Bab 1
Bab 1
PEMBAHASAN
Fakta-fakta tentang bencana yang disebabkan karena radiasi nuklir mulaidari yang
terdahsyat yang terjadi di Chernobyl, Ukraina serta yang terjadi di Fukushima, Jepang baru
baru ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energi nuklir perlu sebuah tinjauan ulang. Serta
Memerlukan sebuah mitigasi bencana dalam penanganan bencana tersebut. Padahal,
pemanfaatan yang bijaksana bertanggung jawab, dan terkendali atas energi nuklir dapat
meningkatkan taraf hidup sekaligus memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dan manfaat dari tenaga Nuklir.
2. Mengetahui sejarah energi nuklir.
3. Mengetahui kegunaan dari nuklir.
4. Mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan energi nuklir.
5. Mengetahui kedudukan energi nuklir sebagai sumber energi
6. Mengetahui perkembangan energi nuklir di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Nuklir
Apa itu nuklir? Sepertinya sebagian besar !rang berpikir baha nuklir itusesuatu yang
mengerikan dan berbahaya, identik dengan b!m dan dampak radiasiyang ditimbulkannya
lagi kebanyakan orang, nuklir dianggap sebagai sesuatu yang tidak baik dan berbahaya. Jika
kita bersikap terbuka dan mencoba untuk mengenal nuklir lebih dalam lagi, ternyata kita
dapat menemukan kkebaikan-kebaikan yang dapat diberikan nuklir bagi kesejahteraan
hidup manusia. Dengan berlandaskan asumsi bahwa nuklir dapat bermanfaat bagi manusia,
para penelit idan orang-orang yang bergelut di bidang nuklir telah banyak memberikankan
konstribusi bagi kemajuan pengembangan teknologi nuklir.
Nuklir adalah zat yang bisa melepaskan oksigen dari udara atau zat yang dapat
memecah partikel benda lain nya. Fusi nuklir adalah sumber energi yang menyebabkan
bintang bersinar, dan bom Hidrogen meledak. Dikenal dua reaksinuklir, yaitu reaksi Fusi
nuklir dan reaksi Fisi nuklir . Reaksi Fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti
atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih.
Reaksi Fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan
menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi
elektromagnetik. Reaksi Fusi juga menghasilkan radiasi sinar alpa, beta dan gamma yang
sangat berbahaya bagi manusia.
Energi potensial nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada partikel di dalam
nukleus atom.
Partikel nuklir seperti proton dan neutron tidak terpecah di dalam proses reaksi fisi
dan fusi, tetapi kumpulan dari mereka memiliki massa lebih rendah daripada jika mereka
berada dalam posisi terpisah/ sendiri-sendiri. Adanya perbedaan massa ini dibebaskan
dalam bentuk panas dan radiasi di reaksi nuklir (panas dan radiasinya mempunyai massa
yang hilang, tetapi terkadang terlepas ke sistem, di mana tidak terukur). Energi matahari
adalah salah satu contoh konversi energi ini. Di matahari, proses fusi hidrogen mengubah 4
miliar ton materi surya per detik menjadi energi elektromagnetik, yang kemudian
diradiasikan ke angkasa luar.
Kimia nuklir atau kimia inti adalah cabang kimia yang mempelajari radioaktivitas,
proses nuklir, dan sifat nuklir. Bidang ini dapat dibagi menjadi empat kategori:
1. Radiokimia; berhubungan dengan penggunaan radioaktivitas untuk mempelajari reaksi
kimia biasa.
2. Aplikasi teknik-teknik kimia untuk mempelajari reaksi inti seperti fisi dan fusi.
3. Kimia isotop; mempelajari efek massa inti terhadap reaksi kimia dan sifat senyawa
kimia.
4. Spektroskopi NMR (nuclear magnetic resonance) menggunakan putaran total inti pada
suatu zat pada absorpsi energi dan digunakan untuk mengidentifikasi molekul.
5. Kimia yang berhubungan dengan segala bagian siklus bahan bakar nuklir (nuclear fuel
cycle).
2.2 Sejarah energi nuklir
Energi Nuklir Pertama kali di buat percobaan oleh fisikawan jerman Otto Hahn, Lise
Meiner dan Fritz Strassman pada tahun 1938.Energi nuklir ini merupakan energi yang
sangat besar. Energi nuklir Ini dapat digunakan sebagai sumber energi maupun senjata
pemusnahPada perang dunia kedua, tepatnya oada tahun 1942 Enrico Fermi menemukan
raksi berantai dari nuklir yang menghasilkan energi tinggi dengan menggunakan bahan
plutonium. Plutonium inilah yang digunakan sebagai bahan dasar bom atom yang
dijatuhkan di Nagasaki, Jepang.
Energi nuklir sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan reaktor nuklir
digunakan pertama kali pada tanggal 20 desember 1951 di dekat kota Arco, Idaho. Energi
yang dihasilkan sekitar 100 kW. Dari tahun ke tahun kapasitas energi dari reaktor nuklir
mengalami perkembangan pesat. Pada tahun 1960,1 gigawatt energi dihasilkan, sedangkan
pada tahun 1970, 100 gigawatt dihasilkan dan pada tahun 1980 300 giga watt energi
nuklir dihasilkan. Setelah tahun 1980 kapasitas energi yang dihasilkan tidak terlalu
meningkat pesat. Sampai tahun 2005 ini, baru 366 gigawatt energi dihasilkan. Gerakan
untuk menentang adanya program tenaga nuklir, baru dimulai pada akhir abad 20. Hal ini
didasarkan dari ketakutan akan adanya “nuclear accident” dan ketakutan akan adanya
bahaya radiasi yang tidak kelihatan dari tenaga nuklir itu sendiri. Selain itu kekhawatiran
akan adanya kebocoran dari sistem penyimpanannya. Apalagi setelah adanya kecelakaan
nuklir di Three mile Island dan dchernobyl.
Reaktor Air Ringan (Light Water Reactor, LWR) Di antara PLTN yang masih beroperasi
di dunia, 80 % adalah PLTN tipe Reaktor Air Ringan (LWR). Reaktor ini pada awalnya
dirancang untuk tenaga penggerak kapal selam angkatan laut Amerika. Dengan modifikasi
secukupnya dan peningkatan daya seperlunya kemudian digunakan dalam PLTN. PLTN tipe
ini dengan daya terbesar yang masih beroperasi pada saat ini (tahun 2003) adalah PLTN
Chooz dan Civaux di Perancis yang mempunyai daya 1500 MWe, dari kelas N-4 Perancis.
Reaktor Air Ringan dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu Reaktor Air Didih dan
Reaktor Air Tekan (pendingin tidak mendidih), kedua golongan ini menggunakan air ringan
sebagai bahan pendingin dan moderator. Pada tipe reaktor air ringan sebagai bahan bakar
digunakan uranium dengan pengayaan rendah sekitar 2% - 4%; bukan uranium alam karena
sifat air yang menyerap neutron. Kemampuan air dalam memoderasi neutron
(menurunkan kecepatan/ energi neutron) sangat baik, maka jika digunakan dalam reaktor
(sebagai moderator neutron dan pendingin) ukuran teras reaktor menjadi lebih kecil
(kompak) bila dibandingkan dengan reaktor nuklir tipe reaktor gas dan reaktor air berat.
Reaktor Fisi
Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fissil
uranium dan plutonium. Selanjutnya reaktor daya fissi dikelompokkan lagi menjadi:
1. Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-
moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya.
Neutron yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam
keadaan cepat, dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal)
oleh moderator sehingga dapat menjamin kelangsungan reaksi berantai. Hal ini
berkaitan dengan jenis bahan bakar yang digunakan reaktor thermal yang lebih
memilih neutron lambat ketimbang neutron cepat untuk melakukan reaksi fissi.
2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator
neutron. Karena reaktor cepat menggunkan jenis bahan bakar yang berbeda dengan
reaktor thermal, neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna
menjamin reaksi fissi tetap berlangsung. Boleh dikatakan, bahwa reaktor thermal
menggunakan neutron thermal dan reaktor cepat menggunakan neutron cepat dalam
proses reaksi fissi masing-masing.
3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar ketimbang menggunakan reaksi
berantai untuk menghasilkan reaksi fissi. Hingga 2004 hal ini hanya berupa konsep
teori saja, dan tidak ada purwarupa yang diusulkan atau dibangun untuk menghasilkan
listrik, meskipun beberapa laboratorium mendemonstrasikan dan beberapa uji
kelayakan sudah dilaksanakan.
Reaktor thermal
Light water reactor (LWR)
1. Boiling water reactor (BWR)
2. Pressurized water reactor (PWR)
3. SSTAR, a sealed, reaktor untuk jaringan kecil, mirip PWR
Moderator Grafit:
1. Magnox
2. Advanced gas-cooled reactor (AGR)
3. High temperature gas cooled reactor (HTGR)
4. RBMK
5. Pebble bed reactor (PBMR)
Moderator Air berat:
1. SGHWR
2. CANDU
Reaktor cepat
Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembangan
reaktor nuklir jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal.
Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yang
dimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum alam, dan
juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnya menjadi
material luruh cepat. Dengan alasan ini, sebenarnya reaktor cepat secara inheren lebih
menjamin kelangsungan ketersedian energi ketimbang reaktor thermal. Lihat juga reaktor
fast breeder. Karena sebagian besar reaktor cepat digunakan untuk menghasilkan
plutonium, maka reaktor jenis ini terkait erat dengan proliferasi nuklir.
(Daya listrik yang ditampilkan adalah daya listrik maksimum, tanggal yang ditampilkan
adalah tanggal ketika reaktor mencapai kritis pertama kali, dan ketika reaktor kritis untuk
teakhir kali bila reaktor tersebut sudah di dekomisi (decommissioned).
Reaktor Fusi
Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanya
sedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebih baik.
Namun, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan, teknik dan ekonomi yang
menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitan listrik. Hal ini masih menjadi
bidang penelitian aktif dengan skala besar seperti dapat dilihat di JET, ITER, dan Z machine.
1. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) - gas rumah
kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya
sedikit menghasilkan gas)
2. Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon
monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau
asap fotokimia
3. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
4. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan
5. Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan
bakar yang diperlukan Baterai nuklir
Uji coba pemanfaatan tenaga nuklir untuk menghasilkan listrik dilakukan di Amerika
Serikat pada 20 Desember 1951. Dalam uji coba ini, reaksi fisi dalam reaktor EBR-1
mampu menghasilkan energi untuk menyalakan 4 buah bola lampu.
Pada 30 April 2002, reaktor Obnisk (tipe LWGR), dihentikan pengoperasiannya setelah
48 tahun (1954-2002) mensubsidi kebutuhan listrik di Rusia
Reaktor Calder Hall yang berada di Sellafield-Inggris, adalah reaktor daya pertama yang
mampu menghasilkan listrik berskala industri, yaitu sebesar 196 megawatt [untuk
ukuran reaktor modern daya listrik yang dihasilkan sudah melebihi angka ini]. Reaktor
ini dioperasikan pertama kali pada tahun 1956, dan di shut-down pada 31 Maret 2003
setelah beroperasi selama 40 tahun,.
Reaktor Uterweser di Jerman (1350 MWe) sejak pertama kali beroperasi pada tahun
1978, telah menghasilkan lebih banyak listrik bila dibandingkan reaktor lainnya
Reaktor Emsland (tipe PWR) di Jerman, mulai beroperasi pada tahun 1988 dengan faktor
beban kumulatif (cummulative load factor) sebesar 93,3%. Reaktor ini mempelopori
konsep life time performance, yang kemudian diterapkan oleh 2 raktor milik Korea
Selatan, Wolsong-3 (tipe PHWR) dan Ulchin-4 (tipe PWR)
Pada tahun 1994, reaktor Candu, Pickering-7, memecahkan rekor dunia dengan terus
beroperasi selama 894 hari non stop. Proses penggantian bahan bakar dilakukan selama
selang waktu tersebut
Rekor yang sama juga berhasil dipecahkan oleh reaktor BWR, LaSalle-1 (1137 MWe)
milik Amerika Serikat, dengan beroperasi non-stop tanpa penggantian bahan bakar
[umumnya reaktor tipe LWR, harus di shut down untuk proses penggantian bahan
bakar]. Selama 739 hari, reaktor akhirnya harus di matikan sementara untuk
penggantian rutin bahan bakar, pada tanggal 2 Februari 2006
Tahun 2008 faktor beban (load factor) reaktor Indian Point-3 (Amerika Serikat) mampu
menembus angka 101, 8%. Reaktor ini kemudian didaulat sebagai reaktor dengan
kinerja terbaik pada tahun 2008, di ikuti oleh reaktor Sequoyah-1 (Amerika Serikat) dan
Fukushima II-1 (Jepang)
Hingga juni 2009, tercatat 13.660 tahun operasi reaktor dan sudah menghasilkan 56.600
milyar kWh listrik bagi dunia
Pada tahun 2008 total listrik yang dihasilkan dari nuklir adalah 2601 milyar kWh, atau
sekitar 15% dari total listrik yang dihasilkan pada tahun tersebut
Tenaga nuklir diharapkan bisa menjadi sumber energi masa depan&nd!nesia. <arena
tenaga nuklir memiliki man(aat yang sangat banyak. 'enganadanya tenaga nuklir, diyakini
bisa menambah pas!kan listrik di &nd!nesia,terutama di pulau padat penduduk seperti
yang ada di pulau 1aa. Selain itudiharapkan masyarakat &nd!nesia tidak memiliki
ketergantungan yang tinggiterhadap petr!leum, dengan demikian &nd!nesia dapat mempr!
duksi minyak bumilebih banyak. Selain itu, emisi gas dapat berkurang. Tenaga nuklir
jugadiman(aatkan pada bidang-bidang lainnya seperti bidang pertanian, peternakan,hidr!l!
gi, industri, kesehatan, penggunaan 8at radi!akti( dan sinar-D untuk radi!gra(i, l!gging,
gauging, analisa bahan, ka!s lampu, perunut $tra"er% dan lain-lain. 'alam bidang penelitian
terutama banyak dilakukan !leh #ATAN mulai dariskala ke"il sampai dengan skala besar.
Peman(aatan dalam bidang kesehatan dapatdilihat seperti untuk diagn!sa, ked!kteran
nuklir, penggunaan untuk terapi dimanaradiasi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.
http://www.academia.edu/29436687/MAKALAH_ENERGI_NUKLIR
https://id.wikipedia.org/wiki/Reaktor_nuklir
file:///C:/Users/asus/Downloads/materi%20nuklir/Pembangkit%20listrik
%20tenaga%20nuklir%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,
%20ensiklopedia%20bebas.html
file:///C:/Users/asus/Downloads/materi%20nuklir/Bahan%20bakar%20nuklir
%20-%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.html
file:///C:/Users/asus/Downloads/materi%20nuklir/Kelebihan%20dan
%20Kekurangan%20Pembangkit%20Listrik%20Tenaga%20Nuklir%20(PLTN)%20-
%20SATU%20ENERGI.html