Anda di halaman 1dari 34

BAB IV

CATATAN PERKEMBANGAN
HARI/TGL/
DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI (SOAP) PARAF
JAM
23-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 19.00 WIB Jam 20.30 WIB
18.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa badan anak
dengan : 1. Memantau tanda – tanda vital A masih teraba panas
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan bahwa 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 38,0oC
An.G demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per  HR : 100 x/mnt
DO: 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,6 Co
4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 26 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 120 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 90/60 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil -
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
 3
Leukosit 2,0 x 10 /mm 3 6. Memberikan dan mengajarkan
A : Hipertermi
(leukositopenia) keluarga untuk mengompres
 Hematokrit 35% klien (kompres hangat) pada
P : Intervensi dilanjutkan
 Trombosit 46 x ketiak, kening, leher dan lipatan
- Observasi vital sign pasien
3
10 /mm 3 paha
- Monitor input output
(trombositopenia) - Observasi tanda perdarahan
Berkolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat - Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
1
- Paracetamol sirup 3x1 /2 sdt - Pantau adanya menggigil atau
- Cek HB, HT, Trombosit per 24 diaphoresis
jam

Kekurangan volume cairan b/d Jam 19.00 WIB Jam 20.30 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
 Ibu mengatakan bahwa anak G belum
1. Memantau keadaan umum klien dan
mulai mau minum
tanda-tanda vital.
Ds : O:
 Ibu klien mengatakan bahwa 2. Mengobservasi input dan output  Suhu 38,0 oC
anaknya tidak mau minum dan cairan.  RR : 24 x/ Mnt
berkeringat 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda  HR : 98 X/mnt
syok  TD: 100/70 mmHg
 DO: 4. Menganjurkan klien untuk banyak  Diaphoresis (-)
 Tampak lemas/ lesu minum.
 Mukosa bibir kering 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis pemberian cairan I.V.
 CRT > 3 dtk - Terapi IVFD RL 4cc/kgBB P : Intervensi dilanjutkan
 Cubitan kulit perut kembali (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro - Observasi keadaan umum dan tanda-
lambat tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 19.00 WIB Jam 20.30 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 38,0oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 26 x/ Mnt
- Ibu mengatakan An. G
tidak mau makan  HR : 100 X/mnt
- Ibu mengatakan An.G (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
muntah
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
pemberian kebutuhan tubuh
DO : - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis 3 x 200 cc
 Mual (+) dan Muntah (+)
 Makanan tidak habis 1. Timbang BB An. A
 Tidak mau makan 2. Observasi vital sign
 Status gizi klinis kurang (BB 3. Observasi keadaan umum klien
ideal = 20 kg) 4. Anjurkan ibu memebri makan anak
BB anak sekarang: 16 kg dalam porsi kecil tapi sering
 Terapi IVFD RL 4cc/kgBB 5. Kolaborasi dengan tim medis dokter
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro

6. Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam


pemberian terapi:

- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x


200 cc

23-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
22.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa anak A
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital masih teraba panas
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,8oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 22x/ Mnt
3. Memantau input dan output per
DO: 6 jam  HR : 98 x/mnt
 Suhu 37,8oC 4. Memantau adanya menggigil  TD: 100/70 mmHg
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.  Pasien menggunakan pakaian
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang yang tipis
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya  Kompres hangat (+)
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.  Menggigil -
6. Memberikan dan mengajarkan
keluarga untuk mengompres A : Hipertermi
klien (kompres hangat) pada
ketiak, kening, leher dan lipatan P : Intervensi dilanjutkan
paha - Observasi vital sign pasien
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Monitor input output
dalam pemberian obat - Observasi tanda perdarahan
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt - Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien dan  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-tanda  Suhu 37,7oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
syok  RR : 22x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk banyak  HR : 98 x/mnt
DO: minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam  Diaphoresis (-)
pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 22.00 WIB Jam 20.30 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,7oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 37,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

24-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
10.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa badan anak
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital A teraba panas
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 38,6oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per  HR : 100 x/mnt
DO: 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC 4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
 Ht : 35 % 6. Memberikan dan mengajarkan
 Trombosit 23 x keluarga untuk mengompres
A : Hipertermi
103/mm3 klien (kompres hangat) pada
ketiak, kening, leher dan lipatan
P : Intervensi dilanjutkan
paha
- Observasi vital sign pasien
7. Berkolaborasi dengan tim medis
- Monitor input output
dalam pemberian obat
- Observasi tanda perdarahan
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt
- Anjurkan keluarga memberikan
- Cek lab (Ht dan Trombosit) kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 38,6oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 22.00 WIB Jam 20.30 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
DS : dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 38,6oC
- Ibu I mengatakan An. G masih - Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
sulit makan, mual (+), muntah (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
DO : pemberian
 BB 16 kg A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt kebutuhan tubuh
3 x 200 cc
20x/menit
 KU : compos mentis P : Intervensi dilanjutkan

 Suhu 38,6oC
 RR : 26 x/ Mnt - Timbang BB An. A
 HR : 100 X/mnt - Observasi vital sign
- Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

24-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
15.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa badan anak
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital A teraba panas
DS: (suhu, RR, HR) O:
2. Memantau suhu tubuh
 Keluarga mengatakan An.G minimalnya tiap 6 jam  Suhu 38,7oC
masih demam 3. Memantau input dan output per  RR : 24x/ Mnt
6 jam  HR : 100 x/mnt
DO: 4. Memantau adanya menggigil  TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC atau diaphoresis.  Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt 5. Melepaskan selimut klien yang yang tipis
 HR : 100 x/mnt tebal dan menggantikannya  Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg dengan kain yang tipis.  Menggigil –
 Kulit teraba panas 6. Memberikan dan mengajarkan
 Ht : 41 % keluarga untuk mengompres A : Hipertermi
 Trombosit 30 x klien (kompres hangat) pada
103/mm3 ketiak, kening, leher dan lipatan P : Intervensi dilanjutkan
 Leukosit 3,7 x 103 / paha - Observasi vital sign pasien
mm3 7. Berkolaborasi dengan tim medis - Monitor input output
dalam pemberian obat - Observasi tanda perdarahan
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt - Anjurkan keluarga memberikan
- kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 15.00 WIB Jam 22.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 38,6oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
 CRT <3 dtk (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 15.00 WIB Jam 22.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 38,6oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 38,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

24-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
22.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,8oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output  HR : 100 x/mnt
DO: per 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC 4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg yang tebal dan
 Menggigil –
 Kulit teraba panas menggantikannya dengan
kain yang tipis.
A : Hipertermi
6. Memberikan dan
mengajarkan keluarga untuk
P : Intervensi dilanjutkan
mengompres klien (kompres
- Observasi vital sign pasien
hangat) pada ketiak, kening,
- Monitor input output
leher dan lipatan paha
7. Berkolaborasi dengan tim - Observasi tanda perdarahan
medis dalam pemberian obat - Anjurkan keluarga memberikan
8. Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt kompres hangat
- - Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  BB 16 kg
5. Berkolaborasi dengan tim medis  KU : compos mentis
DS : dokter dalam pemberian terapi:
- Ibu I mengatakan An. G masih - Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  Suhu 37,8oC
sulit makan, mual (+), muntah (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  RR : 22x/ Mnt
(+)  HR : 98 x/mnt
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam  TD: 100/70 mmHg
pemberian
DO :
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc kebutuhan tubuh
20x/menit
 KU : compos mentis P : Intervensi dilanjutkan
 Suhu 38,6oC
 RR : 26 x/ Mnt - Timbang BB An. A
 HR : 100 X/mnt - Observasi vital sign
- Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

25-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
10.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
1. Memantau tanda-tanda vital
dengan : (suhu, RR, HR) anak A mulai turun
DS: 2. Memantau suhu tubuh minimalnya O :
 Keluarga mengatakan An.G tiap 6 jam  Suhu 37,8oC
masih demam 3. Memantau input dan output per 6  RR : 24x/ Mnt
jam  HR : 100 x/mnt
DO: 4. Memantau adanya menggigil atau  TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC diaphoresis.  Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt 5. Melepaskan selimut klien yang yang tipis
 HR : 100 x/mnt tebal dan menggantikannya  Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg dengan kain yang tipis.  Menggigil –
 Kulit teraba panas 6. Memberikan dan mengajarkan
keluarga untuk mengompres klien A : Hipertermi
(kompres hangat) pada ketiak,
kening, leher dan lipatan paha P : Intervensi dilanjutkan
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Observasi vital sign pasien
dalam pemberian obat - Monitor input output
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt - Observasi tanda perdarahan
- Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
 Mukosa bibir kering dalam pemberian cairan I.V.
 Diaphoresis (-) 6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 CRT <3 dtk (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 38,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

25-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
15.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,8oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per 6  HR : 100 x/mnt
DO: jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5 Co
4. Memantau adanya menggigil atau
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
6. Memberikan dan mengajarkan
A : Hipertermi
keluarga untuk mengompres klien
(kompres hangat) pada ketiak,
P : Intervensi dilanjutkan
kening, leher dan lipatan paha
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Observasi vital sign pasien
dalam pemberian obat - Monitor input output
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt - Observasi tanda perdarahan
- Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A
makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O:
makanan tidak adekuat, ditandai
4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Ibu I mengatakan An. G masih - Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
sulit makan, mual (+), muntah (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 38,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc
25-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
22.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,8oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per  HR : 100 x/mnt
DO: 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5 Co
4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
6. Memberikan dan mengajarkan
A : Hipertermi
keluarga untuk mengompres
klien (kompres hangat) pada
P : Intervensi dilanjutkan
ketiak, kening, leher dan lipatan
- Observasi vital sign pasien
paha
- Monitor input output
7. Berkolaborasi dengan tim medis
- Observasi tanda perdarahan
dalam pemberian obat
- Anjurkan keluarga memberikan
8. Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
belum mau minum tanda syok  RR : 24x/ Mnt
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
 Mukosa bibir kering dalam pemberian cairan I.V.
 Diaphoresis (-) 6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 CRT <3 dtk (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 22x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 98 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit
 KU : compos mentis P : Intervensi dilanjutkan

 Suhu 38,6oC
 RR : 26 x/ Mnt - Timbang BB An. A
 HR : 100 X/mnt - Observasi vital sign
- Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

26-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
10.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,6oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per  HR : 100 x/mnt
DO: 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC 4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas
dengan kain yang tipis.
6. Memberikan dan mengajarkan A : Hipertermi
keluarga untuk mengompres
klien (kompres hangat) pada P : Intervensi dilanjutkan
ketiak, kening, leher dan lipatan - Observasi vital sign pasien
paha - Monitor input output
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Observasi tanda perdarahan
dalam pemberian obat - Anjurkan keluarga memberikan
1
8. Paracetamol sirup 3x1 /2 sdt kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 24x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 100 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 38,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

26-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
15.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh  Suhu 37,6oC
masih demam minimalnya tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per  HR : 100 x/mnt
DO: 6 jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5 Co
4. Memantau adanya menggigil
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt atau diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
6. Memberikan dan mengajarkan
A : Hipertermi
keluarga untuk mengompres
klien (kompres hangat) pada
P : Intervensi dilanjutkan
ketiak, kening, leher dan lipatan
- Observasi vital sign pasien
paha
- Monitor input output
7. Berkolaborasi dengan tim medis
- Observasi tanda perdarahan
dalam pemberian obat
- Anjurkan keluarga memberikan
8. Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
Kekurangan volume cairan b/d Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
2. Mengobservasi input dan output mau minum
Ds : cairan. O:
 Ibu mengatakan bahwa anak G 3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
belum mau minum tanda syok  RR : 24x/ Mnt
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
banyak minum.
DO:  TD: 100/70 mmHg
5. Berkolaborasi dengan dokter
 Tampak lemas/ lesu  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB
 Diaphoresis (-) A: Kekurangan volume cairan
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 15.00 WIB Jam 20.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 24x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 100 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg 3 x 200 cc kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 38,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

26-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
22.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh minimalnya  Suhu 37,5oC
masih demam tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per 6  HR : 100 x/mnt
DO: jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 38,5oC 4. Memantau adanya menggigil atau
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya  Kompres hangat (+)
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.  Menggigil –
6. Memberikan dan mengajarkan
keluarga untuk mengompres klien A : Hipertermi
(kompres hangat) pada ketiak,
kening, leher dan lipatan paha P : Intervensi dilanjutkan
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Observasi vital sign pasien
dalam pemberian obat - Monitor input output
1
- Paracetamol sirup 3x1 /2 sdt - Observasi tanda perdarahan
- Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
-
Kekurangan volume cairan b/d Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 37,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 22.00 WIB Jam 06.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 24x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 100 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
kebutuhan tubuh
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
20x/menit P : Intervensi dilanjutkan
 KU : compos mentis

 Suhu 37,6oC - Timbang BB An. A


 RR : 26 x/ Mnt - Observasi vital sign
 HR : 100 X/mnt - Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

27-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
10.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa demam
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital anak A mulai turun
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh minimalnya  Suhu 36,8oC
masih demam tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per 6  HR : 100 x/mnt
DO: jam
 TD: 100/70 mmHg
 Suhu 36,5 Co
4. Memantau adanya menggigil atau
 Pasien menggunakan pakaian
 RR : 24 x/ mnt diaphoresis.
yang tipis
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang
 Kompres hangat (+)
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya
 Menggigil –
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.
6. Memberikan dan mengajarkan
A : Hipertermi
keluarga untuk mengompres klien
(kompres hangat) pada ketiak,
P : Intervensi dilanjutkan
kening, leher dan lipatan paha
- Observasi vital sign pasien
7. Berkolaborasi dengan tim medis
- Monitor input output
dalam pemberian obat
- Observasi tanda perdarahan
- Paracetamol sirup 3x1 1/2 sdt
- Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
-
Kekurangan volume cairan b/d Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G belum
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
3. Mengobservasi adanya tanda-  Suhu 36,8oC
 Ibu mengatakan bahwa anak G
tanda syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk  HR : 100 x/mnt
DO: banyak minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter  Diaphoresis (-)
dalam pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: Kekurangan volume cairan
 Diaphoresis (-)
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro
 CRT <3 dtk
P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 10.00 WIB Jam 13.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (+), muntah (+)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 37,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB
- Ibu I mengatakan An. G masih (64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  RR : 24x/ Mnt
sulit makan, mual (+), muntah  HR : 100 x/mnt
(+) 6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam  TD: 100/70 mmHg
pemberian
DO : - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC A : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
 BB 16 kg 3 x 200 cc
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt kebutuhan tubuh
20x/menit
 KU : compos mentis P : Intervensi dilanjutkan

 Suhu 37,6oC
 RR : 26 x/ Mnt - Timbang BB An. A
 HR : 100 X/mnt - Observasi vital sign
- Observasi keadaan umum klien
- Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

27-02-15 Hipertermia berhubungan dengan Jam 15.00 WIB Jam 17.00 WIB
15.00 wib proses infeksi virus, ditandai S : Keluarga mengatakan bahwa anak A
dengan : 1. Memantau tanda-tanda vital tidak demam
DS: (suhu, RR, HR) O:
 Keluarga mengatakan An.G 2. Memantau suhu tubuh minimalnya  Suhu 36,8oC
masih demam tiap 6 jam  RR : 24x/ Mnt
3. Memantau input dan output per 6
DO: jam  HR : 100 x/mnt
 Suhu 36,5oC 4. Memantau adanya menggigil atau  TD: 100/70 mmHg
 RR : 24 x/ mnt diaphoresis.  Pasien menggunakan pakaian
 HR : 100 x/mnt 5. Melepaskan selimut klien yang yang tipis
 TD: 100/70 mmHg tebal dan menggantikannya  Kompres hangat (+)
 Kulit teraba panas dengan kain yang tipis.  Menggigil –
6. Memberikan dan mengajarkan
keluarga untuk mengompres klien A : Hipertermi teratasi
(kompres hangat) pada ketiak,
kening, leher dan lipatan paha P : Intervensi dilanjutkan
7. Berkolaborasi dengan tim medis - Observasi vital sign pasien
dalam pemberian obat - Monitor input output
1
- Paracetamol sirup 3x1 /2 sdt - Observasi tanda perdarahan
- Anjurkan keluarga memberikan
kompres hangat
- Pantau adanya menggigil atau
diaphoresis
-
Kekurangan volume cairan b/d Jam 15.00 WIB Jam 17.00 WIB
kehilangan volume cairan aktif S:
1. Memantau keadaan umum klien  Ibu mengatakan bahwa anak G sudah
dan tanda-tanda vital.
mau minum
2. Mengobservasi input dan output
O:
Ds : cairan.
 Ibu mengatakan bahwa anak G 3. Mengobservasi adanya tanda-tanda  Suhu 36,8oC
syok  RR : 24x/ Mnt
belum mau minum
4. Menganjurkan klien untuk banyak  HR : 100 x/mnt
DO: minum.  TD: 100/70 mmHg
 Tampak lemas/ lesu 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam  Diaphoresis (-)
pemberian cairan I.V.
 Mukosa bibir kering
6. Terapi IVFD RL 4cc/kgBB A: volume cairan teratasi
 Diaphoresis (-)
 CRT <3 dtk
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro P : Intervensi dilanjutkan
- Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital.
- Observasi input dan output cairan.
- Observasi adanya tanda-tanda syok
- Anjurkan klien untuk banyak minum.
- Kolaborasi dalam pemberian cairan
I.V.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang Jam 15.00 WIB Jam 17.00 WIB
S : Ibu I mengatakan An. G masih sulit
dari kebutuhan tubuh 1. Menimbang BB An. A makan, mual (-), muntah (-)
berhubungan dengan intake 2. Mengukur vital sign
3. Mengobservasi keadaan umum klien O :
makanan tidak adekuat, ditandai 4. Menganjurkan ibu memebri makan  BB 16 kg
dengan : anak dalam porsi sedikit tapi sering  KU : compos mentis
5. Berkolaborasi dengan tim medis
dokter dalam pemberian terapi:  Suhu 36,8oC
DS :
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB  RR : 24x/ Mnt
- Ibu I mengatakan An. G masih
sulit makan, mual (+), muntah
(64cc/jam) gtt 16x/mnt makro  HR : 100 x/mnt
(+)  TD: 100/70 mmHg
6. Berkolaborasi dengan tim gizi dalam
pemberian
DO : A : nutrisi teratasi
 BB 16 kg - Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC
 Terpasang IVFD KA-EN 3B gtt 3 x 200 cc
P : Intervensi dilanjutkan
20x/menit
 KU : compos mentis
- Timbang BB An. A
 Suhu 37,6oC - Observasi vital sign
 RR : 26 x/ Mnt - Observasi keadaan umum klien
 HR : 100 X/mnt - Anjurkan ibu memebri makan anak
dalam porsi kecil tapi sering
- Kolaborasi dengan tim medis dokter
dalam pemberian terapi:
- Terapi IVFD RL 4cc/kgBB (64cc/jam)
gtt 16x/mnt makro
- Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam
pemberian terapi:
- Diet NB TKTP 3x ½ porsi + susu FC 3 x
200 cc

Anda mungkin juga menyukai