Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH METODE STATISTIKA

DISTRIBUSI SAMPLING

DISUSUN OLEH:

1. IQBALDIANSYAH (190384202012)

2. JULIE HARYANIE (190384202047)

3. M. ADE KURNIA (190384202067)

DOSEN PENGAMPU

PUJI ASTUTI, S.Pd.,M.Sc

UNIVERSITAS MARITIM RA JA ALI HAJI

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


PEMBAHASAN

A. Menentukan ukuran sampel

Menurut Lusiana.et.al (2015: 43-44) Untuk dapat menentukan dengan tepat


banyaknya jumlah subyek penelitian yang harus diambil, paneliti harus mengetahui terlebih
dahulu apa yang menjadi unit analisis dan penelitian. Unit analisis atau satuan subyek yang
dianalisis sangat tergantung pada siapa yang diteliti. Apabila penelitian tentang siswa maka
sebagai unit analisis adalah siswa.

Besarnya jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel
yang mewakili l00% populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah
sampel mendekati jumlah populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi
akan semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan
semakin besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel, yaitu:

a) Unit analisis
b) Pendekatan atau model penelitian
c) Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi
d) Keterbatasan penelitian

Syarat dalam menentukan ukuran sampel:

a) Ukuran populasi (N) diketahui


b) Pilih taraf signifikansi a yang diinginkan

Ada tiga metode praktis yang dapat digunakan dalam menentukan jumlah sampel, yaitu:

1. Tabel Krejcie

Krejcie dan Morgan (1970) sampai Sekaran (1992) membuat daftar yang bisa dipakai untuk
menentukan jumlah sampel sebagai berikut:
Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S) Populasi (N) Sampel (S)
10 10 220 140 1.200 291
15 14 230 144 1.300 297
20 19 240 148 1.400 302
25 24 250 152 1.500 306
30 28 260 155 1.600 310
35 32 270 159 1.700 313
40 36 280 162 1.800 317
45 40 290 165 1.900 320
50 44 300 169 2.000 322
55 48 320 175 2.200 327
60 52 340 181 2.400 331
65 56 360 186 2.600 335
70 59 380 191 2.800 338
75 63 400 196 3.000 341
80 66 420 201 3.500 346
85 70 440 205 4.000 351
90 73 460 210 4.500 354
95 76 480 214 5.000 357
100 80 500 217 6.000 361
110 86 550 226 7.000 364
120 92 600 234 8.000 367
130 97 650 242 9.000 368
140 103 700 248 10.000 370
150 108 750 254 15.000 375
160 113 800 260 20.000 377
170 118 850 265 30.000 379
180 123 900 269 40.000 380
190 127 950 274 50.000 381
200 132 1.000 278 75.000 382
210 136 1.100 285 100.000 384

2. Pendapat Slovin

N
N= 1+ N d2

Keterangan:

n = ukuran sampel  

N = ukuran populasi

d = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih


dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 2%.
Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%,
maka jumlah sampel yang digunakan adalah :

125
N= 2
1+ 125.( 0,1)

125
N = 1+ 125. 0,01❑

125
N = 1+ 1,25❑

125
N = 2,25

N = 55,5 dibulatkan menjadi 55.

Pemakaian rumus di atas mempunyai asumsi bahwa populasi berdistribusi normal. Untuk 
informasi lebih jauh tentang pemakaian rumus di atas, Paguso, Garcia, dan Guerrero (1978)
yang dikutip Sevilla (1993) memperlihatkan batas kesalahan yang tidak dapat digunakan
pada ukuran populasi.

3. Pendapat Gay

Dia menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan pada
desain penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

Disebabkan oleh variasi acak yang terjadi dari sampel ke sampel lainnya (jika  pengambilan
sampel dilakukan berulang-ulang pada populasi yang sama).

PENUTUP

A. Kesimpulan

Untuk menentukan banyaknya jumlah subyek penelitian yang harus diambil, paneliti
harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi unit analisis dan penelitian. Besarnya
jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang mewakili l00%
populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati jumlah
populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan semakin kecil, dan
sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan semakin besar
kemungkinan kesala!an dalam melakukan generalisasi.
B. Saran

Demikian makalah yang dapat penulis susun, penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Karena itu, keterbatasaan ini kiranya akan dapat diminimalis dengan
partisipasi pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang konstruktif agar makalah
kedepan dapat lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Lusiana et.al. 2015. Buku ajar metodologi penelitian kebidanan. Yogyakarta : budi utama

Umar H. 1997. Riset sumber daya manusia. Jakarta: gramedia pustaka

Sekaran U. 1992. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Edisi 4 Buku I. Jakarta: Salemba
Empat. Universitas Kristen Maranatha

Sevilla, et. Al. (1993). Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Indonesia

Hebel R et. Al. 2008. Epidemiologi dan biostatistika. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai