Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik adapun permasalahan yang ada di desa juga banyak
seperti kotoran yang menumpuk kerap kali menjadi permasalahan yang kompleks.
Serta melibatkan pihak dalam mengatasinya. Butuh ketelatenan yang sungguh
sungguh untuk mengelolah dan menjadikan kotoran itu bermanfaat. Oleh karena
itu, kami mengumpulkan kotoran – kotoran kelinci untuk dijadikan pupuk organik,
hal yang lebih bermanfaat adalah salah satu mengatasinya. Penggunaan pupuk di
Indonesia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas area pertanian,
pertambahan penduduk ,serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha
peningkatan hasil pertanian.
Usaha yang dapat di lakukan untuk meningkatkan produksi tanaman sayuran
salah satu diantaranya dengan pemberian pupuk. Namun, kebanyakan orang masih
menggunakan pupuk non organik karena lebih praktis padahal kandungan yang di
berikan berbeda dengan menggunakan pupuk organik yang memberikan hasil yang
bagus alami dan sehat.
Kelinci  adalah salah satu ternak yang dianggap memenuhi syarat untuk dapat
memasyarakatkan hewan ini termasuk dalam keluarga pengerat yang banyak
dipelihara orang karena lucu dan juga ada yang dimanfaatkan dagingnya sebagai
olahan kuliner yang lezat. Kelinci sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia
terutama didaerah pegunungan sebagai penghasil pupuk kandang, pemenuh gizi
atau daging keluarga, sebagai hewan hias ternak atau binatang kesayangan
(whendrato dan matyana 1983). Dibalik semua itu ternyata kelinci memiliki
berbagai manfaat, bahkan sampai kotorannya pun dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik yang tentu saja lebih sehat. Perlu diketahui sisa-sisa kotoran kelinci
tersebut ternyata banyak mengandung unsur nitrogen (N) yang baik bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman,bermanfaat banyak untuk petani karena
meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian. Karena dengan meningkatnya
kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka
dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan
pertanian.
Keuntungan penggunaan kotoran kelinci yaitu ketersediaanya yang
melimpah,menurut (Huda, 2015), bahwa seekor induk dapat berternak 10 kali
setiap tahun dengan masa bunting 31 hari. Ternak ini tidak bersaing dengan

1
manusia atau ternak industri yang intensif seperti ayam dalam memperoleh pakan.
Pertumbuhan kelinci cepat dengan memiliki bobot hidup lebih dari 2 kg pada umur
8 minggu. Karena ukuran yang kecil dan kemampuan berkembang biaknya cepat,
maka cocok untuk dipelihara dalam skala kecil dan skala besar.
Penggunaan pupuk organik dalam jangka panjang dapat meningkatkan
produktivitas lahan dan dapat mencegah degradasi lahan. Penggunaan pupuk
kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur
hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik
dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam
pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman. Ada banyak jenis pupuk,
tetapi dari sekian jenis pupuk kandang pupuk kelinci yang terdiri dari tahi (feses)
dan kencing (urine) yang dipadukan dan akan menjadi pupuk handal untuk
menghasilkan produksi tanaman.

b. Tujuan
Pupuk kotoran kelinci adalah sebuah pupuk organik untuk perkembangan pada
tumbuhan sayuran dll,untuk mengetahui kandungan pupuk kotoran kelinci yang
banyak mengandung nitrogen dan mengurangi peptisida yang berlebihan.Dapat
menghasilkan produktifitas meningkat dan menghasilkan produk yang bagus
dengan kwalitas yang tinggi tanpa pestisida. Selain itu untuk mengetahui dosis
pemberian pupuk kotoran kelinci yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman.

c. Manfaat
Dalam penelitian ini dapat bermanfaat bagi petani untuk menggunakan pupuk
organik alami kotoran kelinci sebagai penyuburan sayuran tanaman dengan hasil
yang maksimal.dalam sebuah pendidikan menambah materi pembelajaran
mengenai tumbuhan, sangat bermanfaat dengan mengunakan pupuk organik dari
kotoran kelinci

2
BAB II
GAGASAN

a. Landasan Teori
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang hewan ternak baik
yang berupa kotoran (padat atau fases) yang sudah bercampur dengan sisa
makanan maupun air kencing (urine), kualitas pupuk kandang akan tergantung
pada jenis dan kadar pakan yang dikomsumsi, lamanya ternak bekerja umur ternah
dan kesehatan ternak itu (soepardi 1983). Bagi peternak yang tak memiliki
kebutuhan akan tanaman bisa jadi sampah yang tiada bernilai. Usaha dan
pengembangan sayuran komersil dapat dipertimbangkan sebagai salah satu usaha
dalam meningkatkan pendapatan di bidang pertanian.
Hal ini tentu berbeda dengan para pengelola agribisnis yang setiap kali musim
tanam selalu memiliki pupuk sebagai barang berharga, saking banyaknya bisa pula
menjadi sesuatu yang ekseklusif sepeti sisa kotoran kelinci yang sangat baik
digunakan untuk pupuk tanaman. Banyak pupuk yang di produksi oleh masyarakat
dengan jenis pupuk dari kotoran sapi,kambing,ayam dll.
Namun kami mempunyai ide untuk membuat pupuk kotoran kelinci
mengandung unsur antiseptik yang mampu melawan bakteri pembusuk pada
tanaman. Berbagai kelebihan ini pula yang membuat pupuk dari kotoran kelinci
dihargai tinggi di pasaran.
Hasil riset tiga peneliti dalam balai penelitian ternak ( Balitnak Bogor ),
Sajimin, Yono C.Raharjo dan Nurhayati D.Purwantari menyimpulkan, pupuk
kandang dari kotoran kelinci perpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun
produksi rumput P.maximum dan leguminosa S.hamatasetelah 6 kali panen ( umur
258 hari ). Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci
interaksinya telah memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan
meningkatkan produk hijauan sebesar 34,8 – 38,0%.
Sangat banyak keuntungan dalam menggunakan pupuk kotoran kelinci salah
satunya mencegah rusaknya tanah, tanah yang mengunakan pupuk kotoran kelinci
akan lebih subur dalam jangka waktu yang lebih lama dari pada menggunakan
pupuk kimia. Selain itu memperkuat akar dari goncangan dan tanaman akan lebih
sehat karena menggunakan pupuk organik bukan dari kimia dan menghasilkan
buah yang sehat juga untuk di konsumsi masyarakat.
Adapun cara membuat pupuk padat pada kotoran kelinci melalui frekmentasi
dulu. Lalu kotoran kelinci di tumpuk di tanah, kemudian ditutup terpal. Penutupan
ini berfungsi untuk menstabilkan suhu yang mendukung aktivitas mikroba

3
pengurai. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah tumpukan di garuk – garuk
ayam. Setiap ditutup, dibiarkan sekitar dua bulan. Kotoran kelinci sudah berubah
menjadi pupuk kotoran kelinci yang siap digunakan sebagai media taman.
Aplikasinya bisa campur dengan tanah.
Potensi lainnya dari ternak kelinci adalah sebagai hewan hias dan ternak
percobaan. Sebagai hewan hias, kelinci mempunyai penampilan yang lucu, bulu
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sedangkan sebagai hewan percobaan, ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan manusia

Tabel 1. Kandungan urine kelinci dibandingkan ternak lain.

Jenis ternak Unsur Hara

N(%) P(%) K (%) H2O (%)


Kuda (padat) 0,55 0,30 0,40 75
Kerbau (padat) 0,60 0,30 0,34 85
Sapi (padat) 0,40 0,20 0,10 85
Domba (padat) 0,75 0,50 0,45 60
Babi (padat) 0,90 0,35 0,40 80
Ayam 0,40 0,10 0,45 97
Kelinci muda 1,6-2,0 0,43-1,3 0,4-1,0 44,7-32,5
Kelinci dewasa 2,72 1,1 0,5 55,3

Sumber : Klaus ( 1985 dalam kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih, I.Sulistyo, R.A.
Saptati BPPT Kaltim 2005).

Jadi kandungan urine kelinci secara kimiawi kandungan zat dalam urin
diantaranya adalah sampah nitrogen ( ureum,kreatinin,dan asam urat ), asam hipurat
zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan keton zat sisa metabolism lemak, ion ion
elektrolit ( Na,CI, Amonium, sulfat, Ca, dan Mg),hormone, zat toksin ( obat, vitamin,
dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa, sel darah Kristal kapur dsb).
Kandungan pupuk dengan perpaduan urine dan kotoran kelinci hasil riset tiga
penelitian dari balai peneletian ternak (Balitnak Bogor), Sajimin, Yono C. Rahardjo
dan Nurhayati D. Purwantari ( 2005 ) menyimpulkan pupuk kandang dari kotoran
kelinci berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan maupun produksi rumput P.
maximum dan leguminosa S. hamata setelah 6 kali panen dan tanaman lainnya.

4
Sedangkan dengan penambahan probiotik pada pupuk kelinci interaksinya telah
memberikan pengaruh nyata pada tanaman pakan dan meningkatkan produksi hijauan
sebesar 34,8 – 38,0%.

Pembuatan pupuk dari kotoran kelinci :

Kelinci dalam sehari bisa mengeluarkan


kotoran yang sangat banyak. Karena kelinci
yang sehat akan memproduksi makanan yang
sangat banyak.

Ini adalah kotoran kelinci yang akan di keringkan


untuk di jadikan pupuk organic dengan campuran
urin kelinci. Yang sangat baik di gunakan untuk pupuk
tanaman milik petani.

Setelah kering seperti gambar di samping,


maka pupuk tersebut bisa langsung di gunakan,
pupuk ini di keringkan supaya daya tahan si
pupuk ini baik untuk tanaman.

5
BAB III
KESIMPULAN

a. Kesimpulan

Pupuk kotoran kelinci mengandung unsur antiseptik yang mampu melawan


bakteri pembusuk pada tanaman. Berbagai kelebihan ini pula yang membuat
pupuk dari kotoran kelinci dihargai tinggi di pasaran. Pupuk kotoran kelinci tidak
memerlukan proses pembuatan yang panjang seperti kompos.kotoran kelinci
cukup didiamkan sampai keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke
lahan. Dengan adanya pupuk kotoran kelinci hasil produktifitas petani semakin
baik sehat dan berkwalitas. Potensi lainnya dari ternak kelinci adalah sebagai
hewan hias dan ternak percobaan. Sebagai hewan hias, kelinci mempunyai
penampilan yang lucu, bulu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, sedangkan
sebagai hewan percobaan, ilmu pengetahuan dan kesejahteraan manusia
(Suradi,2005).

6
Daftar Pustaka

Sumber: Trubus (1996). Klaus (1985 dalam Kartadisastra (2001); Baririh, N.R, Wafiatiningsih,
I.Sulistyo, R.A. Saptati BPPT Kaltim 2005)
Cahyono, B.2002.Wortel Teknik Budidaya dan Analisis usaha tani. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta
http://materipengetahuanumum.blogspot.com/2016/10/klasifikasi-dan-morfologi-
kelinci.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai