Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM SC H1 PADA NY.

L
P1A0 DENGAN INDIKASI OLIGOHIDRAMNION
DAN SEROTINUS DI RUANG OBSTETRI
RSUP DR. KARIADI SEMARANG

Disusun Oleh :

ARSYAD ARIF WIJAYA


G3A018019

STASE MATERNITAS

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
T/A 2018/2019
Nama Mahasiswa : Arsyad arif wijaya Tanggal Pengkajian : 02-01- 2019
NIM : G3A018019 Ruang/RS : Obstetri/ RSUP Dr. Kariadi
Semarang

A. Data Umum Klien


1. Initial Klien : Ny. L Initial Suami : Tn. A
2. Usia : 23 tahun Usia : 39 tahun
3. Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : Swasta
4. Pekerjaan : pegawai swasta Pendidikan Terakhir : SMA
5. Pendidikan Terakhir : SMA
6. Alamat : mayangsari selatan, Kel.kalipancur,Kec.Ngaliyan
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah insisi. Selain itu, ASI klien belum keluar.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
Klien memeriksakan diri ke puskesmas sebulan sekali selama 8 bulan ini. Klien juga
memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis obsgin 4 kali.
Masalah kehamilan yang dialami klien yaitu adanya serotinus dan oligohidramnion.
3. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu
Jenis Masalah
No Tahun Penolong Jenis Kelamin Keadaan
Persalinan Kehamilan
Oligohidramni
1 2019 SC Dokter Perempuan sehat on dan
serotinus5

4. Riwayat Keperawatan Sekarang


Pasien datang ke IGD RSDK dengan membawa rujukan dari Spog, direncanakan
operasi SC. Karena serotinus dan ketuban sedikit di IGD RSDK dilakukan
SCTP+IUD,lahir bayi perempuan BBL 3300 gram,AS 9-9-10. Saat ini pasien
mengeluh nyeri luka operasi,BAB belum.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Obstetri : P1A0
2. Keadaan Umum : Baik, kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37°C RR : 18 x/menit
4. Kepala :
a. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan getah bening
b. Kepala : mesocephal
c. Mata : simetris, konjungtiva anemis, sklera ikterik
d. Hidung : jalan napas bersih
e. Mulut : mukosa bibir lembab
f. Telinga : simetris, bersih
5. Dada :
a. Jantung : bunyi jantung I – II reguler, tidak ada murmur dan gallop
b. Paru : bentuk dada simetris, bunyi nafas vesikuler, & tidak ada lesi
dan luka
c. Payudara : tampak membesar, areola melebar, berwarna coklat kehitaman
Puting susu : menonjol dan membesar
Pengeluaran ASI : belum keluar ASI
d. Abdomen
Involusio uteri : TFU 2 jari dibawah umbilicus, kontraksi cukup kuat  
Kandung kemih  : penuh
Fungsi pencernaan : normal
Kondisi luka post SC : bersih
e. Perineum dan Genitalia
Vagina : tidak ada lesi, lochia rubra, tidak terjadi edema dan hematoma
Perineum : utuh dan tidak terjadi rupture
f. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tidak terjadi edema
Ekstemitas bawah : tidak terjadi edema

D. POLA FUNGSIONAL GORDON


1. Pola Persepsi Manajemen Kesehatan
Ny.L Klien atau anggota keluarga klien melakukan program pemeriksaan kesehatan
secara teratur. Jika klien atau anggota keluarga klien mengalami masalah kesehatan,
keluarga klien langsung memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum sakit: Pola makan teratur yaitu 3x sehari dengan 1 porsi utuh dan minum air
putih sebanyak 6 – 8 gelas sehari. Klien mengatakan tidak terdapat alergi terhadap
makanan tertentu.
Saat dirawat: Klien makan 3x sehari Cuma 9x sendok makan. Klien mengonsumsi
air putih 4-5 gelas perhari. Klien mendapat cairan tambahan dari infus RL 20 tpm.

A (Antropometri)

BB = 75 kg

TB = 158 cm

IMT = BB/TB2 = 30,1 (obesitas)

B (Biochemical)
 Hemoglobin : 12 g/dL

 Trombosit : 235 x 10³ µL

 Natrium : 153 mmol/L


 Kalium : 4,3 mmol/L
 Hematokrit : 30, 6 %

C (Clinis)
 Turgor kulit : elastis, kembali dalam waktu kurang dari 3 detik
 Mata : konjungtiva anemis
 Mulut : mukosa bibir basah
 Wajah : sedikit pucat

D (Dietary History)
Selama sakit klien makan bubur tim, sayur dan lauk yang disediakan dari rumah sakit.
Klien menerima diit TKTP. Klien tidak memiliki alergi terhadap makanan. Setiap hari
klien minum air putih dan susu.

3. Pola Eliminasi
BAK : sebanyak 800 cc per 7 jam, urin berwarna kuning jernih
BAB : belum
4. Pola Latihan dan Aktivitas
Ny L mengatakan sulit beraktivitas karena bekas jahitan yang dimiliki. Klien
memakai selang DC untuk membantu BAK. Klien dibantu oleh keluarganya dalam
aktivitasnya satu hari setelah persalinan.
5. Pola Kognitif Perseptual
Klien mengalami nyeri di daerah insisi dan mengatasi nyeri tersebut dengan berdoa
kepada Allah agar segera diberi kesembuhan.
P : Nyeri terjadi karena post SC
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : daerah insisi
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul
6. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit, klien mengatakan bahwa ia tidur jam 22.00 dan bangun jam 04.30 dan
tidur siang 2jam.
Setelah dirawat di rumah sakit jadwal tidur klien tidak teratur tidur malam 4 jam saja,
dan tidur siang hanya 1 jam saja, karena merasa tidak nyaman. Apalagi klien
merasakan nyeri.
7. Pola Konsep Diri dan Persepsi Diri
Gambaran diri : Klien mengatakan optimis dengan tubuhnya.
Identitas diri : Klien adalah seorang perempuan yang menjadi ibu rumah tangga.
Harga diri : Klien tidak merasa malu dengan kondisi sakitnya saat ini.
Peran diri : Klien adalah seorang ibu didalam keluarganya.
Ideal diri : Klien percaya bahwa kondisinya akan membaik.

8. Pola Peran dan Hubungan


Klien berusaha memberikan kebutuhan bayinya. Suami Ny. L juga membantu dalam
pemenuhan kebutuhannya. Klien adalah seorang istri, ia dirumah sebagai ibu rumah
tangga, perannya sebagai ibu rumah tangga terhambat karena dirawat di rumah sakit.
Klien dan keluarga memiliki hubungan yang baik. Klien juga memiliki hubungan
yang baik dengan tetangganya, tampak ada tetangganya yang bersedia menjenguk
klien dirumah sakit serta klien juga memiliki hubungan yang baik dengan sesama
klien lainnya.
9. Pola Reproduksi Seksual
Klien membutuhkan waktu untuk kembali memperbaiki organ reproduksinya.
10. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien belum menjalankan ibadahnya karena darah nifas masih keluar sehingga belum
bisa mengerjakan sholat. Tetapi klien selalu berdoa kepada Allah untuk
kesembuhannya.

E. Terapi
1. Infuse RL 20 tpm
2. Infuse RL + oxytosin 20 IU
3. Infuse RL + fentanyl 12 IU
4. Asam mefenamat 500 mg / 8 jam IV
5. Metergin 500/8jam IV
6. Vitamin c 1 tab/12jam P.O
7. Vitamin BC 1tab/12jam P.O
8. Vitamin A 200.000 IU/24jam S.C (2 hari)
9. Ketorolac 30g/8jam IV
10. Profenid Supp 1 / 6 jam per rectal (4x)

F. Hasil Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan Laboratorium ( 22 Oktober 2018 )

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket.


Hematologi
Hemoglobin 12 g/dL 12.00 – 15.00
Leukosit 8.4 10^3/uL 3.6-11
Trombosit 171 10^3/uL 150-400
Kimia klinik
ureum 10 mg/dl 7-18
creatinin 0,65 mg/dl 0,6-1,2
Kimia klinik
SGOT 10 U/L 3-45
SGPT 22 U/L 0-35

Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 74 mg/dL 80 – 160 L
Elektrolit
Natrium 133 mmoL/L 136-145
Kalium 4,3 mmoL/L 3.5-5.1
Klorida 100 mmoL/L 98-107

G. ANALISIS DATA
N Data Fokus Etiologi Masalah Ttd
o Keperawatan
1. DS : Agen cedera fisik Nyeri akut ARSYAD
Klien mengatakan nyeri setelah persalinan (prosedur
P : nyeri pada area bekas insisi pembedahan)
Q : nyeri tajam dan kram
R : abdomen atas simpisis
S : VAS ;4 (1-10)
T : nyeri intermiten

DO :
Klien terlihat menahan nyeri ketika
bergerak
UK : 41 mggu
TD : 110/70mmHg
HR : 80x/m
S : 37 C
RR : 18x/m
VAS: 4 (1-10)

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cedera fisik d/d luka post op

I. INTERVENSI KEPERAWATAN
N Diagnosa
Tujuan Intervensi Rasional
o Keperawatan

1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan 1. Lakukan 1. Agar dapat


agen cedera tindakan selama pengkajian nyeri mengetahui
fisik 1x7 jam diharapkan secara perkembangan nyeri
nyeri akut yang komprehensif 2. Lingkungan yg tenang
dialami klien dapat 2. Kontrol dapat mengurangi
berkurang dengan lingkungan yang nyeri
kriteria hasil : dapat 3. Penanganan tanpa
1. Klien mampu mempengaruhi obat
memahami nyeri 4. Dapat memantau
teknik non 3. Ajarkan teknik perkembangan klien
farmakologi non farmakologi dan pengambilan
2. Dapat untuk keputusan terapi
menjelaskan penanganan nyeri lanjutan
penyebab nyeri 4. Monitor TTV
3. Melaporkan
nyeri berkurang
4. TTV dlm batas
normal

J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
Tgl Tindakan Keperawatan Respon Pasien Ttd
Dx

02/01 1 1. Melakukan DS : ARSYAD


/19 pengkajian nyeri Klien mengatakan nyeri setelah persalinan
secara komprehensif DO :
Klien terlihat menahan nyeri ketika
bergerak
P : Nyeri terjadi karena post SC
Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R : Abdomen atas simpisis
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

2. Mengontrol DS : -
lingkungan DO :
Batasi pengunjung yang datang
3. menjarkan teknik
nonfarmakologi
DS :
Klien bersedia dan mengikuti instruksi
DO :
Klien tampak mengikuti teknik napas
4. memonitor TTV dalam yg di ajarkan

DS : klien mengatakan agak pusing


DO :
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Suhu : 36,2°C
RR :18 x/menit

K. EVALUASI KEPERAWATAN

Tanggal No. Dx Catatan Perkembangan TTD

02/01/ 1 S: ARSYAD
2019 Klien mengatakan nyeri setelah persalinan

Jam 13.00 P : nyeri pada area bekas insisi


Q : nyeri tajam dan kram
WIB
R : abdomen atas simpisis
S : VAS ;4 (1-10)
T : nyeri intermiten

O:
Klien terlihat menahan nyeri ketika bergerak
UK : 41 mggu
TD : 110/70mmHg
HR : 89x/m
S : 36,2 C
RR : 18x/m
VAS: 4 (1-10)

A : Masalah belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri
3. Ajarkan teknik non farmakologi untuk
penanganan nyeri
4. Monitor TTV

Anda mungkin juga menyukai