Anda di halaman 1dari 4

MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, DAN METODE PEMBELAJARAN

Ali Nurdin
NIM: 20191310002
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi
Universitas Kuningan
2019/2020

A. PENGERTIAN MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, DAN METODE PEMBELAJARAN


Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut
adalah: (1) model pembelajaran, (2) pendekatan pembelajaran, (3) strategi pembelajaran, dan
(4) metode pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan
dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

1. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Berdasarkan subjeknya, pendekatan terbagi menjadi dua, yaitu yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach).
Pada kruikulum 2013 dikenal istilah pendekatan saintifik (scientific approach).
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif dapat mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengamati atau menemukan masalah), merumuskan
masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis (menguji data),
menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan kesimpulannya.
Untuk menjawab tantangan global yang muncul akibat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembelajaran terdapat pendekatan STEM. STEM
merupakan akronim dari Science, Technology, Engineering, Mathematics. Pendekatan
STEM memberikan peluang bagi guru untuk memperlihatkan kepada peserta didik betapa
prinsip dan teknik dari science, Techonology, engineering dan Mathematics digunakan
secara terintegrasi dalam pengembangan produk, proses dan sistem yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari mereka.

2. STRATEGI PEMBELAJARAN
Menurut J.R David (1976) strategi pembelajaran merupakan “a plan of activities
designed to achieves a particlar educational goal” suatu perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Wina
Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat
dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Sedangkan menurut Saskatchewan education mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran diklasifikasikan menjadi 5, yaitu strategi pembelajaran langsung (direct
instruction), strategi pembelajaran tidak langsung (indirect learning), interaktif, mandiri,
dan pengalaman (experiental)
a. Direct instruction atau pembelajaran langsung berpusat pada guru. Dalam hal ini guru
menyampaikan materi pembelajaran dalam format yang terstruktur, mengarahkan
kegiatan para siswa, dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan dan
bimbingan guru.
b. Pembelajaran tidak langsung (Indirect Instruction) merupakan pembelajaran dengan
tingkat keterlibatan siswa yang tinggi. Pada pembelajaran ini guru berperan sebagaii
faslilitator, bukan sebagai subjek pembelajaran yang dominan.
c. Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagii
diantara peserta didik. Diskusi dan saling berbagi akan memberikan reaksi terhadap
gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan antar siswa dan guru.
d. Strategi pembelajaran experiental berpusat pada siswa dan berorientasi pada aktivitas.
Penekanan dalam strategi belajar experiental adalah pada proses belajar, bukan pada
hasil belajar.
e. Konsep strategi pembelajaran mandiri bertujuan untuk membangun inisiatif individu.
Fokusnya adalah perencanaan belajar mandiri oleh anak didik dengan bantuan guru.

3. METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran ialah “a way in achieving something” (cara untuk mencapai
sesuatu). Dalam hal ini metode pembelajaran dapat didefinisikan sebagai cara
melakukan/melaksanakan strategi pembelajaran . dalam pengertian demikian maka
metode pembelajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi pembelajaran.
Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar. Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya: ceramah, demostrasi, diskusi, observasi, simulasi,
pengalaman lapangan, brainstroming, debat, dsb.

4. MODEL PEMBELAJARAN
Apabila antara pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran sudah terangkai
menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model
pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran
yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru. Dengan kata
lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, strategi dan metode pembelajaran.
Dalam mempersiapkan pembelajaran, guru perlu memahami model-model
pembelajaran agar dapat memilihnya dengan tepat dan efektif dalam upaya
membelajarkan peserta didik. Beberapa model pembelajaran yang mendukung
pendekatan saintifik dan paradigma pembelajaran abad-21 diuraikan berikut ini
a. Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Model pembelajaran kooperatif pada intinya adalah suatu pembelajaran yang
terstruktur secara sistematis di mana siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok
kecil dengan anggota antara empat sampai lima orang secara heterogen untuk
mencapai tujuan bersama. Ada empat tahap pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Langkah Orientasi, guru menyampaikan tujuan, materi, waktu, langkah-langkah
serta hasil akhir yang diharapkan dikuasai oleh siswa, serta sistem penilaiannya.
Pada langkah ini siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya
tentang apa saja, termasuk cara kerja dan hasil akhir yang diharapkan atau sistem
penilaiannya. Negosiasi dapat terjadi antara guru dan siswa, hingga terjadi
kesepakatan bersama di akhir orientasi.
2) Langkah Kerja Kelompok, nerupakan tahap inti kegiatan pembelajaran. Kerja
kelompok dapat berbentuk kegiatan memecahkan masalah, atau memahami dan
menerapkan suatu konsep yang dipelajari dengan berbagai cara seperti berdiskusi,
eksplorasi, observasi, percobaan, hingga browsing melalui internet, dan sebagainya.
Guru perlu membuat panduan untuk mengarahkan kegiatan kelompok. Panduan
memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja kelompok dan tanggung jawab masing-
masing anggota kelompok, serta hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai.
3) Langkah Tes/Kuis, yaitu langkah di mana semua siswa diharapkan telah mampu
memahami konsep/topik/masalah yang sudah dikaji bersama dan mampu
menjawab tes atau kuis untuk mengetahui pemahaman mereka terhadap
konsep/topik/ masalah yang dikaji. Penilaian individu ini mencakup penguasaan
ranah kognitif, afektif dan ketrampilan sosial.
4) Langkah Penghargaan Kelompok, yaitu langkah untuk memberikan penghargaan
kepada kelompok yang berhasil memperoleh kenaikan skor dalam tes individu.
Kenaikan skor dihitung dari selisih antara skor dasar dengan skor tes individual.
Menghitung skor yang didapat kelompok dengan cara menjumlahkan skor yang
didapat siswa di dalam kelompok tersebut kemudian dihitung rata-ratanya.
Selanjutnya berdasarkan skor rata-rata tersebut ditentukan penghargaan masing-
masing kelompok
b. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Model pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran yang memberikan
berbagai situasi permasalahan kepada siswa dan dapat berfungsi sebagai batu loncatan
dalam penyelidikan. Model PBL menyuguhkan situasi atau berbagai masalah otentik
yang mendorong siswa untuk melakukan investigasi dan penyelidikan. Suatu
pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL jika pembelajaran tersebut memiliki
ciri-ciri sebagaimana sebagai berikut: a) terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau
masalah, b) pembelajaran terfokus pada keterkaitan antar disiplin, c) penyelidikan
autentik, d) siswa menghasilkan produk berupa karya nyata seperti laporan, e)
kerjasama, siswa bekerjasama kelompok
c. Model Pembelajaran Project Based Learning
Model ini dikembangkan mengacu pada model project based learning yang
secara khusus mengajukan satu atau lebih masalah (problem) yang harus dipecahkan
oleh siswa melalui projek. Model pembelajaran berbasis projek menggunakan tahapan
produksi, yaitu: siswa menetapkan tujuan untuk pembuatan produk akhir dan
mengidentifikasi audien mereka. Selanjutnya, siswa mengkaji topik, mendesain produk,
dan membuat perencanaan pengelolaan projek. Siswa kemudian memulai projek,
memecahkan masalah dan isu-isu yang timbul dalam produksi, serta menyelesaikan
produk mereka. Siswa mungkin menggunakan atau menyajikan produk yang mereka
buat dan idealnya mereka diberi waktu untuk mengevaluasi hasil kerja mereka

B. IMPLEMENTASI MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, DAN METODE PEMBELAJARAN


Dalam pembelajaran di sekolah seorang guru sebenarnya telah melakukan model,
pendekatan, strategi dan metode pembelajaran secara bersamaan. Namun seringkali guru
tidak memahami dan tidak dapat membedakan antara model, pendekatan, strategi, dan
metode pembelajaran. Ketidakmampuan membedakan ini dapat mengurangi kualitas
pembelajaran dan membuat pembelajaran kurang efektif.
Implementasi model, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran di mulai dengan
menganalisis materi pembelajaran dan karakteristik siswa yang akan di berikan pembelajaran.
Analisis materi pembelajaran dapat dilihat dari kompetensi dasar yang hendak dicapai. Setiap
materi pembelajaran memiiki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Dengan demikian model,
pendekatan, strategi dan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang
diajarkan. Selain konten/materi, karakteristik siswa juga dapat mempengaruhi kualitas
pembelajaran terutama gaya belajar dan kondisi emosional siswa dengan menggunakan
model, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran yang tepat siswa akan lebih mudah
memahami materi pembelajaran.
Setelah tahap analisis konten dan karateristik siswa selesai maka kita memulai dengan
menentukan model pembelajaran yang akan digunakan. Sebagaimana yang telah dijelaskan
sebelumnya model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikansecara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi dan
metode, pembelajaran. Setelah model pembelajaran di pilih maka secara bertahap selanjutnya
menentukan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran yang tepat. Berikut ini contoh
implementasi model, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran dalam pelajaran biologi
di sekolah menengah atas
Kelas / Semester : X (Sepuluh)/Semester II
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Materi : Plantae Identitas materi
Sub Materi : Tumbuhan Paku (Pterodhophyta) pembelajaran
Alokasi waktu : 3 x 45 Menit
Kompetensi Dasar
3. 8. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan
tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan pengamatan
morfologi dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan Kompetensi dasar dari
peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi. materi pembelajaran
yang akan dilakukan
4.8. Menyajikan data hasil pengamatan dan analisis fenetik
dan filogenik tumbuhan serta peran tumbuhan dalam
kelangsungan hidup di bumi.
Model Pembelajaran : Cooperative learning Model, pendekatan,
Pendekatan : Scientific approach strategi danmetode
Strategi : Experiental
pembelajaran yang dipilih
Metode : Diskusi dan Observasi

Referensi
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Majid, Abdul. 2012. Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Modul Pedagogik Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2018
Sanjaya, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Anda mungkin juga menyukai