NEONATAL HIPERBILIRUBINEMIA
Preseptor:
Penyusun:
12100118578
1
DAFTAR ISI
Cover
Daftar isi……………………………………………………………………….. 1
BAB I ILUSTRASI KASUS ………………………………………………... 2
1.1 Identitas Pasien ……………………………………………………………. 2
2.2 Anamnesis ………………………………………………………………… 4
3.3 Pemeriksaan Fisik ………………………………………………………… 7
4.4 Resume ……………………………………………………………………. 7
5.5 Diagnosis Banding ………………………………………………………... 8
6.6 Pemeriksaan Penunjang ………………………………………………….. 8
7.7 Diagnosis Kerja ………………………………………………………….. 10
8.8 Tatalaksana ………………………………………………………………. 10
9.9 Prognosis ………………………………………………………………… 11
BAB II PERBANDINGAN KASUS DENGAN TEORI…………………. 13
2.1 Neonatal Hiperbilirubinemia.…………………………………………... 13
Daftar Pustaka
1
BAB I
ILUSTRASI KASUS
Nama Ayah : Tn G
Usia : 30 tahun
Pendidikan Terakhir : D3
Alamat : Arcamanik
Pekerjaan : Karyawan swasta
2.2 Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis
2
Ibu pasien mengeluhkan anaknya terlihat rewel dan ada penurunan berat badan
tetapi tidak drastis.
Ibu bayi menyangkal anaknya terlihat seperti pucat, adanya jantung yang berdebar,
sesak nafas, sulit menetek ataupun bayi terlihat lemas. Ibu pasien menyangkal kuning disertai
dengan demam, lemas, ataupun terlihat pucat. Ibu pasien menyangkal adanya mual dan
muntah. Keluhan kuning tidak disertai adanya perubahan warna pada BAK dan BAB nya.
Tidak ada penurunan kesadaran, kelemahan otot, dan menangis melengking.
Ibu mengatakan golongan darahnya O dan golongan darah suaminya AB. Bayi
merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Selama kehamilan, ibu bayi teratur di dr spesialis
kandungan mulai dari trimester awal hingga trimester akhir sampai persalinan. Ibu bayi
mengatakan saat hamil tidak mengalami diabetes mellitus, hipertensi, maupun konsumsi
jamu. Saat hamil, ibu hanya mengonsumsi vitamin dan tablet penambah darah. Ibu bayi
menyangkal riwayat trauma saat kehamilan dan demam saat hamil. Ibu juga menyangkal
memelihara binatang peliharaan.
Ibu mengatakan saat hamil mengalami disfungsi diastolik grade I. Orangtua
pasien tidak memiliki riwayat penyakit kuning, anemia, dan transfusi darah.
3
Riwayat Persalinan
Bayi dilahirkan dari ibu G2P1A0 pada usia kehamilan 39-40 minggu lahir secara
Sectio Caesar atas indikasi CPD dan disfungsi diastolik grade 1 dengan berat badan lahir 3098
gram dan panjang badan 45 cm. Ketika lahir, bayi langsung menangis dengan gerakan tubuh
aktif.
Riwayat Makanan :
0 Bulan- Sekarang = Asi
Riwayat Imunisasi :
Belum Diimunisasi Apapun Sejak Lahir
Kehidupan Sosial
Ayah dan ibu bayi seorang pegawai swasta. Bayi merupakan anak dari keluarga dengan
tingkat sosio-ekonomi menengah ke atas.
Antropometri :
- Berat Badan : 3098 gram
- Panjang Badan : 45 cm
- Lingkar Kepala : 34.5 cm
- Lingkar Dada : 32.5 cm
- Lingkar Perut : 29.5 cm
Kulit: tidak ada sianosis, ikterik (kremer 4); tidak ada petechiae, tidak ada ecchymosis
Otot: tidak atrofi, normotonus
Tulang: tidak ditemukan deformitas.
Bentuk : normocephalic
Wajah : tidak ada dismorfik
Fontanel: belum menutup, lunak
Rambut : hitam halus, tidak mudah rapuh
Mata : simetris, terdapat sclera ikterik, konjungtiva tidakanemis, pupil isokor
Hidung: bentuk normal, simetris, tidak ada deviasi septum, tidak ada PCH
Telinga : bentuk dan letak normal, simetris, tidak ditemukan sekret
Bibir : mukosa oral basah, tidak ada perioral cyanosis
Gigi : belum tumbuh gigi
Gusi : tidak hiperemis, tidak edema
Lidah : tidak ada kelainan
Palatum: tidak ada kelainan
5
Leher : tidak ada pembesaran tiroid
Thorax
Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dada simetris tidak ada retraksi intercostal
Palpasi : sulit dinilai
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi : VBS kanan=kiri, tidak ada wheezing, ronchi
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : sulit dinilai
Perkusi : sulit dinilai
Auskultasi : S1 dan S2 murni, regular, tidak ada murmur, tidak ada gallop.
Abdomen
Inspeksi : sedikit cembung, tidak ada retraksi epigastrium, tali pusat sudah lepas
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : lembut, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : tympani
Hepar : tidak teraba pembesaran
Spleen : tidak teraba pembesaran
Anogenital
Anus : terdapat lubang anus,
Genital : labia mayora menutup klitoris dan labia minora
Sudah BAB dan BAK
Ekstremitas:
6
Pemeriksaan Neurologis
Refleks Primitif
– Refleks Babinski : +/+
– Refleks chadock : +/+
– Refleks Moro :+
– Refleks Rooting :+
– Refleks Sucking :+
Resume
Bayi berusia 4 hari mengalami kuning sejak 24 jam setelah kelahirannya. keluhan
kuningnya muncul secara tiba-tiba. Warna kuning berawal hanya pada bagian mata, tetapi
semakin lama semakin ke bawah, dan lama kelamaan menjadi semakin menetap. Keluhan
kuning tidak disertai dengan demam, kejang, muntah. bayi sadar aktif. Orang tua bayi
mengatakan ibu bayi bergolongan darah O, ayah bayi bergolongan darah AB. Bayi dilahirkan
dari ibu G2P1A0 secara section Caesar atas indikasi CPD dan disfungsi diastolik dengan usia
kehamilan cukup bulan, ketika lahir bayi langsung menangis dengan gerakan tubuh aktif.
Dari pemeriksaan fisik, ditemukan bayi tampak sakit sedang, tanda-tanda vital normal,
bayi cukup bulan dengan sesuai masa kehamilan. Berdasarkan pemeriksaan antropometri,
bayi perawakan buruk dengan gizi buruk. Pada mata bayi, terdapat sclera ikterik. Pada kulit
bayi terlihat ikterik dengan kramer derajat 4.
Diagnosa Banding
NCB + SMK + Neonatal Hiperbilirubinemia Patologis e.c inkompatibilitas ABO +
Neonatal Infeksi
7
NCB + SMK + Neonatal Hiperbilirubinemia Patologis e.c anemia hemolitik +
Neonatal Infeksi
NCB + SMK + Neonatal Hiperbilirubinemia Patologis e.c defisiensi Enzim G6PD
+ Neonatal Infeksi
HEMATOLOGI
Hitung jenis
8
leukosit
Basofil 0 0-1 %
Eosinofil 1 1-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 29 40-70 %
Limfosit 63 30-45 %
Monosit 7 2-10 %
Golongan B
darah
GDS 73 40-70 Mg/dl
Serum bilirubin
9
Bilirubin total 17.42 <6 mg/dl
Coombs test
Diagnosis Kerja
BCB + SMK + Neonatal Hiperbilirubinemia Patologis e.c inkompatibilitas ABO + Neonatal
Infeksi
Tatalaksana
1. Tatalaksana Umum
Rawat inap
Terapi nutrisi: ASI
2. Tatalaksana Khusus
Neonatal Hiperbilirubinemia
Fototerapi double, dilakukan fototerapi hingga bilirubin kurang dari < 12 mg/dL
Infeksi Neonatorum
Bactesyn 2x150 mg IV hepcap
Mikasin 1x45 mg IV hepcap
Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
10
Hasil Follow-up
25 Oktober 2019
26 Oktober 2019
11
27 Oktober 2019
12
BAB III
TEORI PASIEN
Definisi Definisi
Deskolorasi kuning pada kulit, Kuning pada sklera, dan kulit
membran mukosa, dan sklera dari wajah sampai ekstrimitas.
akibat peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
Keadaan klinis bayi yang
ditandai warna kuning pada
kulit, konjungtiva dan mukosa
akibat penumpukan bilirubin
tak terkonjugasi pada jaringan.
Jaundice akan terlihat jika
kadar bilirubin > 5mg/dl.
Epidemiologi Epidemiologi
Bayi cukup bulan (50-70%). Pasien merupakan bayi cukup
Bayi prematur (80-90%). bulan
Etiologi Etiologi
Pembentukan bilirubin yang Pembentukan bilirubin yang
berlebihan berlebihan
Defek pengambilan bilirubin Penurunan eksresi bilirubin
oleh hati
Defek konjugasi bilirubin
Penurunan eksresi bilirubin
Peningkatan sirkulasi
enterohepatik
Klasifikasi Klasifikasi
Fisiologis Terjadi dalam 24 jam dan
Umum terjadi pada pasien baru bilirubin total 17.42 mg/dl
lahir.
Kadar bilirubin tidak
terkonjugasi pada neonatus
cukup bulan (6-8mg/dl) pada
usia 3 hari. Pada prematur (10-
12 mg/dl) pada hari ke 5 dan
terus naik.
13
Patologis
- Terjadi dalam 24 jam pertama
kehidupan.
- Bayi menunjukan tanda sakit
( muntah, letargi, kesulitan
minum, penurunan berat badan,
apneu, takipneu, instabilitas
suhu)
- Menetap selama > 2 minggu
- Bil total >17 mg/dl pada bayi
yang mendapat asi
Penurunan produksi sel darah merah Kuning pada sklera, dan kulit
Defisiensi Glucose-6-phosphate dari wajah sampai ekstrimitas.
dehydrogenase (G6PD)
Fungsi utama G6PD yaitu
mencegah kerusakan oksidatif.
Gen G6PD terletak di
kromosom X.
Prevalensi hiperbilirubinemia
terjadi dua kali lipat lebih
banyak pada laki-laki yang
memiliki gen defektif dan
14
perempuan yang homozygous.
Diagnosis Diagnosis
Anamnesis (sejak kapan, Anamnesis:
riwayat keluarga ikterus, Riwayat ikterus kakak pasien
anemia, penyakit hati, Perbedaan golongan darah ibu
perbedaan golongan darah, dan anak.
riwayat ibu sakit selama Pemeriksaan fisik:
15
kehamilan, mengkonsumsi obat Kuning terutama dimata dan
pbatan, masalah pada dari wajah hingga ekstremitas.
persalinan) Kremer 4
Pemeriksaan fisik( kuning dan Pemeriksaan penunjang:
pada tubuh, kremer, abdomen, Bilirubin total 16 mg/dl
Pemeriksaan penunjang
( hematologi rutin, bilirubin,
sgot, sgpt)
Treatment Treatment
Fototerapi
Diusahakan bagian tubuh bayi Fototerapi double
yang trkena sinar dapat seluas Baju dibuka dan hanya
mungkin dengan membuka memakai pampers dan penutup
pakaian bayi. mata.
Kedua mata dan kemaluan Diletakan sekitar 8 inci dari
ditutup dengan penutup yang sinar.
dapat memantulkan cahaya Posisi bayi diubah
agar tidak membahayakan Kadar bilirubin dan hb diukur
retina mta dan sel reprosuksi 2x24 jam.
bayi.
Diletakan dibawah 8 inci lampu
Posisi bayi diubah ubah setiap
18 / 6 jam
Suhu diukur secara berkala.
Kadar bilirubin diukur
sekurang kurangnya 24 jam
Pemeriksaan hb berkala.
Exchange transfusion ,
pemutusan sirkulasi
enterohepatik, induksi enzim
16
mg/kgBB/24 jam. >2kg: 5
mg/kgBB/24 jam
Edukasi Edukasi
Pantau jumlah asi yang Pantau jumlah asi yang
diberikan sudah mencukupi/ diberikan sudah mencukupi/
belum. belum.
Pemberian asi sejak lahir Pemberian asi sejak lahir
minimal 8x/ hari. minimal 8x/ hari.
Menjemur dibawah sinar Menjemur dibawah sinar
matahari. matahari.
Prognosis Prognosis
Quo ad vitam: ad bonam Ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam Pasien sudah pulang
Quo ad sanationam: ad bonam
17
Daftar Pustaka
18