Family Nursing
Disusun Oleh :
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. T
2. Alamat : Jalan Kalitaman
3. Pekerjaan KK : Buruh
4. Pendidikan KK : SLTA/Sederajat
5. Komposisi Keluarga :
1. Genogram
Tn. T merupakan anak pertama dari tiga orang bersaudara. Ayah dan Ibu dari Tn.T
telah meninggal karena status yang sudah lanjut usia.
Ny.S merupakan anak ke dua dari empat orang bersaudara. Ayah dan Ibu dari Ny.S
telah meninggal karena status yang sudah lanjut usia.
Tn. T dan Ny.S menikah dan mempunyai satu orang anak. Anak W sekarang berusia
33 Tahun dan belum menikah.
Keluarga Tn. T termasuk tipe keluarga inti (Nuclear Family) karena didalam satu
rumah terdapat ayah, ibu dan anak.
2. Suku/Bangsa :
Bahasa yang digunakan keluarga Tn. T adalah bahasa Jawa karena berasal dari Jawa.
Dalam keluarga tidak ada pantangan makanan apapun, tapi apabila ada anggota yang
sakit cukup parah, Biasanya sebelum dibawa ke Puskesmas / ke dokter terdekat,
biasanya dibelikan obat di warung terlebih dahulu.
3. Agama :
Keluarga Tn. T semuanya beragama kristen. Anggota keluarga setiap hari minggu
selalu pergi ke gereja untuk beribadah. Anak Tn.T setiap hari selalu ke gereja
dikarenakan An.W sebagai guru atau pengajar di gereja tersebut.
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Berdasarkan data yang dikaji, status sosial ekonomi yang dimiliki keluarga baik.
Sumber pendapatan perbulan rata-rata : Rp. 500.000
5. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Aktivitas Rekreasi Keluarga biasanya pergi ke tempat wisata, dan menonton tv.
KM
WC
T
Dapur eras
R. tamu
Gudang Kamar 2 Kamar 1
V. Fungsi Keluarga
19. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. T merupakan keluarga yang sederhana. Dalam mencapai tujuan, Tn. T
selalu mendapat dukungan dari keluarganya. Namun, ketika Tn. T sakit atau masalah
kesehatan Tn. T terganggu, Tn. T mengkonsumsi obat warung dan obat herbal. Tn. T
juga sering ke layanan kesehatan sendiri jika kesehatan Tn. S sudah dianggap parah..
20. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. T tidak mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit
Hipertensi. Hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari / mengetahui
pengertian, penyebab serta tanda dan gejala dari penyakit Hipertensi. Kemampuan
keluarga dalam mengambil keputusan juga terbatas karena kurang pengetahuan
keluarga tentang Hipertensi.
21. Fungsi Reproduksi
Tn.J mempunyai satu orang anak.
22. Fungsi Ekonomi
Keluarga Tn. T menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ny. S mengatakan penghasilannya jarang ada sisa tiap bulannya, sebaliknya kadang
masih kekurangan.
23. Fungsi Perawatan Kesehatan
a) Mengenal masalah kesehatan
Keluarga mengenal masalah kesehatan yang dialami oleh Tn. T hipertensi, namun
tidak segera di tangani atau dibawa ke pelayanan kesehatan. Apabila Tn. T
merasakan pusing tekanan darah Tn. S naik, maka Tn. T hanya beristirahat atau
mengkonsumsi obat warung dan obat herbal.
b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan
Bila Tn. T sakit, Tn. T tidak langsung ke pelayanan kesehatan tetapi
mengkonsumsi obat warung atau obat herbal, namun apabila sakit yang dirasakan
sudah sangat parah maka keluarga dan Tn. T akan pergi ke pelayanan kesehatan.
Tn. S juga mengatakan sudah mengetahui penyakit yang diderita tetapi masih
melakukan aktivitas yang memicu kambuhnya penyakit tersebut.
c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Keluarga Tn. T dapat merawat Tn. T ketika sakit.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan yang sehat
Tn. T membersihkan rumahnya setiap hari namun tedapat banyak perabotan rumah
yang teratur, tempatnya, sampah ditimbun, pencahayaan yang kurang, pengurasan
bak mandi dilakukan 3x dalam 1 minggu.
e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
KeluargaTn. T tidak memeriksakan diri ke puskesmas atau pelayanan kesehatan
bila sakit . Penyakit yang diderita Tn. T termasuk dalam kategori parah. Tn. T
rutin mengkonsumsi obat hipertensi yang diberikan oleh tenaga kesehatan seperti
Amodipline, Simuastatin. namun saat hipertensi Tn. T kambuh, Tn. T tidak pergi
ke pelayanan kesehatan karena menurut Tn. T bahwa rasa sakit yang dialami
tersebut akan hilang dengan sendirinya setelah istirahat.
VI. Stres dan Koping Keluarga
24. Stresor Jangka Pendek dan Jangka Panjang
a) Stesor Jangka Pendek
Tn.T mengatakan sering pusing dan kepala sering merasa sakit
b) Stesor Jangka Panjang
Tn. T sering khawatir karena penyakitnya dapat menganggu dia untuk tidak
dapat melakukan aktivitas dengan baik.
25. Kemampuan Keluarga berespon terhadap Stresor
Apabila ada masalah, Tn. T biasanya selalu bersabar dan menyuruh anggota keluarga
yang lain untuk bersabar pula serta menyerahkan semua kepada Tuhan Yesus.
26. Strategi Koping yang digunakan
Dalam menghadapi suatu masalah, biasanya Tn.T berunding dengan istri dan anaknya
27. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak melakukan kekerasan atau perlakuan kejam terhadap anak
28. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. T berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa ada
yang mengalami gangguan kesehatannya. Sehingga semua bisa berjalan lancar tanpa
hambatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
6. Penilaian (Scoring )
Diagnosa Keperawatan
1) Ketidakefektifan Manajemen Kesehataan
Keadaan sejahtera/krisis 1
3/3 X 1 =
1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah Motivasi keluarga untuk
Mudah 1 mengatasi masalah cukup.
Sebagian 2 Pengetahuan keluarga
Tidak dapat 0 untuk penyakit kurang
1/2 X 2 =
1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi 3 Masalah sering dirasakan
Cukup 2 dan adanya support system
3/1 X 1 =
3
Total Skor 5 2/3
Keadaan sejahtera/krisis 1
2/3 X 1 =
1
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah Motivasi keluarga untuk
Mudah 2 mengatasi masalah cukup.
Sebagian 1 Pengetahuan keluarga
1/2 X 2 =
1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi 3 Keluarga mempunyai
Cukup 2 motivasi untuk merawat
Rendah 1 Tn.S
2/3 X 1 =
2/3
4 Menonjolnya masalah
Masalah berat harus 2 Keluarga merasakan adanya
ditangani 1 masalah tersebut dan
Ada masalah, tetapi tidak 1 melakukan pengobatan
perlu ditangani sendiri
Masalah tidak dirasakan 2/2 X 1 =
1
Total Skor 3 2/3
3) Ansietas
2/3 X 1 =
2/3
2 Kemungkinan masalah untuk
diubah Pemberian penjelasan yang
Mudah 2 tepat dapat membantu
Sebagian 1 menurunkan rasa cemas
Tidak dapat 1
1/2 X 2 =
1
3 Potensial masalah untuk dicegah
Tinggi 3 Penjelasan dapat membantu
Cukup 2 mengurangi rasa cemas
Rendah 1
2/3 X 1 =
2/3
4 Menonjolnya masalah
Masalah berat harus 2 Keluarga menyadari dengan
ditangani 1 mekanisme koping yang
Ada masalah, tetapi tidak baik dapat mengurangi rasa
perlu ditangani cemas Tn. J
Masalah tidak dirasakan 0
1/2 X 1 =
1/2
Total Skor 2 5/6
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
P:
Melakukan pemeriksaan TTV
2 Desember 2 S:
2019
Klien dan keluarga mengatakan akan melakukan kontrol ke
pelayanan kesehatan
O:
Klien dan keluarga tampak mengerti dengan penjelasan
perawat.
A:
Masalah teratasi
P:
Evaluasi intervensi yang sudah dilakukan.
3 Desember 3 S:
2019 Tn. T dan keluarga mengatakan sudah mulai sedikit mengerti
mengenai hipertensi
Tn.T mengatakan akan berkunjung untuk pemeriksaan lebih
lanjut di fasilitas tenaga kesehatan yang ada
O:
TTV Tn.T = - TD : 170/120 mmHg
- S : 36,5 oC
- N : 87 x/m
TTV Ny.S = - TD : 120/80 mmHg
- N : 81 x/m
- S : 36 o
TTV Nn. W = - TD : 120/90 mmHg
- N : 81 x/m
- S : 36 oC
P:
Melakukan pemeriksaan TTV