Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH DASAR-DASAR EKOLOGI

“ EKOSISTEM HUTAN”

Dosen pengampu : Nurmaisah, S.Pd.,M.Sc.

Disusun Oleh:
Nama : Syahrul Ramadani

Npm : 11740201055

Lokal : A2

FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN


Jl. Amal lama no.1 Tarakan
Telp. 082351369950 Fax.0551-2052558 Po Box 170, e-mail : faperta@borneo.ac.id

KATA PENGANTAR
           Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya penyusun tidak dapat menyelesaikan
dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang EKOSISTEM
HUTAN, yang kami sajikan berdasarkan hasil yang di ambil dari beberapa sumber. Makalah
ini kami selesaikan untuk memenuhi tugas Dasar-Dasar Ekologi yang di bimbing oleh
Nurmaisah, S.Pd.,M.Sc.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.

Tarakan, September 20, 2017

Syahrul Ramadani

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .
BAB I
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
A.  Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B.  Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C.  Metode penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB II
PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
1.      Pengertian ekosistem hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2.      Komponen yang ada dalam ekosistem hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3.      Satuan makluk hidup dalam ekosistem hutan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
4.      Jenis – jenis ekosistem hutan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5.      Manfaat hutan bagi kehidupan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
6.      Fungsi hutan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .....
7.      Pelestarian ekosistem hutan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .....
BAB III
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.      Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Bagian bumi yang ditempati oleh mahluk hidup dikelal sebagai biosfer, yang mencakup
semua kawasan daratan, udara dan air dari planet bumi. Kawasan biosfer terletak mulai dari 8
km diatas permukaan bumi, sampai 8 km dibawah permukaan lautan. Organisme hidup tidak
terdistribusi secara merata dalam biosfer, hanya beberapa spesies organisme yang hidup pada
permukaan es abadi dikutub selatan maupun dikutub utara bumi. Sebaliknya hutan sangat
kaya dengan keanekaragaman spesies. Biosper besar, kompleks dan sulit dipelajari, sehingga
para ahli ekologi lebih suka bekerja dengan unit lebih kecil biosper, yang disebut dengan
ekosistem. Sebuah ekosistem terdiri atas gambaran fisik kawasan tertentu (faktor abiotik) dan
organisme hidup (faktor biotik) yang terdapat dalam kawasan tersebut. Faktor abiotik dalam
ekosistem hutan terdiri atas faktor abiotik seperti tanah, air, suhu, kelembaban, angin, sinar
matahari. Sedangkan tumbuhan, hewan, seperti kelinci, burung, tikus, singa adalah komponen
biotik dalam ekosistem hutan.
Walaupun hutan nampak sangat berbeda dengan danau tetapi sebenarnya kedua tipe
ekosistem tersebut memiliki struktur dan fungsi yang sama.walaupun sebagian besar spesies
didaratan berbeda dengan spesies diair, tetapi mereka dapat dibandingkan secara ekologi.
Vegetasi yang terdapat didalam hutan memiliki fungsi yang sama dengan fitoplankton
didalam danau; insekta, primata dan harimau dihutan berfungsi sama dengan zooplankton,
ikan dan burung; demikian seterusnya. Dalam ekosistem hutan masa struktur yang besar dari
tumbuhan darat menghasilkan sejumlah besar jaringan yang kebal.

2.      Rumusan Masalah

a) Apa pengertian ekosistem hutan?


b) Jenis- jenis Ekosistem Hutan
c) Apa komponen ekosistem hutan?
d) Apa ketergantungan dalam ekosistem hutan?
e) Bagaimana cara pelestarian ekosistem hutan?

3.      Tujuan penulisan

a) Mengetahui pengertian ekosistem hutan, jenis-jenis ekosistem hutan?


b) Mengetahui komponen, ketergantungan, dan cara pelestarian ekosistem hutan?

BAB II
PEMBAHASAN
1.    Pengertian Ekosistem Hutan

Sebelum mengetahui lebih lanjut mengenai ekosistem hutan, kita harus mengetahui
lebih dahulu pengertian ekosistem. Ekosistem adalah hubungan antara kumpulan beberapa
populasi disuatu tempat yang mengadakan interaksi, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan lingkungan abiotik dan hubungannya adalah timbal balik.
Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di
permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan
ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis.
Ekosistem Hutan adalah hubungan antara kumpulan beberapa populasi baik itu binatang dan
tumbuh-tumbuhan yang hidup dalan lapisan dan dipermukaan tanah dan terletak pada suatu
kawasan serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan yang
dinamis yang mengadakan interaksi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya dan antara yang satu dan yang lainnya tidak dapat dipisahkan.

Gambar ekosistem hutan

2.    Komponen yang ada dalam ekeositem hutan


Ekosistem tersusun atas komponen hidup ( biotik ) dan komponen tidak hidup (abiotik)

1. Komponen Biotik
Komponen ini meliputi semua janis mahkuk hidup, seperti manusia, hewan,
tumbuhan dan mikroorganisme. Berdasarkan peranannya dapat dibedakan menjadi 3
golongan sebagai berikut :
a. Produsen
Produsen juga dikenal sebagai organisme autotrof, yaitu organisme yang mampu
membuat makanan sendiri dengan mensintesis bahan anorganik maupun bahan
organik sederhana dengan bantuan eneri matahari melalui proses fotosintesis.
Contohnya : Tumbuhan hijau
b. Konsumen
Konsumen juga dikenal sebagai organisme heterotof, yaitu organisme yang tidak
dapat mensintesis makanannya sendiri. Organisme ini memanfaatkan bahan-bahan
organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh organisme
lain.organik sebagai makanannya dan bahan makanan tersebut disediakan oleh
organisme lain. Berdasarkan makanannya konsumen dibedakan seperti berikut:
a. Hebivora ( pemakan tumbuhan ); misalnya kambing, sapi dan kerbau
b. Karnivora ( pemakan daging ); misalnya srigala, harimau dan singa
c. Omnivora ( pemakan tumbuhan dan daging );misalnya ayam, tikus, kera, dan
manusia.
c. Pengurai (dekomposer)
Organisme ini merombak dan menguraikan bahan organik dari organisme mati (bahan
organik kompleks). Kemudian organisme ini menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan sederhana yang dapat digunakan kembali oleh
produsen. Contoh organisme yang termasuk pengurai adalah jamur dan bakteri.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik meliputi komponen tidak hidup sebagai berikut:
a. Tanah, merupakan tempat hidup bagi organisme.
b. Air, sangat berperan penting dan berpengaruh terhadap ekositem.
c. Suhu, berpengaruh terhadap ekosistem.
d. Kelembapan, berpengaruh terhadap kecepatan penguapan air dari pemukaan tubuh
organisme
e. Angin berperan dalam penyebarab biji dan spora serta berpengaruh terhadap
kelembapan
f. Ph ( derajat keasaman tanah atau air ), berpengaruh terhadap distribusi tumbuhan
dalam tanah dan dalam air tawar.
g. Cahaya matahari, dapat mempengaruhi ekosistem.
h. Ketinggian, dapat5 menentuka jenis organisme yang hidup ditempat tersebut.
i. Garis lintang, secara tidak langsung menyebabkan pebedaan distribusi organisme di
permukaan bumi.

3.    Satuan Mahluk Hidup Dalam Ekosistem Hutan


Mahluk hidup memerlukan lingkungan sebagai tempat hidupnya. Lingkungan
merupakan suatu kondisi eksternal yang mrmpengaruhi yang mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan organisme suatu wilayah. Untuk dapat survive organisme atau mahluk
hidup harus dapat beradap tasi terhadap lingkungan sekitar. Organisme tersebut ada yang
hidup berkelompok atau hidup sendiri (soliter) dalam suatu lingkungan. Keadaan ini
menandakan bahwa di dalam ekosistem terdapat satuan-satuan mahluk hidup. Ada beberapa
satuan-satuan mahluk hidup antara lain :
a) Individu
Individu adalah satu makhluk hidup, misalnya seekor semut, seekor burung dan
sebuah pohon.
b) Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang dapat berkembangbiak serta berada
pada tempat yang sama dan dalam kurun waktu yang sama. Contoh populasi adalah
sekelompok semut di atas meja.
c) Komunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa macam populasi yang menempati daerah yang
sama pada waktu yang sama, contohnya komunitas hutan jati, padang rumput dan
hutan pinus.
d) Ekosistem
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dan lingkungannya yang membentuk suatu
hubungan timbal balik di antara komponen-komponennya. Komponen suatu
ekosistem mencakup seluruh makhluk hidup dan makhluk tidak hidup yang terdapat
di dalamnya.
e) Bioma
Bioma adalah suatu ekosistem darat yang khas dan luas cakupannya.
f) Biosfer
Biosfer adalah berbagai bioma di permukaan bumi yang saling berhubungan dan
membentuk sistem yang lebih besar lagi.
4.    Jenis- jenis Ekosistem Hutan

Secara garis besar yang termasuk di dalam ekosistem hutan dibagi menjadi 3 yaitu ekosistem
hutan jarum, ekositem hutan gugur daun dan ekosistem hutan hujan tropis.

a. Ekosistem Pohon Jarum

Gambar: Ekosistem Pohon Jarum

Hutan ini disebut hutan pohon jarum karena biji-bijinya diproduksi di dalam cone atau
kerucut. Kita bisa menemukan hutan cemara, cedar, larch dan pinus yang luas diwilayah yang
bersuhu dingin dan keras dengan musim panas yang singkat dan curah hujan yang rendah.

Contoh : Dibagian utara amerika, eropa, asia dan wilayah-wilayah pegunungan.


Kebanyakan hutan pohon jarum berdaun jarum ( permukaannya yang lebih kecil berarti
sedikit air yang hilang karena evaporasi ) dan sebagian besar berupa pohon yang selalu
berdaun hijau ( tidak pernah menggugurkan daunnya ) sehingga bisa menghasilkan makanan
sepanjang tahun. Pohon-pohon ini tidak menyediakan banyak makanan untuk kehidupan
binatang karena jarumnya keras dan dahan-dahannya jarang. Hanya ada sedikit tumbuhan
yang tumbuh dipermukaan tanah karena tanahnya tidak subur dan kekurangan sinar matahari
( terhalang oleh pepohonan ).
Inilah yang membatasi kehidupan binatang dihutan ini. Suhu udara terlalu dingin bagi bakteri
dan cacing tanah, sehingga dekomposisi sisa-sisa tumbuhan menjadi lamban, tanahnya berada
disisa-sisa tumbuhan yang tidak terdekomposisi sehingga mengandung sedikit humus, ini
menyebabkan daur nitrogen dan mineral yang dikandungnya juga menjadi kurang efektif.
Sebagian binatang telah berinteraksi untuk hidup didalam hutan sepanjang tahun, misalnya
rusa besar yang berkelana jauh mencari makanan sedangkan beruang dan tupai tidur
( berhibernasi ) dimusim dingin dan hidup dari lemak yang dikumpulkan dari makanan
musim panas. Musim panas yang hangat dan singkat memperlihatkan aktivitas. Serangga
berkembang biak dengan cepat dan menjadi persediaan makanan bagi burung-burung yang
bersama-sama bermigrasi keutara untuk membuat sarang. Pohon cemara berkembang cepat
untuk memanfaatkan sinar matahari.

b.      Hutan Gugur Daun

Gambar: Hutan gugur daun

Kata gugur daun menggambarkan pohon-pohon yang menggugurkan daunnya setahun


sekali. Pohon-pohon ini merupakan tumbuhan berbunga yang biasanya berbunga setahun
sekali pada musim semi. Hutan gugur daun bisa ditemukan diwilayah-wilayah dengan suhu
sedang dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Kebanyakan wilayah eropa, asia
bagian timur dan amerika bagian timur pernah mempunyai hutan pohon gugur daun seperti :
ekosistem beech ( pohon berkulit halus berwarna abu-abu), mapel dan pohon ash. Hutan
gugur daun mempunyai daun yang lebar dan besar untuk menyerap banyak sinar matahari
untuk berfotositesis. Daun-daunnya berguguran sebelum musim dingin, sebelum angin
kencang dan hawa dingin merusaknya. Setiap pohon menyediakan ruamah dan makanan bagi
komunitas satwa liar besar. Tanah subur dengan banyak sinar matahari memungkinkan
beragam jenis tumbuhan untuk tumbuh.

Tumbuh-tumbuhan ini menyediakan makanan untuk kehidupan binatang. Daun-daun


yang berguguran setiap tahu dan sekumpulan pengurai membuat tanah kaya akan humus,
nitrat dan mineral. Kegiatan binatang dimusim dingin lebih banyak dibandingkan di hutan
pohon jarum tetapi kehidupan masih jauh lebih banyak pada musim semi dan musim panas
yang hangat dan cerah. Dikedua musim ini terdapat banyak kehidupan tumbuhan, serangga,
burung dan mamalia.

c.       Hutan Hujan Tropis

Gambar 2.5 Hutan hujan tropis

Hutan hujan tropis yang besar membentang mengelilingi ekuator dan menutupi sebagian
besar wilayah amerika tengah, amerika selatan, afrika tengah, asia tenggara, dan australia
utara. Hutan ini merupakan ekosistem dunia yang paling kompleks yang mengandung sumber
kekayaan.hutan hujan ini berkembang di wilayah-wilayah yang selalu bercurah hujan dan
bersuhu tinggi. Selama ratusan tahun hutan ini telah mengembangkan habitat satwa liar
terkaya di dunia wilayah permukaan bumi yang tertutup oleh hutan ini hanyalah kurang dari
10%, tetapi spesies binatang dan tumbuhan yang ada di dalamnya mencapai hingga 50%
sampai 70%. Hutan hujan terbesar di dunia adalah hutan amazon di Brasil.
Semua hutan hujan mempunyai susunan yang sama yaitu lima lapisan utama, setiap lapisan
mempunyai kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.

1. Lapisan atas kanopi


Lapisan ini terdiri atas beberapa pohon tertinggi yang ketinggiannya mencapai
9,144 m sampai 15,24 m diatas rata-rata tinggi pepohonan di bawahnya.Dari tempat
ini, terdapat eleng jambul dan burung pemangsa lainnya mengawasi binatang-
binatang yang akan dimangsa.
2. Lapisan kanopi
Ketinggian pohon mencapai 30,48 m sampai 39,69 m dari tanah dan beberapa
di atasnya mempunyai ketebalan 9,144 m. Lapisan ini merupakan atap yang selalu
hijau yang terbentuk oleh gabungan dedaunan dan cabang-cabang puncak pohon.
Sebagian besar tumbuhan dan binatang hutan terdapat di lapisan ini untuk
mendapatkan matahari yang berlimpah.
3. Lapisan bawah kanopi
Terdiri atas puncak-puncak pohon lebih kecil yang hanya mendapatkan sedikit
sinar matahari seperti : Palma dan pohon-pohon muda yang berjuang tumbuh. Lapisan
ini lebih tipis dibandingkan dengan lapisan kanopi dan mempunyai komunitas
kehidupan tumbuhan dan binatang sendiri.
4. Lapisan semak
Terdiri dari belukar dan pohon-pohon kecil. Lapisan ini bergantung pada sinar
matahari yang menembus lapisan atas jika tidak ada sinar matahari yang mencapai
lapisan ini, maka lapisan ini akan tipis atau jarang.
5. Lapisan bawah
Pakis dan rerumputan membentuk lapisan di permukaan tanah. Binatang yang
tinggal di lapisan ini adalah tapir dan beragam serangga.
6. Ketergantungan Dalam Ekosistem Hutan
Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan
lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya
sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal
balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi.
Aliran Energi

Gambar: Aliran energi

Energi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Energi diperoleh
organisme dari makan yang dikonsumsinya dan digunakan untuk aktifitas hidupnya. Cahaya
matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan. Tumbuhan berklorofil
memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Organisme yang menggunakan energi
cahaya matahari untuk mengubah zat anoganik disebut kemoautotrof organisme yang
menggunakan energi yang didapat dari reaksi kimia untuk membuat makanan disebut
kemoautotrof energi yang tersimpan dalam makanan inilah yang digunakan oleh konsumen
untuk aktivitas hidupnya. Pembesaran energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan
denga oksidasi ( respirasi). Golonga organisme autotrof merupakan makanan penting bagi
organisme heterotrof, yaitu organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri, misalnya
manusia, hewan dan bakteri tertentu. Makanan organisme heterotrof berupa bahan organik
yang sudah jadi.
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu kebentuk energi
yang lai dimulai dari sinar matahari lalu keprodusen, konsumen primer, konsumen tinggkat
tinggi sampai saproba didalam tanah.

Agar lebih jelas memahami aliran energi, perhatikan gambar berikut :

Gambar siklus energy

Keterangan :
Produsen = prudusenprimer
Herbivora = konsumen primer
Karnivora = konsumen sekunder
siklus energi = siklus materi
5.      Manfaat hutan bagi kehidupan

Sejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk
mencari nafkah hidup.Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan
melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang
kehidupan mereka. Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak langsung
bagi kehidupan manusia seperti yang dikemukakan sebagai berikut.

A.    Manfaat langsung

1) Sumber bahan/konstruksi bangunan (rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta


api, tiang listrik, plywood, particle board, panel-panel dll).
2) Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok
dll).
3) Sumber bahan pangan (sagu, umbian, sayuran, dll).
4) Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll).
5) Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pinsil dan kertas).
6) Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).
7) Sumber oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)
8) Sumber pendapatan (penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
9) Sumber obat-abatan (daun, kulit, getah, buah/biji)
10) Habitat satwa (makan, minum, main, tidur)

B.     Manfaat tidak langsung

1) Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)


2) Kontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
3) Kontrol pemanasan bumi
4) Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
5) Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
6) Pusat pendidikan dan penelitian
7) Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-
obatan, tekstil dll).
8) Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD

Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam
lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu
ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis. Dengan demikian berarti
berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:

1. Hidrologis,
artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan
maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang
memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga
berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
2. Iklim,
artinya komponen ekosistern alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar
matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada
di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
3. Kesuburan tanah,
artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur-unsur
mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti
jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur
dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah,
vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan
terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan
4. Keanekaragaman genetik,
artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan
tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan
terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
5. Sumber daya alam,
artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi
devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi
kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu
juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan
rotan serta tanaman obat-obatan.
6. Wilayah wisata alam,
artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan
sebagainya.

6.    Fungsi hutan


a. Manfaat/Fungsi Ekonomi
1. Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang
bernilai tinggi.
2. Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
3. Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar
negeri.
b. Manfaat/Fungsi Klimatologis
1. Hutan dapat mengatur iklim
2. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi
kehidupan.
c. Manfaat/Fungsi Hidrolis
1. Dapat menampung air hujan di dalam tanah
2. Mencegah intrusi air laut yang asin
3. Menjadi pengatur tata air tanah
d. Manfaat/Fungsi Ekologis
1. Mencegah erosi dan banjir
2. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
3. Sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati
7.    Pelestarian Ekosistem Hutan

Gambar: Pelestarian Ekosistem Hutan(menanam pohon)

Peranan keanekaragaman mahluk hidup dalam ekosistem adalah sebagai


penyeimbang dalam ekosistem. Tindakan-tindakan yang dapat merusak keanekaragaman
mahluk hidup: perusakan hutan misalnya Penebangan hutan secara liar dapat merusak
struktur tanah, merusak tumbuhan kecil akibat tertimpa oleh pohon besar yang ditebang dan
satwa liar kehilangan tempat hidupnya. Penggunaan pestisisa misalnya penggunaan pestisida
secara berlebihan tidak hanya membunuh hama saja tetapi juga membunuh organisme
lainnya. Perburuan liar misalnya seperti peburuan harimau dan ular untuk diambil kulitnya,
gajah untu diambil gadingnya dan badak untuk diambil culanya akan membuat hewan-hewan
tersebut terancam punah.

Memelihara pelestarian hutan, dengan cara :

1. Reboisasi yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul. Contohnya


reboisasi di gunung kidul, reboisasi dilampung, reboisasi di lebak, dll
2. Melakukan tebang pilih yaitu menebang pohon dengan kriteria-kriteria tertentu.
Contohnya: menebang pohon jati yang diameternya sudah 75 cm.
3. Menghindari kebakaran hutan
Contoh untuk menghindari kebakaran hutan dapat dilakukan dengan memberi
pengarahan pada masyarakat agar tidak membakar lahan disekitar hutan. Memberi
pelatihan pada masyarakat cara-cara pemadaman kebakaran hutan jika ada kebakaran
hutan.
4. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah.Mereka akan
mencari lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami sudah tidak subur lagi tanpa
adanya tanggung jawab membiarkan ladang terbengkalai dan tandus.Sebaiknya lahan
pertanian dibuat menetap dengan menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah
yang sudah tidak produktif lagi.
5. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana
Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi
dan persenjataan lengkap diharapkan mempu menekan maraknya aksi pengrusakan
hutan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan
hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum seberat-beratnya. Hutan adalah aset /
harta suatu bangsa yang sangat berharga yang harus dipertahankan keberadaannya
demi anak cucu di masa yang akan datang.
6. Menetapkan Daerah Perlindungan Alam
Contohnya daerah perlindungan Alam di Indonesia :
a. Taman hutan raya dan hutan wisata
b. Cagar Alam
c. Taman nasional
7. Merehabilitasi Satwa Langka
Contohnya :Merehabilitasi orang utan yang dipelihara oleh perorangan dan disita
oleh negara kemudian dikembalaikan lagi kehabitatnya. Sebelum dikembalikan
direhabilitasi dulu agar orang utan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan hutan
sebagai habitat aslinya. Pusat rehabilitasi orang utan yaitu di Samboja, Tanjung
Pinang dan Bukit Lawang .
8. Penangkaran satwa dan tumbuhan langka
Satwa langka dapat ditangkarkan dikebun binatang atau tempat penangkaran yang
ditunjuk. Jika populasi sudah banyak, sebagian dilepaskan lagi dihabiatat aslinya.
Tumbuhan langka dapat ditangkarkan dikebun raya atau tempat konsevasi alam
lainya. Pembiakan diluar habitat aslinya
BAB III
PENUTUP
1.     Kesimpulan
Dari data-data diatas dapat disimpulakan bahwa ekosistem terutama ekosisistem hutan
bukan hanya komponen biotik tetapi komponen abiotik juga sangat mempengaruhi ekosistem
jika salah satu komponen ekosistem tersebut punah, maka komponen ekosistem lainnya akan
terganggu, lama kelamaan maka semuanya juga akan ikut punah. Jika ekosistem sampai
punah manusia juga akan punah. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus melestarikan
ekosistem terutama ekosistem hutan.

2.     Saran

a. Kita harus dapat menjaga kelestarian hutan dengan tidak menebang pohon secara
sembarangan.
b. Mengdakan reboisasi pada hutan yang gundul.
c. Menjaga mahluk hidup yang ada dihutan.
DAFTAR PUTAKA
1. Hamdani. 2007. Bagan Rantai Makanan dalam Ekosistem Hutan Hujan. Avaiable at :
http://en.forkus.com/l/contoh-bagan-rantai-makanan-dalam-ekosistem-hutan-hujan.htm.
Accesed march 2010.
2. Kirana Candra, Pramudyanti IR. 2006. Kreatif : Biologi untuk Kelas XI. Klaten : CV
Viva Pakarindo.Praweda. 2006. Biologi : Rantai Makanan. Aviable at :
http://bos.fkip.uns.ac.id/pub/bebas/v12/sponsor/Sponsor-
pendamping/Praweda/Biologi/0030%20Bio%201-7a.htm. Accesed march 2010.
3. Sartifa Ulfa. 2009. Lingkungan : Ekosistem. Aviable at : http://hend-
learning.blogspot.com/2009/05/ekosistem.html. Accesed march 2010
4. Surata SPK. 2009. Ekologi Umum : Sebuah Pendekatan Lokal.Pelawa Sari.
5. Ayu setyadi, selasa 17 september, makalah ekosistem hutan :http://ayu-
ulss.blogspot.co.id/2013/12/ekosistem-hutan.html.

Anda mungkin juga menyukai