulit kering, nilai
Na⁺: 126 mmol/l, Nilai CL⁻ : 91 mmol/l. Terapi yang diberikan paracetamol 260
mg/8jamintravena, Ranitidine 50 mg/12jam//intravena, Cefriaxone 2gr/jam/intravena.

Pertanyaan:

1. Analisis kasus: Patomekanisme penyakit


2. Diagnosis keperawatan
3. Intervensi
4. Implementasi: tindakan yang lazim dilakukan pada kasus ini
5. Evaluasi
6. Analisis obat
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR

No.RM : 904347

Tanggal : 13 April 2020

Tempat : RSU Haji Makassar

I. DATA UMUM
A. Identitas Klien
Nama : An. “A” Umur : 5 tahun

Tempat tgl lahir: Makassar, 22 Maret 2015 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Suku : Makassar

Pendidikan : PAUD Dx.Medis : Gastroenteritis

Alamat : Makassar Ruangan : Anak

Tgl masuk RS : 11 april 2020 Sumber info : Orang Tua

Golongan darah :B

A. Identitas Orang tua


1. Ayah
Nama : Tn. Y
Umur : 35Tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Makassar
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Ibu
Nama : Ny. D
Umur : 32 Tahun
Pendidikan : SMA
Alamat : Makassar
Pekerjaan : IRT

3. Lain-lain (hubungan keluarga Tante)


Nama : Ny. S
Umur : 28 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Makassar
4. Identitas Saudara Kandung
STATUS
No NAMA USIA HUBUNGAN
KESEHATAN
1. Arsyifah 8 Tahun Saudara Sehat
Kandung

B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama : BAB Encer
2. Alasan masuk RS : Ibu pasien mengatakan anaknya mengeluh BAB
encer disertai demam, nyeri perut dan kurang nafsu makan yang sudah
dialami sejak ±1 hari yang lalu.
3. Riwayat penyakit
Provocative/Palliative: Jika BAB

Quality/quantitas : Tertusuk-tusuk

Region/radiasi : Abdomen

Severity/scale : Skala nyeri 4

Timing : Hilang timbul

II. RIWAYAT KESEHATAN LALU (KHUSUS UNTUK ANAK USIA 0 – 5


TAHUN)
A. Prenatal care
1. Pemeriksaan kehamilan : Pernah, 5 kali selama kehamilan
2. Keluhan selama hamil : Mual muntah, dan sering merasa
pusing
Perawatan selama hamil : Tidak pernah
3. Riwayat terkena radiasi : Tidak pernah
Terapi obat : Tidak ada
4. Kenaikan berat badan selama hamil : 9 kg
5. Imunisasi TT : Tidak pernah
6. Golongan darah ibu :B
7. Golongan darah ayah :B
B. Natal
1. Tempat melahirkan : Di Puskesmas Jongaya
2. Lama dan jenis persalinan : 12 jam dengan cara spontan
3. Penolong persalinan : Bidan
4. Cara untuk memudahkan persalinan: Mengedan
5. Komplikasi waktu lahir : Robekan perineum dengan 2 jahitan
C. Post natal
1. Kondisi bayi : Sehat, BB: 2,800 gram, PB: 142
cm,
2. Apakah anak mengalami : Tidak pernah mengalami penyakit
kuning, kebiruan dan kemerahan
(Untuk semua Usia)
1. Penyakit yang pernah dialami: Batuk
2. Riwayat kecelakaan : Tidak pernah
3. Pernah
Dioperasi : Tidak pernah
Dirawat di RS : Tidak pernah
4. Allergi
Makanan : Tidak ada
Obat-obatan : Tidak ada
Zat/subtansi : Tidak ada
Kimia : Tidak ada
Textile : Tidak ada
5. Konsumsi obat-obatan bebas : Tidak pernah
6. Perkembangan anak dibanding saudara-saudaranya : Kurang baik

III. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram

?
G1: X ? ?

24
40 33 31 28 25 30 28
G2:

35 32
G3:

8 5

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

? : Umur Tidak Diketahui

: Pasien

Identifikasi :
Generasi I : Kakek pasien sudah meninggal dan tidak di ketahui
penyebabnya.
Generasi II : Orang tua pasien masih hidup dan tidak ada riwayat
penyakit yang sama pada pasien.
Generasi III : Pasien anak kedua dari dua bersaudara sedang di rawat di
RSU Haji Makassar dengan diagnosis Gastroentritis

IV. RIWAYAT IMMUNISASI (IMUNISASI LENGKAP)

Reaksi
Waktu
NO Jenis immunisasi Frekuensi setelah Keterangan
pemberian
pemberian
1. BCG Tidak pernah
2. DPT (I,II,III) Tidak pernah
3. Polio (I,II,III,IV) Tidak pernah
4. Campak Tidak pernah
5. Hepatitis Tidak pernah

V. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG


A. Pertumbuhan Fisik
1. Berat badan : 24 kg
2. Tinggi badan : 134 Cm
3. Waktu tumbuh gigi : 10 bulan
B. Perkembangan Tiap tahap
Usia anak saat

1. Berguling : Tidak ketahui


2. Duduk : 8 bulan
3. Merangkak : 9 bulan
4. Berdiri : 11 bulan
5. Berjalan : 13 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : Tidak di ketahui
7. Bicara pertama kali : 11 bulan
8. Berpakaian tanpa bantuan : 4 tahun
VI. RIWAYAT NUTRISI
A. Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Waktu Lahir
2. Cara pemberian : Di susui
3. Lama pemberian : 2 Tahun Lebih
B. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : Sebagai Sampingan
2. Jumlah pemberian : 2x sehari
3. Cara pemberian : Dot
C. Pemebrian makanan tambahan
1. Pertama kali diberikan usia: 7 Bulan
2. Jenis : Bubur
VII. Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian
1. 0 – 4 bln ASI 2 tahun
2. 4 – 12 bln
ASI + Susu Formula + -
3. Saat ini
Bubur
Sampai sekarang
Nasi + Lauk Pauk

VIII. RIWAYAT PSIKOSOSIAL


A. Anak tinggal bersama : Orang Tua
B. Lingkungan berada di : Padat penduduk
C. Rumah dekat dengan : Rumah warga
D. Rumah ada tangga : Ada
E. Hubungan antar anggota keluarga : Terjalin dengan baik
F. Pengasuh anak : Tidak ada
IX. RIWAYAT SPIRITUAL
A. Support sistem dalam keluarga : Ayah menjadi pemberi keputusan, sangat
rukun dalam keluarga
B. Kegiatan keagamaan : Keluarga sering melakukan kegiatan
keagamaan seperti, beribadah bersama
X. REAKSI HOSPITALISASI
A. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
1. Keluarga membawa anaknya ke RS karena: BAB encer yang sudah
dialami sejak ± 1 hari yang lalu
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak: Orang tua sudah
mengetahui kondisi dan penyakit anaknya
3. Bagaimana perasaan orang tua saat ini: Khawatir dengan kondisi anak
saat ini
4. Apakah orang tua selalu berkunjung ke RS: Orang tua pasien
mengatakan selalu berada disamping anaknya dan tidak pernah
meninggalkannya
5. Siapa yang akan tinggal dengan anak : Orang Tua
B. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
1. Mengapa keluarga / orang tua membawa kamu ke RS : Karena BAB
encer dan disertai Demam
2. Menurutmu apa penyebab kamu sakit : Tidah tahu
3. Apakah dokter menceritakan keadaanmu : Ya
4. Bagaimana rasanya dirawat di RS : Bosan dan takut

XI. AKTIVITAS SEHARI-HARI


A. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Selera makan Kurang nafsu makan Tidak nafsu makan
2. Menu makan Nasi,lauk dan sayur Nasi,lauk,sayur, buah

3. Frekuensi makan
2 x sehari 3 x sehari ¼ porsi
4. Makanan yang
Semua makanan Tidak ada
disukai
disukai
5. Makanan Tidak ada

pantangan Tidak ada


Tidak ada
6. Pembatasan pola Tidak ada
Tidak ada
makan
Duduk
Tidak ada
7. Cara makan
Berdo’a sebelum
8. Ritual saat makan
makan

B. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman Air putih+minuman Air putih, teh kotak.

2. Frekuensi minum
4-5 gelas perhari RL 500 ml (20 ttpm

Via Intravena
3. Kebutuhan cairan Terpenuhi ± 3 gelas perhari

4. Kesulitan
Tidak ada Terpenuhi

Tidak ada

C. Eliminasi (BAB & BAK)


Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat WC WC (dengan bantuan)
pembuangan
BAK : 4-5x/hari BAK : 5-6x/hari
2. Frekuensi (waktu)
BAB : 1x/hari, BAB : 10x/ hari

3. Konsistensi BAK: kuning, jernih BAK: kuning, jernih

4. Kesulitan BAB : Lunak BAB : encer


5. Obat pencahar
Tidak ada Tidak ada

Tidak ada Tidak ada

D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
- Siang
2 jam Tidak menentu
- Malam
2. Pola tidur 8 jam Tidak menentu

3. Kebiasaan sebelum Bermain Tidak ada


tidur
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada

E. Personal Hygiene
1. Mandi

- Cara Mandiri Di bantu

- Frekuensi 2 x sehari 1 x dalam 2 hari

- Alat mandi Gayung,sabun Air, sabun, washlap

2. Cuci rambut mandi

- Frekuensi Tidak pernah

- Cara 2 x seminggu

3. Gunting kuku Dibantu

- Frekuensi
Tidak pernah
- Cara 1 x seminggu

4. Gosok gigi Dibantu

- Frekuensi
1 x sehari
- Cara 2 x sehari
Di bantu
Mandiri

F. Aktifitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari-hari Main, Nonton TV Nonton video
2. Pengaturan jadwal kartun
Tidak ada
harian
Tidak ada
3. Penggunaan alat bantu Tidak ada

aktifitas Tidak ada

4. Kesulitan pergerakan
tubuh Tidak ada

Ada. Karena
terpasang infus
intravena

G. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat Senang Tidak masuk
sekolah
sekolah
Tidak ada
Disekolah dan dirumah

2. Waktu luang Tidak ada


Senang

3.Perasaan setelah Tidak ada


Bermain
rekreasi Tidak ada
Bersama keluarga

3. Waktu senggang

4. Kegiatan hari libur

H. PEMERIKSAAN FISIK
Hari : Selasa
Tanggal : 14 April 2020
Jam : 10.00
A. Keadaan umum klien
1. Kesadaran :
Composmentis
2. Penampilan dihubungan dengan usia : Sesuai
dengan usianya
3. Ekspresi wajah : Tenang
4. Kebersihan secara umum : Bersih
5. Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : 90/60mmHg
b. Denyut nadi : 98 x / menit
c. Suhu : 38,7o C
d. Pernapasan : 23 x/ menit
B. Antopometri
1. Tinggi badan : 134 cm
2. Lingkar kepala :-
3. Lingkar dada :-
4. Lingkar perut :-
5. Lingkar Lengan Atas : -
C. Pemeriksaan fisik
1. Kepala
Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala : Bersih

a. Warna rambut : Hitam


b. Penyebaran : Normal
c. Mudah rontok : Tidak
d. Kebersihan rambut : Bersih
Palpasi

Benjolan : Tidak ada

Nyeri tekan : Tidak ada

Tekstur rambut : Halus

2. Muka
Inspeksi
a. Simetris : Simeetris
b. Bentuk wajah : Oval
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : Tenang
Palpasi

Nyeri tekan : Tidak ada

3. Mata
Inspeksi
a. Pelpebra : Tidak ada edema
Tidak ada radang
b. Sclera : Putih
c. Conjungtiva : Anemis
d. Pupil :
1) Isokor
2) Tidak Myosis / midriasis
3) Refleks pupil terhadap cahaya baik
e. Posisi mata :
Simetris / tidak : Simetris
f. Gerakan bola mata : Dapat menggerakan bola mata
g. Penutupan kelopak mata : Dapat menutup kelopak mata
h. Keadaan bulu mata : Lurus dan panjang
i. Penglihatan : Normal, tidak diplopia
Palpasi

Tekanan bola mata : Normal

4. Hidung & Sinus


Inspeksi

a. Posisi hidung : Simetris


b. Bentuk hidung : Normal
c. Keadaan septum : Putih keruh
d. Secret / cairan : epistaksis
5. Telinga
Inspeksi

a. Posisi telinga : Simetris


b. Ukuran / bentuk telinga : Normal
c. Aurikel : Normal
d. Lubang telinga : Bersih, tidak ada
serumen
e. Pemakaian alat bantu :Tidak ada
Palpasi

Nyeri tekan : Tidak

6. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
Keadaan gigi : Tidak ada masalah, Gigi utuh tidak
berlubang
b. Gusi : Merah mudah
c. Lidah
Kotor / tidak : Bersih
d. Bibir
1) Cianosis / pucat / tidak : Pucat
2) Basah / kering / pecah : Kering
3) Mulut berbau / tidak : Tidak
7. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Putih
b. Nyeri tekan : Tidak ada
8. Leher
Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid
Palpasi
a. Kelenjar thyroid : Tidak ada pembesaran
b. Kaku kuduk / tidak : Tidak ada
c. Kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
9. Thorax dan pernapasan
Inspeksi

a. Bentuk dada : Simetris


b. Irama pernafasan : Cepat
c. Pengembangan di waktu bernapas : Tidak ada
d. Tipe pernapasan : Pernapasan
dada
Palpasi

a. Vokal fremitus : Normal


b. Massa / nyeri : Tidak ada massa atau
nyeri
Auskultasi

Suara tambahan : Tidak ada suara napas tambahan

10. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas atas ICS III linea parasternal sinistra
batas kiri ICS V linea midlavikula sinistra
batas kanan ICS IV linea stemalis dextra
Pembesaran jantung : Tidak ada
Auskultasi

a. BJ I : Normal
b. BJ II : Normal
c. BJ III : Normal
d. Bunyi jantung tambahan: Tidak ada
11. Abdomen
Inspeksi
a. Membuncit : Tidak
b. Ada luka : Tidak ada
Palpasi

a. Hepar : Tidak ada pembesaran


b. Lien : Tidak ada pembesaran
c. Nyeri tekan : Tidak ada
Auskultasi

Peristaltik : 15 x/menit

Perkusi

a. Tympani : Normal
b. Redup : Normal
12. Genitalia dan Anus : Normal
13. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
1) Pergerakan kanan / kiri : Normal
2) Pergerakan abnormal : Tidak ada
3) Kekuatan otot kanan / kiri : 5/5
4) Tonus otot kanan / kiri : 5/5
5) Koordinasi gerak : Normal
b. Refleks
1) Biceps kanan / kiri : Fleksi lengan pada sendi siku
2) Triceps kanan / kiri : Ekstensi lengan pada sendi
siku
c. Sensori
1) Nyeri : Tidak ada
2) Rangsang suhu : Ada
3) Rasa raba : Ada
Ekstremitas bawah

a. Motorik
- Gaya berjalan : Normal
- Kekuatan kanan / kiri : 5/5
- Tonus otot kanan / kiri : 5/5
b. Refleks
- KPR kanan / kiri : Normal
- APR kanan / kiri : Normal
- Babinsky kanan / kiri: Normal
14. Status Neurologi.
Saraf – saraf cranial
a. Nervus I (Olfactorius) : penghidu : Normal, dapat menghidu
dengan baik
b. Nervus II (Opticus) : Penglihatan : Penglihatan normal, tidak
rabun
c. Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Trochlearis, Abducens)
- Konstriksi pupil : Normal
- Gerakan kelopak mata :Dapat menggerakan kelopak
mata
- Pergerakan bola mata : Dapat menggerakan bola
mata kesegala arah
- Pergerakan mata ke bawah & dalam : Dapat
menggerakan mata kebawah dan keatas
d. Nervus V (Trigeminus)
- Sensibilitas / sensori : Dapat merasakan ketika dicubit
- Refleks dagu : normal
- Refleks cornea : Mengedip
e. Nervus VII (Facialis)
- Gerakan mimik : Dapat mengekspresikan ketika lagi marah,
sedih dan menangis
- Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Dapat merasakan
manis dan asin dan kecut
f. Nervus VIII (Acusticus)
Fungsi pendengaran : Pendengaran baik, tidak
alat bantu pendengaran

g. Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)


- Refleks menelan : refleks menelan ada
- Refleks muntah : Tidak dikaji
- Pengecapan 1/3 lidah bagian belakang : Dapat merasakan
manis dan asin dan kecut
- Suara : Pelan dan pelo
h. Nervus XI (Assesorius)
- Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : mampu
memalingkan kepaka ke kiri dan kekanan
- Mengangkat bahu : Mampu mengangkat bahu
i. Nervus XII (Hypoglossus)
- Deviasi lidah : Devisiasi lidak tidak

Tanda – tanda perangsangan selaput otak

a. Kaku kuduk : Negative


b. Kernig Sign : Positive
c. Refleks Brudzinski : Positive
d. Refleks Lasegu : Positive
14. Kulit/integumen
a. Textur : Halus
b. Kelembapan : Lembab
c. Lesi : Tidak ada
d. Perubahan warna : Tidak ada
e. Krepitasi :
f. Sensasi, mobilitas : Normal
g. Turgor : Elastis
h. Edema : Tidak ada
15. Kuku
a. Warna : Merah muda
b. Ketebalan : Sedang
c. Kebersihan : Bersih

XII. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


0 – 6 Tahun
Dengan Menggunakan : DDST
1. Motorik kasar : Dapat berlari, berlompat
2. Motorik halus : Dapat menyusun Purzzle
3. Bahasa : Bahasanya mudah dipahami dan dimengerti
4. Personal sosial : dapat berinteraksi dengan baik sesame
temannya

XII. Test Diagnostik


Laboratorium :

Pemeriksaan Nilai Satuan


Na⁺ 126 mmol/l
Cl 91 mmol/l

XIII. Terapi Obat/cairan

Obat
Paracetamol 260 mg/8 jam/Intravena
Ranitidine 50 mg/12 jam/Intravena
Cefriaxone 2 gr/ 12 jam/Intravena
XIV. Patomekanisme
Kondisi peradangan pada gastrointestinal disebabkan oleh infeksi
dengan melakukan invasi pada mukosa, memproduksi enterotoksin.
Mekanisme ini menghasilkan peningkatan sekresi cairan dan atau
menurunkan absorpsi cairan sehingga akan terjadi menyebabkan dehidrasi
dan hilangnya nutrisi dan elektrolit. Mekanisme dasar yang menyebabkan
diare.
Gangguan osmotik, kondisi ini berhubungan dengan asupan
makanan atau zat yang sukar diserap dengan mukosaintestinal dan akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi sehingga
terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus
yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare. Respons inflamasi mukosa, pada seluruh
permukaan intestinal akibat produksi enterotoksin dari agen infeksi
memberikan respon peningkatan aktivitas sekresi air dan elektrolit dari
dinding usus ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena
terdapat peningkatan isi rongga usus.

XV. Analisa Data

Data Masalah
DS
 Ibu pasien mengatakan
anaknya BAB encer 10 kali
dialami sejak ± 1 hari yang
lalu
DO Gangguan kebutuhan cairan
 Pasien nampak lemah
 Mata cekung
 Mukosa bibir kering
 Turgor kulit kering
 TTV
Tekanan darah : 90/60 mmHg,
Nadi: 98 x/menit
Suhu: 38,7 °C
Pernapasan: 23x/menit
DS:
 Ibu pasien mengatakan
anaknya BAB encer 10 kali
dialami sejak ± 1 hari yang
lalu
 Ibu pasien mengatakan Diare
anaknya nyeri perut

DO
 Bising usus hiperaktif :
28x/menit
 Mata cekung
 Mukosa bibir kering
DS
 Ibu pasien mengatakan
anaknya nyeri perut
DO
 Pasien nampak lemah
 Pasien nampak meringis Nyeri akut

 Pengkajian nyeri
P: Jika BAB
Q: Tertusuk-tusuk
R: Abdomen
S: Skala nyeri 4
T: Hilang timbul
DS
 Ibu pasien mengatakan
anaknya demam
DO Hipertermia
 Pasien nampak pucat
 Pasien nampak lemah
 Suhu : 38,7 °C
DS
 Ibu pasien mengatakan
anaknya kurang nafsu makan
 Ibu pasien mengatakan Defisit Nutrisi
anaknya sakit perut
DO
 Pasien nampak lemah
 IMT: 17,91
 Bising usus hiperaktif :
28x/menit

XVI. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan kebutuhan cairan berhubungan dengan eliminasi yang
berlebihan (dehidrasi)
2. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis
4. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit (Gastroentritis)
5. Defisit nutrisi berhubungan dengan tidak mampuan mencerna
makanan
XVII. Intervensi

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI


HASIL
Gangguan kebutuhan Setelah dilakukan asuhan Manajemen cairan
cairan berhubungan keperawatan selama 1x24 jam, Observasi
dengan kehilangan cairan diharapkan status volume 1. Monitor status
aktif cairan pasien balance/seimbang hidrasi (Frekuensi
dengan kriteria hasil : nadi, kekuatan
1. Tidak ada tanda-tanda nadi, kelembaban
dehidrasi mukosa, turgor
2. Elastisitas turgor kulit baik kulit, tekanan
3. Tidak ada rasa haus yang darah)
berlebihan 2. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium (Na,
Cl)
Terapeutik
1. Catat intake dan
output dan hitung
balans cairan 24
jam
2. Berikan cairan
intravena
1.
Diare berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen diare
inflamasi gastrointestinal keperawatan selama 1x24 jam Observasi
maka diharapkan eliminasi 1. Identifikasi penyebab
fekal dapat membaik dengan diare
kriteria hasil: 2. Monitor warna,
1. Nyeri abdomen dari volume, frekuensi dan
menurun (1) menjadi cairan tinja
sedang (3) 3. Monitor tanda dan
2. Konsistensi feses dari gejaa hypovolemia
memburuk (1) menjadi (tekanan darah turun,
cukup membaik (4) turgor kulit turun,
3. Frekuensi defekasi mukosa mulut kering,
Konsistensi feses dari BB menurun)
memburuk (1) menjadi Terapeutik
cukup membaik (4) Berikan cairan
4. Peristaltic usus intravena (ringer
Konsistensi feses dari laktak, ringer asetat)
memburuk (1) menjadi Edukasi
cukup membaik (4) Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
dengan agen cedera keperawatan selama 1x24 jam Observasi
fisiologis maka diharapkan tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
dapat menurun dengan kriteria karakteristik,
hasil: durasi, frekuensi,
1. Keluhan nyeri dari kualitas, intensitas
meningkat (1) menjadi nyeri
sedang (3) 2. Identifikasi skala
2. Meringis dari nyeri
meningkat (1) menjadi Terapeutik
sedang (3) 1. Control lingkungan
3. Gelisah dari meningkat yang memperberat
(1) menjadi sedang (3) rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
2. Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
2. Ajarkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
Kolabotasi pemberian
analgesic, jika perlu
Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermia
dengan proses penyakit keperawatan selama 1x24 jam Observasi
(Gastroentritis) maka diharapkan termoregulasi 1. Identifikasi
dapat membaik dengan kriteria penyebab
hasil: hipertermia (mis.
1. Pucat dari meningkat Dehidrasi, terpapar
(1) menjadi sedang (3) lingkungan panas)
2. Takikardi dari 2. Monitor suhu
meningkat (1) menjadi tubuh
sedang (3) Terapeutik
3. Suhu tubuh dari Longgarkan atau
memburuk (1) menjadi lepaskan pakaian
cukup membaik (4) Edukasi
4. Pengisian kapiler dari Anjurkan tirah baring
memburuk (1) sedang Kolaborasi
(3) Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Defisit nutrisi Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nutrisi
berhubungan dengan tidak keperawatan selama 1x24 jam Observasi
mampuan mencerna diharapkan status nutrisi dapat 1. Monitor asupan
makanan membaik dengan kriteria makanan
hasil: 2. Monitor berat
1. Porsi makanan yang badan
dihabiskan dari Terapeutik
menurun (1) menjadi 1. Berikan makanan
cukup membaik (4) tinggi kalori dan
2. Berat badan dari tinggi protein
memburuk (1) menjadi 2. Berikan suplemen
sedang (3) makanan, jika perlu
3. Indeks masa tubuh Edukasi
(IMT) dari memburuk Ajarkan diet yang
(1) menjadi sedang (3) diprogramkan
4. Nafsu makan dari Kolaborasi
memburuk (1) menjadi Kolaborasi dengan
cukup membaik (4) ahli gizi untuk
menetukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN HARI I

DIAGNOSA HARI/TANGGA IMPLEMENTASI EVALUASI


L
Gangguan kebutuhan cairan Selasa, 14 April Manajemen cairan S:
berhubungan dengan 2020 Observasi  Ibu pasien
eliminasi yang berlebihan 1. Memonitor status hidrasi mengatakan anaknya
(dehidrasi) (Frekuensi nadi, kekuatan nadi, BAB encer 10 kali
kelembaban mukosa, turgor dialami sejak ± 1
kulit, tekanan darah) hari yang lalu
Hasil: Mukosa bibir kering, O:
turgor kulit kering, Tekanan  Pasien nampak
darah : 90/60 mmHg, Nadi: 98 lemah
x/menit,  Mata cekung
2. Memonitor hasil pemeriksaan  Mukosa bibir kering
laboratorium (Na, Cl)  Turgor kulit kering
-
Hasil: Na+ : 126 mmol/l, Cl :91 A: Masalah belum teratasi
mmol/l P: Lanjutkan intervensi
Terapeutik 1. Monitor status
1. Mencatat intake dan output dan hidrasi (Frekuensi
hitung balans cairan 24 jam nadi, kekuatan nadi,
Hasil: kelembaban mukosa,
Input : turgor kulit, tekanan
- Air minum = 30 cc darah)
- Cairan infus = 370cc 3. Catat intake dan
Output output dan hitung
- Urine = 400 cc balans cairan 24 jam
2. Memberikan cairan intravena
Hasil: Terpasang infus Nacl
0,9%
Diare berhubungan dengan Selasa, 14 April Manajemen diare S:
inflamasi gastrointestinal 2020 Observasi  Ibu pasien
1. Mengidentifikasi penyebab diare mengatakan anaknya
Hasil: Belum diketahui secara pasti BAB encer 10 kali
2. Memonitor warna, volume, dialami sejak ± 1
frekuensi dan cairan tinja hari yang lalu
Hasil: Frekuensi 10x dalam sehari
O:
3. Memonitor tanda dan gejaa
 Bising usus
hypovolemia (tekanan darah turun,
hiperaktif :28x/menit
turgor kulit turun, mukosa mulut A: Masalah belum teratasi
kering, BB menurun) P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Tekanan darah : 90/60 1. Identifikasi
mmHg, Turgor kulit kering, penyebab diare
mukosa bibir kering, BB: 24 kg 2. Monitor warna,
Terapeutik volume, frekuensi
Memberikan cairan intravena dan cairan tinja
(ringer laktat, ringer asetat) 3. Monitor tanda dan
Hasil: Terpasang cairan infus Nacl gejaa hypovolemia
0,9% (tekanan darah turun,
Edukasi turgor kulit turun,
Menganjurkan makanan porsi mukosa mulut
kecil dan sering secara bertahap kering, BB menurun)
Hasil: Ibu pasien paham dan
mengerti informasi yang telah
disampaikan oleh perawat
Nyeri akut berhubungan Selasa, 14 April Manajemen nyeri S:
dengan agen cedera 2020 Observasi  Ibu pasien
fisiologis 1. Mengidentifikasi lokasi, mengatakan anaknya
karakteristik, durasi, frekuensi, nyeri perut
kualitas, intensitas nyeri O:
Hasil:  Pasien nampak
Pengkajian nyeri lemah
P: Jika BAB  Pasien nampak
Q: Tertusuk-tusuk meringis
R: Abdomen A: Masalah belum teratasi
S: Skala nyeri 4 NRS P: Lanjutkan Intervensi
T: Hilang timbul 1. Identifikasi lokasi,
2. Mengidentifikasi skala nyeri karakteristik, durasi,
Hasil: skala nyeri 4 NRS frekuensi, kualitas,
Terapeutik intensitas nyeri
Menfasilitasi istirahat dan tidur 2. Identifikasi skala
Hasil: Ibu pasien mengatakan nyeri
anaknya sulit tidur dikarenakan 3. Fasilitasi istirahat
perutnya sakit dan tidur
Edukasi 4. Ajarkan teknik non
1. Menjelaskan penyebab, farmakologis untuk
periode, dan pemicu nyeri mengurangi rasa
Hasil: Ibu pasien mengerti dan nyeri
paham penjelasan dari perawat
2. Mengajarkan teknik non
farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
Hasil: Nyeri belum berkurang
Kolaborasi
Kolabotasi pemberian analgesic,
jika perlu
Hasil: Pemberian obat paracetamol 260
mg/8 jam
Hipertermia berhubungan Selasa, 14 April Manajemen hipertermia S:
dengan proses penyakit 2020 Observasi  ibu pasien mengatakan
(Gastroentritis) 1. Mengidentifikasi penyebab anaknya demam
hipertermia (mis. Dehidrasi, O:
terpapar lingkungan panas) 1. Pasien nampak pucat
Hasil: Terjadinya proses 2. Suhu : 38,9 °C
peradangan pada lambung A: Masalah belum teratasi
sehingga mengakibatkan P: Lanjutkan intervensi
demam 1. Identifikasi
2. Memonitor suhu tubuh penyebab
Hasil: Suhu: 38,7 °C hipertermia (mis.
Terapeutik Dehidrasi, terpapar
Melonggarkan atau lepaskan lingkungan panas)
pakaian 2. Monitor suhu tubuh
Hasil: Baju yang digunakan 3. Longgarkan atau
pasien baju yang besar dan lepaskan pakaian
dapat menyerap keringat
Edukasi
Menganjurkan tirah baring
Hasil: Saat ini pasien terbaring
lemah ditempat tidur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
Hasil: Terpasang infus Nacl 0,9%
Defisit nutrisi berhubungan Selasa, 14 April Manajemen nutrisi S:
dengan tidak mampuan 2020 Observasi  Ibu pasien
mencerna makanan 1. Memonitor asupan makanan mengatakan anaknya
Hasil: Pasien memakan bubur kurang nafsu makan
nasi, sayur dan buah-buahan O:
2. Memonitor berat badan  Pasien nampak
Hasil: BB: 24 kg lemah
Terapeutik  IMT: 17,91
1. Memberikan makanan tinggi A: Masalah belum teratasi
kalori dan tinggi protein P: Lanjutkan intervensi
Hasil: Pasien telah diberi 1. Identifikasi
makanan yang tinggi kalori dan kebutuhan kalori dan
tinggi protein jenis nutrient
2. Memberikan suplemen 2. Monitor asupan
makanan, jika perlu makanan
Hasil: Telah diberi suplemen 3. Monitor berat badan
makanan untuk meningkatkan 4. Berikan makanan
nafsu makan pasien tinggi kalori dan
Edukasi tinggi protein
Mengajarkan diet yang 5. Berikan suplemen
diprogramkan makanan, jika perlu
Hasil: Ibu pasien mengerti dan 6. Ajarkan diet yang
paham diet yang harus diprogramkan
diprogramkan untuk anaknya
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menetukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
Hasil: Telah dikolaborasikan
dengan ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai