Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN PERILAKU CARRING PERAWAT DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG CEMPAKA


RSUD Prof. Dr. W. Z. JOHANES KUPANG

PROPOSAL

OLEH :
Nama : RINCE FALLO
Nim : 146202719
Jurusan : S1 KEPERAWATAN (Alih Jenjang)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG


2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Caring merupakan sentral praktik keperawatan, yang merupakan
suatu cara pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
lebih meningkatkan kepeduliannya terhadap pasien. Perilaku Caring
perawat sangat penting dalam memenuhi kepuasan pasien, hal ini
menjadi salah satu indikator kualitas pelayanan di sebuah rumah sakit.
Perawat menjadi salah satu penentu dalam memenuhi kepuasan pasien.
Oleh karena itu, perilaku caring perawat dapat memberikan pengaruh
dalam pelayanan yang berkualitas kepada pasien (Prompahakul, 2011)
dalam Bambang (2019).
Berdasarkan data WHO (2017) diseluruh Amerika serikat dan Eropa
diantara 17 negara, Italia berada diperingkat kedua dengan tingkat
kepuasan system perawatan sebesar 20 %. Sedangkan data International
Association of Human Caring (2019) menjelaskan bahwa presentase
perawat yang memiliki kualitas pelayanan caring yang buruk terdapat
pada Negara Irlandia 11%, dan Yunani 47%.
Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien yang dilakukan oleh
Depkes RI (2018) tentang Tingkat Kepuasan Pasien menunjukkan
bahwa 14% pasien tidak puas terhadap pelayanan kesehatan yang
diberikan, Survey tersebut dilakukan di Lima kota besar di Indonesia
dan ditemukan 9 poin permasalahan, salah satunya adalah sebanyak
65,4% pasien mengeluh terhadap sikap perawat yang kurang ramah,
kurang simpatik. Data kepuasan pasien di salah satu rumah sakit umum
daerah di Indonesia didapatkan 70% pasien kurang puas terhadap
pelayanan keperawatan (Hafid, 2014). Standar pelayanan minimal
rumah sakit, kepuasan pasien rawat inap di Indonesia ≥ 90% (Permenkes
RI No. 741, 2018).
Berdasarkan hasil survei kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan di salah satu rumah sakit umum daerah di NTT . Pasien
yang di ruang rawat inap umum , menunjukan hasil 55,1% pasien sangat
puas dengan pelayanan keperawatan, 44,9% pasien tidak puas dengan
pelayanan keperawatan (Riskesdas , 2017)
Persepsi pasien atau klien terhadap pelayanan kesehatan perlu
diperhatikan oleh pemberi pelayanan kesehatan karena masyarakat yang
menilai baik buruknya pelayanan di rumah sakit. Perawat perlu
memperhatikan tingkat kepuasan pasien atau klien, minimalkan biaya
atau waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap sasaran.
(Nanang, 2014). Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator yang
menunjukkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan perilaku caring
perawat adalah aspek yang terintegrasi dengan perawat dalam pemberian
asuhan keperawatan. kepuasan pasien dapat dinilai dari beberapa
dimensi, yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan
emphaty. Caring dapat dilihat melalui sikap maupun tindakan yang
merupakan karakter dari sebuah perilaku. Caring diperlukan bagi
seorang tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien
sehingga harus dilakukan secara baik untuk mencapai tujuan dari
pelayanan kesehatan (Nanang, 2014).
Beberapa faktor dapat mempengaruhi kepuasan pasien, salah satunya
adalah kinerja (performance) misalnya kecepatan, kemudahan,
kenyamanan ketika perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
dapat mempercepat kesembuhan pasien, mudah dan cepat dalam
memberikan pelayanan dengan selalu memperhatikan kebersihan,
keramahan dan kelengkapan fasilitas rumah sakit (Nanang, 2014)
Kinerja perawat khususnya pada perilaku caring menjadi sangat
penting dalam mempengaruhi kualitas pelayanan dan kepuasan pasien
terutama di rumah sakit, dimana kualitas pelayanan menjadi penentu
citra institusi pelayanan yang nantinya akan dapat meningkatkan
kepuasan pasien dan mutu pelayanan. Caring merupakan inti atau fokus
dalam keperawatan sebagai bentuk praktik keperawatan profesional.
Caring juga diartikan mampu memberikan perhatian penuh pada klien
saat memberikan asuhan keperawatan ( Nanang, 2014).
Keberhasilan pelayanan kesehatan dirumah sakit dipengaruhi oleh
berbagai faktor, salah satu faktor tersebut adalah pelayanan keperawatan
yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan
kesehatan secara keseluruhan. Pelayanan keperawatan mempunyai
posisi yang strategis dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan,
karena pemberi pelayanan profesional yang terbanyak (60%) adalah
perawat dan yang paling lama kontak dengan klien selama 24 jam
(Wibowo, 2013) dalam Bambang (2019).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Perilaku Carring Perawat
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Cempaka Rsud Prof.
Dr. W. Z. Johanes Kupang ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah
dalam penelitian ini yaitu. Apakah Ada Hubungan Hubungan Perilaku
Carring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Cempaka
Rsud Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Perilaku Carring Perawat Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Cempaka Rsud Prof. Dr. W. Z.
Johanes Kupang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi Perilaku Carring Perawat Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Ruang Cempaka Rsud Prof. Dr. W. Z. Johanes
Kupang.
2. Mengidentifikasi Tingkat Kepuasan Pasien Dengan Perilaku Carring
Perawat Di Ruang Cempaka Rsud Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang.
3. Menganalisis Hubungan Perilaku Carring Perawat Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Ruang Cempaka Rsud Prof. Dr. W. Z. Johanes
Kupang.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoritis
1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dibidang kesehatan
tentang perilaku carring perawat terhadap tingkat kepuasan
pasien.
2. Menambah literatur bagi perpustakaan dan sebagai bahan acuan
bagi peneliti selanjutnya.
1.4.2 Praktis

1. Bagi responden
Setelah dilakukan penelitian diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan responden mengenai perilaku carring perawat
terhadap tingkat kepuasan pasien.
2. Bagi tempat penelitian
Memberikan masukan bagi pihak rumah sakit khususnya tenaga
kesehatan di ruangan perawatan agar lebih meningkatkan perilaku
carring perawat untuk meningkatkan tingkat kepuasan pasien.
3. Bagi peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
selama perkuliahan dan sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan penelitian.
4. Bagi keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu dalam
dunia keperawatan berhubungan dengan mutu promkes/ upaya
preventif .

Anda mungkin juga menyukai