Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Jalan Teknik Sipil

2017
AS - 06
PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT MINYAK DAN ASPAL
THIN-FILM OVEN TEST
(SNI 06-2440-1991)

1. Tujuan
1.1 Tujuan Praktikum
a. Mahasiswa mampu menyiapkan campuran sampel secara benar.
b. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan penetrasi, daktilitas dan
titik lembek sebelum dan sesudah penurunan berat dengan benar.
c. Mahasiswa mampu menentukan presentase penurunan berat minyak
dan aspal akibat pemanasan.
1.2 Tujuan Pemeriksaan
Untuk mengetahui apakah nilai kehilangan berat minyak dan aspal
dari sampel aspal yang diuji memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga
Tahun 2010 revisi 3.

2. Terminologi
- Penetrasi
Suatu nilai (dalam 0.1 mm) yang menyatakan tingkat kekerasan material
aspal;
- Daktilitas
Suatu nilai yang menyatakan kuat tidaknyasuatu material aspal dalam
menahan gaya tarik (dinyatakan lebih atau kurang dari 100 cm);
- Titik lembek
Suhu pada saat aspal mulai melunak;
- Durabilitas
Kemampuan untuk menahan pengaruh buruk yang diakibatkan oleh faktor-
faktor luar, seperti faktor cuaca, faktor kimiawi, faktor lingkungan dan lain
sebagainya.

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
3. Teori Dasar
Cahaya diketahui mempunyai efek yang merusak pada aspal.
Kerusakan yang timbul sering berasal dari sinar matahari, yang mungkin akan
merusak molekul aspal, dibantu oleh faktor air dan cairan pelarut lainnya.
Kerusakan molekul dengan cara ini dinamakan fotooksidasi. Untungnya,
sinar yang merusak ini hanya dapat mempengaruhi beberapa lapis molekul
pada lapisan atas aspal. Oleh karena itu fotooksidasi dianggap kecil
pengaruhnya apabila dilihat dari tebal aspal secara keseluruhan. Namun,
proses di atas tidak bisa diabaikan dalam kontribusinya terhadap proses
pengrusakan akibat cuaca pada lapisan permukaan tipis aspal pada agregat.
Efek pelapukan mungkin tidak terlalu signifikan, kecuali pada
permukaan yang sangat tipis. Fenomena yang terjadi ketika aspal dipanaskan
dan kemudian didinginkan kembali pada suhu ruang, dimana pengerasan
(hardening) akan berlanjut terus tergantung pada proses oksidasi dan
penyinaran. Proses pengerasan ini berlangsung lebih cepat pada beberapa jam
pertama dan kemudian berangsur-angsur berkurang. Sesudah kira-kira
setahun, tingkat pengerasan ini bisa diabaikan.
Di Indonesia, prosedur yang tersedia untuk mengevaluasi durabilitas
material aspal adalah Thin Film Oven Test (TFOT), dengan melakukan
pembatasan evaluasi hanya pada beberapa karakteristik aspal, seperti
kehilangan berat (loss on heating), penetrasi, daktilitas dan titik lembek.
Karakteristik campuran, khususnya mengenai durabilitas, sangat
tergantung pada karakteristik lapisan tipis aspal. Pada pengujian ini, suatu
sampel tipis dipanaskan dalam oven selama periode tertentu, dan karakteristik
sampel sesudah dipanaskan kemudian diperiksa untuk meneliti indikasi
adanya proses pengerasan atau proses pelapukan dari material aspal.

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
4. Prosedur Praktikum (AASHTO T 47 – 83 dan AASHTO T 179-88)
4.1 Peralatan yang Digunakan
1) Termometer;
2) Oven yang dilengkapi dengan :
i. Pengatur suhu untuk memanasi sampai (180  1)° C;
ii. Pinggan logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven
pada poros vertikal dan berputar dengan kecepatan 5 sampai 6
putaran menit (lihat Gambar No. 1)

Gambar 1. Oven dengan Pinggan Logam


(Sumber : Dokumentasi Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan 2017)

3) Cawan logam atau gelas berbentuk silinder dengan dasar yang rata.
Ukuran dalam, diameter 15 mm dan tinggi 35 mm
4) Neraca analitik, dengan kapasitas (200  0.001) gram

4.2 Penyiapan Sampel

1) Sebelum dilakukan pemanasan, melakukan pada sampel pengetesan


penetrasi (AASHTO T 49 – 89), titik lembek (AASHTO T 53 –89)
dan daktilitas (AASHTO T 51 – 81) sesuai prosedur yang ada;
2) Mempersiapkan pemanasan; mengaduk contoh minyak atau aspal
serta memanaskan bila perlu untuk mendapatkan campuran yang
merata;

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
3) Menuangkan contoh kira-kira (50.0  0.5) gram kedalam cawan dan
setelah dingin menimbang dengan ketelitian 0.01 gram (A), yaitu:
a. Menimbang cawan bersih untuk mendapatkan berat cawan.
b. Menimbang cawan bersih yang terisi dengan aspal untuk
mendapatkan berat cawan + aspal sebelum pengujian.
4) Sampel yang diperiksa harus bebas air;
5) Menyiapkan sampel ganda (duplo).

4.3 Pengujian
1) Meletakkan sampel di atas pinggan setelah oven mencapai suhu (163
 1)°C
2) Memasang termometer pada dudukannya sehingga terletak pada jarak
1.9 cm dari pinggir pinggan dengan ujung 6 mm di atas pinggan
3) Mengambil sampel dari oven setelah 5 jam sampai dengan 5 jam 15
menit
4) Mendinginkan sampel pada suhu ruang, kemudian menimbang dengan
ketelitian 0.01 gram (B), yaitu:
a. Menimbang cawan + aspal setelah pengujian.
b. Kemudian hitung berat aspal setelah pengujian dengan rumus
berat cawan + aspal setelah pengujian dikurangi dengan berat
cawan bersih.
5) Melakukan kembali pada sampel pengetesan penetrasi (AASHTO T
49 – 89), titik lembek (AASHTO T 53 –89) dan daktilitas (AASHTO
T 51 – 81) sesuai prosedur yang ada.

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
5. Perhitungan dan Pelaporan
5.1 Menghitung Kehilangan Berat dengan Persamaan :

C−E
Kehilangan Berat % = ×100 %
C

Dimana :

C = Berat aspal sebelum Pengujian (gram)

E = Berat aspal setelah Pengujian (gram)

 No. Cawan I
Sebelum pengujian
- Berat Cawan (A) = 9,7 gram
- Berat Cawan + Contoh sebelum pengujian (B) = 80,9 gram
- Berat Aspal (C) = B – A = 80,9 gram – 9,7 gram = 71,2 gram

Setelah pengujian
- Berat Cawan (A) = 9,7 gram
- Berat Cawan + Contoh setelah pengujian (D) = 80,8 gram
- Berat Aspal (E) = D – A = 80,8 gram – 9,7 gram = 71.1 gram

71,2 gram−71,1 gram


Maka, kehilangan berat (%) = x 100%
71,2 gram

= 0,14 %

 No. Cawan II
Sebelum pengujian
- Berat Cawan (A) = 9,5 gram
- Berat Cawan + Contoh sebelum pengujian (B) = 72,3 gram
- Berat Aspal (C) = B – A = 72,3 gram – 9,5 gram = 62,8 gram

Setelah pengujian
- Berat Cawan (A) = 9,5 gram

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
- Berat Cawan + Contoh setelah pengujian (D) = 72,2 gram
- Berat Aspal (E) = D – A = 72,2 gram – 9,5 gram = 62,7 gram

62,8 gram−62,7 gram


Maka, kehilangan berat (%) = x 100%
62,8 gram

= 0,15 %

 Rata-rata

No . Cawan I + No .Cawan II
¿
2
0,14 %+ 0,15 %
¿ =0,14 % (maks 0,8 %) (Memenuhi)
2
6. Diskusi
Percobaan Thin film Oven Test (TFOT) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kehilangan minyak pada aspal akibat pemanasan berulang-
ulang.
Dari hasil pemeriksaan diperoleh hasil berupa persentase perbandingan
antara berat sampel sebelum dipanaskan dan setelah dipanaskan. Hasil yang
diperoleh dari hasil pemeriksaan yaitu sebesar 0,14%. Nilai ini memenuhi
spesifikasi umum Bina Marga tahun 2010 revisi 3 untuk aspal PEN 60/70
dengan nilai < 0,8 %.

Adapun jika nilai kehilangan berat minyak pada aspal terlalu besar akan
mengurangi kandungan minyak pada aspal yang berfungsi sebagai pelapis
perkerasan jalan dari suhu yang berubah-ubah . Hilangnya kandungan minyak
akan menyebabkan berkurangnya daya lekat aspal terhadap agregat sehingga
durabilitas aspal menjadi rendah. Durabilitas berkaitan dengan daya tahan aspal
terhadap cuaca, suhu dan beban lalu lintas yang berulang-ulang tanpa
mengalami perubahan bentuk. Jika durabilitas aspal rendah, maka aspal akan
mudah mengalami perubahan bentuk akibat menerima beban lalu lintas yang
berulang-ulang. Pada jalan yang sudah digunakan dalam jangka waktu yang
lama, dimana zat minyaknya sudah hilang, maka akan mengakibatkan jalan
tersebut menjadi getas/pecah-pecah dan berlubang.

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017
7. Kesimpulan dan Saran
7.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan diperoleh nilai kehilangan berat minyak
dari sampel aspal PEN 60/70 sebesar 0,14% nilai ini memenuhi standar
untuk nilai kehilangan berat minyak pada aspal PEN 60/70 maks 0,8 %
(Bina Marga Spesifikasi Umum Tahun 2010 revisi 3) sehingga aspal
tersebut layak digunakan untuk perkerasan jalan.

7.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan perlu adanya alternatif
sumber daya listrik seperti genset sehingga ketika listrik padam percobaan
tidak terhambat karena oven yang digunakan memerlukan listrik.

LAMPIRAN

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL
Praktikum Jalan Teknik Sipil
2017

Gambar 2. Cawan Logam Berisi Aspal

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT KELOMPOK 38


MINYAK & ASPAL

Anda mungkin juga menyukai