Anda di halaman 1dari 7

Kisah Nabi Sulaiman, Raja dari Segala Makhluk

Tim, CNN Indonesia

Rabu, 13/05/2020 17:00

Bagikan :

Salah satu yang dapat diteladani dari kisah Nabi Sulaiman adalah sifat rendah hati meskipun memiliki banyak keahlian

dan bala dukungan. (Diolah dari Istock)

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah Nabi Daud AS wafat, anaknya yakni Nabi Sulaiman
meneruskan kerajaan Bani Israil. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil
dari kisah Nabi Sulaiman yang merupakan raja segala makhluk.

"Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)," firman Allah SWT dalam Alquran surat
Sad ayat 30.

Nabi Sulaiman AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani. Allah mengutus
Nabi Sulaiman untuk memperbaiki akhlak Bani Israil. Sulaiman berdakwah berdasarkan
Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud.

Selain menjadi nabi, Allah SWT juga menganugerahkan kerajaan yang besar yang pernah
ada di dunia untuk Sulaiman.

Lihat juga:
Kesungguhan Tobat Nabi Yunus, Cerita dan Doa di Perut Paus

Dia menjadi raja untuk segala makhluk. Tak hanya manusia, Sulaiman merajai binatang
serta makhluk gaib seperti jin dan setan. Allah SWT menjadikan jin dan setan tunduk pada
Nabi Sulaiman.

"Dan (Kami tundukkan pula kepada Sulaiman) segolongan setan-setan yang menyelam (ke
dalam laut) untuknya dan mereka mengerjakan pekerjaan selain itu; dan Kami yang
memelihara mereka itu," firman Allah dalam Alquran surat Al-Anbiya ayat 82.

Dalam surat Saba dijelaskan para jin itu bekerja untuk Nabi Sulaiman membuat gedung-
gedung yang tinggi, patung-patung, dan piring-piring besar. Nabi Sulaiman juga diberi
mukjizat melunakkan tembaga.

Alkisah, pada suatu hari Sulaiman mengumpulkan bala tentaranya yang terdiri dari jin,
manusia, dan burung yang berbaris dengan tertib.

Saat memeriksa kawanan burung, Sulaiman melihat burung Hud-Hud tak ada di tempat.

"Mengapa aku tidak melihat Hud-hud, apakah ia termasuk yang tidak hadir? Pasti akan
kuhukum ia dengan hukuman yang berat atau kusembelih ia, kecuali jika ia datang
kepadaku dengan alasan yang jelas," kata Sulaiman, sesuai dengan surat An-Naml ayat 20-
21.

Tak lama, Hud-Hud pun datang dan langsung memberi kabar dari negeri Saba.

"Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari
negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan," kata Hud-Hud.
Ilustrasi: Burung Hud-Hud membawa kabar kepada Nabi Sulaiman bahwa ada
seorang perempuan dengan singgasana yang besar, Ratu Balqis. Ia dan
pengikutnya disebut menyembah matahari. (Foto: iStock/Liliboas)

Lihat juga:
Kisah Nabi Muhammad Menerima Wahyu, Asal Mula Nuzulul Quran

Hud-Hud memberi tahu bahwa dia menjumpai seorang perempuan dengan singgasana
yang besar. Perempuan itu adalah Ratu Balqis.

Hud-Hud menyebut Ratu Balqis dan pengikutnya menyembah matahari.

Sulaiman tak langsung percaya pada berita yang disampaikan burung Hud-Hud.

"Akan kami lihat, apa kamu benar, atau termasuk yang berdusta.

Sulaiman lalu memerintahkan Hud-Hud untuk membawa sebuah surat ke Negeri Saba.

Saat mendapati surat itu, Ratu Balqis tampak terkejut dan kebingungan.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, janganlah engkau berlaku
sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri,"
tulis Sulaiman dalam surat itu.
Balqis lalu mengutus anak buahnya untuk mengirimkan hadiah berupa harta benda yang
berlimpah untuk Nabi Sulaiman.

Nabi Sulaiman menolak hadiah itu dan mengancam bakal berperang melawan kerajaan
Ratu Balqis.

"Apa yang Allah berikan kepadaku lebih baik daripada apa yang Allah berikan kepadamu;
tetapi kamu merasa bangga dengan hadiahmu. Kembalilah kepada mereka! Sungguh, Kami
pasti akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mampu
melawannya, dan akan kami usir mereka dari negeri itu secara terhina dan mereka akan
menjadi (tawanan) yang hina dina," kata Sulaiman.

Sulaiman lalu menanyakan kepada bala tentaranya siapa yang sanggup membawa
singgasana Ratu Balqis ke hadapannya sebelum mereka datang menyerahkan diri.

Ifrit dari golongan jin berkata bahwa ia sanggup membawa singgasana itu sebelum Nabi
Sulaiman bangkit berdiri dari tempat duduknya. Seorang yang lain berkata bahkan dia
sanggup membawa singgasana itu sebelum Nabi Sulaiman sempat mengedipkan mata.

Seketika, singgasana Ratu Balqis terlihat di hadapan Nabi Sulaiman. Balqis pun tiba di
Kerajaan Nabi Sulaiman. Balqis kagum dengan kemewahan kerajaan Sulaiman.

Saat diminta masuk ke dalam istana, Balqis menyingkapkan pakaiannya karena mengira
sedang melewati kolam air yang besar.

"Sesungguhnya ini hanyalah lantai istana yang dilapisi kaca," kata Sulaiman.

Balqis lalu berserah diri kepada Allah SWT.

"Ya Tuhanku, sungguh, aku telah berbuat zalim terhadap diriku. Aku berserah diri bersama
Sulaiman kepada Allah, Tuhan seluruh alam," ucap Balqis.

Tunduknya Ratu Balqis membuat kerajaan Nabi Sulaiman semakin luas.


Lihat juga:
Kisah Nabi Ibrahim dan Pertanyaan Masa Kecil tentang Tuhan

Nabi Sulaiman juga diberikan Allah mukjizat yang dapat menundukkan angin. Dengan angin
itu, Nabi Sulaiman bisa melakukan perjalanan dengan cepat.

"Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya pada waktu pagi sama
dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya pada waktu sore sama dengan perjalanan
sebulan (pula)," surat Saba ayat 12.

Nabi Sulaiman lalu wafat di usia 66 tahun. Nabi Sulaiman meninggal dengan cara yang
berbeda dibandingkan manusia lainnya. Nabi Sulaiman meninggal saat duduk di atas kursi.
Kematiannya baru diketahui setelah tongkat milik Nabi Sulaiman dimakan oleh rayap.

"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang
menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya.
Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang
gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan," firman Allah dalam surat
Saba ayat 13.

Dari kisah Nabi Sulaiman terdapat sejumlah pelajaran yang dapat dipetik. Nabi Sulaiman
selalu memperhatikan kehadiran dan kerja bala tentaranya. Dia mampu mengatur dengan
baik.

Saat burung Hud-Hud tak ada, Nabi Sulaiman bersikap bijak dengan tidak langsung
menghukumnya. Namun, Nabi Sulaiman mendengarkan alasan burung Hud-Hud terlebih
dahulu.

Nabi Sulaiman juga tidak pernah menyombongkan diri walaupun memiliki banyak keahlian
dan memimpin banyak pasukan. Nabi Sulaiman juga menunjukkan kebijaksanaannya saat
menyadarkan Ratu Balqis. (ptj/NMA)

Simak video terkait di bawah ini:

VIDEO: Seni Menggapai Kebahagiaan


Bagikan :
kisah nabi   nabi allah   bulan ramadan   ramadhan   kisah teladan nabi sulaiman

ARTIKEL TERKAIT
Kisah Nabi

Kisah Nabi Daud dan Napak Tilas Muasal Puasa Daud


Gaya Hidup1 bulan yang lalu

Kisah Nabi

Kesungguhan Tobat Nabi Yunus, Cerita dan Doa di Perut Paus


Gaya Hidup1 bulan yang lalu

Yang Terjadi Jika Lupa Membaca Niat Puasa Ramadan


Gaya Hidup1 bulan yang lalu

Seluruh Indonesia kaget! Diabetes mudah diatasi, lihatlah disini


Promoted

Orang-orang yang Wajib Menjalankan Ibadah Puasa


Gaya Hidup1 bulan yang lalu

BACA JUGA

Jadwal Buka Puasa Hari Ini 21 Mei 2020

 
Anda wajib minum ini! Agar tensi 120/80 dan pembuluh darah bersih
Promoted

Jadwal Buka Puasa Hari Ini 17 Mei 2020

Jadwal Imsak dan Subuh Hari Ini, Kamis 14 Mei 2020

Jadwal Buka Puasa Hari Ini Rabu 13 Mei 2020

Lihat Versi Desktop

NasionalTeknologiInternasionalHiburanEkonomiGaya HidupOlahragaDownload Apps

© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable News Network, Inc. A Time
Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc.,
displayed with permission.

Tentang Kami | Redaksi | Pedoman Media Siber | Disclaimer

Anda mungkin juga menyukai