Formula Perkerasan Lentur MDPJ 2002-3
Formula Perkerasan Lentur MDPJ 2002-3
0.5 x 2 4 0.5 x 2 4
= +
5.4 5.4
= 0.00235
0.34 x 9 4 0.66 x 9 4
= +
5.4 8.16
= 0.38390
3.) Truk sedang 2 sumbu (distribusi beban depan = 34% ; beban belakang = 66%)
E = STRT + STRG
Beban Sumbu (ton) 4 Beban Sumbu (ton)4
= +
5.4 8.16
4.) Truk 3 sumbu (distribusi beban depan = 25% ; beban belakang = 75%)
E = STRT + SDRG
= 5.24222
5.) Truk 4 sumbu trailer (distribusi beban depan = 18% ; tengah = 28% ; belakang = 54%)
E = STRT + STRG + SDRG
Beban Sumbu (ton) 4 Beban Sumbu (ton)4 Beban Sumbu (ton)4
= + +
5.4 8.16 13.76
= 15.53620
DL :
Distribusi Lajur, dari data perencanaan diketahui fungsi jalan sebagai jalan Arteri
kelas III, dimana lebar jalur minimum untuk jalan arteri adalah 8 m. Maka
diambil 1 lajur 2 arah, berdasarkan Tabel Faktor distribusi lajur Pt T-01-2002-B
didapatkan DL sebesar 100 %
W18 per hari = W18 Kumulatif
= 1636.3 Beban Gandar Standar
W18 per tahun = W18 per hari x 365 x DD x DL
= 388217.9 ESAL
Wt = W18 x R
( 1 + 0,01 x 5)
R = = 33.06595
0,01 x 5
Wt = 388217.9 x 33.06595
Wt 12836795.4
LER = =
365 x n 365 x 20
12836795.4
= = 1758.47 kend/hari
7300
No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
0+000
0+100
0+200
0+300
0+400
0+500
0+600
0+700
0+800
0+900
1+000
1+100
1+200
1+300
1+400
1+500
1+600
1+700
1+800
1+900
Stasiun
Nilai CBR 6 5 5 4 6 5 4 6 7 7 5 6 4 6 4 6 4 5 5 6
CBR SEGMEN 1
8
5
NILAI CBR
0
0+000 0+100 0+200 0+300 0+400 0+500 0+600 0+700 0+800 0+900 1+000 1+100 1+200 1+300 1+400 1+500 1+600 1+700 1+800 1+900
STAsiun
Gambar 4.1 Diagram CBR tanah dasar segmen 1 berturut-turut per 100 meter sepanjang rencana trase jalan
2+100
2+200
2+300
2+400
2+500
2+600
2+700
2+800
2+900
3+000
3+100
3+200
3+300
3+400
3+500
3+600
3+700
3+800
Stasiun 3+900
Nilai CBR 4 4 5 6 8 5 6 6 7 7 8 7 8 9 7 8 9 9 8 8
CBR SEGMEN 2
10
6
NILAI CBR
0
2+000 2+100 2+200 2+300 2+400 2+500 2+600 2+700 2+800 2+900 3+000 3+100 3+200 3+300 3+400 3+500 3+600 3+700 3+800 3+900
STAsiun
Gambar 4.2 Diagram CBR tanah dasar segmen 2 berturut-turut per 100 meter sepanjang rencana trase jalan
2. Penentuan Harga CBR Cara Analitis
a. CBR Segmen 1
CBR rata-rata = 5.30
CBR max = 7
CBR min = 4
R = 3.18
b. CBR Segmen 2
CBR rata-rata = 6.95
CBR max = 9
CBR min = 4
R = 3.18
c. CBR Segmen 3
CBR rata-rata = 9.1
CBR max = 12
CBR min = 7
R = 3.18
= 5.787
= 5.766
Sehingga di gunakan CBR terndah yaitu metode analitis dengan rata-rata CBR 5,767
((ℎ1∛𝐶𝐵𝑅+ℎ2∛𝐶𝐵𝑅)/100)^ ((60𝑥∛7,56+40𝑥∛24)/100)
CBR Efektif =3 =^3
= 9.718
((ℎ1∛𝐶𝐵𝑅+ℎ2∛𝐶𝐵𝑅)/100)^ ((60𝑥∛5,38+40𝑥∛24)/100)
CBR Efektif =3 =^3
= 10.723
Tabel 4.5.2 Daftar V, Indeks Permukaan Pada Akhir Umur Rencana (IPt)
LER Klasifikasi Jalan
(Lintas Ekivalen Rencana) lokal kolektor arteri tol
< 10 1.0 - 1.5 1.5 1.5 - 2.0 -
10 - 100 1.5 1.5 - 2.0 2 -
100 - 1000 1.5 - 2.0 2.0 2.0 - 2.5 -
> 1000 - 2.0 - 2.5 2.5 3.0
Sumber : buku petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan raya dengan metode
analisa komponen
Maka nilai Ipt untuk fungsi jalan Ateri sebesar 2,0-2,5 maka diambil 2,5
6.) Nilai Penyimpangan normal standar untuk tingkat reliabilitas tertentu (ZR)
Berdasarkan nilai reliabilitas = 95 %, maka nilai ZR adalah -1.645
= ((1𝑥18)+(2𝑥27)+(3𝑥29))/365𝑥24 x
100%
= 1.82 %
Berdasarkan Tabel Koefisien Drainase pada Pt T-01-2002-B
maka nilai didapat berkisar 1,30-1,35 , diambil 1,35
4.6 MENENTUKAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF SETIAP LAPISAN (a)
1.) Lapis Permukaan Beton Aspal
Berdasarkan data perencanaan dengan nilai modulus elastisitas sebesar
375.000 psi dan dengan hasil plot grafik pada gambar 4.5.2
maka di dapatkan a1 :
a1 = 0.402
2.) Lapis Pondasi Atas ( Base )
Berdasarkan data perencanaan, diketahui lapis pondasi atas dengan agregat
kelas A dengan nilai CBR sebesar 97% maka dengan hasil plot grafik pada
gambar 4.5.2
gambar 4.6.2 Variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi granular (a2)
= 29760 Psi
a1 = 0.138
3.) Lapis Pondasi Bawah ( Sub Base )
Berdasarkan data perencanaan, diketahui lapis pondasi bawah dengan
agregat kelas B dengan nilai CBR sebesar 55% maka dengan hasil plot
grafik pada gambar 4.5.3
gambar 4.6.3 Variasi koefisien kekuatan relatif lapis pondasi granular (a3)
Didapatkan nilai a3 sebesar 0,125 serta modulus elastisitas sebesar 17900 Psi
= 17900 Psi
a3 = 0.125
375,000
Tabel 4.8.1 Hasil perhitungan dan plot SN
ANALITIS NOMOGRAM
SEGMEN
SN1 SN2 SN3 SN1 SN2 SN3
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan ESAL 150.001 -
500.000 adalah 2,5 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 4,728 inci, maka untuk D1
digunakan 4,728 inci = 12,0 cm
D1 = 12 cm 4.72 inci
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan Pondasi agregat dengan ESAL
150.001 - 500.000 adalah 4 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 2,194 inci, maka
untuk D2 digunakan 4 inci = 10 cm
D2 = 10 cm 4 inci
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan Pondasi agregat dengan ESAL
150.001 - 500.000 adalah 4 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan -0,837 inci, maka
untuk D3 digunakan 4 inci = 10 cm
D3 = 10 cm 4 inci
Tanah Dasar
4.9.2 SEGMEN 2
SN1 1.90072
D1 = = = 4.728 inci = 12.009 cm
a1 0.402
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan ESAL 150.001 -
500.000 adalah 2,5 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 4,547 inci, maka untuk D1
digunakan 4,728 inci = 12,0 cm
= 12 cm 4.72 inci
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan Pondasi agregat dengan ESAL
150.001 - 500.000 adalah 4 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 2,194 inci, maka
untuk D2 digunakan 4 inci = 10 cm
D2 = 10 cm 4 inci
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat dengan ESAL
150.001 - 500.000 adalah 4 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan -1,367 inci , maka
untuk D3 digunakan 4 inci = 10 cm
D3 = 10 cm 4 inci
Tanah Dasar
4.9.3 SEGMEN 3
SN1 1.90072
D1 = = = 4.728 inci = 12.0 cm
a1 0.402
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan beton aspal dengan ESAL 150.001 -
500.000 adalah 2,5 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 4,547 inci, maka untuk D1
digunakan 4,728 inci = 12,0 cm
D1 = 12.0 cm 4.7 inci
SN2 - SN1*
D2 =
a2 x m2
2.308 - 1.899
=
0.138 x 1.35
= 2.194 inci = 5.6 cm
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat dengan ESAL
2.000.001 - 7.000.000 adalah 6 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 2,194 inci, maka
untuk D2 digunakan 6 inci = 15 cm
D2 = 10 cm 4 inci
Structure Number ( SN2 )
SN2* = a2 x m2 x D2 = 0.138 x 1.35 x 3.94
= 0.733 inci
SN3 - ( SN1* + SN2* ) 2.732 - ( 1.899 + 0.733 )
D3 = =
a3 x m3 0.125 x 1.35000
= 0.58982 inci 1.498 cm
Menurut Pt T-01-2002-B Tebal minimum untuk lapisan pondasi agregat dengan ESAL
2.000.001 - 7.000.000 adalah 6 inci sedangkan pada perhitungan didapatkan 0,589 inci, maka
untuk D3 digunakan 6 inci = 15 cm
D3 = 10 cm 4 inci
Tanah Dasar
Gambar 4.8.3 Tebal perkerasan lentur pada segmen 3
Berdasarkan hasil perhitungan untuk setiap segmen, di dapatkan tebal perkerasan pada 3
segmen, yaitu :
D1 = 12 cm
D2 = 10 cm
D3 = 10 cm
Tabel 4.9.1 Tebal minimum lapisan permukaan berbeton aspal dan lapis pondasi agregat (in
LASBUTA Lapis pondasi
Beton aspal LAPEN
Lalu-Lintas (ESAL) G agregat
inci cm inci cm inci cm inci cm
< 50.000*) 1,0*) 2.5 2 5 2.0 5.0 4.0 10
50.001 - 150.000 2.0 5.0 - - - - 4.0 10
150.001 - 500.000 2.5 6.25 - - - - 4.0 10
500.001 - 2.000.000 3.00 7.5 - - - - 6.0 15
2000001 - 7.000.000 3.5 8.75 - - - - 6.0 15
> 7.000.000 4.0 10.0 - - - - 6.0 15
4.1 Perencanaan anggaran biaya (RAB) pembuatan jalan diperhitungkan untuk setiap segmen.
Dalam hal ini setiap segmen 1, segmen 2 dan segmen 3 yang telah diperhitungkan memiliki tebal
yang sama, sehingga dalam perhitungan RAB dapat disatukan.
Diketahui :
0. 1 5 2
- Lebar Lajur = 4.00 m (Untuk jalan kolektor)
- Kemiringan jalan = 3.0 %
- Kelas jalan I dengan panjang jalan = 4000 m
- Tebal lapis permukaan = 12.0 cm = 0.12 m
- Tebal lapis pondasi atas = 10 cm = 0.10 m
- Tebal lapis pondasi Bawah = 10 cm = 0.10 m
- Tebal Timbunan Pilihan (Sirtu) = 40 cm = 0.40 m
- Lebar Bahu = 2 m
20.152%
Lapis Permukaan (Laston)
Lapis Pondasi Atas (LPA)
Agregat Kelas A
Lapis Pondasi Bawah (LPB)
Agregat Kelas B
Timbunan Pilihan (SIRTU)
Tanah Dasar (CBR 4.4%)
Bahu Jalan
Agregat Kelas C
3% 3%
4% 2% 2% 4%
6% 6%
200 Cm 350 Cm 350 Cm 200 Cm
2m 4,0 m 4,0 m 2m
350 Cm
3,75 m = 1920 m 3
= 1920 m3 x 2.0
= 3840 m 3
350 Cm
V = P x L x T
3,75 m = 4000 x 4.00 x 0.10
= 1600 m3
= 1600 m3 x 2.00
= 3200 m3
3 50 Cm
3,75 m = 1600 m3
= 1600 m3 x 2.00
= 3200 m3
3 50 Cm
Penyelesaian :
Volume Last = 3840.00 x 2.221
= 8528.64 ton
Lapis Pondasi
3200.00 m3 Rp 268,000.00 Rp 857,600,000.00 Dalam Kota Palu
Agregat Kls B
Lapis Pondasi
3200.00 m3 Rp 198,000.00 Rp 633,600,000.00 Dalam Kota Palu
Agregat Kls B
= 0.48 x 2.00
= 0.96 m3
= 960 m 3
= 960 m3 x 2.00
= 1920 m 3
200 Cm
V = P x L x T
= 4000 x 2.0 x 0.10
= 800.0 m3
= 800.0 m3 x 2.0
= 1600.0 m3
3.50
= 3.20 m3
V = P x L x T
200 Cm