Anda di halaman 1dari 16

KETENTUAN UMUM

PELANGGAN KECIL

PASAL 1
DEFINISI

a. "Biaya Pengaliran Kembali" adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan
dalam rangka pengaliran Gas kembali sebagai akibat adanya penutupan
pengaliran Gas.
b. “Biaya Pemasangan Kembali” adalah biaya yang harus dibayar oleh Pelanggan
dalam rangka pemasangan kembali Meter Gas dan/atau fasilitas lain milik PGN
sebagai akibat adanya pembongkaran Meter Gas dan/atau fasilitas lain milik PGN.
c. “Bukti Berlangganan Gas” adalah surat kesepakatan berlangganan Gas yang
ditandatangani antara PGN dengan Pelanggan Kecil.
d. "Bulan" adalah jangka waktu yang dimulai sejak pukul 00:00 WIB hari pertama dari
bulan kalender dan berakhir pada pukul 24:00 WIB hari terakhir bulan kalender
yang sama.
e. “Calon Pelanggan” adalah perorangan/badan hukum/lembaga/badan usaha yang
mengajukan permohonan kepada PGN untuk berlangganan Gas sebagai
Pelanggan Kecil.
f. “Gas” adalah gas bumi yang komponen utamanya adalah metana (CH4).
g. "Hari" adalah jangka waktu yang lamanya 24 (dua puluh empat) jam terus
menerus, yang dimulai pukul 00:00 WIB dan berakhir pada pukul 24:00 WIB hari
yang sama.
h. “Jumlah Gas Terpakai” adalah jumlah Gas yang dipakai Pelanggan dalam periode
1 (satu) Bulan Kontrak dalam satuan volume (m3) atau energi (MMbtu).
i. "Kapasitas Maksimum Meter Terpasang" adalah jumlah Gas maksimum yang
diizinkan melewati Meter Gas per jam sesuai dengan kemampuan Meter Gas
dimana untuk meter turbin dihitung dengan formula:
3
(Po + 1,01325) bar dikalikan dengan kapasitas maksimum Meter Gas (m /jam)

1,01325 bar

Po : pressure outlet (tekanan keluar operasi)

j. “Keadaan Kahar” adalah kondisi terjadinya hal-hal diluar kemampuan/kekuasaan


pihak PGN atau Pelanggan untuk mengatasinya dan bukan disebabkan karena
kesalahan salah satu pihak yang mengakibatkan Bukti Berlangganan Gas tidak
terlaksana baik sebagian atau seluruhnya.
Yang termasuk Keadaan Kahar adalah termasuk tetapi tidak terbatas pada:

(i) kerusakan atau tidak berfungsinya peralatan/fasilitas milik PGN, turunnya


tekanan/laju alir/kualitas pasokan Gas, berkurangnya pasokan Gas yang
disebabkan oleh berakhirnya perjanjian pasokan Gas atau hal-hal yang
diakibatkan oleh gangguan yang terjadi pada pihak pemasok Gas dan/atau
transporter Gas termasuk peralatan pemasok Gas dan/atau transporter Gas
dan/atau gangguan pada terminal penerima LNG dan/atau kapal
pengangkut LNG, yang mengakibatkan terjadinya gangguan operasional
pada jaringan pipa dan peralatan/fasilitas milik PGN, serta kerusakan atau
tidak berfungsinya sistem Peralatan Gas yang digunakan untuk pemakaian
Gas sesuai daftar Peralatan Gas dalam formulir Persetujuan Berlangganan
Gas;
(ii) kerusuhan, huru hara, pemberontakan, peperangan, embargo, blokade,
perselisihan perburuhan, pemogokan;
(iii) petir, topan, badai, banjir, kebakaran, gempa bumi, bencana alam; adanya
tindakan Pemerintah, penerapan Undang-Undang atau peraturan-peraturan
yang dikeluarkan Pemerintah

k. “Ketentuan Umum” adalah dokumen yang berisi syarat-syarat dan ketentuan


pelaksanaan penyerahan Gas yang harus dipatuhi dan mengikat secara hukum
bagi PGN dan Pelanggan termasuk perubahannya (jika ada) yang merupakan
satu kesatuan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan Bukti
Berlangganan Gas.

l. "Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan" adalah tempat usaha atau pabrik/rumah


tinggal Calon Pelanggan/Pelanggan yang akan menggunakan/menggunakan Gas
atau lokasi lain dan berada pada suatu tempat yang dimiliki atau dikuasai Calon
Pelanggan/Pelanggan.

m. “Meter Gas” adalah sistem alat ukur beserta perlengkapannya yang dimiliki atau
dioperasikan oleh PGN yang berada di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan atau
tempat lainnya yang disepakati oleh PGN dan Calon Pelanggan/Pelanggan dan
digunakan sebagai dasar perhitungan pemakaian Gas.

n. “PGN” adalah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

o. “Pelanggan” adalah perorangan/badan hukum/lembaga/badan usaha yang sudah


menandatangani dan terikat Bukti Berlangganan Gas.

p. "Pemakaian Maksimum" adalah jumlah Gas maksimum yang dapat dipakai oleh
Pelanggan sebagaimana disebutkan dalam Ketentuan Umum.

q. “Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas” adalah pemakaian Gas oleh
Pelanggan tanpa melalui Meter Gas atau pemakaian Gas tidak sesuai dengan
peruntukkannya sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian atau setiap tindakan
termasuk namun tidak terbatas kepada perusakan atau pembongkaran segel pada
Meter Gas dan/atau peralatan milik PGN atau hal-hal lain yang tidak sesuai
dengan Perjanjian dan/atau Ketentuan Umum, yang menyebabkan atau dianggap
dapat menyebabkan kerugian bagi PGN.

r. “Pemasangan Tanpa Izin PGN” adalah pemasangan dan penyambungan jaringan


pipa baru dari atau ke Pipa Instalasi eksisting, atau perubahan Pipa Instalasi dari
kondisi semula baik belum atau telah dialirkan Gas pada jaringan pipa baru
tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas pada penambahan atau penggantian
Peralatan Gas tanpa izin tertulis dari PGN.

s. “Pemeliharaan Rutin” adalah pemeliharaan sistem jaringan pipa dan perlengkapan


milik PGN yang dapat mengakibatkan terganggunya atau terhentinya pengaliran
Gas.

t. “Peralatan Gas” adalah peralatan milik Pelanggan yang digunakan secara


langsung untuk pemakaian Gas berdasarkan Bukti Berlangganan Gas
sebagaimana tercantum dalam Formulir Persetujuan Berlangganan Gas.

u. “Pipa Induk” adalah segmen pipa pada sistem jaringan distribusi untuk
menyalurkan Gas dari sumber pasokan ataupun stasiun penerima ke Pipa Servis.

v. “Pipa Instalasi” adalah sistem jaringan pipa untuk menyalurkan Gas mulai dari
outlet Meter Gas sampai dengan gas train atau regulator Peralatan Gas.

w. “Pipa Servis” adalah pipa yang dipasang antara Pipa Induk sampai dengan Meter
Gas.

x. ”Surcharge” adalah sanksi atas setiap kelebihan pemakaian Gas oleh Pelanggan
di atas Pemakaian Maksimum per Bulan.

y. "Tahun" adalah jangka waktu 12 (dua belas) Bulan yang dihitung mulai pukul
00:00 WIB dari hari pertama dari tahun kalender dan berakhir pada pukul 24:00
WIB hari terakhir dari tahun kalender yang sama.

z. ”Taksasi” adalah perhitungan pemakaian Gas Pelanggan dalam kondisi tidak


terukur oleh Meter Gas.

aa. “Tanggal Dimulai” adalah tanggal Gas pertama kali diserahkan di Titik Penyerahan
sebagaimana tercantum dalam berita acara gas in atau suatu tanggal yang
disepakati kedua belah pihak sebagaimana tercantum dalam berita acara Tanggal
Dimulai.

ab. "Titik Penyerahan" adalah flensa pertama kerangan setelah outlet Meter Gas.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

(1) Pelanggan berhak:

(a) Memperoleh penyerahan Gas dalam jumlah yang cukup kecuali dalam
Keadaaan Kahar atau Pemeliharaan Rutin;
(b) Mengajukan keberatan atas tagihan rekening yang tidak sesuai dengan
pemakaian sebenarnya disertai alasan dan bukti yang kuat;
(c) Mendapatkan/meminta informasi dan penjelasan mengenai pemakaian Gas;
(d) Mengajukan permohonan untuk berhenti berlangganan Gas kepada PGN
bila diinginkan, setelah menyelesaikan segala kewajibannya kepada PGN.

(2) Pelanggan wajib:

(a) Menerima tanggung jawab, risiko dan pemilikan Gas yang beralih dari PGN
kepada Pelanggan pada Titik Penyerahan;
(b) Memberitahukan secara tertulis kepada PGN apabila hak pemakaian Gas
oleh Pelanggan diserahkan kepada pihak ketiga sebagai akibat bangunan
tersebut dialihkan kepada pihak ketiga;
(c) Mengajukan permohonan tertulis kepada PGN jika Pelanggan menghendaki
perubahan atau penambahan Pipa Instalasi dan biaya yang timbul menjadi
tanggung jawab Pelanggan;
(d) Memberitahukan segera kepada PGN atas kerusakan/kebocoran Pipa
Instalasi;
(e) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas kerusakan atau gangguan yang
terjadi pada Pipa Instalasi milik Pelanggan. Biaya penggantian pipa, fitting,
dan kelengkapannya yang timbul menjadi tanggung jawab Pelanggan (bila
ada);
(f) Mematuhi setiap peraturan atau ketentuan lain yang terkait dan berlaku di
PGN dan Pelanggan bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul
karena tidak ditaatinya peraturan yang berlaku;
(g) Menjaga keamanan Meter Gas dari segala gangguan dan/atau tindakan
yang dapat diperkirakan akan menimbulkan kerusakan atau hilangnya Meter
Gas;

(h) Membayar biaya atas:


a. Perbaikan atau penggantian Meter Gas atas kerusakan akibat
kesalahan dan/atau kelalaian Pelanggan atau pihak lain.
b. Pemindahan lokasi Meter Gas, bila PGN menganggap perlu, untuk
alasan keselamatan atau kemudahan pembacaan Meter Gas.
(i) Menjamin bahwa segala keterangan yang diberikan dalam surat permohonan
dan Bukti Berlangganan Gas dan/atau persyaratan lain sehubungan dengan
pemasangan Pipa Instalasi adalah benar, apabila keterangan tersebut tidak
benar maka PGN berhak menutup pengaliran Gas.

(3) PGN berhak:


(a) Setiap saat melakukan inspeksi terhadap Pipa Instalasi;
(b) Meminta Pelanggan melakukan perubahan terhadap Pipa Instalasi bila
terjadi perubahan teknis yang disebabkan kerusakan dan segala biaya
yang timbul menjadi beban Pelanggan;
(c) Menutup pengaliran Gas ke Pelanggan apabila pemakaian Gas per bulan
melebihi Pemakaian Maksimum sehingga mengakibatkan atau dianggap
dapat mengakibatkan terganggunya operasi pengaliran Gas PGN atau
Pelanggan tidak melaksanakan ketentuan ayat 3(b) Pasal ini. Segala
risiko yang timbul sehubungan dengan penutupan pengaliran Gas menjadi
tanggung jawab Pelanggan.

(4) PGN wajib:

(a) Bertanggungjawab atas penyerahan Gas kepada Pelanggan sampai Titik


Penyerahan;
(b) Memberitahukan kepada Pelanggan secepatnya apabila terjadi Keadaan
Kahar dan perkiraan waktu yang diperlukan untuk memulihkan kembali;
(c) Memberitahukan jadwal Pemeliharaan Rutin kepada Pelanggan minimal 2
(dua) hari sebelum dilakukan Pemeliharaan Rutin serta perkiraan waktu
yang diperlukan;
(d) Menanggapi keluhan Pelanggan selambat-lambatnya 1x24 jam;
(e) Memberikan informasi dan penjelasan pemakaian Gas Pelanggan (apabila
diperlukan);
(f) Melakukan pemeliharaan dan perbaikan atas kerusakan atau gangguan
akibat teknis operasional yang terjadi pada peralatan milik PGN tanpa
memungut biaya apapun setelah Pelanggan memberitahukannya secara
lisan atau tertulis kepada PGN melalui pengaduan gangguan.

PASAL 3
PENCATATAN, PERHITUNGAN PEMAKAIAN GAS DAN TAKSASI

(1) PGN akan melakukan pencatatan atas pemakaian Gas Pelanggan sesuai daur
pencatatan meter gas.

(2) Jumlah Gas Terpakai dalam 1 (satu) Bulan dihitung dari selisih hasil pembacaan
angka meter Gas yang tercatat pada Bulan pencatatan berjalan dikurangi
dengan pembacaan angka meter Gas yang tercatat pada Bulan sebelumnya.

(3) Apabila Meter Gas rusak atau hilang dan/atau hasil pengukuran menimbulkan
keragu-raguan, sedangkan Gas tetap mengalir dan digunakan Pelanggan, maka
perhitungan pemakaian Gas dilakukan dengan cara Taksasi, yaitu:
Pemakaian Gas selama 3 bulan sebelum pencatatan akhir
3
Meter Gas diketahui rusak ( m )
Pemakaian Gas = ------------------------------------------------------------------
3
Perhitungan Taksasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Taksasi.

PASAL 4
KETENTUAN PERHITUNGAN PEMBAYARAN PEMAKAIAN GAS

(1) Pelanggan dikenakan perhitungan pembayaran pemakaian Gas per Bulan


sebesar Jumlah Gas Terpakai dikalikan dengan harga Gas Pelanggan Kecil yang
berlaku.

(2) Apabila realisasi pemakaian Gas per Bulan oleh Pelanggan lebih kecil dari 50
(lima puluh) m3, maka Pelanggan dikenakan perhitungan pembayaran
pemakaian Gas sebesar 50 (lima puluh) m3 dikalikan dengan harga Gas
Pelanggan Kecil yang berlaku.

(3) Pemakaian Maksimum Gas per Bulan adalah 1.000 (seribu) m3. Apabila realisasi
pemakaian Gas per Bulan oleh Pelanggan Kecil lebih besar dari 1000 (seribu) m3
per Bulan, maka akan dikenakan ketentuan Surcharge sesuai Keputusan Direksi
PGN yang berlaku.

(4) Apabila pemakaian Gas sebagaimana dimaksud ayat (3) Pasal ini melebihi
Kapasitas Maksimum Meter Terpasang sehingga mengakibatkan dan/atau
dianggap dapat mengakibatkan terganggunya operasi penyaluran Gas PGN,
maka PGN akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pelanggan supaya
pemakaian Gas tidak melebihi Kapasitas Maksimum Meter Terpasang.

(5) Apabila Meter Gas di Lokasi Pelanggan hilang atau pemakaian Gas per Bulan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) Pasal ini mengakibatkan
kerusakan pada Meter Gas, maka Pelanggan wajib menanggung biaya
perbaikan dan/atau biaya penggantian Meter Gas tersebut sampai dengan Meter
Gas tersebut dapat berfungsi kembali sesuai dengan peruntukannya dalam
Ketentuan Umum dan dilengkapi dengan sertifikat kalibrasi yang dikeluarkan
oleh Direktorat Metrologi yang akan dituangkan dalam suatu Berita Acara
Perbaikan Meter Gas. Selain itu, Pelanggan juga berkewajiban untuk melakukan
pembayaran pemakaian Gas yang dihitung secara Taksasi sesuai ketentuan
yang berlaku.

(6) Apabila terjadi kondisi-kondisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan (5)
Pasal ini, maka Kepala Fungsi Penjualan dan Layanan Area berhak menutup
pengaliran Gas ke Pelanggan. Pelanggan tetap berkewajiban untuk memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo sebelum dan sampai dengan tanggal
penutupan pengaliran Gas. Segala risiko yang timbul sehubungan dengan
penutupan pengaliran Gas menjadi tanggung jawab Pelanggan.

(7) Apabila terjadi penutupan pengaliran Gas maka perhitungan pembayaran


pemakaian Gas adalah sebagai berikut:

(a) Penutupan dilakukan di akhir Bulan maka perhitungan pembayaran


pemakaian Gas adalah sesuai ketentuan ayat (1), (2) dan ayat (3) Pasal ini.
(b) Penutupan dilakukan tidak di akhir Bulan, maka perhitungan pembayaran
pemakaian Gas adalah Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan
pemakaian aktual dikalikan harga Gas yang berlaku. Apabila Jumlah Gas
Terpakai yang dihitung berdasarkan pemakaian aktual sebagaimana
dimaksud butir ini diatas Pemakaian Maksimum per Bulan, maka
perhitungan pembayaran pemakaian Gas sesuai ketentuan ayat (3) Pasal
ini.
(8) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar (Force Majure) sebagaimana diatur dalam
Ketentuan Umum atau Pemeliharaan Rutin di pihak PGN, maka perhitungan
pembayaran pemakaian Gas adalah sebesar Jumlah Gas Terpakai yang dihitung
berdasarkan pemakaian aktual dikalikan harga Gas yang berlaku. Apabila
Jumlah Gas Terpakai yang dihitung berdasarkan pemakaian aktual sebagaimana
dimaksud butir ini diatas Pemakaian Maksimum per Bulan, maka perhitungan
pembayaran pemakaian Gas sesuai ketentuan ayat (3) Pasal ini.

PASAL 5
JAMINAN PEMBAYARAN

(1) Calon Pelanggan wajib membayar jaminan pembayaran berupa uang tunai
sebesar .....................*) sesuai Keputusan Direksi PGN yang berlaku. Besaran
jaminan pembayaran dapat ditinjau kembali atau diubah oleh PGN dan
perubahan besaran jaminan pembayaran tersebut akan berlaku efektif setelah
ditetapkan oleh Direksi PGN. Perubahan besaran jaminan pembayaran
diberlakukan secara langsung kepada Pelanggan, yaitu dengan penyampaian
*) Sesuai keputusan Direksi tentang Penerapan Jaminan Pembayaran untuk Pelanggan dan perubahannya (jika ada)

perubahan besaran jaminan pembayaran tersebut dari PGN kepada Pelanggan


yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Bukti
Berlangganan Gas Pelanggan Kecil dan mengikat Pelanggan dan PGN;

(2) Jaminan pembayaran harus diserahkan kepada PGN sebelum penandatanganan


Bukti Berlangganan Gas, yang dibuktikan dengan kuitansi pembayaran;

(3) Apabila Pelanggan berhenti berlangganan Gas atau diberhentikan sebagai


Pelanggan, maka PGN berhak memperhitungkan nilai jaminan pembayaran yang
ada dengan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi Pelanggan (jika ada) yang
timbul sebelum dan pada tanggal berhenti berlangganan Gas atau diberhentikan
sebagai Pelanggan PGN;

(4) Pelanggan harus mengambil nilai/sisa jaminan pembayaran dalam waktu


selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak berhenti berlangganan Gas atau
diberhentikan sebagai Pelanggan PGN. Dalam hal nilai/sisa jaminan
pembayaran tidak diambil dalam periode tersebut, maka Pelanggan tidak berhak
atas nilai/sisa jaminan pembayaran tersebut dan jaminan pembayaran tersebut
menjadi milik PGN;

(5) Pelanggan tidak akan memperhitungkan jasa bunga yang timbul atas nilai
jaminan pembayaran tersebut.
PASAL 6
PENAGIHAN DAN PEMBAYARAN REKENING GAS

(1) Perhitungan pemakaian Gas dimulai sejak Tanggal Dimulai

(2) Pembayaran tagihan:

(a) Informasi tagihan pemakaian Gas (rekening) Pelanggan setiap bulan mulai
tanggal 6 (enam) sampai dengan tanggal 20 (dua puluh) dapat diperoleh di
kantor PGN atau tempat lain yang ditunjuk;
(b) Pembayaran atas pemakaian Gas sesuai jumlah yang tercantum dalam
informasi tagihan pemakaian Gas (rekening) tersebut harus diterima di
rekening PGN secara penuh (full amount) paling lambat tanggal 20 (dua
puluh) Bulan penagihan;
(c) Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di Loket PGN, ATM, Bank
atau tempat lain yang ditunjuk oleh PGN.
(d) Apabila tanggal 20 (dua puluh) jatuh pada hari Sabtu, Minggu atau hari libur
daerah atau hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah, maka
jatuh tempo pembayaran diundur pada hari kerja berikutnya.

(3) Sebagai bukti pembayaran termaksud ayat (2) Pasal ini, PGN, Bank atau tempat
lain yang ditunjuk oleh PGN, masing-masing digunakan sesuai konteksnya, akan
memberikan tanda bukti pembayaran.

(4) Dalam hal terjadi ketidakcocokan atau perbedaan perhitungan atau


ketidaksepakatan atas jumlah tagihan, maka Pelanggan harus membayar sesuai
jumlah yang tercantum dalam informasi tagihan pemakaian Gas yang
disampaikan oleh PGN. Apabila jumlah yang dipermasalahkan tersebut telah
dapat diselesaikan oleh kedua belah pihak, maka kelebihan atau kekurangan
pembayaran akan disesuaikan pada pembayaran tagihan Bulan berikutnya yang
dituangkan dalam Berita Acara Koreksi. Apabila dapat dibuktikan bahwa
ketidakcocokan atau perbedaan tersebut mengakibatkan kekurangan
pembayaran yang disebabkan oleh kesalahan perhitungan dari PGN, maka
Pelanggan tidak dikenakan denda.

PASAL 7
DENDA DAN SANKSI

(1) Apabila pembayaran diterima di rekening PGN melebihi tanggal 20 (dua puluh)
Bulan penagihan kecuali pada kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) (d)
Pasal 6 Ketentuan Umum, maka kepada Pelanggan dikenakan denda Rp.
5.000,- (lima ribu rupiah) per Hari keterlambatan. Denda maksimal adalah Rp.
200.000,- (dua ratus ribu rupiah). Pembayaran tagihan dan denda dilakukan
melalui transfer ke rekening virtual (virtual account).

(2) Apabila setelah jatuh tempo tagihan belum dilunasi oleh Pelanggan, PGN akan
mengirimkan surat pemberitahuan tunggakan kepada Pelanggan yang
menyampaikan informasi jumlah tagihan beserta denda terhitung hingga tanggal
penyampaian surat pemberitahuan tunggakan tersebut. Surat pemberitahuan
tunggakan juga mengingatkan sanksi penutupan pengaliran Gas.

(3) Apabila sampai dengan akhir Bulan penagihan, tagihan pemakaian Gas beserta
denda Bulan sebelumnya belum dibayar lunas, maka PGN akan menutup
pengaliran Gas ke Pelanggan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan
Pelanggan tetap wajib membayar tagihan berikut denda sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini.

(4) Apabila sampai dengan akhir Bulan berikutnya setelah pengaliran Gas ditutup,
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini, Pelanggan belum membayar
lunas tagihan berikut denda yang menjadi tanggung jawabnya maka jaminan
pembayaran yang telah dibayarkan akan diperhitungkan dengan tagihan berikut
denda yang belum dibayar tersebut dan Bukti Berlangganan Gas berakhir.

(5) PGN akan membongkar Meter Gas di Lokasi Pelanggan (termasuk pipa servis
dibuntu/di-end cap) tanpa pemberitahuan terlebih dahulu apabila:

(a) Pelanggan melakukan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas atau hal-
hal lain sebagaimana diatur dalam Ketentuan Umum.
(b) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah penutupan aliran Gas
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini.

PASAL 8
PENGALIRAN DAN PEMASANGAN KEMBALI

(1) Pelanggan yang telah ditutup pengaliran Gas nya dapat disetujui untuk dialirkan
kembali setelah memenuhi semua kewajibannya kepada PGN termasuk denda
(jika ada) dan dikenakan Biaya Pengaliran Kembali yang besarannya ditetapkan
oleh General Manager SBU.

(2) Pelanggan yang telah dibongkar Meter Gas nya oleh PGN dapat disetujui untuk
berlangganan Gas kembali setelah dilakukan evaluasi oleh PGN. Pelanggan
tersebut harus mengajukan permohonan tertulis dan mengikuti prosedur
berlangganan Gas seperti hal-nya Calon Pelanggan dan akan diberikan nomor
referensi yang lama (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru serta harus
memenuhi kewajiban berikut ini:

(a) Melunasi hutang, denda (jika ada) serta kewajiban lainnya;


(b) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan
maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
(c) Membayar Biaya Pemasangan Kembali yang besarnya akan ditentukan
oleh General Manager SBU;
(d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku.

PASAL 9
PENGALIHAN BUKTI BERLANGGANAN GAS

(1) Pengalihan Bukti Berlangganan Gas dapat terjadi sebagai akibat:

(a) Perubahan nama Pelanggan tanpa disertai dengan pengalihan hak


penguasaan atau kepemilikan atas lokasi Pelanggan atau bangunan (“Ganti
Nama”).
(b) Perubahan nama Pelanggan sebagai akibat terjadinya pengalihan hak atau
penguasaan atas lokasi Pelanggan atau bangunan (“Balik Nama”).
(2) Pelanggan yang bermaksud untuk mengalihkan Bukti Berlangganan Gas beserta
lampirannya dapat menyampaikan pemberitahuan secara tertulis mengenai
rencana pengalihan tersebut kepada PGN.

(3) Pelanggan yang melakukan pengalihan Bukti Berlangganan Gas dalam bentuk
Ganti Nama harus memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut:

(a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga dan fotokopi rekening
listrik;
(b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan
sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya;
(c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan
maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di PGN;
(d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN.
(4) Pelanggan yang melakukan pengalihan Bukti Berlangganan Gas dalam bentuk
Balik Nama harus memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut:

(a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi rekening


listrik, fotokopi bukti pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan atas
lokasi Pelanggan atau bangunan;
(b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan
sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya;
(c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan,
maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di PGN;
(d) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN.
(5) Apabila terjadi pengalihan Bukti Berlangganan Gas sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) Pasal ini, maka Pelanggan tidak dikenakan biaya dan
mendapatkan Bukti Berlangganan Gas yang baru dengan nomor referensi untuk
Pelanggan tetap (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru. Segala
ketentuan dan syarat-syarat yang tertuang dalam Bukti Berlangganan Gas
beserta lampirannya termasuk hak, kewajiban dan tanggung jawab pihak yang
mengalihkan berdasarkan Bukti Berlangganan Gas beserta lampirannya akan
tetap berlaku dan mengikat pihak yang menerima pengalihan.

(6) Calon Pelanggan yang menerima pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan
atas lokasi Pelanggan atau bangunan dari Pelanggan sebelumnya/eks
Pelanggan dapat disetujui untuk berlangganan Gas dengan mengajukan
permohonan berlangganan Gas dan mengikuti prosedur berlangganan Gas yang
berlaku. Selanjutnya PGN akan melakukan evaluasi atas permohonon yang
diajukan Calon Pelanggan tersebut. Apabila PGN menyetujui permohonan
berlanggganan Gas dari Calon Pelanggan tersebut, maka akan ditindaklanjuti
dengan penandatanganan Bukti Berlangganan Gas dan akan diberikan nomor
referensi yang lama (jika masih tersedia) atau nomor referensi baru serta harus
memenuhi persyaratan dan kewajiban sebagai berikut:

(a) Menyampaikan fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, fotokopi rekening


listrik terbaru, fotokopi bukti pengalihan hak penguasaan atau kepemilikan
atas lokasi Pelanggan sebelumnya/eks Pelanggan atau bangunan;
(b) Melunasi hutang dan denda (jika ada) atas nama Pelanggan
sebelumnya/eks Pelanggan serta kewajiban lainnya;
(c) Apabila Pipa Instalasi secara teknis sudah tidak memenuhi persyaratan,
maka harus diperbaiki atau dipasang baru sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di PGN;
(d) Membayar Biaya Pemasangan Kembali yang besarnya akan ditentukan
oleh General Manager SBU;
(e) Menyerahkan jaminan pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku di PGN.

PASAL 10
PERUBAHAN JENIS PELANGGAN GAS

(1) PGN dapat menyarankan perubahan jenis pelanggan Gas dari Pelanggan Kecil
menjadi Pelanggan Rumah Tangga apabila pemakaian Gas Pelanggan berubah
dari keperluan komersial atau non komersial menjadi pemakaian Gas untuk
kegiatan yang bersifat non komersial/pemakaian sendiri dengan volume
pemakaian dibawah 50 (lima puluh) m3/bulan.

(2) Ketentuan-ketentuan bagi Pelanggan Kecil yang berubah jenis Pelanggan


menjadi Pelanggan Rumah Tangga, mengikuti segala ketentuan yang berlaku
bagi Pelanggan Rumah Tangga dan mendapatkan Bukti Berlangganan Gas
beserta lampirannya yang baru dengan nomor referensi Pelanggan tetap (jika
ada).

(3) Apabila selama 1 (satu) Tahun terdapat pemakaian Gas selama 6 (enam) Bulan
berturut-turut melebihi 1.000 (seribu) m3/bulan, maka Pelanggan Kecil tersebut
harus berubah jenis Pelanggan menjadi Pelanggan Industri Jasa dan Komersial.
(4) Atas perubahan jenis Pelanggan Gas tersebut pada ayat (3) Pasal ini, Pelanggan
harus menandatangani Perjanjian Jual Beli Gas dan mematuhi Ketentuan Umum
yang berlaku untuk Pelanggan Industri Jasa dan Komersial.

(5) Perubahan jenis Pelanggan dapat disampaikan oleh PGN atau Pelanggan
melalui surat pemberitahuan.

(6) Dalam hal perubahan jenis Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dan (3) Pasal ini diusulkan oleh Pelanggan, maka PGN akan melakukan evaluasi
terhadap usulan tersebut. Apabila PGN menyetujui, maka PGN akan
menyampaikan surat persetujuan perubahan jenis Pelanggan dan perubahan
jenis Pelanggan tersebut berlaku 1 (satu) bulan sejak surat persetujuan
disampaikan oleh PGN.

(7) Untuk keperluan ayat (1) dan (3) Pasal ini, Pelanggan tidak perlu menempuh
prosedur berlangganan Gas bagi Calon Pelanggan dan nomor referensi untuk
Pelanggan tetap (jika ada).

(8) Dalam hal jenis Pelanggan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini
diubah berdasarkan surat pemberitahuan dari PGN, maka Pelanggan wajib
mematuhi perubahan jenis Pelanggan tersebut dan mengikuti segala ketentuan
yang berlaku termasuk perubahan jaminan pembayaran. Apabila Pelanggan
tidak menyetujui perubahan jenis Pelanggan, maka PGN tidak berkewajiban
menyalurkan Gas kepada Pelanggan dan Bukti Berlangganan Gas berakhir.

PASAL 11
PEMASANGAN PIPA INSTALASI DAN PEMASANGAN TANPA IZIN PGN

(1) Calon Pelanggan/Pelanggan bertanggungjawab terhadap pemasangan Pipa


Instalasi di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan termasuk biayanya dan wajib
mengikuti ketentuan pemasangan Pipa Instalasi yang berlaku di PGN.
(2) Pemasangan Pipa Instalasi termasuk perubahannya harus mendapat
persetujuan tertulis dari PGN.
(3) Jika Calon Pelanggan/Pelanggan tidak mematuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini, maka PGN dapat menolak
penggunaan Pipa Instalasi tersebut dan tidak berkewajiban menyerahkan Gas ke
Calon Pelanggan/Pelanggan.
(4) Calon Pelanggan/Pelanggan membebaskan PGN dari segala tuntutan, klaim,
atau gugatan dari pihak manapun juga yang berkaitan dengan pengoperasian
dan Pemasangan Tanpa Izin PGN.

PASAL 12
PEMAKAIAN GAS TANPA MELALUI METER GAS
(1) Apabila Pelanggan diketahui melakukan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas,
maka:
(a) PGN akan mengakhiri Bukti Berlangganan Gas dengan tidak
menghilangkan kewajiban Pelanggan yang timbul sebelum berakhirnya
Bukti Berlangganan Gas termasuk denda yang dikenakan karena
Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas.
(b) PGN akan melakukan penutupan aliran Gas dan penyegelan terhadap
kerangan inlet Meter Gas yang digunakan untuk Pemakaian Gas Tanpa
Melalui Meter Gas tersebut.
(c) PGN akan mengenakan sanksi denda kepada Pelanggan atas Pemakaian
Gas Tanpa Melalui Meter Gas yaitu sebesar Pemakaian Maksimum per
Bulan sesuai Ketentuan Umum x 24 bulan x harga Gas yang berlaku pada
saat diketahui terjadinya Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas dan
harus dibayar selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal
pemberitahuan tertulis dari PGN.
(d) PGN akan melaporkan Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas tersebut
kepada pihak yang berwenang dan akan membongkar Meter Gas.
(e) Dengan dilakukannya pembongkaran Meter Gas seperti termaksud pada
ayat (1) (d) Pasal ini, maka status sebagai Pelanggan PGN berakhir.
Untuk keperluan pengakhiran ini, Pelanggan dan PGN sepakat untuk
mengesampingkan pemberlakuan Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata.
(2) Untuk keperluan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) (d) Pasal ini, maka
pelaporan atas Pemakaian Gas Tanpa Melalui Meter Gas kepada pihak
berwenang dilaksanakan oleh Kepala Fungsi Penjualan dan Layanan Area dan
menginformasikan secara lisan kepada General Manager SBU yang selanjutnya
diikuti dengan pemberitahuan tertulis.

PASAL 13
INSPEKSI PIPA INSTALASI

(1) PGN berhak melakukan kegiatan inspeksi Pipa Instalasi secara periodik atau
setiap saat apabila diperlukan.

(2) Apabila dari hasil inspeksi ditemukan adanya kondisi Pipa Instalasi yang tidak
layak sebagian atau seluruhnya untuk dioperasikan dan/atau adanya perubahan
Pipa Instalasi yang dilakukan dengan Pemasangan Pipa Tanpa Izin PGN yang
dianggap dapat membahayakan fasilitas PGN atau mengganggu kelangsungan
pengaliran Gas ke Pelanggan, maka PGN akan memberitahukan secara tertulis
kepada Pelanggan.

(3) Apabila terjadi kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini dan
membahayakan fasilitas PGN dan/atau mengganggu kelangsungan pengaliran
Gas ke Pelanggan, maka PGN dapat menutup pengaliran Gas ke Pelanggan
sampai dengan Pelanggan memperbaiki Pipa Instalasi dan/atau perubahan Pipa
Instalasi yang dilakukan dengan Pemasangan Pipa Tanpa Izin PGN tersebut.
(4) Pelanggan wajib memberitahukan segera secara lisan kepada PGN atas
kerusakan/kebocoran Pipa Instalasi dan diikuti pemberitahuan secara tertulis
selambat-lambatnya 1 X 24 jam sejak pertama kali diketahuinya terjadinya
kerusakan atau kebocoran Pipa Instalasi tersebut.

(5) Apabila ditemukan Pemasangan Tanpa Izin PGN, maka PGN tidak akan
melakukan kegiatan inspeksi Pipa Instalasi atas pipa yang dibangun dengan
Pemasangan Tanpa Izin PGN dan Pelanggan menanggung segala risiko yang
timbul atas Pemasangan Tanpa Izin PGN dan pengoperasiannya. Apabila terjadi
kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini dan PGN menutup
pengaliran Gas ke Pelanggan, maka PGN tidak akan melakukan kegiatan
inspeksi Pipa Instalasi.

PASAL 14
METER GAS

(1) Calon Pelanggan/Pelanggan wajib atas biaya dan tanggungjawabnya sendiri,


menyediakan tempat di Lokasi Calon Pelanggan/Pelanggan secara Cuma-Cuma
atau tanpa dikenakan biaya untuk pemasangan Meter Gas PGN. Lokasi Meter
Gas harus mudah diakses oleh petugas PGN.

(2) Petugas PGN setiap saat berhak mengakses lokasi Meter Gas baik untuk
pencatatan Meter Gas, pemeliharaan, pemeriksaan serta hal-hal lain yang terkait
dengan pelaksanaan jual beli Gas dan Ketentuan Umum.

(3) Pelanggan harus memastikan dan bertanggung jawab atas keamanan Meter Gas
dari segala gangguan dan/atau tindakan yang dapat diperkirakan akan
menimbulkan kerusakan terhadap Meter Gas.

(4) Pemeliharaan dan pemeriksaan Meter Gas antara lain: kalibrasi Meter Gas,
penggantian peralatan yang rusak, menjadi tanggung jawab PGN. Namun
apabila kerusakan Meter Gas disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan
Pelanggan, maka seluruh biaya perbaikan atau penggantian Meter Gas
ditanggung oleh Pelanggan.

(5) Meter Gas yang digunakan sebagai alat transaksi harus ditera sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

PASAL 15
PENCABUTAN METER SEMENTARA
(1) Pencabutan Meter sementara dapat dilakukan untuk mengamankan Meter Gas
yang terpasang di lokasi Pelanggan.

(2) PGN akan melakukan pemeriksaan ke lokasi Pelanggan untuk memastikan


apakah pencabutan Meter Gas sementara dapat dilakukan atau tidak. Jika
pencabutan Meter Gas dapat dilakukan, maka penyaluran Gas akan ditutup
untuk sementara.

(3) Selama Meter Gas tidak terpasang, Bukti Berlangganan Gas tetap berlaku dan
Pelanggan akan dikenakan biaya minimum yaitu sebesar 10 (sepuluh) m3 per
bulan.

(4) Pelanggan yang akan memasang Meter Gas kembali setelah pencabutan Meter
Gas sementara sesuai ayat (1) Pasal ini tidak akan dikenai Biaya Pemasangan
Kembali.

(5) Pencabutan Meter Gas sementara dapat dilakukan selambat-lambatnya dalam


jangka waktu 6 (enam) Bulan. Apabila melebihi 6 (enam) Bulan maka Pelanggan
dianggap telah berhenti berlangganan Gas dan Bukti Berlangganan Gas
berakhir. Apabila Pelanggan ingin berlangganan kembali, maka harus
mengajukan permohonan berlangganan Gas dan menempuh proses sebagai
Calon Pelanggan.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan baik mengenai pelaksanaan Bukti Berlangganan Gas
ini maupun penafsiran ketentuan-ketentuan dalam Ketentuan Umum, Para Pihak
akan berusaha menyelesaikan secara musyawarah dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) Hari sejak salah satu Pihak menyampaikan keberatan
atas pelaksanaan Bukti Berlangganan Gas. Pengaliran Gas kepada Pelanggan
tetap memperhatikan ketentuan yang diatur dalam Bukti Berlangganan Gas
dan/atau Ketentuan Umum.

(2) Apabila musyawarah tidak dapat menghasilkan kesepakatan, maka PGN dan
Pelanggan sepakat perselisihan akan diselesaikan melalui pengadilan di tempat
kedudukan PGN.

(3) Sejak perselisihan disampaikan oleh salah satu pihak untuk diselesaikan melalui
pengadilan, PGN akan menutup sementara pengaliran Gas kepada Pelanggan.
Apabila sampai dengan 12 (dua belas) Bulan sejak tanggal didaftarkannya
gugatan di pengadilan belum terdapat putusan pengadilan yang memiliki kekuatan
hukum yang tetap, maka dengan pemberitahuan sebelumnya, PGN berhak
melakukan pembongkaran Meter Gas dan mengakhiri status berlangganan Gas
Pelanggan.
PASAL 17
PENUTUP

(1) Ketentuan Umum ini tunduk dan diintepretasikan menurut hukum negara Republik
Indonesia serta memiliki kekuatan hukum dan merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisahkan dengan Bukti Berlangganan Gas Pelanggan Kecil
serta bersifat mengikat Pelanggan dan PGN.

(2) Ketentuan Umum ini berlaku dan mengikat Pelanggan sejak tanggal
penandatanganan Bukti Berlangganan Gas Kecil.

(3) Ketentuan Umum ini dapat ditinjau kembali atau diubah oleh PGN dan perubahan
Ketentuan Umum tersebut akan berlaku efektif setelah ditetapkan oleh Direksi
PGN. Perubahan Ketentuan Umum diberlakukan secara langsung kepada
Pelanggan, yaitu dengan penyampaian perubahan Ketentuan Umum tersebut dari
PGN kepada Pelanggan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Bukti Berlangganan Gas Pelanggan Kecil dan mengikat
Pelanggan dan PGN. Dengan ditetapkannya Ketentuan Umum baru tersebut
maka Ketentuan Umum yang lama tidak berlaku.

Ditetapkan di : Jakarta
Berlaku sejak tanggal : ...........................

PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (Persero) Tbk

DIREKTUR UTAMA

Anda mungkin juga menyukai