Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISIS KASUS

Tn. M bin A, laki-laki, 49 tahun, datang ke poliklinik THT RSMH


Palembang dengan keluhan hidung kanan tersumbat Pasien mengatakan
hidung kanan tersumbat sejak ± 2 tahun lalu, keluhan dirasakan hilang timbul,
pilek terutama saat terkena debu dengan lendir dihidung ada, berwarna bening,
tidak berbau, bersin-bersin terutama pagi hari tidak ada, Penderita mengaku
aktivitas sehari-hari terganggu. Sejak ± 1 bulan lalu, keluhan hidung kanan
tersumbat masih ada. Pilek terus menerus, lendir dihidung (+) berwarna
kuning, kental, berbau, Terasa lendir yang mengalir ke tenggorok (+), nafas
dirasakan bau saat dirasakan ada lendir, penciuman menjadi berkurang (+),
nyeri tekan wajah (+) di bawah mata kanan dan dahi. Demam dirasakan tidak
terlalu tinggi, hilang timbul, tidak dipengaruhi cuaca dan aktivitas. Penderita
merokok sejak 30 tahun yang lalu, ±1 bungkus perhari. Pasien bekerja sebagai
buruh bangunan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari
keluhan utama berupa hidung tersumbat kemungkinan penyebabnya adalah
penumpukan secret, terdapat massa, kelainan septum, trauma, atau rhinitis
alergi. Terdapat riwayat bersin-bersin saat terpapar debu. Riwayat trauma
disangkal. Gejala hidung tersumbat yang dirasakan lebih dari 12 minggu
menunjukkan kemungkinan rinosinusitis kronik. Riwayat kebiasaan merokok
dan pekerjaan penderita sebagai buruh bangunan merupakan faktor risiko
rinosinusitis kronik, karena dapat menyebabkan inflamasi mukosa dan
terganggunya sistem mukosiliar. Dari pemeriksaan fisik, dorsum nasi tampak
normal, tidak ada septum deviasi, tampak adanya sekret mukopus, berwarna
kekuningan, kental, dan bau. Pada tes fungsi hidung sebelah kanan, tes aliran
udara negatif dan tes penciuman menurun. Dari pemeriksaan fisik tersebut
diagnosis mengarah ke rinosinusitis kronik. Pemeriksaan radiologi berupa CT-
scan didapatkan kesan sinusitis kronis di sinus maksilaris kanan, sinus

52
ethmoidalis kanan dan sinus frontalis kanan dengan lesi di sinus maksilaris
kanan e.c suspek massa sinus dd/ mucosal thickening pada sinusitis kronis.
Pasien diberikan edukasi mengenai kemungkinan penyakitnya,
pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan
memberitahukan kepada pasien kontrol setelah dua minggu pengobatan untuk
menilai ada tidaknya perbaikan. Terapi farmakologi yang diberikan adalah
antibiotik cefiksim, kortikosteroid sistemik yaitu metilprednisolon dan
kortikosteroid topikal yaitu nasacort spray. Selain itu dilakukan pembedahan
berupa (?)

53

Anda mungkin juga menyukai