Anda di halaman 1dari 12

Teori Belajar 1 dan Desain Pengembangan Pembelajaran di Film Taare Zaamen Par

Tugas untuk memenuhi Ujian Akhir Semester (UAS) genap

Dibuat oleh :

M. Fauzi Arrasyid

NIM :

1879202009

Dosen Pengajar :

Dra. Sorta Hutahaean, M.pd.

Learning and Teaching Studies

Sastra Inggris

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Lancang Kuning

Pekanbaru

2019/2020
Sinopsis

Film Taare Zaamen Par menceritakan perjuangan seorang anak yang disleksia (Ihsaan)
dalam belajar, menghadapi masalah kepada teman sebaya dan gurunya, serta berkeinginan
dalam menyalurkan kemampuannya yang didukung oleh gurunya (Ram).

Contents

Teori Belajar 1 ........................................................................................................................... 1

Teori Behaviorisme ................................................................................................................ 1

Teori Konstruktivisme............................................................................................................ 4

Teori Kognitivisme ................................................................................................................ 5

Tahapan Desain Model Pembelajaran. ...................................................................................... 8

Model ADDIE ........................................................................................................................ 8


Teori Belajar 1
Teori Behaviorisme
Dalam teori behaviorisme, belajar membutuhkan dukungan seperti respon dan rangsangan.
Behaviorisme juga berperan terhadap tingkah laku dan perilaku seseorang .

a.Edward Lee Thorndike


Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa menumbuhkembangkan asosiasi-asosiasi
antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon (R). Stimulus adalah
suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi atau berbuat. Sedangkan respon adalah sembarang tingkah laku
yang dimunculkan karena adanya perangsang.

b. Ivan Pavlov
Menurut teori conditioning belajar itu adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena
adanya syarat-syarat (conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Untuk
menjadikan seseorang itu belajar haruslah kita memberikan syarat-syarat tertentu. Yang
terpenting dalam belajar menurut teori conditioning ialah adanya latihan-latihan
yang continue (terus-menerus). Yang diutamakan dalm teori ini adalah hal belajar yeng
terjadi secara otomatis.

Karakteristik Teori Belajar Behaviorisme


Disimpulkan dari beberapa tokoh yakni Thorndike, Pavlov dan skinner (dalam
Aunnurrahman: 2009), behaviorisme memiliki cirri sebagai berikut :

1. Mementingkan pengaruh lingkungan


2. Mementingkan bagian - bagian kecil tingkah laku seseorang.
3. Mekanistis, perilaku diukur dari hal yang dapat diamati
4. Pembentukan respon(reaksi)
5. Pentingnya latihan, terutama latihan yang berulang-ulang
6. Pemecahan masalah dengan trial and error,

Bukti dari film

1. Terdapat Stimulus (bisa saja berupa warna, bentuk, dan sentuhan). Secara tidak
langsung Ram mengajarkan Ihsaan dalam : (a1) menulis dengan menulis huruf di
pasir dengan ujung jarinya, (b1) Ram menulis huruf dengan gerakan jari di tangan
Ihsaan, (c1) melukis atau menuliskan huruf dengan warna cat, dan (d) membentuk
huruf dengan plastisin. Lama kelamaan, Ihsaan akan terus belajar dalam mengenal
huruf seperti (e1) menulis, (f1) membaca dan (f1) mendengarkan. kebiasaan ini akan
terus terjadi hingga ia mendapatkan proses dan hasilnya.

1
(a1) (02:03:37)

(b1) (02:03:46)

(c1) (02:03:53)

2
(d1) (02:04:00)

(e1) (02:04:41)

(f1) (02:04:49)

3
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme menjelaskan bahwa untuk membentuk suatu pengetahuan anak,
diperlukan fasilitator atau pembentuknya yaitu seorang pendidik untuk membina dan
mengarahkan ilmunya agar anak dapat memahami ilmu yang tersampaikan itu dalam proses
belajar mengajar.

a. Jean Piaget
Menurut Pieget ilmu pengetahuan dibangun dalam pikiran seorang anak dangan kegiatan
asimilasi dan akomodasi. Menurutnya siswa mengkonstruksi pengetahuan dan informasi serta
menekan seorang guru memberi sebuah dukungan bagi siswa untuk mengeksplorasi dan
membimbing ketimbang sebagai pengatur dan pembentuk pembelajaran siswa.

b. Jerome Brunner
Bruner (1973) membedakan dua tipe model mengajar, yaitu model expository dan model
hypothetical (atau discovery learning). Discovery learning adalah sebuah pendekatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan informasi untuk mengkonstruksi
pemahamannya sendiri. Menurut Bruner, ada empat manfaat yang dapat diperoleh siswa
dengan penerapan metode discovery learning ini, yaitu; 1) meningkatkan potensi intelektual,
2) mengubah dari reward ekstrinsik ke reward intrinsik, 3) mempelajari secara heuristik atau
pengerjaan strategi guna melakukan penemuan di masa yang akan datang, dan 4) membantu
dalam melakukan retensi dan retrival (memperoleh kembali informasi).

Karakteristik Teori Balajar Konstruktivisme

a. Memberi peluang kepada siswa untuk membina pengetahuan baru.


b.Menggalakkan ide yang timbul dari siswa untuk digunakan sebagai panduan merancang
pengajaran.
c. Menerima daya usaha siswa.
d.Dapat mangaji bagaimana siswa belajar menemukan ide.
e. Membina siswa untuk dapat berdialog dengan sesama siswa dan guru.

Bukti dari film

1. Terdapat komunikasi diantara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.. (a2)
Guru (Ram) hanya menceritakan sebuah tokoh yang pernah mengalami diseleksia
dan ia meluruskan jawaban siswanya yang keliru. Hal ini menjelaskan guru
memfasilitator dan membina ilmu yang disampaikan dalam proses belajar mengajar.

4
(a2) (01:01:51)

Teori Kognitivisme
Kognitivisme disini merujuk pada proses dari belajar dan mengedepankanya. Proses ini
difokuskan ke potensial yang dimiliki siswa yang sedang dalam proses belajar mengajar.

a. Jean Piaget
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget. Teorinya memberikan
banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap
perkembangan konsep kecerdasan. Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila
disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya
diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh
interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru.

b. Jerome Bruner
Berbeda dengan Piaget, Burner melihat perkembangan kognitif manusia berkaitan dengan
kebudayaan. Bagi Bruner, perkembangan kognitif seseorang sangat dipengaruhi oleh
lingkungan kebudayaan, terutama bahasa yang biasanya digunakan.
Menurut Bruner untuk mengajar sesuatu tidak usah ditunggu sampai anak mancapai tahap
perkembangan tertentu. Yang penting bahan pelajaran harus ditata dengan baik maka dapat
diberikan padanya. Dengan lain perkataan perkembangan kognitif seseorang dapat
ditingkatkan dengan jalan mengatur bahan yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai
dengan tingkat perkembangannya

Karakteristik Teori Belajar Kognitivisme


a. Mementingkan apa yang ada dalam diri manusia
b. Mementingkan keseluruhan dari pada bagian-bagian
c. Mementingkn peranan kognitif
d. Mementingkan kondisi waktu sekarang
e. Mementingkan pembentukan struktur kognitif
f. Mengutamakan “in right” (pengertian)

Bukti dalam film

1. Dalam proses belajar mengajar, guru memberikan pertanyaan kepada siswa. (a3) Ihsaan
yang aturanya memiliki jawaban yang benar, dibenarkan jawabanya dengan penjelasan
temanya yang berbelit dan (b3) teman Ihsaan menunjukkan jawaban dari guru disaat
Ihsaan tidak tahu instruksi gurunya. (c 3;1,2,3,4) Terdapat siswa yang mampu menjawab
pertanyaan Ram.

5
(a3) (59:15)

(b3) (01:50:54)

(c3,1) (01:50:35)

6
(c,3,2) (01:52:27)

(c,3,3) (01:52:57)

(c,3,4) (01:53:26)

7
Tahapan Desain Model Pembelajaran.
Tahapan yang mungkin cocok ada di film : ADDIE.

Model ADDIE
Model ADDIE ini adalah singkatan untuk lima tahap proses pengembangan, yaitu
Analysis(Analisis), Design(Desain), Develop(Pengembangan), Implement(Implementasi),
dan Evaluate(Evaluasi). Model ADDIE bergantung pada setiap tahap yang dilakukan dalam
urutan yang diberikan, namun dengan fokus pada refleksi dan iterasi. Model ini memberi
pendekatan yang terfokus pada pemberian umpan balik untuk perbaikan terus-menerus.

b.Karakteristik

Analysis (Analisis)

Pada langkah analisis ini berkonsentrasi pada audiens. Langkah ini juga dilaksanakan
penguraian tujuan instruksional, masalah instruksional, rekognisi lingkungan dan target
pembelajaran serta ilmu pengetahuan yang dipunyai pada siswa.

Dalam Film ini, Ram datang ke tempat tinggal Ihsaan dan menganalisa masalah anak yang
memiliki kekurangan ini. Ram mencari jawaban dan menentukan

01:37:02

Design (Desain )

Pada langkah desain ini berhubungan tentang memutuskan target, alat penilaian, isi, latihan
dan analisis yang berhubungan dengan tujuan, strategi dan materi pembelajaran. Tahap
desain dilaksanakan secara terstruktur dan mendetail.

Ram membahas strategi yang akan mengubah gaya belajar Ihsaan kepada Kepala Sekolah
dan memberi imbauan kepadamya untuk menyampingkan pembelajaran lainya, serta
memprioritaskan perubahan gaya belajar Ihsaan yang sangat dasar seperti membaca dan
menulis.

8
01:59:42

Development (Pengembangan)

Pada langkah pengembangan atau development ini akan dilaksanakan penciptaan dan
perpaduan isi materi yang telah dibuat pada langkah desain. Pada tahap ini akan diciptakan
storyboard, penulisan isi materi dan pembuatan grafis yang dibutuhkan.

Pengembangan mungkin sudah siap untuk ditampilkan dan mungkin akan sama terhadap
implementasinya.

Implementation (Implementasi )

Pada tahap ini akan diciptakan metode untuk para peserta didik, instrumen pelatihan. Latihan
untuk peserta didik terdiri dari konten dari kurikulum, tujuan pembelajaran, model presentasi
dan metode pengujian.

Pelaksanaan untuk mempelajari Ihsaan secara dasar dengan strategi dan desain Rum
terlaksana di gambar berikut.

02:03:53

9
02:05:05

Evaluations (Evaluasi)

Evaluasi bersifat formatif ini memiliki peranan penting yang bersifat multidimensional.
Evaluasi dilaksanakan ketika langkah implementasi diterapkan dengan pertolongan pendidik
dan peserta didik.

Evaluasi dari mengajar Ihsaan dalam hal mendasar memberikan dampak positif kepada 2
guru dengan bidang studi lainya.

02:32:25

10

Anda mungkin juga menyukai