Anda di halaman 1dari 5

‫ ال إله إال هللا وال نعبد إال إياه مخلصين له الدين‬.

‫ هللا أكبر كبيرا والحمد هلل كثيرا وسبحان هللا بكرة وأصيال‬،‫ ال إله إال هللا وهللا أكبر‬    ‫هللا أكبر‬
‫هللا أكبر وهلل الحمد‬ .‫ال إله إال هللا وهللا أكبر‬.‫ولو كره المشركون‬
‫أشـهـد ان‬   ‫د بين ألعـباد ونهـانا عـن التـفرق والتبـاغـض واالبتـعـاد‬ ‫ألحمـد هلل رب العـالمين ألذي أمرنا أن نقيـم االجـتمـاع واالتحـاد والتواد‬
‫وأشـهـد أن سـيـدنا ومـولنـا مـحـمـدا عـبده ورسـوله ألحـائـز الشـرف والرفـق‬  ‫ال إلــه إال أهلل وحـده ال شـريك لـه ألذي وعـد بيوم المـعاد‬
‫أمـا‬  .‫فـوق العـبـاد أللهـم صـل وســـلم على حبيـبنـا وشـفعيـنا محمــد وعـلى آلـه واسـحابـه ألمـطعيــن بشـريعــة االســالم حـق أالعـتمـا د‬
‫أعـوذ با هلل من الشــيطان الرجيــم باســـــم هللا الرحمـــن‬  .‫ أيـها الحـاضـرون إتـقـوا هللا حـق تقـاتـه وال تمـوتن إال وأنتــم مســلمـــون‬  .‫بعـد‬
: ‫ { ألبقـرة‬.‫ يريـد أهلل بكـم اليســر وال يريـد بكــم العســر ولتـكمـلوا العـدة ولتكبـروا أهلل على مـا هـداكــم ولعـلكـم تشـكرون‬: ‫الرحيــــم‬
}184
Allahu Akbar……. 3x
Hadirin Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah….. !
          Untuk mengawali khutbah ini, marilah kita bersama-sama memuji dan bersyukur ke hadirat Allah
SWT yang maha Ghafur, karena dengan rahmat dan taufik-Nya pada pagi hari yang cukup cerah ini yang
disambut dengan senyumnya mentari di ufuk sebelah Timur dan diiringi dengan merdunya  kicauan
burung-burung di pepohonan, Alhamdulillah kita telah dapat berkumpul dan bermuwajahah duduk
bersimpuh rapat bergandengan  di atas sajadah kesadaran berlantaikan tanah pangkuan ilahi guna
mengikuti dan melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid yang teramat muliya ini.
          Shalawat teriring salam, semoga tercurahkan kepada seorang hamba  pembela kebenaran, penerjang
kebatilan, penegak keadilan dan hamba yang telah sukses membawa obor kemenangan bagi umat manusia
di alam sejagat raya ini, tiada lain yaitu Baginda Nabi Agung Muhammad SAW.
Tidak lupa kepada keluarganya  yang suci para sahabatnya yang terpercaya juga kepada kita semua selaku
umatnya yang tunduk patuh kepada ajaran Allah dan Rasul Nya…. Aamin …. !
Hadirin Jama’ah Iddul Fitri Yang Berbahagia……
          Saya selaku Khatib berwasiat khususnya untuk diri saya sendiri dan umumnya kepada bapak-bapak,
ibu-ibu kaum muslimin, mari kita tingkatkan kesadaran dan keinsyafan iman kita kepada Allah SWT yang
disertai taqwa yang sebenar-benarnya, karena hanya orang-orang yang bertaqwalah yang akan dapat
menikmati  indah dan lezatnya kehidupan dunia dan akhirat.
ALLAHU AKBAR… 3x
Hadirin, Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah …….
          Dalam mengakhiri dan menutup bulan suci Ramadhan ini, kita sambut dengan takbir, tahmid dan
tahlil sebagai pernyataan syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan berkah-Nya
Alhamdulillah kita telah dapat melaksanakan dan menyelesaikan ibadah puasa ramadhan,  sholat tarawih,
dan telah pula menunaikan zakat.
           Seruan takbir, tahmid dan tahlil mengagungkan nama Allah, mengangkasa sejak tadi malam sampai
pagi hari ini. Diucapkan oleh ratusan juta umat Islam di seantero dunia. Tua, muda, laki-laki maupun
perempuan sambil turun dan berjalan berduyun-duyun menuju masjid-masjid dan lapangan terbuka untuk
melaksanakan shalat Iddul Fitri, sebagai tanda penutup ibadah puasa dan sebagai bukti selesainya
program Ramadhan tahun ini.
Hadirin Yang dimulyakan Allah Swt…… 
Allahu Akbar 3X…, kini sampailah kita pada hari kemenangan, hari bahagia 1 Syawal tahun 1436 H, hari
kita kembali pada fitrah, membersihkan diri dari segala macam kesalahan dan kealpaan. Kita pakai baju
baru, pikiran baru dan hidup baru, kembali untuk berbuat yang lebih baik dan baru.
          Lebaran harus kita isi tidak hanya sekedar saling ma’af-mema’afkan atau saling halal-menghalalkan,
tetapi juga harus kita jadikan sebagai momentum untuk mengevaluasi diri, dalam meningkatkan kualitas
keimanan kita kepad Allah Swt, sehingga terciptanya insan kamil ( manusia yang berkarakter
parifurna)  yang menebarkan kesholihan vertika maupun kesholihan sosial.
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah……
          Kini  kita merasa gembira, karena tugas suci sudah selesai dikerjakan. Sebulan penuh kita bergaul
dengan Ramadhan, sebulan penuh kita bersahabat dengan kesuciannya, yang ditandai dengan pelaksanaan
ibadah puasa dan shalat sunat tarawih.
          Gema takbir, tahmid dan tahlil sering kali menggugah sanubari kita menjadi gemetar, pilu dan sedih.
Namun pernahkah kita merasa tertipu oleh kepalsuan hawa nafsu,  yang akhirnya terperosok pada
perbuatan yang mencemari kesucian ibadah puasa kita?, atau pernahkah kita membayangkan, di saat hari
lebaran ini, nasib dan keadaan saudara-saudara kita yang tinggal di rumah-rumah kertas, yang mukim di
lorong-lorong sempit di sepanjang rel-rel kereta api, dan saudara-saudara kita di Sumatra Utara yang
sedang kesulitan karena dikepung oleh debu dan awan panas Gunung Sinabung..., Bahkan terakhir
saudara-saudara kita banyak yang kehilangan sanak keluarganya dalam musibah jatuhnya pesawat
Hercules C130 di Meda - Sumatra Utara.
Begitu juga saudara-saudara kita yang ada di manca negara, yang terkoyak dibunuh dan diperkosa. Seperti
saudara kita di Palestina, dan yang  paling actual menjadi trending tofik dunia Arab bahkan Dunia, yaitu
terjadinya perang saudara di Yaman , di Irak dan di Afganistan.…….Sungguh tragis, ..sangat memilukan
sekali ketimbang nasib dan keadaan kita pada hari ini.
Hadirin sidang shalat Iddul Fitri yang berbahagia…
          Di balik kegembiraan kita kali ini, ternyata kesedihan dan keterharuan muncul dan mencekam pula,
…, bukan sedih karena tidak berbaju baru, bukan sedih tidak berkain dan bersepatu baru, melainkan kita
merasa di bulan suci itu sering tertipu oleh hawa nafsu yang mengakibatkan kita terpeleset. Di bulan suci
kita banyak menyeru untuk berbuat baik, tetapi di bulan suci itu pula kita membiarkan perbuatan-perbuatan
mungkar merajalela,.. di bulan suci kita menyeru persatuan, tetapi di bulan suci itu pula kita biarkan umat
terkotak-kotak karena pagar khilafiyah, dan berbeda aspirasi politik… itu semua kita sadari dan kita sesali
pada hari ini dengan thobat yang sesungguhnya.
Jama’ah Sholat Iddul Fitri Yang Terhormat…..
          Kini Ramadhan telah pergi, menghadap Illahi Rabbi untuk melaporkan seluruh amal perbuatan
ibadah puasa kita, dan Insya Allah kita nanti akan melihatnya di hadapan Tuhan Yang Maha Adil dan
Bijaksana.
Dengan sikap ikhlas dan jujur kita akui, bahwa kita sering kehilangan keseimbangan antara kepentingan
agama dan dunia, sehingga hidup ini terasa berat sebelah yang dan pada gilirannya mengakibatkan
kehampaan bathin atau kekurangan keceradasan spiritual dan kecerdasan emosional.
          Di bidang ilmu pengetahuan, kita terkadang terlalu memusatkan pehatian kepada pencerdasan akal
pikiran. Kita asah otak sehingga menjadi tajam, kita kumpulkan bemacam disiplin ilmu pengetahuan
hingga kita menjadi ilmuwan, tetapi kita lupa memberikan perhatian kepada ruhani kita. Kita biarkan ia
kosong hampa tak berisi, padahal ruhani itulah yang merupakan ukuran untuk menentukan,  apakah kita
termasuk insan kamil (manusia sempurna) atau tidak?
          Seorang ahli hikmah berkata : “Perhatikanlah ruhanimu dan cukupkanlah segala kebutuhannya,
engkau dinamakan manusia sempurna bukan karena jasadmu, tetapi engkau disebut manusia adalah karena
ruhanimu…….!”.
Bapak, Ibu Kaum Muslimin Yang Berbahagia……
          Pada saat ini,  kita sedang duduk bersimpuh di atas sejadah kesadaran bermandikan air mata
penyesalan, kita seakan berada dibawah naungan payung keagungan Rabbul Gafur, sambil memohon
ampun ke Hadirat-Nya atas segala kesalahan dan kealpaan kita. Kita merunduk di hadapan kebesaran-Nya
sambil mencoba mengkaji kembali langkah salah dimasa yang telah sudah.
          Kini satu persatu muncul di hadapan kita, ternyata hidup ini penuh dengan noda dan dosa. Kita
sering menyalah gunakan nikmat, gelar kebanggaan hanya digunakan untuk merendahkan martabat
teman sesama. Pangkat, jabatan, kedudukan, lambang dan bahkan kekuasaan pun sering rasanya digunakan
untuk menakut-nakuti bawahan. Bahkan terkadang panca indera sekalipun tampaknya jarang dipakai untuk
kebaikan sesuai dengan fungsinya dan norma Agama.  Allah SWT telah berfirman dalam surat Al’Araf :
179 :
‫لهم قلوب ال يفقهون بها ولهم أعيون ال يبصرون بها ولهم أذان ال يســمعون بها اولــئـك كااالنعام بل هم أضل أولئــك هم الغـافلون‬
Artinya : “Mereka punya hati tetapi mereka tidak menggunakannya untuk memahami, mereka punya mata,
tetapi tidak mereka pergunakan untuk melihat, mereka punya telinga, tetapi mereka tidak pergunakan
untuk mendengar. Mereka seperti Binatang, malah lebih sesat lagi, mereka itu adalah orang-orang lalai”.
Hadirin dan hadirat sidang Iddul Fitri yang berbahagia…
          Untuk itu, sudah saatnya kita menyadari apa yang kita lakukan selama ini, saat inilah dan untuk
selanjutnya kita kembali pada hakikat yang fitri, menjadi manusia yang beruhul Islam, manusia yang
memiliki citra yang ihsan, bukan manusia bertabi’at hewan dan Iblis. Dengan demikian, akhlak
Fir’aunisme semacam itu, mudah-mudahan pada pagi hari ini, sirna habis terkuras percikan kalimat takbir,
tahmid dan tahlil.
Hadirin Ma’asyiral rahimakumullah…
          Puasa bukan hanya menahan dan memindahkan jadwal makan dan minum dari siang ke malam hari
saja, tetapi jauh lebih dari itu puasa juga mengajarkan pada kita, perlunya sikap disiplin, jujur dan punya
integritas moral yang tinggi. Begitu pula, puasa mendidik kita agar punya sikap tenggang rasa dan kesetia
kawanan antara sesama, sehingga tonggak pembeda antara si kaya dan si miskin dapat dihapus dengan
kesamaan kewajiban sama-sama menahan lapar dalam bentuk ibadah puasa. Maka di sinilah hati kita akan
lunak dan merasa kasihan,… betapa getir dan pahitnya ketika si fakir miskin mau makan dan minum ,
namun tidak punya apa-apa yang akhirnya terpaksa mereka harus menahan lapar…!?
          Maka muncullah pikiran dan perasaan kita untuk menolong mereka, yaitu dengan mengeluarkan
zakat fitrah atau zakat mal sebagai bukti kita ikut mengentaskan kemiskinan, terutama dalam rangka
pemerataan ekonomi agar tidak hanya mengucur pada kelompok tertentu, yang pada gilirannya akan
muncul kesenjangan  sosial yang tambah menganga lebar, muncul dominasi kelompok ekonomi oleh
segelintir taipan. Padahal Allah telah berfirman dalam surat Al Hasyer : 7 :
‫والـيتـمى والمسـاكين وإبن السـبيل كي اليكـون دولـة بيـن‬  ‫مـآ افـآ ءهلل عـلى رسـولـه من أهـل الـقـرى فللـه وللـرســول ولـذي القـربى‬
}7 : ‫االغـنيــاء منــكـم {ألحشـر‬
Artinya : “Apa saja harta rampasan yang diberikan oleh Allah kepada Rasul-Nya, yang berasal dari
penduduk kota-kota, maka adalah untuk Allah untuk Rasul-Nya, kerabat Rasul, anak yatim, orang-orang
miskin dan orang-orang yang diperjalanan, supaya harta itu tidak hanya berputar (beredar) diantara orang-
orang kaya saja diantara kamu sekalian”.
          Ayat ini jelas menolak terhadap adanya monopoli kelompok dalam sosial ekonomi. Islam
menggugat kecenderungan segelintir orang yang hanya berpihak pada si kaya dan membiarkan si miskin
tergencet lumat.
          Tentu kita tidak rela melihat dan menyaksikan sejarah Bangsa kita Indonesia tercinta ini, terkoyak
oleh adanya ketimpangan sosial yang mengakibatkan pecahnya persatuan umat dan bangsa. Untuk itu,
marilah kita jadikan moment Hari Raya Iddul Fitri ini sebagai kerangka proses revolusi mental menuju
sebuah upaya pensucian diri, pensucian masyarakat dan akhirnya pensucian jiwa sosial dalam sebuah
komunitas Bangsa.
Hadirin sidang shalat Iddul Fitri yang berbahagia…
          Telah disinggung di atas, bahwa puasa dan zakat sama-sama mengajar dan mendidik kita, agar
menyeimbangkan antar kehidupan akhirat dan dunia, antar pemenuhan kebutuhan ruhani dan kebutuhan
jasmani, sehingga tidak ada yang harus dikesampingkan,… kenapa?, karena Islam terletak antara dua
aliran besar, yaitu :
1.  Aliran Spiritualisme, suatu aliran yang hanya mengutamakan ruhani dan mengabaikan kebutuhan
jasmani. Hal ini tentu tidak cocok dengan tabia’at manusia, yang terkadang ingin menikmati dunia.
2.  Aliran Materialisme, yaitu suatu aliran yang lebih mementingkan harta benda sebagai kebutuhan
jasmani. Tentu ini juga bertentangan dengan fitrah manusia.
Maka yang terbaik adalah kita satukan, agar ia hidup seiring dan sejalan, saling mengisi dan saling
mendukung satu sama lainya dan tidak ada yang perlu diabaikan.
Hadirin Ma’asyiral rahimakumullah yang berbahagia …
          Dengan kalimat takbir, tahmid dan tahlil yang disertai dengan tobat (memohon ampun) kepada Allah
SWT. Mudah-mudahan segala kotoran habis bersih tidak nampak, yang tertinggal hanya satu, yaitu
denyutan jantung penyesalan penuh luka bekas langkah kepalsuan dan dosa. Dengan siraman takbir,
tahmid dan tahlil, jiwa kita menjadi pasrah rasanya menyerah kalah, tunduk dihadapan Allah Yang Maha
Besar.
          Hati berbisik tanpa suara, menyodorkan noda dan dosa disertai harapan suci, yaitu inayah, hidayah
dan maghfirah-Nya agar senantiasa tercurah, ketahanan iman terjaga kemampuan untuk membuktikan
bahwa Islam itu tinggi lebih terasa dan agar kehidupan kita sebagai umat Islam, sekaligus sebagai bangsa
Indonesia tercipta sejahtera.
Hadirin yang berbahagia…
          Kini di hadapan kita terbentang padang karya yang luas, tugas suci yang murni yaitu amar ma’ruf
nahi mungkar. Modal pokoknya adalah kesucian hati dan ketabahan jiwa sebagai hasil dari pembinaan
ibadah puasa ramadhan satu bulan penuh khususnya.
Amar ma’ruf  nahi mungkar itu merupakan tugas kita bersama, menyeru orang untuk berbuat baik dan
mencegah agar tidak berbuat jahat, baik di lingkungan keluarga maupun di sekitar tetangga, warga bangsa
dan umat sejagat raya. Oleh karena itu, segala hikmah ibadah dalam ajaran islam harus mampu menjadi
motifator dan inofator bagi kelangsungan pelaksanaan tugas suci ini.
Dan jangan sampai Iddul Fitri ini dicemari oleh limbah perbuatan dosa dan noda, yang menghilangkan
kesucian ibadah kita.
Dikisahkan dalam satu riwayat, Nabi Saw telah member peringatan :
‫إنا نكسـره فيـقول ال شيـئ‬  ‫ يـا سيـدنا من أغـضبـك‬: ‫إن إبليـس عليـه اللعنـة هللا يصـيح فى كل يـوم عـيد فيجـتمـع أهـله عـنـده فيـقولون‬
‫ولـكن هللا تعـالى غفر لهـذه األمــة فى هــذه اليـوم فعـليـكم أن تشـتغلـوهـم باللـذات والشـهـوات وشـرب الخـمر حـتى يبغـضـهم أهلل‬
Artinya : “Bahwa sesungguhnya Iblis yang dilaknat Allah, setiap hari lebaran ia menjerit/menangis,
kemudian berkumpulah keluarga iblis tersebut di sekelilingnya lalu bertanya “Wahai tuanku siapakah yang
membuat marah, sungguh kami akan pecahkan dia”, Iblis menjawab  tidak ada sesuatu kecuali Allah
mengampuni umat Muhammad pada hari lebaran ini. Oleh karena itu kamu harus membuat mereka sibuk
oleh berbagai kelezatan, hawa nafsu dan minuman homer, sehingga Allah membenci mereka kembali”.
…… itulah rayuan bujuk iblis sebagai tipu muslihatnya untuk menyeret kita kepada kesesatan dan
kehinaan. Na’uju billah Minjallik.
Hadirin Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
          Maka lewat deklarasi hari raya Iddul Fitri ini, mari kita bentengi iman-islam kita dengan penuh
keyakinan, agar tidak mudah tergoyah, mari kita landasi iman-islam kita dengan ilmu dan amal agar tidak
mudah terbawa arus, terutama kepada generasi muda, remaja masjid, sebagai manusia masa depan dan
sebagai generasi pejuang, mari kita menuntut ilmu dan belajar bersama, demi meningkatkan harkat-
martabat Agama dan diri kita.
Sayidina Ali R.A. pernah berpesan kepada kita :
‫علــموا أوالدكـم فإنـهم مـخلقون لزمــا ن غـير زمـانكـم‬
Artinya : Didiklah anak-anak kamu sekalian, karena sesungguhnya mereka itu diciptakan untuk suatu
periode yang berbeda dengan periode kamu”
Hadirin ikhwan fillah’Alaikum Turhamun….!
          Untuk menghakhiri khutbah ini …. Mari kita bersama-sama menundukan kepala, mengkhusyukan
hati sambil mengheningkan perasaan kita untuk berdo’a dan memohon kepada Allah SWT
“Allahumma Ya Allah, bila selama ini kami berjalan di tanah yang engkau hamparkan dengan luas tidak
habis mata memandang, namun sering kami rasakan sempit dan kaku.
Tidak heran Ya Rahim.... bila kemana kami berpijak serasa goyah tanah ini, kemana kami melangkah
disitu kami tersandung ……. Musibah datang silih berganti, belum selesai krisis ekonomi dan badai
narkoba tertangani, bencana gunung Sinabung meletus yang melahap dan memporak-porandakan
kehidupan saudara kami,…. tapi ternyata musibahpun datang kembali yaitu jatuhnya pesawat Hercules
C130  di Medan- Sumatra Utara.         Allahu Akbar…., sungguh tidak menentu hari depan bangsa kami,
kecuali gelap juga buntu”!
Oleh karena itu Ya Allah………
Bila hari kemarin kami biarkan hati kami membeku, kami biarkan akal kami mati tanpa ajal, sekarang
kami sadar  Ya Allah……. Itu semua terjadi karena ulah kami yang sombong dan angkuh kurang bersujud
dan bersyukur kepada-Mu Ya Allah.
Allahumma Ya Allah Ya Mannan !
Ya Allah Ya Tuhan kami…. Masukanlah kami kedalam Islam dengan cara yang baik, dan keluarkanlah
kami ke tengah-tengah masyarakat dengan cara yang baik pula.
           Kepada-Mu lah kami curahkan isi hati kami, yang dapat dan yang tidak dapat kami lahirkan dengan
ungkapan kata-kata. Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.
Singkapkanlah hati kami Ya Allah, supaya kami dapat mensyukuri ni’mat karunia yang telah Engkau
limpahkan kepada kami, dan kepada ke dua orang Tua kami, serta masukanlah kami ke dalam golongan
hamba-hamba-Mu yang shalih dengan cara kasih sayang-Mu…
Ya Allah Ya Karim Tuhan Yang Maha Muliya…
Tahun dan hari kemarin kami telah lalui, janganlah kami birkan dalam kelalaian, berilah kami peringatan
sebagai tanda kasih sayang-Mu, dan janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang kami tidak
mampu memikulnya

Anda mungkin juga menyukai