ETIKA SOSIAL
DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
NADILA
190801027
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk
jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan moral yang menentukan dan terwujud dalam
sikp dan dola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Menurut
Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan suatu ajaran.
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai
manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat,
adalah petunjuk konkrit yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup sedangkan etika
adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu.
Pada dasarnya keduanya memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus
melangkah dalam hidup ini. Tetapi bedanya moralitas langsung mengatakan “inilah caranya
B. Pembagian Etika
Dalam kaitannya dengan nilai dan norma, kita menemukan 2 macam etika:
Etika deskriptif, berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai
dan pola prilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
2
Etika normatif, berbicara mengenai norma-norma yang menentukan tingkah
laku manusia, serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk bertindak
Perbedaannya adalah etika deskriptif memberi fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang perilaku dan sikap yang mau diambil sedangkan etika normatif memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang diputuskan.
ü Norma sopan santun, contohnya cara bertemu, makan, duduk dan sebagainya
ü Norma hukum, lebih tegas dan pasti karena dijamin oleh hukum terhadap para penggarnya
ü Norma moral, yakni aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia.
Penilaiannya bukan berdasarkan profesi tetapi manusia yang menjalankan profesi tertentu.
C. Sistematika Etika
bertindak secara etis, mengambil keputusan secara etis serta tolak ukur dalam menilai
keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang lakukan
ü Etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri
3
ü Etika sosial, berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota manusia
1. Etika Deontology
berbuat baik. Menurut etika ini suatu tindakan dikatakan baik bukan nilai berdasarkan akibat
atau tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik
Menurut Immanuel Kant (1764 – 1804), kemauan baik harus dinilai baik pada dirinya sendiri
terlepas dari apa pun juga. Dalam menilai seluruh tindakan kita, kemauan baik harus selalu
Tidak ada di dunia ini yang dianggap baik tanpa kualifikasi kecuali kemauan baik.
2. Etika Teleologis
Teori ini mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai atau
Egoism
Menurut aliran yang dapat dinilai baik itu adalah sesuatu yang memberi mandaat bagi
kepentingan diri, kepada vakunya. Sebab itu orang seperti ini disebut egoisme
Utilitarianisme
4
Paham ini menilai baik dan tidaknya, susila atau tidak susilanya sesuatu, ditinjau dari segi
ü Utilisme Individual
Paham ini menganggap seseorang boleh bersikap sesuai dengan situasi yang menguntungkan
dirinya. Jadi boleh berpura-pura hormat, bersikap menjilat asalkan perbuatan membwa
ü Utilisme Sosial
Paham ini beranggapan demi untuk kepentingan orang banyak tidak ada berdusta, tidak apa
Egoism menilai baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan dan akibat dari tindakan
bagi diri sendiri, sedangkan utilisme menilai baik buruknya suatu tindakan berdasarkan
3. Universitas
Berarti umum. Universalisme sebagai ajaran etika berarti sesuatu dapat dinilai baik bila dapat
4. Intuitionisme
Berasal dari kata intuition: ilham, bisikan kalbu. Paham ini berpendapat bahwa baik buruknya
atau susah tidaknya dapat merupakan suatu pertimbangan rasa yang timbul dari bisikan
kalbu. Bukan merupakan pemikiran secara analisis tapi dengan jalan perenungan dan semadi.
Menurut psikologi dan sosiologi, ada 2 sumber kekuatan yang mempengaruhi perbuatan dan
kelakuan seseorang:
5
Ekstern : pengaruh pergaulan, ajaran/pendidikan, kebudayaan
5. Hedonism
Berasal dari kiat hedone : pleasure : kesenangan. Prinsipnya bahwa sesuatu dianggap baik
sesuai dengan kesenangan yang didatangkan. Jadi semua yang mendatangkan kesusahan
Pengatnut ajaran ini biasanya boros dan memburu kesenangan tanpa melihat halal-
haramnya
6. Eudemonisme
Berasal dari kata eudaemonisme : happy : bahagia, dengan menitik beratkan pada rasa.
Prinsip ajaran menilai baik buruk sesuatu berdasarkan ada tidaknya kebahagiaan yang
didatangkan. Walau menempuh jalan yang susah tapi didapatkan perasaan bahagia maka cara
7. Altruisem
Berasal dari kata alteri : others : prinsipnya mengutamakan kepentingan orang sebagai lawan
kepentingan diri sendiri.
8. Tradisional
Berasal dari kata tradisional : kebiasaan, adat-istiadat. Menurut paham ini susah tidaknya
dinilai dari sebagai kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku. Apa yang memperkukuh tradisi
Etika pergaulan sosial adalah sesuatu yang diperlukan dalam kehidupan karena bagaimana
bisa seseorang hidup tanpa melakukan interaksi yakni melakukan pergaulan dengan orang di
6
sekelilingnya. Sebab, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang yang selalu
berhubungan satu sama lain, setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan
serta memerlukan bantuan orang lain. Adapun yang menjadi dasar dalam etika adalah:
“Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih
“Tiada seorang Pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah akan
menyediakan orang-orang yang akan hormati jika ia telahtua usianya.” (H.R Tirmidzi)
“ Tidak termasuk golongaku yang tidak menyayangi orang yang lebih (muda), dan tidak
mengerti hak-hak orang yan lebih tua. Bukanlah termasuk golonganku orang yang menipu
kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai dirinya sendiri.” ( Tarbani dari Damrah)
Yang dimaksud lebih tua disini adalah para orang tua kita yaitu nenek, paman, bibi,
dan orang lain yang lebih tua dati kita. Kita wajib menghormati mereka yakni orang tua yang
telah memelihara, membesarkan,mendidik, dan membiayai hidup kita. Karena tidak sedikit
7
serta menuruti segala nasehat dan perhatiannya. Oleh karena itu tentulah kita harus memilii
etika yang baik kepada mereka yakni dengan menghormati, serta bersikap sopan dan santun.
Agama Islam juga mengajarkan agar kita selalu berlaku hormat dan sopan kepada
semua orang yang lebih tua, dari merekalah kita memperoleh pengalaman, memperoleh ilmu
untuk bekal masa yang akan datang. Sebagaimana janji Rasulullah pula seseorang yang
menghormati orang yang lebih tua darinya maka kelak dia juga akan dihormati pada masa
tuanya.
Adapun etika berbicara dengan orang yang lebih tua yakni: berbicara bersopan dan
santun, memperhatikan ia ketika sedang berbicara, tidak boleh sombong dalam berbicara
minsal berkedik pinggang hal tersebut dinamakan kurang adat. Contoh lain saat bertanya
kepada orang lain yakni sedang dalam kereta atau mobil, maka jika hendak bertanya maka
turunlah dari kereta atau mobil yang dikendarai karena hal tersebut merupakan upaya yang
kita lakukan menghargai orang yang ditanyai dan terlihat lebih sopan.
“ Orang mukmin terhadap mukmin lainnya, tak ubahnya bagaikan suatu bangunan yang
bagian-bagiannya (satu sama lain kuat) kuat menguatakan.” (HR. Muslim)
“ Barang siapa yang berjalan dalam upaya memenuhi kebutuhan saudaranya, dan usaa ini
berhasil adalah lebih baiak dari pada beri’tikaf sepuluh tahun.” (HR. Baihaqi)
Sebaya disini berati sama usianya, maka dari itu pergaulan sebaya sangatlah peting karena hal
tersebut selalu dilakukan hampir setiap hari dilingkungan masyarakat, oleh sebab itu
diperlukan etika yang baik dalam pergaulan sosial antara sebaya ini.
8
“ Hai orang-orang yang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa satu berita,
maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa suatu musibah kepada suatu kaum
tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kami menyesal atas perbuatanmu.”( QS.
Al-Hujarat:6)
Maksud dari ayat diatas yakni pergaulan antara sesama muslim berkaitan dengan peraturan-
peraturan tentang pergaulan umat islam antar satu golongan dengan golongan yang lain.
ٰيَٓأ َيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَ لَ ْق ٰنَ ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوأُنثَ ٰى َو َج َع ْل ٰنَ ُك ْم ُشعُوبًا َوقَبَٓائِ َل لِتَ َعا َرفُ ٓو ۟ا ۚ إِ َّن أَ ْك َر َم ُك ْم ِعن َد ٱهَّلل ِ أَ ْتقَ ٰى ُك ْم ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
“ Hai manusia, sesunggunhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan yang berbeda agama. Sebab
pada dasarnya mereka juga merupakan makhluk ciptaan Tuhan hanya saja berbeda
keyakinan.
“ Hai manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat dibumi dan janganlah
kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena setan itu adalah musuh yang nyata bagimu
Adapun yang menjadi etika dalam makan bersama antara lain adalah:
9
a) Berpakaian sopan. Kebiasaan makan tanpa berbaju, itu hanya berlaku bila anda makan
sendirian dalam kamar sendiri. Tetapi bila anda diundang kedalam suatu tempat untuk makan
b) Bunyi mulut, kebiasaan mengecap makanan atau mengunyah dengan mulut berbunyi
(seperti kuda makan) ini dala salah satu etika yang harus di ubah apabila sedang makan
bersama.
c) Gerak dan sikap. Etika juga membatasi gerak dan sikap ketika makan bersama.
d) Cungkil gigi. Ini juga merupakan etika yang harus diperhatikan, banyak masyarakat
dalam makan bersama setelah selesai makan mencungkil gigi yang membuat orang lain jijik.
e) Bangkit bersama. Apabila dalam jamuan makan bersama, bila telah selesai makan
hendaklah menunggu yang lain selesai jangan bangkit terlebih dahulu, karena bila terjadi hal
tersebut, menyebabkan adanya pandangan kurangnya kesopanan pada pada diri kita.
Menerima tamu berarti menerima hadirnya orang datang dari luar. Adapun etika yang perlu
b) Menghormati tamu
c) Berbicara yang lemah lembut dan sopan terhadap tamu, dan lain sebagainya
DAFTAR PUSTAKA
10
Salam Baharuddin, 1997 ETIKA SOSIAL Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia. PT
RINEKA CIPTA, Jakarta
Robert C. Solomon, 1984. Etika: Suatu Pengantar. Jakarta: Erlangga
http://jenjitpuriningtias.wordpress.com/2013/09/10/dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-
pergaulan/ (diambil Rabu,26-03-2014 jam 13:55)
www.bimbingan.org/pentingnya-etika-dalam-kehidupan-masyarakat.html (diambil, Rabu,
26-03-2014. jam 14:02
11