Anda di halaman 1dari 10

KONSEP PEMBUATAN KARYA TULIS ILMIAH

(BAB 4 & 5)
By : Damon Wicaksi, SST, M.Kes

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi pengelolaan kasus yang dilakukan oleh penulis secara tim dengan
petugas pelayanan (pendekatan manajemen keperawatan). Bab III memberikan
gambaran secara lengkap tentang keadaanklien/keluarga/kelompok yang
ditangani penulis. Pengelolaan klien dilakukan dengan menggunakan
pendekatan proses keperawatan. Tinjauan kasus sebaliknya menggambarkan
kemampuan analisa, dan pemanfaatan yang optimal berbagai faktor yang turut
mendukung perbaikan status kesehatan klien.
Data yang terkumpul dalam Bab ini antara lain :
4.1Hasil
4.1.1 Gambaran lokasi pengambilan data
Pada bab ini dijelaskan secara sekilas identitas RS / Panti / PKM / Lingkungan
tempat tinggal klien atau kondisi ruang rawat (baik secara fisik maupun situasi
dan regulasi yang berlaku)
4.1.2 Pengkajian
Berisi tentang deskripsi dalam bentuk naratif yang meliputi : Identitas
klien/keluarga, Penanggungjawab, Riwayat Kesehatan Klien (bila perlu
genogram), Pemeriksaan fisik, Pola fungsional (fokuskan pada permasalahan
yang ada), Data penunjang, Analisa data, daftar masalah. Bila kasus keluarga/
jiwa disesuaikan dengan format pengkajian keluarga / jiwa. Pengkajian dibuat
sesuai dengan literatur yang digunakan, seperti : Friedman, Marlilyn M, Lynda
Juall Carpenito, Marilynn E Doenges, Moorhead Sue, Bulechek Gloria M,
Herdman T. Heather, Suddart & Brunner atau dari sumber yang lain yang
terstandarisasi. Hasil dalam KTI dapat dilakukan dengan teknik uraian tabel.
4.1.3 Diagnosa
Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan analisis interprestasi data
yang diperoleh melalui pengkajian. Diagnosa dibuat sesuai dengan literature

1
yang digunakan , seperti : Friedman, Marlilyn M, Lynda Juall Carpenito,
Marilynn E Doenges, Moorhead Sue, Bulechek Gloria M, Herdman T.
Heather, Suddart & Brunner atau dari sumber yang lain yang terstandarisasi.
Diagnosa keperawatan dijelaskan dan dijabarkan dalam bentuk deskritif naratif
dan mengambil diagnosa keperawatan prioritas.
4.1.4 Intervensi
Perencanaan (Nursing Care Plan – NCP), bila kasus keluarga / jiwa disesuaikan
dengan format penulisan askep keluarga / jiwa. Intervensi dibuat sesuai dengan
literatue yang digunakan, seperti : Friedman, Marlilyn M, Lynda Juall
Carpenito, Marilynn E Doenges, Moorhead Sue, Bulechek Gloria M, Herdman
T. Heather, Suddart & Brunner atau dari sumber yang lain yang terstandarisasi.
Contoh intervensi keperawatan :
Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
Ketidakseimbangan Tujuan: setelah dilakukan 1. ManajemenNutrisi:
Nutrisi Kurang dari Tindakan keperawatan a. tentukan status gizi
KebutuhanTubuh selama klien dan kemampuan
7x24jam status nutrisi klien untuk memenuhi
klien kembali seimbang, kebutuhan gizi
dengan kriteriahasil: b.identifikasi adanya alergi
atau intoleransi makanan
1. asupangizi(5) yang dimiliki klien
2. asupanmakanan(5) c. monitor
3. asupancairan(5) kecendrungan terjadinya
4. rasio berat badan penurunan berat badan
dan tinggibadan(5) d.Lakukan atau bantu
5. Energi(5) klien terkait dengan
perawatan mulut
Keterangan: e. Berikan informasi
yang tepat terhadap klien
1 : sangat menyimpang
tentang kebutuhan
dari rentang normal
nutrisiyangtepat dansesuai
2 : banyak menyimpang
f.Kolaborasi dengan ahli
dari rentang normal
gizi sesuai dengan
3 : cukup menyimpang
kebutuhan nutrisi klien
dari rentang normal
2. MonitorNutrisi:
4 : sedikit menyimpang a. timbang berat badan klien.
dari rentang normal b. monitor adanya mual
5: tidak menyimpang dari dan muntah
rentang normal c. monitor diet dan asupan
kalori
d.identifikasi abnormalitas

2
eliminasi bowel
e. identifikasi perubahan
berat badanterakhir.
f. identifikasi perubahan
nafsu makan danaktivitas
akhir- akhir ini.
g. monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
(misalnya,serum albumin,
Hb,Hematokrit, imunitas
seluler, limfosit total, dan
nilai elektrolit)
3. ManajemenEnergi
a. Monitor intake/asupan
nutrisi untuk mengetahui
sumber energi yang
adekuat.
b. Konsultasikan dengan ahli
gizi mengenai cara
meningkatkan asupan
energy dari makanan.

3
4.1.5 Implementasi& Evaluasi Keperawatan
Tindakan & Evaluasi (Nursing Note & Nursing Progress) : Tersajikan dalam bentuk tabel dan memuat informasi yang
terintegrasidisajikan dalam catatan perkembangan.
Contoh Implementasi & Evaluasi keperawatan
Hari ke1, tanggal 1 April 2020
Jam Tindakan Jam Evaluasi
07.55 1a.menentukan status gizi klien dan kemampuan klien 18:05 S: klien mengatakan tidak enak ketika makan,dan
untuk memenuhi kebutuhan gizi. terasa sesak nafas setelah makan
Respon Hasil: status gizi klien buruk, LILA= O :
19,5,IMT:18,6 S:36,4ºC
Klien tidak mampu memenuhi kebutuhan gizinya N:87X/menit
karena mual TD:130/80mmHg
08.10 2g. Memonitor hasil pemeriksaan laboratorium RR:28x/menit
(misalnya, serum albumin, Hb, Hematokrit, Spo2:96%
imunitasseluler, limfosit total,dan nilai elektrolit) 1. Antropometri: BB
SMRS:44Kg MRS :36Kg LILA:18,5cm BBI :
Respon hasil: IMT :18,36
Hb :13,1gr% 2. Biokimia:
Leukosit:19.000‟/mm,SGOT:63 Tidakterkaji
gr%,SGPT:14 u/l 3. Clinical Pemeriksaan Fisik Abdomen
08.46 1b.mengidentifikasi adanya alergi atau intoleransi Inspeksi:flat, tidakada acites,tidak ada spidernavy
makanan yang dimiliki klien. Auskultasi :Bising usus 11x/m
Respon hasil: Palpasi: teraba nyeri tekan pada region 2
Perkusi:tympani
Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan, dan
makanan pantangannya berupa santan ataupun bahan
makanan yang digoreng dengan banyak minyak kelapa
09.12 2a.menimbang berat badan klien
Respon hasil:BB:36Kg
09.30
2b.Memonitor adanya mual dan muntah
Responhasil: klienmengeluhmual
09.47 5. memberikaninjeksiantiemetic
Responhasil: Ondansentron2ml/IV
10.10 2f.Mengidentifikasiperubahannafsumakandanaktivitas4
akhir- akhirini
Responhasil: Klientidaknafsumakansejaksakit
Aktivitas klien hanya berbaring ditempat tidur sejak sakit Mulut: Mukosa bibir kering dan pucat,hygienitas
1f. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang cukup
10.25 4. Diet TKTP Bubur kasar
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi,
Pola nutrisi di RS Frekuensi:3x/hari
Respon hasil: kebutuhankalori/hari:1.135kkal Jenis: bubur kasar,lauk,dan sayuran asupangizi(3)
10.55 1d.membantu klien terkait dengan perawatan mulut Asupan makanan(3)
Respon hasil:Klien mau membersihkan gigi menggunakan Rasio berat badan dan tinggi badan(5)
pasta gigi Energi(2)
11.11 1g.berkolaborasi dengan ahli gizi sesuai dengan
kebutuhan nutrisi klien A:Masalah Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari
11.35 Respon hasil:Menentukan diet yang tepat untuk klien KebutuhanTubuh tidak teratasi
3b. berkonsultasi dengan ahli gizi mengenai cara
meningkatkan asupan energy dari makanan P: Ulangi intervensi no 1-4
12.05 Respon hasil:Penentuan dan pemberian Diet TKTP
4c.Menanyakan kepada klien makanan apa yang disukai
12.12 Respon hasil: klien menjawab dengan kooperatif
4a.mengidentifikasi diet yang disarankan
12.35 Respon hasil: Klien diberikan bubur kasar,tahu dan sayur
4b.melakukan kebersihan mulut sebelum makan
Respon hasil:Membersihkan dengan berkumur kumur
12.40 terlebih dahulu, mulut bersih
4f.menyuapi tanpa terburu-buru
13.05 Respon hasil:klien makan dengan disuapi
4g. Mengecek sisa makanan dalam mulut pada saat selesai
makan
Respon hasil: Makanan masih sering tersisa dimulut
13.15 3a. memonitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui
sumber energiyangadekuat
Respon hasil:Klien hanya makan 3sdm buburkasar dan
minum setengah gelas air hangat &Klien mengonsumsi
makanan dari RS.

5
4.2 Pembahasan
Adalah kemampuan penulis di dalam mengupas, mengamati dan rnemberikan solusi dengan
alasan-alasan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Pada Bab ini penulis berorientasi
pada problem solving dengan argumentasi ilmiah/ logis. Permasalahan yang tirnbul dalam
Tinjauan Kasus dan tidak sesuai dengan konsep dasar yang dikemukakan pada Bab II,
pengangkatan diagnosakeperawatan, rencana tindakan yang ditawarkan ataupun respon
manusia yang timbul akibat pelayanan yang diberikan. Pada Bab ini penulis dalam
mempertahankan argumentasinya diperbolehkan mengutip sumber - sumber referensi yang
relevan. Pembahasan dilakukan terhadap tujuan khusus yang telah dirumuskan, yaitu
membahas tentang pengkajian, diagnosa, intervensi, implernentasi dan intervensi dengan
susunan fakta, teori dan opini.
Pada Bab ini sangat tidak disarankan penulisan
1. Penulisan ulang/ sejenis pada Bab sebelumnya dengan redaksi yang berbeda
2. Membandingkan isi Bab II dengan Bab III saja
3. Menyajikan kembali hal-hal yang sudah dituliskan pada Bab III tanpamemberikan
klarifikasi ilmiah
4. Menuliskan tentang teori keperawatan murni.
Pembahasan berisi perbandingan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus yang disajikan
untuk menjawab tujuan khusus. Setiap temuan perbedaan diuraikan dengan konsep.
Pembahasan disusun sesuai dengan tujuan khusus. Pembahasan berisi tentang mengapa (why)
dan bagaimana (How). Urutan penulisan berdasarkan paragraf adalah F-T-O (Fakta — Teori
— Opini).
Is pembahasan sesuai dengan tujuan khusus yaitu :
4.2.1 Pengkajian
4.2.2 Diagnosis Keperawatan
4.2.3 Perencanaan
4.2.4 Tindakan
4.2.5 Evaluasi
Dalam analisis menggunakan pendekatan Fakta — Teori dan Opini (FTO) penyusun dapat
mengungkapkan lagi data-data/fakta- fakta yang ditemukan pada klien, selanjutnya
membandingkan fakta yang terjadi dengan teori asuhan keperawatan atau pendekatan

6
patofisiologi dan berusaha untuk menjelaskan mengapa terjadi variasi tersebut dapat dialami.
Penyusun studi kasus dapat mengaitkan beberapa data pendukung yang mungkin relevan
dengan tetap mengemukakan teori-teori yang mendukung pentingnya data tersebut dalam
menunjang pembahasan. Penyusun studi kasus dapat menggunakan opini personal sebatas
tidak menyimpang dari konsep-konsep dan teon yang telah ada sebelumnya. Sumber teori
yang digunakan dalam melakukan analisis dapat berupa teori yang telah ada dari buku teks,
atau pendekatan evidens dari laporan penulisan atau jurnal ilmiah.
Contoh pembahasan pada asuhan keperawatan dengan klien Tuberculosis Paru
i) Pembahasan untuk TUK 1: Pengkajian
Berdasarkan kasus pada Ny.S berusia 63 tahun yang menderita Tuberkulosis Paru
,terdapat persamaan, hal tersebut sesuai dengan tinjauan teori (Brunner&Sudarth,2015) yang
menjelaskan mengenai penyakit Tuberkulosis Paru dipengaruhi oleh berbagai faktor yang
biasanya sering terjadi di kalangan masyarakat antara lain, kondisi ekonomi yang rendah,
malnutrisi, tatalaksana kesehatan yang buruk, kurangnya pengetahuan mengenai penyakit
Tuberkulosis Paru. Pada kasus Ny.S penyakit Tuberkulosis Paru tersebut disebabkan karena
salah satu faktornya yaitu malnutrisi dan kurangnya pengetahuan mengenai penyakit
TuberkulosisParu. Orang dengan tuberculosis paru aktif sering kekurangan gizi dan menderita
defisiensi mikronutrien serta penurunan berat badan dan nafsu makan menurun. Malnutrisi
meningkatkan risiko perkembangan dari infeksi Tuberkulosis paru menjadi penyakit
Tuberkulosis paru aktif.
Adapun keluhan utama pada Ny.S yaitu klien mengatakan merasa tidak nafsu makan. Hal
tersebut sesuai dengan tinjauan kepustakaan (Manurung,dkk, 2019) terdapat gejala
Malaise,karena tuberkulosis bersifat radang menahun,maka dapat terjadi rasa tidak enak badan,
pegal-pegal, anoreksia, nafsu makan berkurang, badan makin kurus.
Pada riwayat kesehatan klien mengatakan merasa tidak nafsu makan, sejak sakit sekitar 1
bulan yang lalu, ketika makan terasa nyeri pada uluhati dengan skala 7 disertai mual. Klien juga
mengatakan sesak nafas sejak dua minggu yang lalu, sesak nafas bertambah parah disertai batuk
berdahak, kemudian klien dibawa ke Puskesmas Wonosari dan dirawat inap selama 2
hari,kemudian klien dibawa pulang dan kembali kontrol ke Balai Pengobatan umum pada hari
selasa, 30 Maret 2020, namun karena kondisi klien semakin parah, klien dirujuk ke RSUD
dr.H.Koesnadi Bondowoso dan dirawatinap diruang Bougenville kelas 3 diruang paru-paru.

7
Klien juga mengatakan tidak pernah memerhatikan makanan yang dikonsumsinya, seperti
kandungan gizi dan makanan yang baik untuk kesehatannya sendiri.
i) Pembahasan untuk TUK 2: Diagnosa
Diagnosa keperawatan yang muncul sama pada tinjauan kasus pada kasus tersebut yang
sesuai dengan teori adalah sebagai berikut ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan
kurang asupan makanan. Penulis lebih memprioritaskan masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh karena mengacu pada data pengkajianya itu data subjektif pada
Ny.S mengatakan tidak nafsu makan sejak sakit sekita 1 bulan yang lalu, saat dirumah sakit
klien hanya sanggup makan 3-4 sendok makan disertai mual, dan nyeri pada ulu hati.

iii) Pembahasan untuk TUK 3: Intervensi


Tujuan perencanaan dalam teori tidak tidak dijelaskan berapa lama waktu untuk
mencapai keseimbangan nutrisi klien atau nutrisi terpenuhi, akan tetapi penulis memberikan
waktu perawatan selama kurang lebih 7x24 jam untuk mencapai terpenuhinya nutrisi klien
sesuai kebutuhan tubuh. Pada kriteria hasil terdapat 5 cakupan antara lain, asupan gizi (5)
asupan makanan (5) , rasio berat badan dan tinggi badan(5), Energi(5), dengan indikator sebagai
berikut: 1: sangat menyimpang dari rentang normal, 2: banyak menyimpang dari rentang
normal, 3: cukup menyimpang dari rentang normal, 4: sedikit menyimpang dari rentang normal,
5 : tidak menyimpang dari rentang normal.
Berdasarkan opini dari penulis, dapat disimpulkan bahwa kesesuaian teori dan kasus
nyata dilapangan dalam merencenakan asuhan keperawatan pada kasus Ny.S yang mengalami
Tuberkulosis Paru dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak
terdapat perbedaan. Penulis mampu melakukan 15 intervensi yang telah penulis rumuskan.
iv) Pembahasan untuk TUK 4: Implementasi
Pada prinsipnya semua tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien masih
mengacu pada perencanaan, tetapi tidak semua perencanaan dapat diterapkan pada klien. Hal ini
disebabkan karena mungkin karena keadaan klien yang tidak memungkinkan atau membutuhkan
dilakukannya tindakan yang sesuai dengan intervensi yang dibuat. Namun ada juga beberapa
intervensi yang tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat dan waktu, akan tetapi hal itu
dapat dimodifikasi dengan alternatif intervensi lain sehingga klien dapat menerima perawatan
secara optimal.

8
v) Pembahasan untuk TUK 5: Evaluasi
Pada evaluasi, 4 kriteria hasil yang ada pada intervensi belum dapat tercapai secara
keseluruhan atau mencapai angka (5) pada setiap kriteria hasil, dikarenakan keadaan klien masih
lemah, dan sesak nafas bertambah parah.
Opini penulis dalam Asuhan keperawatan pada Ny.S tuberculosis paru dengan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang penulis lakukan, dapat ditarik
kesimpulan bahwa terdapat persamaan antara batasan karakteristik dan kriteria hasil, akan tetapi
penulis hanya bisa melakukan tindakan dengan hasil teratasi sebagian, hal ini karena kondisi
klien yang semakin memburuk setiap harinya, sehingga mempengaruhi nafsu makan klien.
Pada dasarnya untuk menentukan berhasil atau tidaknya perawatan yang diberikan
mengacu pada tujuan dan kriteria hasil yang ada pada intervensi keperawatan

5. BAB 5 : PENUTUP
Penulisan pada Bab ini berisi kesimpulan dan rekomendasi. sedangkan rekomendasi lebih
menekankan pada usulan yang sifatnya operasional atau aplikatif. Rekornendasi bisa ditujukan
pada institusi. organisasi profesi, anggota profesi, provider, mahasiswa keperawatan. Lebih baik
lagi bila rekomendasi disertakan pula prosedur tetap (protap) yang dilaksanakan pada institusi
pelayanan yang bersangkutan.

5.1 KESIMPULAN
Contoh pembuatan kesimpulan
5.1.1 Pengkajian
Dalam pengkajian keperawatan memaparkan tentang kesenjangan antara data fokus yang
ditemukan pada saat pengkajian dengan teori yang ada.
5.1.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang diangkat berdasarkan data hasil pengkajian telah sesuai
dengan diagnosa keperawatan yanga ada dalam diagnosa NANDA
5.1.3 Intervensi Keperawatan
Dalam merencanakan tindakan keperawatan pada prinsipnya tidak mengalami perbedaan
antara teori dan kasus nyata.

9
5.1.4 Implementasi Keperawatan
Dalam melakukan implementasi keperawatan pada Ny.S telah sesuai dengan teori yang
ada.
5.1.5 Evaluasi Keperawatan
Dalam mengevaluasi hasil dari pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan sesuai tujuan
dan kriteria standar yang telah ditetapkan pada perencanaan.

5.2 SARAN
Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
dan penggunaan praktis. Sekurang-kurangnya memberi saran bagi peneliti selanjutnya, sebagai
hasil hasil pemikiran penelitian atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran diharapkan
spesifik mengacu pada hasil penelitian dan operasional dalam pelaksanaannya (kapan, siapa, dan
dimana)
Contoh pembuatan saran :
5.2.1 Bagi Penulis
a. Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada Ny. S yang
mengalami Tuberculosis Paru dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh di Ruang Bougenville RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
b. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam penerapan asuhan
keperawatan dengan Tuberculosis Paru.
5.2.2 Bagi Institusi
Sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan dapat sebagai acuan ataupun referensi
dalam pembelajaran di kampus.
5.2.3 Bagi Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan, keterampilan dan dapat diterapkan
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada Ny.S yang mengalami Tuberculosis Paru
dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.

10

Anda mungkin juga menyukai