1
M. Haidar Almas, 2Habibah Dwi Lestari, 3Robik Atul Adawiyah, 3Sofiyul
Muhibbah
1
Email Penulis 1, 2dwilestarihabibah@gmail.com 2,
3
robik.adawiyah46@gmail.com, 3Email Penulis 3
STKIP PGRI Pasuruan, Indonesia
ABSTRAK
Abstrak: Salah satu bagian dari materi matematika yang dapat mengembangkan kemampuan
siswa dalam berpikir logis dan kreatif adalah materi relasi dan fungsi dengan pokok bahasan
menyatakan suatu fungsi dalam diagram panah, himpunan pasangan berurutan, tabel dan
grafik. Pokok bahasan ini dapat dikategorikan kepada materi yang cukup sukar serta
memerlukan pemahaman yang cukup tinggi. Sehingga dalam mengajarkan materi relasi dan
fungsi di MTs, seorang guru harus dapat menyajikan materi awal secara konkrit, dan
menghubungkan pembelajaran relasi dan fungsi dengan kehidupan sehari-hari sehingga siswa
dapat memahami materi dengan mudah. Kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di MTs
Darul Ulum Blandongan, pada saat pembelajaran kebanyakan siswa hanya menerima dan
menghafal konsep-konsep dan rumus-rumus yang diajarkan, tanpa tahu bagaimana proses
penemuan konsep dan rumus dari materi tersebut. Hal itu menyebabkan siswa kurang paham
terhadap konsep materi pokok relasi dan fungsi. Salah satu variasi model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran problem based
learning berbantu LKS. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman terhadap
siswa pada materi relasi dan fungsi menggunakan metode demonstrasi, diskusi, dan tanya
jawab berbantu LKS.
Kata kunci: Problem Based Learning, Lembar Kerja Siswa, Relasi Dan Fungsi
Abstract:...
Keywords: ...
A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan salah satu komponen penting dalam kurikulum sekolah dan
dipelajari dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui penyelidikan,
eksplorasi dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir yang kritis.
Salah satu bagian dari materi matematika yang dapat mengembangkan kemampuan siswa
dalam berpikir logis dan kreatif siswa adalah materi relasi dan fungsi. Materi relasi dan fungsi
di Madrasah Tsanawiyah (MTs) diajarkan pada kelas VIII semester ganjil.
Bagi setiap siswa, pembelajaran relasi dan fungsi khususnya pokok bahasan
menyatakan suatu fungsi dalam diagram panah, himpunan pasangan berurutan, tabel dan
grafik dapat dikategorikan kepada materi yang cukup sukar serta memerlukan pemahaman
yang cukup tinggi. Sehingga dalam pengajarannya, seorang guru harus dapat menyajikan
materi awal secara konkrit, dan menghubungkan pembelajaran relasi dan fungsi dengan
kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat memahami materi dengan mudah.
Dominasi guru dalam proses pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
siswa sukar untuk mempelajari materi relasi dan fungsi. Kesulitan-kesulitan tersebut, timbul
karena guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau terlibat secara
langsung dalam pembelajaran. Sehingga mengakibatkan siswa tidak dapat mencapai tingkat
pemahaman yang ditargetkan. Kesulitan yang dialami siswa lebih diperjelas oleh prestasi
belajar matematika yang rendah, terutama dalam materi relasi dan fungsi.
Untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka guru perlu
mengubah model dan metode yang selama ini diterapkan dan mulai menggunakan variasi
model pembelajaran lain yang lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa pada materi relasi dan fungsi. Salah satu variasi model pembelajaran yang dapat
digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran problem based learning
dengan metode demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab. Tujuan dari artikel ini adalah untuk
memberikan pemahaman terhadap siswa kelas VIII MTs Darul Ulum Blandongan pada materi
relasi dan fungsi menggunakan metode demonstrasi, diskusi, dan tanya jawab berbantu LKS
dalam pembelajaran matematika khusunya untuk materi relasi dan fungsi.
B. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan dilaksanakan di kelas VIII MTs Darul Ulum Blandongan pada materi relasi
dan fungsi semester ganjil tahun 2019/2020. Metode yang digunakan dalam kegiatan
ini yaitu demonstrasi, diskusi dan tanya jawab dengan model pembelajaran yaitu
Problem Based Learning serta pendekatan scientific. Sintak Problem Based Learning :
1. Orientasi peserta didik pada masalah
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah