LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA
BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
NOMOR : KEP-205/BAPEDAL/07/1996
TANGGAL : 10 JULI 1996
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS
PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
SUMBER TIDAK BERGERAK
a. Perencanaan
b. Evaluasi Pendahuluan
penyiapan peralatan untuk menentukan secara pasti jenis alat dan parameter serta
lokasi yang akan diukur;
survey untuk mengetahui kondisi fasilitas yang ada diantaranya:
kondisi lubang pengambilan contoh uji untuk penyesuaian diameter alat serta
lubang ynag tersedia sehingga pengambilan contoh uji dapat dilakukan;
landasan kerja (plat form) untuk mengetahui kekuatan dan keleluasaan pada
2. Periode pemantauan
Pemantauan kualitas udara emisi oleh pihak Industri harus dilakukan secara terus menerus
untuk parameter yang mempunyai fasilitas pengukuran secara otomatis dan periode 6 bulan
untuk peralatan menual dan dilaporkan kepada Gubernur/Pemerintah Daerah setempat dengan
tembusan kepada BAPEDAL. Jika terjadi kasus pencemaran atau dari hasil pemantauan rutin
menunjukkan kondisi kualitas udara mendekati/melewati baku mutu, maka frekuensi
pemantauan dapat ditingkatkan atau periode pemantauan menjadi lebih pendek yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah Daerah/BAPEDAL dalam upaya untuk penataan baku mutu.
jarak titik pengambilan sampel dari industri akan ditetapkan oleh Pemerintah,
sedangkan pemantauannya menjadi tanggung jawab industri). Data arah angin
dapat merupakan data sekunder dari stasion meteorologis terdekat atau data
pengukuran langsung di lapangan yang dapat digolongkan dalam satuan sepanjang
waktu untuk satu arah tertentu atau arah angin pada tiap periode tertentu (harian,
bulanan, tahunan).
Gambar 1.1
Skema Penetapan Lokasi Pemantauan Kualitas Udara Ambien
Catatan:
Penetapan lokasi pemantauan kondisi meteorologis dapat dilihat pada gambar 1.2
Gambar 1.2
Penempatan Lokasi Pemantauan Kondisi Meteorologis
Keterangan:
Untuk pemantauan yang terus-menerus, diperlukan pemasangan alat pengukuran kualitas udara
emisi dengan persyaratan yang melliputi:
Mendeteksi minimal semua parameter yang ada di dalam baku mutu emisi yang
ditetapkan sesuai dengan jenis industrinya.
Mendeteksi laju alir volume emisi yang dikeluarkan.
Berada pada lokasi 8 diameter cerobong dari belokan, bagian bawah, atau 2 diameter dari
ujung atas derobong.
Berada pada lokasi yang relatif memudahkan dalam pemeriksaan kualitas udara emisi,
mudah terlihat.
Berada pada lokasi yang relatif kuat untuk menjaga keamanan petugas pemeriksa atau
alat pengukur kualitas udara.
5. Pelaporan
Pendahuluan
Lampiran I, Pelaksanaan Pemantauan Kualitas Udara