Anda di halaman 1dari 7

MATERI DAN TUGAS

MK : Manajemen Strategi Rabu 8/4/2020(7:50-10:20)

Materi : Analisis Lingkungan Eksternal

Tugas mhs : Aplikasikan pd Kasus sesuai materi(SAP)

Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah faktor faktor luar (ekstern) yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan
tindakan suatu perusahaan serta mempengaruhi struktur organsisasi dan proses internalnya.
Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi tiga sub-kateogori yang berkaitan, yaitu: faktor-faktor dalam
lingkungan jauh (remote), faktor-faktor dalam lingkungan industri, dan faktor-faktor dalam lingkungan
operasional.

Lingkungan Jauh (Remote Environment)

Lingkungan jauh terdiri dari faktor-faktor yang bersumber dari luar, dan biasanya tidak berhubungan
dengan situasi operasional suatu perusahaan tertentu. Lingkungan ini memberi peluang, ancaman, dan
kendala bagi perusahaan; tetapi satu perusahaan jarang sekali mempunyai pengaruh berarti terhadap
lingkungan ini.

Sebagai contoh, bila ekonomi lesu dan proyek konstruksi menurun, seorang kontraktor kemungkinan
besar akan mengalami penurunan usaha, tetapi kesuksesan seorang kontraktor dalam merangsang
kegiatan konstruksi lokal tidak akan mampu mengangkat bisnis konstruksi secara keseluruhan.
Lingkungan jauh terdiri dari faktor ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi.

Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah sistem ekonomi tempat suatu perusahaan beroperasi.
Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relatif berbagai segmen pasar, dalam
perencanaan strategiknya setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecenderungan ekonomi di
segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Baik di tingkat nasional maupun internasional,
perusahaan harus mempertimbangkan ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang
dapat dibelanjakan (disposable income), serta kecenderungan belanja masyarakat (propensity to spend).
Suku bunga primer, laju inflasi, serta kecenderungan pertumbuhan PNB merupakan faktor-faktor
ekonomi lain yang harus pula dipertimbangkan.

Faktor Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai, sikap, opini, dan gaya
hidup orang-orang di lingkungan ekstern perusahaan, yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi,
demografi, agama, pendidikan, dan etnik. Jika sikap sosial berubah, maka berubah pula permintaan akan
berbagai jenis barang dan jasa. Faktor sosial bersifat dinamik dan selalu berubah sebagai akibat upaya
masyarakat untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka melalui pengendalian dan penyesuaian
diri terhadap faktor-faktor lingkungan.

Salah satu perubahan sosial paling yang menonjol adalah masuknya sejumlah besar kaum wanita
kedalam pasar tenaga kerja. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kebijakan perekrutan dan kompensasi
serta kapabilitas sumber daya dari para penyedia lapangan kerja

Faktor Politik

Arah dan stabilitas faktor-faktor politik merupakan pertimbangan penting bagi para manajer dalam
merumuskan strategi perusahaan. Faktor-faktor politik menentukan parameter legal dan regulasi yang
membatasi operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah minimum,
kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, batasan administratif, dan tindakan lain yang
dimaksudkan untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat umum, dan lingkungan. Karena undang-
undang dan peraturan demikian biasanya bersifat membatasi, maka cenderung mengurangi potensi laba
perusahaan. Tetapi berbagai tindakan politik dirancang untuk melindungi dan memberi manfaat bagi
perusahaan, seperti undang-undang paten, subsidi pemerintah, dan hibah dana riset produk. Jadi, faktor
politik dapat membatasi ataupun bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu, kegiatan politik juga
berdampak besar pada dua fungsi pemerintah yang mempengaruhi lingkungan jauh perusahaan, yaitu:
fungsi pemasok dan fungsi pelanggan.

Faktor Teknologi

Untuk menghindari keusangan dan mendorong inovasi, perusahaan harus mewaspadai perubahan
teknologi yang mungkin mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat membuka
peluang terciptanya produk baru, penyempurnaan produk yang sudah ada, atau penyempurnaan dalam
teknik produksi dan pemasaran. Terobosan teknologi dapat membuka pasar dan produk baru yang
canggih atau dapat juga mempersingkat usia fasilitas produksi. Peramalan teknologi dapat membantu
melindungi dan meningkatkan kemampu-labaan perusahaan yang berada dalam industri yang sedang
tumbuh. Peramalan ini menyadarkan para manajer strategik akan adanya tantangan dan peluang yang
menjanjikan. Kunci peramalan kemajuan teknologi yang bermanfaat terletak pada pendugaan yang
akurat mengenai dampak perubahan teknologi masa depan dan dampaknya yang mungkin.

Faktor Ekologi

Istilah ekologi mengacu pada hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara,
tanah, dan air yang mendukung kehidupan mereka. Ancaman terhadap ekologi pendukung kehidupan
kita yang utamanya disebabkan oleh kegiatan manusia dalam suatu masyarakat industrial yang biasanya
dinamakan polusi. Sebagai penyebab utama polusi ekologis, bisnis sekarang memikul tanggung jawab
untuk meniadakan efek samping beracun dari proses industri mereka dan untuk membersihkan kembali
lingkungan yang telah tercemar akibat ulah mereka sebelumnya. Para manajer kini diharuskan oleh
pemerintah atau diharapkan oleh masyarakat untuk mempertimbangkan masalah ekologi dalam
pengambilan keputusan mereka.

Lingkungan industri (global dan domestik)

Bagaimana kekuatan  persaingan mempengaruhi strategi

Intisari formulasi strategi adalah menanggulangi persaingan. Tetapi sring kali kita memandang
persaingan terlalu sempit dan pesimistik.

Kekuatan persaingan

Kekuatan atau faktor persaingan terkuat akan menentukan kemampulabaan suatu industri dan
karenanya merupakan faktor paling penting dalam perumusan strategi. Setiap industri memmiliki
struktur yang mendasarinya yaitu sekumpulan karakteristik dan teknis, yang memunculkan kekuatan –
kekuatan persaingan ini. Penyusunan strategi yang ingin memposisikan perusahaan nya agar dapat
menyesuaikna perusahaan dengan lingkungannya.

Analisis industri dan analisis persaingan

Merancang strategi yang layak bagi suatu perusahaan menuntut pemahaman penuh atas industri
tempat perusahaan berada dan persaingannya.

1.Batas industri

Masalah dalam menetapkan batas industri

Mengembangkan batas industri yang realistik

2.struktur industri

Mendefinisikan batas industri belum lengkap tanpa memahami atribut strukturalnya. Atribut struktural
adalah karakteristik tertentu yang memberikan khas suatu industri.

Lingkungan operasional (Global dan Domestik)

Pesaing

Kreditor

Pelanggan

Tenaga kerja

Pemasok

Proses analisis lingkungan eksternal harus dilakukan dengan dasar yang berkelanjutan. Proses ini
meliputi empat kegiatan:

Scanning → Mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan tren

Monitoring → Menemukan arti melalui observasi secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan
& tren
Forecasting → Membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan perubahan & tren yang dimonitor

Assessing → Menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan & tren terhadap strategi dan
manajemen perusahaan.

Analisis ETOP

Beberapa pendekatan yang ada disajikan dalam referensi, yaitu ETOP (environmental threat and
opportunity profile) profil ancaman dan peluang lingkungan. Sektor lingkungan seperti sosial ekonomi,
teknologi, pemerintah, konsumen, pemasok, pesaing dan internasional. ETOP dapat disusun sedemikian
hingga manajemen puncak dapat mengidentifikasikan sektor lingkungan yang paling kritis dan secara
intensif, memusatkan pada kemungkinan dampaknya terhadap strategi perusahaan secara menyeluruh
dan aspek-aspek penting operasinya. Manajemen puncak dapat memusatkan perhatian pada beberapa
bidang dan mendelegasikan yang lainnya, ETOP yang lebih terinci harus dikembangkan untuk
memusatkan diagnosis secara lebih tepat. Analisis itu harus memberikan data dan estimasi untuk
implikasikan pendapatan dan biaya dari faktor-faktor ini termasuk estimasi kemungkinan bahwa
kejadian-kejadian tertentu akan terjadi dan saat terjadinya. Oleh karena itu, kuncinya adalah
mengidentifikasikan kecenderungan yang diperkirakan dan menilai kemungkinan dampaknya.

Posisi perusahaan dalam analisis ETOP dapat dikategorikan menjadi 4:

Usaha Ideal (ideal business) adalah suatu bisnis yang memiliki peluang utama yang besar dan ancaman
utamanya kecil. Bisnis ini memiliki peluang sukses yang tinggi, posisi ini sangat menguntungkan
perusahaan.

Usaha spekulatif (spekulatif business) adalah suatu bisnis yang mempunyai peluang dan ancaman utama
yang besar. Jika bisnis ini berhasil akan mendapatkan keuntungan yang sangat tinggi, sebaliknya jika
gagal akan berakibat fatal.

Usaha dewasa (mature business) adalah suatu bisnis yang peluang maupun ancaman utamanya kecil.
Artinya, jika perusahaan gagal dalam menjalankan bisnisnya tidak berakibat fatal dan tidak mencerita
kerugian yang berarti.

Usaha Gawat (trouble business) adalah suatu bisnis yang berpeluang kecil dan memiliki ancaman yang
besar. Posisi merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan untuk menjalankan usaha.

Dalam melakukan analisis ETOP dapat dibagi menjadi 2 variabel, yaitu:

Environment Opportunity Element (EOE) Perusahaan dikatakan berhasil bila mereka mampu
mengembangkan diri dalam industri dengan peluang yang menarik dan kemudian dibuat suatu daftar
EOE untuk dimensi waktu tertentu. Elemen-elemennya adalah kebijakan Pemerintah, penguasaan pasar,
pendapatan penduduk dan kemampuan menjalin kerjasama.

Environment Threat Element (ETE) Perusahaan dikatakan berhasil bila ancaman lingkungan yang
dihadapi adalah sedemikian rupa sehingga masih dapat diantisipasi dan adaptasi dengan kekuatan
internal yang dimiliki, maka perlu dibuat suatu daftar ETE yang ada saat ini berpeluang mengganggu
pertumbuhan penduduk yang ada. Elemen-elemennya adalah keberadaan pesaing, perkembangan
teknologi, kebijakan pemerintah dan keadaan perekonomian.

Langkah-langkah dalam melakukan analisis ETOP adalah sebagai berikut:


Mencari rumusan EOE atau ETE (identifikasi elemen-elemen yang merupakan peluang dan ancaman
perusahaan).

Pembobotan variabel EOE dan ETE. Skala peluang (EOE) dan ancaman (ETE) adalah: tidak penting (1),
kurang penting (2), cukup penting (3), penting (4) dan sangat penting (5). Sedangkan penghitungan
bobot menggunakan rumus pembagian antara jumlah bobot variabel tertentu dengan jumlah total
bobot tertentu.

Menghitung rating untuk masing-masing factor dengan memberikan skala sebagai berikut: tidak menarik
(1), kurang menarik (2), cukup menarik (3), menarik (4), dan sangat menarik (5). Sedangkan rating untuk
ETE adalah : tidak gawat (1), kurang gawat (2), cukup gawat (3), gawat (4), dan sangat gawat (5).
Sedangkan perhitungan rating dengan menggunakan mean, yang dihitung dengan rumus pembagian
antara jumlah rating variabel tertentu dengan jumlah responden. Kemudian dilanjutkan dengan
menghitung skor (bobot dikalikan dengan rating) dan penjumlahan skor.

Analisis sosio ekonomi, teknologi, pemerintah, konsumen, pemasok (Internasional dan Globalisasi)

Lingkungan ekonomi adalah kondisi ekonomi di Negara tempat organisasi internasional beroperasi.
Kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat
mempengaruhi pendapatan atau beban dari bisnis tersebut.

Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi, dan kompensasi yang dibayarkan kepada
karyawan juga tinggi. Oleh karena orang memiliki penghasilan yang relative baik dalam kondisi ini,
mereka membeli sejumlah besar produk. Perusahaan yang menghasilkan produk-produk ini
memperoleh manfaat dari besarnya permintaan. Perusahaan mempekerjakan banyak karyawan untuk
memastikan bahwa perusahaan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang mencukupi guna
memenuhi permintaan. Perusahaan juga dapat membayarkan upah yang tinggi kepada karyawan.

Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung memberhentikan sebagian karyawannya dan tidak
mampu membayarkan upah yang tinggi. Karena orang memiliki penghasilan yang relative rendah dalam
kondisi ini, maka mereka membeli produk dengan jumlah yang sedikit. Perusahaan yang menghasilkan
produk-produk ini sangat terpukul karena perusahaan tidak dapat menjual seluruh produk yang
dihasilkannya. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian karyawan. Dalam
kondisi ini, beberapa perusahaan mengalami kegagalan, dan seluruh karyawannya kehilangan pekerjaan
sehingga membuat tingkat penggangguran meningkat.

Analisis terkait sosio ekonomi, teknologi, pemerintah, konsumen, pemasok dari lingkungan Internasional
dan Globalisasi adalah:

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau disebut juga ASEAN Economicy Community (AEC) adalah bentuk
integrasi ekonomi ASEAN yang direncanakan akan tercapai pada tahun 2015. MEA adalah komunitas
ASEAN (ASEAN Community) di bidang Ekonomi atau ASEAN Economic Community (AEC) yang
dicanangkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-9 di Bali pada tahun 2003, atau dikenal
sebagai Bali Concord II. Pembentukan komunitas tersebut diprakarsai oleh para Kepala Negara ASEAN
pasca krisis ekonomi tahun 1997 di kawasan Asia Tenggara. MEA diharapkan dapat mewujudkan
tercapainya suatu kawasan stabil, makmur, berdaya saing tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang
berimbang serta berkurangnya kemiskinan dan kesenjangan sosial ekonomi. Bali Concord II tidak hanya
menyepakati pembentukan MEA, namun juga menyepakati pembentukan komunitas ASEAN di bidang
Keamanan Politik ( ASEAN Political-Security Community ) dan Sosial Budaya ( ASEAN Socio Culture
Community ) (Syukriah, 2013 : 112). Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur daya saing
sebuah produk diantaranya adalah:

Pangsa ekspor per tahun (% dari jumlah ekspor).

Pangsa pasar luar negeri per tahun (%)

Laju pertumbuhan ekspor per tahun (%)

Pangsa pasar dalam negeri per tahun (%)

Laju pertumbuhan produksi per tahun (%)

Nilai atau harga produk

Diversifikasi pasar domestic

Diversifikasi pasar ekspor, dan

Kepuasan konsumen (Susilo, 2010 : 72).

General Environment adalah komponen-komponen diluar organisasi yang tidak memiliki hubungan
langsung dengan manajemen praktis. Lingkungan umum meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, legal,
dan teknologi.

Politik

Politik merupakan cara dalam membagi dan medapatkan kekuasaan. Tingkatan faktor politik ada tiga
yaitu internasional, nasional dan daerah atau lokal. Peran pemerintah dalam ranah politik biasanya
karena kebijakan dan peraturan yang mereka tetapkan. Beberapa contoh peran pemerintah dalam
faktor politik antara lain:

1) Kebijakan kesehatan, k etenagakerjaan, bea masuk, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi.

2) Pekerjaan pemerintah dan sektor publik.

3) Kebijakan fiskal atau pajak.

4) Kebijakan mengenai pelestarianl ingkungan seperti polusi dan limbah.

Ekonomi

Salah satu faktor ekonomi yang cukup berpengaruh adalah nilai tukar mata uang. Hal ini akan
berdampak pada perusahaan-perusahaan yang mengimpor bahan baku dari luar negeri. Jika nilai tukar
dalam negeri menurun maka biaya utuk mendatangkan bahan baku akan jauh lebih besar.

Sosial

Faktor sosial tersebut antara lain: Sikap, nilai, kepercayaan, Kebudayaan, dan Demografi. Faktor sosial
biasanya langsung berhubungan dengan konsumen atau pelanggan perusahaan.
Teknologi

Saat ini perkembangan teknologi sangat berpengaruh terhadap daya saing perusahaan. Perkembangan
tenologi yang terjadi sebaiknya terus mendapatkan perhatian seingga perusahaan juga tidak ketinggalan
dengan perusahaan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai