Praktikum 1
Halaman 24
Nama Kelompok 1:
Dian Raholdi (190462201057)
Ruth Febiola
Nurul Syafinah (190462201038)
Rohima Rahmawati (190462201058)
Soal :
1. Menidentifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat di antisipasi melalui Pendidikan
kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEK,
tuntutandan kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global saat ini.
2. Kumpulkanlah data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut tentang
masalah tersebut.
3. Kemukakanlah program Pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang dapat
dilakukan guna mengantisipasi masalah tersebut.
4. Susunlah bentuk program tersebut secara tertulis.
Jawab :
1. Masalah “PENDIDIKAN”
Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam. Pertumbuhan
penduduk yang pesat dan proses pembangunan yang terus meningkat, menjadikan negara
Indonesia sebagai negara yang berkembang. Namun, sebagai negara berkembang tentunya
membuat permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia semakin beragam. Tingkat
pendidikan dan angka harapan hidup yang rendah, kemiskinan dan pengangguran yang belum
teratasi sehingga mengandalkan pinjaman dari luar negeri dan menyebabkan hutang negara
terus bertambah.
D. Faktor Penyebab
1. Mahalnya biaya Pendidikan.
Meski pemerintah telah mencanangkan pendidikan gratis, namun untuk beberapa masyarakat
pendidikan masih dinilai mahal. Kalaupun mereka dapat bersekolah, tidak mampu memilih
sekolah yang berkualitas.
2. Rendahnya kualitas guru.
Keadaan guru juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum memiliki
profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam
pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan
penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.
3. Rendahnya kesejahteraan guru.
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat rendahnya kualitas
pendidikan Indonesia. Guru-guru PNS secara umum pada masa sekarang telah memeiliki
kesejahteraan memadai, apalagi yang telah lulus sertifikasi. Namun guru-guru swasta yang
jumlahnya tak kalah banyak dengan PNS nasibnya belum banyak berubah. Sebagaian yang
telah lulus sertifikasi telah mendapat perbaikan penghasilan, namun sisanya masih jauh lebih
besar.
4. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan.
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Adanya ketidakserasian
antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja ini disebabkan kurikulum yang materinya
kurang funsional terhadap keterampilan yang dibutuhkan ketika peserta didik memasuki
dunia kerja.
5. Fasilitas pendidikan yang kurang memadai
Yang menjadi permasalahan pendidikan di Indonesia adalah fasilitas pendidikan yang masih
kurang memadai. Banyak sekolah-sekolah yang bangunannya sudah hampir rubuh, fasilitas
yang kurang lengkap dan menyebabkan pendidikan tidak dapat berkembang secara optimal.
6. Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan
Perhatian yang diberikan pemerintah dalam hal pendidikan di kota dan di desa sangatlah
berbeda. Pemerintah lebih memperhatikan pendidikan di perkotann. Salah satu contohnya
ialah dalam masalah kesejahteraan guru. Gaji guru di desa jauh lebih rendah dibading gaji
guru di kota. Hal ini menyebabkan banyak guru yang lebih memilih bekerja di kota daripada
di desa, sehingga kualitas guru di kota lebih baik dari di desa.
7. Lokasi yang jauh dari desa
Jarak sekolah yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka, ditambah alat transportasi yang
kurang, membuat masyarakat di desa memilih untuk tidak bersekolah. Atau melanjutkan
bekerja daripada harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju ke sekolah.
3. Program Pendidikan Kewarganegaraan dan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah telah memberikan solusi untuk penanganan masalah pendidikan di Indonesia,
antara lain :
Membuat UU tentang Pendidikan. Terdapat dalam pasal 31 UUD 1945, yaitu :
1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
4. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari
anggaran
pendapatan dan belanja negara (APBN) serta dari anggaran pendapatan daerah (APBD)
untuk mememenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
a. Memberikan Bantuan Operasional Sekolah.
b. Memberikan beasiswa bidik misi untuk masyarakat berprestasi yang kurang mampu.
c. Memberikan sekolah gratis.