Anda di halaman 1dari 20

PROGRAM KERJA

KEPALA MADRASAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

MI. NAHDLATUL ULAMA TAMBAKSUMUR


KECAMATAN WARU KAB SIDOARJO

2015
LEMBAR PENGESAHAN

Rencana Pogram Kerja Kepala Madrasah


( RPKKM)

MI. Nahdlatul Ulama Tambaksumur


Tahun Pelajaran 2015-2016

Setelah kami baca dan kami teliti maka Rencana Kerja


Kepala MI. Nahdlatul Ulama Tambaksumur dinyatakan sah dan dapat dilaksanakan

Disahkan di : Sidoarjo
Pada tanggal : 27 Juli 2015

                        Komite Madrasah            Kepala Madrasah


           
                                               

H. MOH. AKNAN S, S.Ag M. KHOIRI, S.Ag


                                                                            

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah  SWT karena berkat rahmat, inayah,
taufiq  dan hidayah-Nya,sehingga kita masih bisa melaksanakan tugas dengan baik sebagai
pendidik dan tenaga kependidikan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Sholawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan Rencana Program Pelaksanaan Kerja Kepala Madrasah ini dibuat dalam
rangka memenuhi sebagian dari tugas Kepala Madrasah, disamping itu sebagai gambaran
dan arah bagi Kepala Madrasah dalam rangka melaksanakan kinerjanya.
Selanjtnya kami sampaikan terima kasih kepada :    
1. Pengawas Pendidikan Agama Islam Kec Waru Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Sidoarjo  yang selalu membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan Rencana
Program Pelaksanaan KerjaKepala Madrasah
2.  Ketua Yayasan / Komite Madrasah yang telah memdukung kami dalam pelaksanaan
tugas dan kinerja Kepala Madrasahsehingga program yang telah direncanakan dapat
terselesaikan dengan baik
3. Segenap dewan guru dan karyawan yang telah membantu dalam Pelaksanaan tugas
sehinggapembelajaran dapat berjalan dengan lancar.

          Semoga melalui Penyusunan Rencana Program Pelaksanaan Kerja Kepala


Madrasah dapat dijadikan bahan pengembangan dan pembinaankependidikan bagi
yang berkepentingan baik langsung maupun tidak langsung, untuk selanjutnya digunakan
sebagai titik tolak peningkatan baik  fungsi dan peranannya. Oleh karena itu tidak lepas dari
kelemahan dan kekurangan, maka kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
guna perbaikan kearah kesempurnaan.

                                                                                               Sidoarjo, 27 Juli 2015


Kepala Madrasah

                                                                                                M. KHOIRI, S.Ag


                                                                                               

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL (Sampul) ………………............................................................. i


Halaman Pengesahan ………………..............................................................……….. ii
Kata Pengantar ………………..............................................................…………….. iii
Daftar Isi ………………..............................................................…………………….. iv

BAB   I : PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang  ………………..............................................................…………. 1
B. Fokus Masalah Pelaksanaan tugas Kepala Madrasah ......................................... 1
C. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Madrasah ........................................................ 3
D. Profil dan tujuan Madrasah ............................................................................... 9

BAB  II :   PROGRAM KERJA KEPALA MADRASAH

BAB III         :  PENUTUP.   ................................................................................ 14


LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1.      SK Pengangkatan sebagai Kepala Madrasah
2.      Program Kerja Kepala Madrasah

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat terkait erat


dengan keberhasilan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan, tanpa menafikan faktor lainnya. Kepala Madrasah merupakan salah satu
pendidik dan tenaga kependidikan yang posoisinya memegang perann yang sangat
signifikan dan  strategis dalam meningkatan mutu pendidikan di Madrasah.
Kepala Madrasah/Sekolah profesional adalah kepala sekolah yang melaksanakan
tugas kepemimpinan akademik dan manajerial, serta kegiatan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dengan optimal. Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme Kepala
Madrasah maka perlu adanya rencana program kerja dan laporan pelaksanaan tugas untuk
lebih meningkatkan tanggung jawab kepala Madrasah/Sekolah dalam mengemban amanah
dan menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks serta tercapainya tujuan
pendidikan nasional secara efektif dan efesien.
Dengan mengacu pada kewajibaan, tanggung jawab, wewenang dan tugas pokok
kepala Madrasah dalam melaksanaan kepemimpinan, pembinaan, dan pelaksanan 8 standar
nasional pendidikan (BNSP) di sekolah/madrasah dan  penilaian kinerja kepada guru dan
karyawan, maka rencana program kerja Kepala Madrasah sebagai arah dalam pelaksanaan
tugas dan kinerja Kepala Madrasah ini mempunyai makna yang penting sebagai wahana
dan upaya untuk mencapai visi dan misi Madrasah serta tujuan pendidikan Nasional.
Penyusunan Rencan Program Kerja Kepala Madrasah ini disusun berdasarkan :
1. Undang-Undang Nomor  20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003  Nomor  78,  Tambahan Lembaran 
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
 

Sekolah/Madrasah;
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor28 Tahun 2010 tentang penugasan guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah.

1
B.     Fokus Masalah Pelaksanaan Tugas Kepala Madrasah
Dalam Ketentuan Umum  pasal 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional  Nomor
28 Tahun 2010; bahwa yang dimaksud Kepala  sekolah/madrasah  adalah  guru  yang 
diberi  tugas  tambahan  untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul athfal (TK/RA),
taman kanak-kanak luar biasa  (TKLB),  sekolah  dasar/madrasah  ibtidaiyah  (SD/MI), 
sekolah  dasar  luar biasa  (SDLB),  sekolah  menengah  pertama/madrasah  tsanawiyah 
(SMP/MTs), sekolah  menengah  pertama  luar  biasa  (SMPLB),  sekolah  menengah
atas/madrasah  aliyah  (SMA/MA),  sekolah menengah  kejuruan/madrasah  aliyah
kejuruan  (SMK/MAK),  atau  sekolah menengah  atas  luar  biasa  (SMALB)  yang bukan 
sekolah  bertaraf  internasional  (SBI)  atau  yang  tidak  dikembangkan menjadi sekolah
bertaraf internasional (SBI).
Kepala Madrasah dalam perannya sebagai pemimpin di madrasah selalu berusaha untuk
menimbulkan kesadaran dalam diri seluruh personil madrasah, bahwa maju mundurnya
sebuah lembaga pendidikan tidak hanya didasarkan kepada peran kepala madrasah sebagai
pimpinan lembaga, akan tetapi perubahan tersebut terjadi apabila seluruh personil madrasah
berperan secara aktif dalam pelaksanaan proses pendidikan di dalam madrasah, sehingga
tujuan didirikannya madrasah tersebut dapat berkembang secara sempurna sesuai dengan
tujuan yang diharapkan oleh lembaga itu sendiri. Oleh karena itu, untuk menghasilkan
madrasah yang unggul, maka yang diperlukan adanya guru dan karyawan yang mau dan
mampu meningkatkan kwalitas dan profesionalisme . Sebab guru merupakan media
transformasional segala ilmu pengetahuan yang dibutuhkan siswa. Selain itu peranan guru
sangat dibutuhkan, apalagi di sekolah tingkat dasar yang mengutamakan penyiapan siswa
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang pendidikan yang  lebih tinggi.

       Ada beberapa  faktor yang berkaitan erat dengan keberhasilan kepala sekolah dalam
melaksanakan tugasnya  antara  lain  faktor  kepemimpinan,  kualitas guru dan karyawan, 
peraturan  pemerintah, dukungan birokrasi,   budaya  sekolah,  sarana dan prasarana, 
lingkungan masyarakat, dan masalah finansial.  
Fokus  masalah  dalam  pelaksanaan  tugas  sebagai  kepala  sekolahyaitu: 
1.  Pelaksanaan 8 standart nasional pendidikan
2.  Kinerja guru dan  karyawan  dalam melaksanakan tugasguru dan karyawan
3.  Dukungan  birokrasi  pendidikan  dan komite sekolah
4.  Memahami budaya sekolah untuk mendukung  pelaksanaan tugas
5.  Bagaimana  kesiapan  anggaran  dalam  mendukung  pelaksanaan tugas

Adapun Sasaran Pelaksanaan Tugas Kepala:


1.      Pemerintah; umumnya yang berkaitan dengan peraturan-peraturan dan kebijakan-
kebijakan
2.      Semua guru dan karyawan; umumnya berkaitan dengan peningkatan kwalitas dan
profesionalisme;
3.      Siswa; berkaitan dengan peningkatan mutu dan kwalitas pendidikan
4.      Masyarakat sekitar; kaitannya dalam membangun kerja sama dalam  rangka mencapai
tujuan pendidikan
    

2
C.    Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Madrasah
Tugas dan funsi pokok Kepala Madrasah Ibtidaiyah/ Kepala Sekolah Dasar dapat
diklasifikasi menjadi dua, yaitu tugas-tugas di bidang administrasi dan tugas-tugas di
bidang supervisi.
Tugas di bidang administrasi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan
dengan pengelolaan bidang garapan pendidikan di sekolah, yang meliputi pengelolaan
pengajaran, kesiswaan, kepegawaian, keuangan, sarana-prasarana, dan hubungan sekolah
masyarakat. Dari keenam bidang tersebut, bisa diklasifikasi menjadi dua, yaitu mengelola
komponen organisasi sekolah yang berupa manusia, dan komponen organisasi sekolah yang
berupa benda.
Tugas di bidang supervisi adalah tugas-tugas kepala sekolah yang berkaitan dengan
pembinaan guru untuk perbaikan pengajaran. Supervisi merupakan suatu usaha
memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki atau meningkatkan proses dan situasi
belajar mengajar. Sasaran akhir dari kegiatan supervisi adalah meningkatkan hasil belajar
siswa.
Dalam implementasinya kepala sekolah merupakan “the key person” keberhasilan
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Ia adalah orang yang diberi tanggung jawab
untuk mengelola dan memberdayakan berbagai potensi masyarakat serta orang tua untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah. Oleh karena itu dalam implementasinya kepala
sekolah harus memiliki visi, misi, dan wawasan yang luas tentang sekolah yang efektif
serta kemampuan profesional dalam mewujudkannya melalui perencanaan, kepemimpinan,
manajerial, dan supervisi pendidikan. Ia juga dituntut untuk menjalin kerjasama yang
harmonis dengan berbagai pihak yang terkait dengan program pendidikan di sekolah.
Singkatnya, dalam implementasinya kepala sekolah harus mampu berperan
sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator
pendidikan (EMASLIM).

1.        Kepala Sekolah sebagai Educator (Pendidik)


Upaya-upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerjanya
sebagai educator, khususnya dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan dan prestasi
belajar peserta didik dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Pertama; mengikutsertakan guru-guru dalam penataran-penataran, untuk menambah
wawasan para guru. Kepala sekolah juga harus memberikan kesempatan kepada guru-guru
untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan belajar ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Misalnya memberikan kesempatan bagi para guru yang
belum mencapai jenjang sarjana untuk mengikuti kuliah di universitas terdekat dengan
sekolah, yang pelaksanaannya tidak mengganggu kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah
harus berusaha untuk mencari bea peserta didik bagi para guru yang melanjutkan
pendidikan, melalui kerjasama dengan masyarakat, dengan dunia usaha atau kerjasama lain
yang tidak mengikat.
Kedua; kepala sekolah harus berusaha menggerakkan tim evaluasi hasil belajar peserta
didik untuk lebih giat bekerja, kemudian hasilnya diumumkan secara terbuka dan
diperlihatkan di papan pengumuman. Hal yang bermanfaat untuk memotivasi para peserta
didik agar lebih giat belajar dan meningkatkan prestasinya.
Ketiga; menggunakan waktu belajar secara efektif di sekolah, dengan cara mendorong para
guru untuk memulai dan mengakhiri pembelajaran sesaui waktu yang telah ditentukan,
serta memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk kepentingan pembelajaran.

2.     Kepala Sekolah sebagai Manajer


Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah harus
memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja
sama untuk kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam
berbagai kegiatan yang menunjang program sekolah.
Pertama; memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama atau kooperatif
dimaksudkan bahwa dalam peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolah,
kepala sekolah harus mementingkan kerja sama dengan tenaga kependidikan dan pihak lain
yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan. Sebagai manajer kepala sekolah harus
mau dan mampu mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah dalam rangka mewujudkan
visi, misi dan mencapai tujuan. Kepala sekolah harus mampu bekerja melalui orang lain
(wakil-wakilnya), serta berusaha untuk senantiasa mempertanggungjawabkan setiap
tindakan. Kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan di sekolah, berpikir
secara analitik dan konseptual, dan harus senantiasa berusaha untuk menjadi juru penengah
dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh para tenaga kependidikan yang
menajdi bawahannya, serta berusaha untuk mengambil keputusan yang memuaskan bagi
semua.
Kedua; memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan untuk meningkatkan
profesinya, sebagai manajer kepala sekolah harus meningkatkan profesi secara persuasive
dan dari hati ke hati. Dalam hal ini, kepala sekolah harus bersikap demokratis dan
memberikan kesempatan kepada seluruh tenaga kependidikan untuk mengembangkan
potensinya secara optimal. Misalnya memberi kesempatan kepada bawahan untuk
meningkatkan profesinya melalui berbagai penataran dan lokakarya sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
Ketiga; mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan, dimaksudkan bahwa
kepala harus berusaha untuk mendorong keterlibatan semua tenaga kependidikan dalam
setiap kegiatan di sekolah (partisipatif). Dalam hal ini kepala sekolah bisa berpedoman
pada asas tujuan, asas keunggulan, asas mupakat, asas kesatuan, asas persatuan, asas
empirisme, asas keakraban, dan asas integritas.
Adapun secara garis besar tugas Kepala Sekolah sebagai manajer adalah sebagai
berikut ;
1. Menyusun perencanaan
2. Mengorganisasikan kegiatan
3. Mengarahkan kegiatan
4. Mengkoordinasikan Kegiatan
5. Melaksanakan Pengawasan
6. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan
7. Menentukan kebijaksanaan
8. Mengadakan rapat
9. Mengambil keputusan
10. Mengatur proses belajar mengajar
11. Mengatur Administrasi ketata usahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana Prasarana,
keuangan / RAPBM
12. Mengatur Organisasi Siswa Intra Sekolah ( OSIS )
13. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

3.    Kepala Sekolah sebagai Administrator    


Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat erat dengan
berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang bersifat pencacatan, penyusunan dan
pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki
kemampuan untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik, mengelola
administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola
administrasi kearsipan, dan mengelola administrasi keuangan
Dalam garis besarnya tugas Kepala Sekolah sebagai Administrator adalah melakukan;
1.  Perencanaan                                        11. Keuangan.
2.  Pengorganisasian                                12. Perpustakaan
3.  Pengarahan                                          13. Laboratorium
4.  Pengkoordinasian                                14. Ruang Ketrampilan dan kesenian
5.  Pengawasan                                        15. Bimbingan Konseling
6.  Kurikulum                                           16. UKS.
7.  Kesiswaan                                           17. OSIS.
8.  Ketatausahaan.                                    18. Ruang Serbaguna
9.  Ketenagaan                                         19. Gudang
10.Perkantoran                                         20. TK
4.    Kepala sekolah sebagai Supervisor
Supervisi sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor , tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan supervisor
khusus yang lebih independent, dan dapat meningkatkan objektivitas dalam pembinaan dan
pelaksanaan tugasnya.
Kepala sekolah sebagai supervisor dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi
kelompok, kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan simulasi pembelajaran.
Adapun secara garis besar tugas Kepala Sekolah sebagai Supervisor adalah melakukan
supervisi terhadap;
1.  Proses Belajar Mengajar.
2.  Kegiatan bimbingan dan Konseling
3.  Kegiatan Ekstra kurikuler.
4.  Kegiatan Ketatausahaan
5.  Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait.
6.  Sarana Prasarana.
7.  Kegiatan 7 K.

5.     Kepala Sekolah sebagai Leader


Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,
meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan
mendelegasikan tugas. Wahjosumijo (1999) mengemukakan bahwa kepala sekolah
sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang mencakup kepribadian, keahlian dasar,
pengalaman dan pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan. 
Sebagai  leader Kepala Sekolah mempunyai tugas dan fungsi ;
1. Dapat dipercaya, jujur dan bertanggung jawab.
2.  Memahami kondisi Guru, Karyawan dan siswa
3.  Memiliki Visi dan memahamiMisi Sekolah.
4.  Mengambil urusan Intern dan Extern sekolah
5.  Membuat, Mencari dan memilih gagasan baru.

6.     Kepala Sekolah sebagai Innovator


Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan
pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional dan objektif,
pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptable dan fleksibel.
Konstruktif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha mendorong dan membina setiap
tenaga kependidikan agar dapat berkembang secara optimal dalam melakukan tugas-tugas
yang diembankan kepada masing-masing tenaga kependidikan.
Kreatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan
dis ekolah, kepala sekolah harus berusaha mencari gagasan dan cara-cara baru dalam
melaksanakan tugasnya. Hal ini dilakukan agar para tenaga kependidikan dapat memahami
apa-apa yang disampaikan oleh kepala sekolah sebagi pimpinan, sehingga dapat mencapai
tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah.
Delegatif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berupaya mendelegasikan tugas kepada
tenaga kependidikan sesuai dengan deskripsi tugas, jabatan serta kemampuan masing-
masing.
Integratif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha mengintegrasikan semua kegiatan
sehingga dpaat menghasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien
dan produktif.
Rasional dan objektif, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidkan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha bertindak berdasarkan
pertimbangan rasio dan objektif.
Pragmatis, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha menetapkan kegiatan atau target
berdasarkan kondisi dan kemampuan nyata yang dimiliki oleh setiap tenaga kependidikan,
serta kemampuan yang dimiliki sekolah.
Keteladanan, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus berusaha memberikan teladan dan contoh
yang baik.
Adaptabel dan fleksibel, dimaksudkan bahwa dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan di sekolah, kepala sekolah harus mampu beradaptasi dan fleksibel dalam
menghadapi situasi baru, serta berusaha menciptakan situasi kerja yang menyenangkan dan
memudahkan para tenaga kependidikan untuk beradaptasi dalam melaksanakan tugas ;
1.      Melakukan pembaharuan dibidang :
a. KBM.
b. BK
c. Ekstrakulikuler
2.      Melaksanakan Pembinaan Guru dan karyawan.
3.      Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di masyarakat.
7.    Kepala Sekolah sebagai Motivator
Terdapat beberapa prinsip yang dapat diterapkan kepala sekolah untuk mendorong tenaga
kependidikan agar mau dan mampu meningkatkan profesionalismenya. Prinsip-prinsip
tersebut adalah:
1.        Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya
menarik, dan menyenangkan.
2.        Tujuan kegiatan perlu disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada para tenaga
kependidikan sehingga mereka mengetahui tujuan dan bekerja. Para tenaga
kependidikan juga dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan tersebut.
3.        Para tenaga kependidikan harus selalu diberitahu tentang harus dari setiap
pekerjaannya.
4.        Pemberian hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu-waktu hukuman juga
diperlukan.
5.        Usahakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dengan jalan
memperhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, menunjukkan bahwa kepala
sekolah memperhatikan mereka, mengatur pengalaman sedemikian rupa sehingga
setiap pegawai pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan.
Disamping itu sebagai seorang motivator Kepala Sekolah juga mempnyai tugas ;
1.      Mengatur ruangan kantor yang konduktif bekerja.
2.       Mengatur ruangan kantor yang konduktif untuk KBM / BM.
3.      Mengatur ruang laboratorium yang konduktif untuk praktikum.
4.      Mengatur ruang Perpustakaan yang konduktif untuk belajar.
5.      Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur.
6.      Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan.
7.      Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekoah dan lingkungan.
8.      Melaksanakan prinsip penghargaan dan hukuman dalam melaksanakan tugasnya
kepada kepala sekolah dalam mendelegasikan kepada wakil kepala sekolah.
D.    Profil dan Tujuan Madrasah
                                                                          
PROFIL SEKOLAH

A. Identitas :
1. Nama Sekolah : MI. NAHDLATUL ULAMA
TAMBAKSUMUR
2. Alamat Desa/Kelurahan : Jl. K. Zainal Abidin No. 36 Tambaksumur
3. Kecamatan : Waru
4. Kabupaten : Sidoarjo
5. No. Telp. : 031-8665371
6. Klasifikasi akreditasi sekolah :A/B/C)
7. N S S : 111235150192
8. NPSN : 60717135
9. Tahun pendirian : 1962
10. Status tanah : hak milik / pinjam / sewa / hak pakai)
11. Luas tanah : 1447 m²
12. Luas bangunan : 872 m²

B. Data Jumlah Siswa Tiga (3) Tahun Terakhir

Jumlah Siswa
No. Kelas
2013/2014 2014/2015 2015/2016
1 1 59 49 46
2 2 33 59 51
3 3 39 35 58
4 4 47 38 34
5 5 35 45 38
6 6 62 34 44
JUMLAH 275 260 271

C. Jumlah Ruang Kelas dan kondisinya, Jumlah Rombel


( diisi dengan angka )

Kondisi Ruang Kelas Tahun Ini Jumlah Rombongan Belajar


Rusak Rusak Jumlah
Baik 2013/2014 2014/2015 2015/2016
Sedang Berat

10 0 0 10 9 9 10

D. Keadaan guru berdasarkan keahlian dan tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan
No. Keahlian Jml.
SLTA D1 D2 D3 S1 S2

1 Mengajar 12 12
2 Mengajar 2 2
3 TIK
4 Mengajar
5 Olah Raga

E. Data keadaan guru berdasarkan status kepegawaian


1. Jumlah guru termasuk Kepala Sekolah : 14 orang
2. Jumlah Guru Tetap Yayasan (GTY) : 14 orang
3. Jumlah Guru Tidak Tetap Yayasan (GTTY) : 00 orang
4. Jumlah Guru PNS Dpk : 00 orang
5. Jumlah tenaga administrasi : 02 orang
6. Jumlah penjaga sekolah : 01 orang

F. Tujuan Madrasah

Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan


mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan dan memperdalam


rasa cinta tanah air, mempertebal semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial
Nasional. Dengan demikian Pendidikan Nasional akan mampu mewujudkan
manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa.

Usaha-usaha untuk memajukan tujuan di atas, telah diupayakan dengan


melaksanakan sebagai kegiatan, antara lain :

1. Memantapkan pelaksanaan Kurikulum


2. Peningkatan kwalitas dan kwantitas Guru
3. Peningkatan kwalitas dan kwantitas sarana dan prasarana
4. Pengakomodasian dan Inplementasi kegiatan ekstra kurikuler
BAB II

PROGRAM KERJA

NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN WAKTU DANA KET.

I UMUM 1. Perawatan Lingkungan Awal tahun Yayasan -


dan pemeli yang bersih
haraan
gedung

2. Pengaturan Meningkatkan Awal tahun Yayasan -


kelas fasilitas KBM

3. Pemelihara Menciptakan Rutin Yayasan -


an lingkungan
sehat

Senin 2
4. Upacara Membina Yayasan -
Pekan
sekolah disiplin

5. Rapat dinas Membahas Awal tahun Yayasan -


 Awal tahun dan menyusun
ajaran prangkat serta
pembagian
tugas

 Awal bulan Pelaksanaan Tiap bulan Yayasan -


pendidikan

 Semester - Awal/akhir Yayasan -


Semester

 Akhir tahun Akhir tahun Yayasan -


ajaran

KURIKUL
II 1. Pembagian Peningkatan Awal tahun Yayasan -
UM
tugas KBM
mengajar

2. Penyusunan Peningkatan Awal tahun Yayasan -


perangkat KBM
mengajar

3. KBM Peningkatan Hari efektif Yayasan -


KBM
NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN WAKTU DANA KET.

4. Penilaian Peningkataan Hari Yayasan -


hasil belajar KBM evektif

 UUB Mengukur Semester Siswa -


 UAS keberhasilan akhir Siswa -
tahun

5. Laporan Laporan hasil Akhir Yayasan -


pendidikan semester tahun

6. Kenaikan Laporan Akhir Yayasan -


kelas akhir tahun tahun

7. Pelulusan Peserta siswa Akhir Yayasan -


kelas VI tahun

8. Supervisi Memantau Tiap bulan Yayasan -


PBM

9. Ekstra Membina Rutin Yayasan -


kurikuler bakat siswa

KESISWA
III 1. Penerimaan Pemerataan Awal tahun Yayasan -
AN
siswa baru kesempatan
belajar

2. Berdo’a Membiasa- Rutin - -


sebelum kan prilaku
belajar yang baik

3. Perawatan Lingkungan Awal tahun Yayasan -


dan pemeli- yang bersih
haraan dan sehat
gedung serta indah

4. U K S Membiasakan Rutin Yayasan -


hidup sehat

5. Karya Refresing Akhir Siswa -


Wisata tahun
6. Perpisahan Siswa Kelas VI Akhir Siswa -
tahun
KEPEGAW
IV 1. Pembinaan Meningkatkan Rutin Yayasan -
AIAN
Profesi guru kwalitas guru
2. Supervisi Monitoring Rutin Yayasan -
kelas PBM
NO PROGRAM KEGIATAN SASARAN WAKTU DANA KET.

3. KBM Peningkatan Hari efektif Yayasan -


KBM

4. Pembagian Memantapkan Awal Yayasan -


tugas guru tugas guru tahun

PERLENG
V 1. Perlengka- Peningkatan Rutin Yayasan -
KAPAN
pan kantor pelayanan

2. Perlengka- Peningkatan Rutin Yayasan -


pan kelas kwalitas

3. Invetarisir Peningkatan Awal Yayasan -


sarana kwalitas tahun

ADMINIST
VI 1. Mempersiap Kwalitas Awal Yayasan -
RASI
kan format pelayanan tahun

2. Kerapian Kwalitas Semester I Yayasan -


pengarsipan pelayanan

VII HUMAS 1. Koordinasi Menjalin kerja Rutin Yayasan -


dg Dinas sama

2. Pertemuan
orang tua

 Awal th Penjelasan Awal Yayasan -


program peng- tahun
ajaran kls I

 Semester I Laporan Awal Yayasan -


pendidikan semester

 Awal tahun Siswa kls VI Akhir tahun Yayasan -

LAIN –
VIII 1. Pelaksanaan Penunjang Rutin Yayasan -
LAIN
7K KBM
2. Lomba
bidang studi
3. Porseni
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.   Dari beberapa pengertian dan pemaparan yang berhubungan dengan pelaksanan tugas
kepala  diatas kita dapat mengetahui bahwa ; supervisi dan menejerial adalah merupakan
bantuan dalam wujud layanan profesional yang diberikan oleh orang yang lebih ahli
dalam rangka peningkatan kemampuan profesional, terutama dalam proses belajar
mengajar.
  Tugas pokok dan  fungsi  kepala sekolah adalah mencakup hal-hal sebagai berikut ;
a.    Educator (Pendidik) artinya kepala sekolah harus bisa meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan dan prestasi belajar peserta didik.
b.    Manajer artinya kepala sekolah harus mau dan mampu mendayagunakan seluruh sumber
daya sekolah dalam rangka mewujudkan visi, misi dan mencapai tujuan.
c.    Administrator artinya kepala sekolah harus mempunyai kemampuan untuk mengelola
kurikulum, mengelola administrasi-administrasi peserta didik, personalia sarana dan
prasarana, kearsipan dan keuangan.
d.   Supervisor artinya kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan
pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
e.    Leader artinya kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk dan pengawasan,
meningkatkan kemauan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah dan
mendelegasikan tugas.
f.     Innovator artinya kepala sekolah tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya
secara konstruktif, kreatif, degegatif, intergrative, rasional dan objektif, pragmatis,
keteladanan, disiplin, serta adaptable dan fleksibel.
g.    Motivator artinya kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan
motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan
fungsinya, motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan-pengaturan fisik, suasana
kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).   
2.   Rencana program kerja Kepala Madrasah dibuat sebagai pijakan dalam melakukan
kinerja dan dijadikan arah dalam menentukan kebijakan.
B.     REKOMENDASI
Program kerja yang kami susun tentu pelaksanaannya akan melibatkan pendidik dan
tenaga kependidikan dan juga komite, ada beberapa catatan yang perlu kiranya
direkomendasikan untuk membantu dalam mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu antara
lain:
1. Dalam rangka untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Madrasah ,
maka perlu kiranya didukung oleh sarana-prasarana yang lengkap dan memadai
2. Keberadaan guru yang merupakan pilar utama dalam pelaksanaan belajar mengajar
ternyata belum memadai, peningkatan profesional masih terus diupayakan.
3. Dukungan masyarakat melalui komite sangat kami harapkan dalam rangka
pengembangan Madrasah di masa-masa mendatang.
1.        Para tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukannya
menarik,

Sidoarjo, 27 Juli 2015


Kepala Madrasah

                                                                                                M. KHOIRI, S.Ag


                                                                                               

Anda mungkin juga menyukai