Anda di halaman 1dari 1

Peristiwa-peristiwa Penting NU di Bulan Juni Abdullah Alawi Selasa 30 Juni 2020 23:00 WIB Berbagai peristiwa penting

NU terjadi di bulan Juni BAGIKAN: Pada bulan ini terdapat beberapa peristiwa penting NU di berbagai tanggal dan tahun
berbeda. Berikut ini rangkuman peristiwa yang disusun berdasarkan tanggal yang diolah dari berbagai sumber, terutama
Ensiklopedia NU. Bisa jadi ada peristiwa yang luput dari tulisan ini. Bukan berarti mengecilkan peristiwanya, tetapi
keterbatasan sumber. Di lain waktu, semoga ada pihak menyempurnakannya.  5-11 Juni 1979 Pada 5-11 Juni 1979
berlangsung muktamar NU ke-26 di Semarang, Jawa Tengah. Kota ini mendapat kesempatan kedua menjadi tuan rumah.
Pertama kali kota ini menjadi tempat muktamar pada tahun 1929.  Pada muktamar Semarang tahun 1979 ini usulan agar
NU kembali ke khittah mulai gencar disuarakan, tetapi belum membuahkan hasil. Meski demikian, pada muktamar
muncul gagasan memperkuat kembali syu’un ijt'ima’iyah (masalah-masalah sosial). Dalam muktamar juga terjadi
penilaian secara kritis atas peran NU di PPP, dan terjadi banyak kritik yang dilancarkan oleh delegasi-delegasi daerah
kepada PBNU.  Pada muktamar ini, KH Idham Chalid masih terpilih sebagai Ketua Umum PBNU. Calon lain pada waktu itu
adalah KH Achmad Syaichu, tokoh NU yang mendirikan Ittihadul Muballighin. 6 Juni 1998 Pada 6 Juni 1998, KH Cholil Bisri
mengundang 20 kiai untuk membicarakan situsai saat itu, termasuk partai politik sebagai wadah aspirasi warga NU. Pada
kenyataannya tidak kurang 200 orang kiai yang datang. Dari pertemuan di rumahnya ini, di Rembang, para kiai
menyerahkan  prosesnya kepada Tim Kerja PBNU. 6 Juni 1968 Kabinet Ampera di bawah Presiden Soeharto terbentuk
pada 11 Oktober 1967 (sampai 6 Juni 1968). NU diwakili KH Idham Chalid (Menkesra) dan KH Moch. Dahlan (Menag). 7
Juni 1947 Ketika Kabinet Sjahrir ll jatuh maka terbentuk Kabinet Sjahrir Ill pada 2 Oktober 1946. Kabinet ini  berlangsung
sampai 7 Juni 1947, dengan 32 menteri. Unsur NU terwakili oleh KH A. Wahid Hasyim sebagai salah satu menteri negara. 
22 Juni 1945  Piagam Jakarta dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI pada 22 Juni 1945. Salah seorang
tokoh NU yang terlibat di Panitia Sembilan ini adalah KH Abdul Wahid Hasyim. 18 Juni-17Juli 2011 Pada bulan Juni hingga
Juli 2011, PBNU mengadakan harlah Nahdlatul Ulama Ke-85. Puncak kegiatan tersebut di Gelora Bung Karno, yang salah
satu isinya adalah menegaskan kembali komitmen NU terhadap Pancasila, di tengah sebagian kalangan Islam ingin
mengajukan alternatif non-Pancasila. Pada harlah ini, PBNU mengundang para sufi untuk melakukan pertemuan dalam
acara al-Multaqa ash-Shufy al-‘Alamy atau pertemuan sufi sedunia pada 15-16 Juli 2011, di Jakarta. Acara ini dihadiri
puluhan mursyid dari berbagai aliran tasawuf yang ada di dunia. Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengatakan
pertemuan sufi sedunia adalah komitmen bersama peserta al-Multaqa ash-Shufy al-Alamy yang dilaksanakan pada
Februari 2011 di Tripoli, Libya. 26-28 Juni 2010 Pada Workshop CBP, 26-28 Juni 2010 di Sidoarjo, terjadi beberapa
perubahan yang signifikan pada tubuh CBP Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), yakni: (1) Nama Corps Barisan Peiajar
dikembalikan menjadi Corps Brigade Pembangunan; (2) Mengubah mekanisme Lembaga yang sebelumnya Dewan
Koordinasi menjadi Dewan Komando; (3) Mengubah Peraturan Organisasi dan Peraturan Administrasi (PO/PA) menjadi
Peraturan Lembaga dan Administrasi (PLA) yang kemudian disahkan pada Rakornas Peraturan Diklat menjadi Petunjuk
Pelaksanaan Teknis Operasi Pendidikan dan Pelatihan (Juklak Tekops Diklat); (4) Mengubah Peraturan Dewan Komando
Nasional tentang Nomor lnduk Anggota sebagai dasar pembuatan Database CBP. Selain itu bulan di bulan Juni
merupakan hari lahir dan hari wafat beberapa tokoh NU, di antaranya, pada 3 Juni 1900 lahir salah seorang santri
kesayangan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, KH Adlan Aly. Pada tanggal 5 Juni 1993 KH Hamim Djazuli atau Gus
Miek wafat . Pada 6 Juni 1941 lahir Aisyah Hamid Baidlowi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU periode 1995-
2000.  Pada 8 Juni 1971 Djamaluddin Malik, Ketua Umum Lesbumi pertama meninggal di Jerman. Pada 10 Juni 1927 hari
lahir Asrul Sani, Wakil Ketua Lesbumi (1962), sebuah organisasi seniman di NU. Pada 13 Juni 1982 Mualim KH
Muhammad Radjiun wafat, tokoh NU asal Betawi dan hari lahirnya sastrawan Ahmad Tohari. Pada 14 Juni 1954
merupakan hari lahir qari legendaris H Muammar ZA. Pada 14 Juni 1975 merupakan hari lahir KH Taufiqui Hakim,
penggagas metode membaca kitab kuning secara cepat, yakni sistem Amtsilati. Pada 19 Juni 1966 hari lahir seorang
seniman wayang suket, Ki Slamet Gundono. Pada 29 Juni 1921 hari lahir KH Ahmad Syaichu.  Penulis: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan 

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/121203/peristiwa-peristiwa-penting-nu-di-bulan-juni

Anda mungkin juga menyukai