Hakikat Pembelajaran PDF
Hakikat Pembelajaran PDF
Pertemuan I
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung usaha, energi dan daya
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Indikator Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep usaha
2. Menjelaskan hubungan usaha dengan gaya dan perpindahan
3. Menentukan formulasi dari usaha
4. Menghitung besar usaha berdasarkan grafik F-S
5. Menghitung besar usaha dari persoalan fisika sehari-hari
b. Proses
Melakukan kegiatan pembelajaran yang berhubungan dengan usaha dalam
fisika.
• Indikator Psikomotor
Mendemostrasikan contoh usaha dalam fisika
• Indikator Afektif
1. Membangun karakter: teliti, objektif, disiplin
2. Membangun keterampilan sosial: bekerjasama, tanggung jawab
(a) (b)
Keterangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
1. Usaha yang dilakukan oleh gaya yang membentuk sudut
Perhatikan Gambar 3 berikut. Sebuah gaya F bekerja pada tas dengan
membentuk sudut θ terhadap lantai sehingga tas berpindah sejauh s. Karena tas
mengalami perpindahan, maka terjadi usaha.
Komponen gaya yang searah dengan perpindahan adalah Fx = F cos Ɵ, maka besar
usaha yang terjadi adalah:
𝑊 = 𝐹𝑥 . 𝑠
= 𝐹 cos 𝜃 . 𝑠
𝑊 = 𝐹. 𝑠 cos 𝜃 .............................................................. (2)
Keterangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi –smkn 3 Pariaman
177
Ɵ = sudut antara perpindahan dan gaya
1. Yanto mendorong sebuah kotak dengan gaya 25 N membentuk sudut 600 , sehingga
kotak berpindah sejauh 10 m.
Hitunglah usaha yang dilakukan gaya tersebut!
Diketahui : F = 25 N
θ = 60°
s = 10 m
Ditanyakan : W = ...?
Jawab :
𝑊 = 𝐹. 𝑠 cos 𝜃
= 25 · 10 cos 60°
1
= 25 .10 · 2·
= 125 J
Jadi, besarnya usaha yang dilakukan adalah 125 J.
2. Sebuah balok dengan massa 50 kg di atas lantai diangkat sampai ketinggian 8 m. Jika g =
10 m/s2, maka tentukan besarnya usaha yang dilakukan pada balok tersebut!
Diketahui : m = 50 kg
g = 10 m/s2
s=8m
Ditanyakan : W = ...?
Jawab : karena diangkat ke atas,
Maka 𝐹 = 𝑤 = 𝑚. 𝑔
𝑊 = 𝐹. 𝑠
= 𝑚. 𝑔. ℎ
= 50 · 10· 8
= 4.000 J
Jadi, besarnya usaha yang dilakukan adalah 4.000 J.
Ɵ
s
b. Usaha bernilai nol jika gaya tidak memiliki komponen pada arah perpindahan
(Ɵ=±900)
F
Ɵ
s
c. Usaha bernilai negatif jika gaya memiliki komponen arah gaya yang berlawanan
dengan arah perpindahan (900<Ɵ<270o)
Beberapa gaya dapat dikenakan pada satu benda sekaligus. Bagaimanakah cara
menentukan usaha yang dilakukan oleh berbagai gaya? Untuk dapat menentukan usahanya,
Anda harus mengetahui besar gaya dan arahnya. Usaha total yang dilakukan oleh beberapa
gaya yang bekerja serentak dapat dihitung sebagai hasil kali resultan komponen gaya yang
segaris dengan perpindahan dan besarnya perpindahan. Jika gaya yang dilakukan F1 adalah
W1, usaha oleh gaya F2 adalah W2, usaha oleh gaya F3 dan W3 dan seterusnya, maka secara
matematis dapat ditulis:
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi –smkn 3 Pariaman
179
W=W1+W2+W3 .....................................................(3)
3. Sebuah balok di atas lantai mendatar yang licin didorong dengan gaya mendatar yang
berubah besarnya terhadap perpindahann. Perubahannya terlihat seperti pada Gambar
5. Tentukan usaha yang dilakukan gaya F saat berpindah sejauh 10 m!
Penyelesaian:
Usaha sama dengan luas daerah yang dibatasi kurva dan sumbu S. Hingga S = 10 m,
grafiknya membentuk bidang segitiga berarti diperoleh usaha sebesar :
W = luas segitiga
1
= (10).30 = 150 joule.
2
RANGKUMAN
1. Reni pergi sekolah sambil menarik tasnya dengan gaya 10 N dan membentuk sudut 600
terhadap permukaan jalan. Jika jarak rumah dan sekolah 100 m, tentukan usaha yang
diberikan kepada tas.
2. Sebuah perahu ditarik oleh empat orang nelayan menuju daratan. Nelayan A memberikan
gaya 50 N, nelayan B memberikan gaya 55N, nelayan C dan D memebrikan gaya 60 N. Jika
perahu bergerak 2 meter searah dengan arah gaya yang diberikan, tentukan:
a. Usaha yang dilakukan setiap nelayan
b. Usaha total yang diberikan nelayan pada perahu
3. Gaya yang bekerja pada benda berubah terhadap jarak tempuhnya seperti
pada grafik di bawah. Berapakah usaha yang dilakukan gaya pada
interval 0 < S < 10 m?
PERTEMUAN II
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung usaha, energi dan daya
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Indikator Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep energi
2. Menjelaskan konsep energi kinetik
3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi besar energi kinetik
4. Menghitung besar energi kinetik dalam kehidupan sehari-hari
5. Menjelaskan teorema usaha-energi
b. Proses
- Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan energi kinetik.
• Indikator Psikomotor
- Mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan dengan energi kinetik
• Indikator Afektif
1. Membangun karakter: teliti, objektif, disiplin
2. Membangun keterampilan sosial: bekerjasama, tanggung jawab
Orang atau mesin dapat melakukan usaha karena diberi “sesuatu”. “Sesuatu” ini
dinamakan energi. Yanto mampu memindahkan batu-batu besar karena mendapatkan
energi dari makanan yang ia makan. Dapatkah Anda membayangkan seseorang yang sudah
berhari-hari tidak makan diminta untuk melakukan pekerjaan yang berat seperti berlari 25
km?
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Setiap benda yang
mempunyai energi cenderung melakukan usaha. Dalam pembicaraan sehari-hari, kita
mengenal beberapa macam bentuk energi, antara lain: energi panas, energi cahaya, energi
air terjun, energi listrik, energi kimia, energi nuklir, energi mekanik dan sebagainya. Kita
juga telah mengetahui bahwa energi dapat berubah dari bentuk yang satu kebentuk energi
yang lainnya.
Energi justru bermanfaaat pada saat terjadinya perubahan bentuk. Sebagai contoh,
energi kimia dalam bahan bakar bermanfaat menggerakkan mobil ketika terjadi
pembakaran yang segera mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Energi listrik
bermanfaat untuk penerangan ketika terjadi perubahan dari energi listrik menjadi energi
cahaya. Dalam perubahannya itu hanya bentuknya saja yang berubah, sedangkan besarnya
tetap. Hal ini sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan:
http://warnetpaduraksa.blogspot.com
Semakin cepat benda bergerak, maka semakin besar energi kinetik yang dimilikinya.
Sebagai contoh, sebuah bus yang bermassa m mula-mula dalam keadaan diam, karena
dipengaruhi gaya konstan F, bus bergerak dipercepat beraturan dengan kecepatan v hingga
berpindah sejauh s. Hal ini menunjukkan bahwa mesin bus telah menyebabkan perubahan
1
W = 2 𝑚𝑣 2
W adalah usaha yang diperlukan oleh gaya F untuk mengubah kecepatan benda.
Besarnya usaha ini sama dengan energi kinetik yang dimiliki benda pada saat kecepatannya
v. Dengan demikian, energi kinetik dapat ditulis dengan:
1
𝐸𝐾 = 𝑚𝑣 2
2 .................................................................(5)
Keterangan:
𝐸𝑘 = Energi kinetik (joule)
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
= 1000 Joule
2. Teorema Usaha – Energi kinetik
Kita telah menurunkan rumus energi kinetik suatu benda, yaitu persamaan (5). Berikut
ini kita akan melihat hubungan antara usaha yang dilakukan pada suatu benda dan
perubahan energi kinetiknya. Mari kita tinjau sebuah truk yang bermassa m yang sedang
bergerak pada suatu garis lurus mendatar dengan kelajuan awal v1 . Sebuah gaya konstan F
yang dihasilkan dari mesin yang searah dengan arah gerak truk dikerjakan pada truk. Truk
berpindah sejauh s dan kelajuannya menjadi v2 (lihat gambar 7)
Gambar 7. Truk yang berjalan denagan gaya yang dihasilkan dari mesin
Gaya konstan F akan mempercepat truk sesuai dengan Hukum II Newton, F = ma. Jika kita
kalikan kedua ruas persamaan ini dengan perpindahan s, maka pada ruas kiri akan tampil
usaha yang dilakukan gaya pada truk.
F s = m (a s) ..................................................................... *
Hasil kali a s berhubungan dengan kecepatan awal v1 dan kecepatan akhir v2 sesuai dengan
persamaan GLBB.
vt2 = v02 + 2a Δs
vt2 - v02 = 2a s sebab Δs = s
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi –smkn 3 Pariaman
187
v22 – v12 = 2a s sebab v0 = v1 dan vt= v0
𝑣22 −𝑣12
= as
2
1
Kita telah mendefinisikan kuantitas 𝑚𝑣 2 sebagai energi kinetik truk. Sehingga persamaan
2
Persamaan (6) dapat kita nyatakan sebagai berikut: Usaha yang dilakukan oleh
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik benda
itu. Pernyataan ini dikenal dengan teorema usaha –energi kinetik.
Perhatikan, F pada persamaan (6) adalah resultan gaya yang bekerja pada benda. Jadi
persamaan itu hanya berlaku jika W adalah usaha total yang dilakukan oleh setiap gaya yang
bekerja pada benda (termasuk gaya berat)
Persamaan (6) menyatakan bahwa jika usaha positif W bekerja pada suatu benda,
energi kinetik bertambah sejumlah W. Sebaliknya, jika usaha negatif, yaitu benda melakukan
usaha W energi kinetik berkurang sejumlah W.
5. Sebuah balok 4 kg meluncur pada permukaan dengan kelajuan 1,5 m/s. Beberapa saat
kemudian balok itu bergerak dengan kelajuan 2,4 m/s. Hitung usaha total yang
dikerjakan pada balok selama selang waktu tersebut!
Diket:
m = 4 kg
v1 = 1,5 m/s
F v2=2,4 m/s
m v1=1,5 m/s m
W = 10,62 J
Rangkuman
1. Sebuah truk beserta isinya bermassa 2 ton bergerak dengan kecepatan tetap 72
km/jam. Hitunglah energi kinetik yang dimiliki truk tsb (dalam satuan SI)
2. Setelah bergerak selama 18 sekon kecepatan sebuah sepeda berubah dari 3 m/s
menjadi 11 m/s. Jika massa sepeda 7 kg, berapa usaha yang telah dilakukan?
3. Mobil bergerak dengan kecepatan 108 km/jam massa mobil dan penumpang sebesar
500 kg. Kemudian mobil direm mendadak sehingga dapat berhenti setelah
menempuh jarak 2 m Berapakah gaya pengereman rata-rata yang diberikan?
Pertemuan III
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung usaha, energi dan daya
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Indikator Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep energi potensial grafitasi.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi energi potensial grafitasi.
3. Memformulasikan besar energi potensial grafitasi.
4. Menghitung besar energi potensial grafitasi dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menjelaskan teorema usaha-energi potensial.
b. Proses
- Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan energi potensial grafitasi.
• Indikator Psikomotor
- Mendemonstrasikan kegiatan yang berkaitan dengan energi potensial grafitasi
• Indikator Afektif
1. Menerapkan karakter: teliti, objektif, disiplin
2. Menerapkan keterampilan sosial: bekerjasama, tanggung jawab
Gambar 8. Batu dengan ketinggian Gambar 9. Pemain sky pada ketinggian tertentu
tertentu memiliki energi potensial
Batu yang dipegang dengan ketinggian tertentu (gambar 8), Pemain ski yang berada
pada puncak lereng yang miring seperti gambar 9 dan air yang berada pada tingkat yang
tinggi merupakan contoh energi potensial. Energi potensial yang dimiliki pada contoh yang
baru saja kita temukan disebabkan oleh ketinggiannya terhadap bidang acuan tertentu.
Akibat ketinggian ini, jika benda dibebaskan, benda akan ditarik oleh gaya tarik bumi (gaya
grafitasi bumi) sehingga benda akan jatuh. Energi potensial benda yang disebabkan oleh
gaya grafitasi bumi disebut energi potensial grafitasi.
Jadi energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki oleh benda karena
kedudukan atau ketinggiannya. Energi potensial merupakan energi yang masih tersimpan
atau tersembunyi pada benda, sehingga mempunyai potensi untuk melakukan usaha.
Misalnya, sebuah batu dengan massa m diangkat dari permukaan tanah sampai ketinggian
h dari tanah (Gambar 10 )
Apabila percepatan gravitasi bumi g, maka gaya yang diperlukan untuk mengangkat batu
adalah
F = W = mg
Jadi, usaha yang diperlukan untuk mengangkat batu setinggi h adalah
W= F. h
W= m.g.h
Dengan demikian, benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk
melakukan usaha sebesar W = m.g.h. Dikatakan benda tersebut mempunyai energi potensial
𝐸𝑝 = 𝑚𝑔ℎ
..................................................................................(7)
keterangan:
Ep = energi potensial ( Joule)
m = massa ( kg)
g = grafitasi (m/s)
h = ketinggian ( m)
(a (b)
Gambar 12. Energi potensial kelereng diukur terhadap (a) bidang acuan lantai, (b) bidang acuan tanah
6. Berapa energi potensial buah kelapa yang massanya 2 kg dan masih tergantung di
pohonnya dengan ketinggian 10 meter ( g =10 m/s2)
Diket:
m = 2 kg
h = 10 m
g = 10 m/s2
Dit:
Ep...........?
Jawab:
Ep = mgh
= 2 kg. 10 m/s2. 10 m
= 200 J
Diket :
m = 1200 kg
g = 9,8 m/s2
Dit: a. EpA dan EPC terhadap titik acuan A
b. perubahan EPA dan perubahan Epc
c. pertanyaan a dan b dengan titik acuan C
Jawab:
a. Titik A kita pilih sebagai titik acuan artinya pada kedudukan A, ketinggian h A = 0.
Ketinggian B dan C terhadap A adalah sebagai berikut:
hB= 10 m
hc = -15 m
maka
EPB = mghB
= (1200) (9,8) (10)
= 117600 J
EPC = mghC
= (1200) (9,8) (-15)
= - 176400 J
b. Perubahan EP dari B ke C
ΔEP = EPC – EPB
= -176400- (117600) = -294000J
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi –smkn 3 Pariaman
Tanda negatif menyatakan bahwa energi potensial
195 berkurang 294000J ketika
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut. Jika titik acuan berbeda
maka energi potensial juga berbeda, tetapi perubahan energi potensial antara dua titik
tertentu adalah tetap besarnya.
Buah kelapa yang jatuh dari tangkainya akan mengalami perubahan energi potensial. Besar
perubahan energi potensial mempengaruhi besar usaha yang terjadi.
Gambar 13. Buah kelapa yang jatuh mengalami perunahan energi potensial
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi 196
Perubahan energi potensial EP dari buah kelapa adalah:
Δ EP = EP2 – EP1= mgh2 - mgh1 .........................................................(8)
Sementara besar usaha yang dilakukannya adalah:
W = - ΔEP = -(mgh2-mgh1)
KESIMPULAN
1. Sebuah balok bermassa 5 kg jatuh dari sebuah gedung dengan ketinggian 10 m. Berapakah
energi potensial balok tersebut?
2. Buah dengan massa 300 gram jatuh dari pohonnya dengan ketinggian 6 m. Jika g = 10 m/s2,
berapakah perubahan energi potensial buah tersebut pada ketinggian 2 m?
3. Sebuah bola dengan massa 0,5 kg dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan 20 m/s.
Jika percepatan gravitasi 10 m/s2 tentukan:
a. energi potensial saat mencapai titik tertinggi, dan
b. perubahan energi potensial saat bola berada pada ketinggian 5 m!
Pertemuan IV
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung usaha, energi dan daya
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Indikator Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep daya
2. Merumuskan konsep daya
3. Menghitung besar daya dalam kehidupan sehari-hari
4. Menjelaskan konsep efisiensi
5. Menghitung efisiensi benda dalam kehidupan sehari-hari
b. Proses
Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan daya
• Indikator Psikomotor
- Mendemostrasikan kegiatan yang berhubungan dengan daya
• Indikator Afektif
1. Membangun karakter: teliti, Objektif, disiplin
2. Membangun keterampilan sosial: bekerjasama, tanggung jawab
Dalam bidang teknik, sering digunakan satuan daya horse power (HP) atau daya kuda (DK),
Hubungannya dengan watt adalah:
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi 200
1 HP ( horse power) = 1 DK (daya kuda)
= 476 watt
1 kW = 1000 watt
𝑊 𝐹. 𝑠
𝑃= = = 𝐹. 𝑣 .....................................................(10)
𝑡 𝑡
Mengingat usaha juga merupakan suatu bentuk perubahan energi, maka jika dikaitkan
dengan perubahan energi potensial, maka akan didapat:
𝑊 ∆𝐸𝑃
𝑃= =
𝑡 𝑡
P = daya (watt)
W = usaha (joule)
t = waktu (s)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
v = kecepatan (m/s2)
𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛
𝜂= 𝑥 100%
...................................... ..................................................(11)
𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛
7. Jika anda bermassa 60 kg mampu menaiki tangga setinggi 15 m dalam waktu 2 menit.
Berapakah daya anda? (ambil g = 9,8 m/s2).
Diket:
m = 60 kg
h = 15 m
t = 2 menit = 2 x 60 s = 120 s
DIT... P?
Jawab:
𝑊 𝑚.𝑔.ℎ
P= =
𝑡 𝑡
(60)(9.8).(15)
P= = 73.5 𝑤𝑎𝑡𝑡
120
8. Diketahui sebuah mobil bermassa 2400 kg yang mula-mula diam mempunyai daya 25 HP
kemudian bergerak dengan kelajuan 40 m/s. Mobil tersebut bergerak selama 2 menit.
Hitunglah:
a. daya yang dikeluarkan mobil
b. efisiensi
Diket:
m = 2400 kg
= 16000 watt
𝑃𝑜𝑢𝑡
b. η = 𝑥 100%
𝑃𝑖𝑛
16000
= 18000 𝑥 100% = 85.8 %
RANGKUMAN
1. Sebuah mobil bermassa 1000 kg melaju dengan kecepatan 20 m/s. Berapakah daya
yang dihasilkan mobil tersebut?
2. Amin berlari dalam waktu 10 detik menuruni tangga dengan ketinggian 2 m. Daya yang
diperlukan Amin adalah 250 watt. Berapakah massa tubuh Amin?
3. Sebuah pompa air memerlukan daya sebesar 300 W untuk mengeluarkan daya keluaran
240 watt. Hitunglah efisiensi dari pompa tersebut!
Pertemuan V
A. STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep usaha, energi, dan daya
B. KOMPETENSI DASAR
Memahami hukum kekekalan energi mekanik
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
• Indikator Kognitif
a. Produk
1. Menjelaskan konsep hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya
konservatif.
2. Merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada medan gaya konservatif
3. Mengaplikasikan hukum kekekalan energi mekanik pada persoalan fisika sehari-
hari
b. Proses
Melakukan pengamatan yang berhubungan dengan perubahan energi mekanik
• Indikator Psikomotor
- Mendemostrasikan kegiatan yang berhubungan dengan energi mekanik
• Indikator Afektif
1. Menunjukan karakter: teliti, Objektif, disiplin
2. Menunjukan keterampilan sosial: bekerjasama, tanggung jawab
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah bentuk dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Pada
saat berubah bentuk inilah energi di manfaatkan. Di alam, bentuk energi sangat banyak
namun manusia belum optimal memanfaatkan energi yang ada tersebut.
Salah satu energi yang dimiliki suatu benda adalah energi mekanik. Seperti halnya
energi yang lain, energi mekanik bersifat kekal jika tidak ada gaya luar yang bekerja pada
benda tersebut. Artinya, hanya gaya konservatif yang bekerja didalamnya.
1. Gaya Konservatif Dan Gaya Nonkonservatif
Usaha yang dilakukan berkaitan erat dengan besarnya gaya-gaya dan perpindahan yang
dilakukan benda itu. Gaya-gaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu gaya konservatif dan
gaya nonkonservatif. Gaya konservatif adalah gaya yang tidak menyebabkan perubahan
energi yang dimiliki benda, setelah gaya itu melakukan suatu usaha yang keadaannya
kembali kekeadaan semula. Usaha itu disebut usaha dalam satu siklus. Dengan demilkian
usaha yang dilakukan dalam satu siklus tersebut sama dengan nol. Energi awal dan energi
akhir suatu benda adalah sama. Selain itu, jika gaya konservatif bekerja pada suatu benda,
lintasan usaha gaya tidak diperhatikan. Usaha konservatif hanya memperhatikan keadaan
awal dan akhir suatu benda.
Gaya nonkoservatif adalah gaya yang mengakibatkan perubahan energi yang dimiliki
benda setelah gaya itu melakukan suatu usaha yang keadaannya kembali seperti semula.
Pada umumnya gaya nonkonservatif merupakan gaya yang dapat merubah bentuk energi
yang dimilki benda, misalnya energi gerak benda berubah menjadi energi panas akibat
gesekan antara benda dengan lantai kasar. Timbulnya energi panas akan mengurangi energi
yang dimilki benda sehingga mengurangi kecepatannya.
Secara umum, suatu gaya dikatakan sebagai gaya konservatif jika perjalanan satu
putaran sama dengan nol. Adapun suatu gaya dikatakan tidak konservatif jika usaha yang
dilakukan oleh gaya pada sebuah benda bergerak yang menempuh satu putaran tidak sama
dengan nol.
Perhatikan gambar 15! Ketika sebuah bola berada pada ketinggian h, maka energi
1
potensial di titik A adalah EPA = m.g.h, sedangkan energi kinetiknya EKA= 2 𝑚𝑣 2 . Karena v = 0,
maka EKA = 0. Jumlah antara energi potensial di titik A dan energi kinetik di titik A sama
dengan energi mekanik. Besarnya energi mekanik adalah:
EmA = EpA + EkA
=mgh+0
=mgh
1
h1 = 𝑣0 . 𝑡 + 2 𝑔. 𝑡 2 ( v0 = 0 )
1 2ℎ1
h1 = 2 . 𝑔. 𝑡 2 ------------------------> t = √ 𝑔
1 2ℎ1
= 2 𝑚. 𝑔2 𝑔
= mgh1
Jumlah energi kinetik dan enrgi potensial setelah benda jatuh sejau h 1 (di titik B) adalah
sebagai berikut:
EmB = EkB + EpB
= mgh1 + (mgh – mgh1)
= mgh
Jadi energi mekanik di titik B adalah EMB = mgh
Berdasarkan perhitungan menunjukan energi mekanik di titik A besarnya sama dengan
energi mekanik dititik B ( EMA = EMB ). Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah energi mekanik
benda yang dipengaruhi oleh gaya grafitasi adalah tetap.
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetiknya adalah
EPA+ EKA, sedangkan pada saat kedudukan di B jumlah energi potensial dan energi kinetik
adalah EPB + EKB maka :
HandOut Fisika-Usaha Dan Energi 208
EPA + EKA = EPB +..................................................................................(12)
EKB
atau
EP + EK = tetap
Inilah yang disebut dinamakan Hukum kekekalan Energi mekanik
10. Sebuah bola bermassa 0,2 kg dilemparkan ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s dari
ketinggian 1,5 m. Percepatan gravitasi g = 10 m/s. Berapakah ketinggian bola pada saat
kecepatannya 5 m/s?
Diket:
m = 0,2 kg
vA = 10 m/s
hA = 1,5 m
vB = 5 m/s
DIT:
hB = ?
Jawab:
Ketinggian hB dapat ditentukan dengan hukum kekekalan energi mekanik seperti berikut:
EPB + EkB = EpA + EkA
1 1
mghB+ 𝑚𝑣𝐵2 = mghA + 2 𝑚𝑣𝐴2
2
1 1
10. hb+ 2 52 = 10. 1,5 + 2 102
10 hb+ 12,5 = 15 + 50
15+50−12,5
hb= 10
= 5, 25 m
1. Batu yang bermassa 3 kg jatuh dari lereng bukit dengan ketinggian h dan menghantam tanah
dengan energi kinetik 250 joule. Hitunglah ketinggian jatuhnya batu tersebut!
2. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 30 meter. Jika g = 10 m/s pada saat
bola tersebut mencapai ketinggian 10 meter dari permukaan tanah, tentukanlah:
a. kecepatannya,
b. energi kinetiknya, dan
c. energi potensialnya.
Pauliza, Osa. 2008. Fisika kelompok teknologi dan kesehatan kelas X. Bandung: Grafindo
Sudirman. 2010. Fisika kelompok teknologi dan kesehatan untuk SMK kelas X. Jakarta:
Erlangga.