Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP

KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PABRIK KONTRUKSI


BETON

Nawang Aji Sasongko1, Yulvi Zaika2, Agus Suharyanto3


1
Mahasiswa / Program Magister / Teknik Sipil / Fakultas Teknik / Universitas Brawijaya
Malang
2,3
Dosen / Teknik Sipil / Fakultas Teknik / Universitas Brawijaya Malang
Jl. MT Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
Korespondensi: akulah_aji@yahoo.com

ABSTRACT

This study aims to determine the factors that affect the performance of human resources in the factory of PT.
Wijaya Karya Beton PPB Pasuruan. From all these factors will be searched the most dominant factors that
influence and then proceed with corrective action. Research is needed to do to find out what are the factors
that highly affect the performance of human resources, more expecialy on the human resources factory. The
method used is SEM method and IPA analysis. SEM analysis is used to find out that are the factors that
higher affect the performance of factory human resources. While the IPA analysis, used to determine the step
of improving human resource management in the implementation of the next project. The sampling of the
research was conducted by distributing questionnaires to the entire population of permanent factory
employees with 35 respondents. External factors of HR are known to be a factor that is very influential on the
performance of factory HR, compared with internal factors. This is evident from the SEM analysis, where
internal HR factors are more dominant in affecting the HR performance of the project, especially those
associated with coworkers and resources of permanent employees.

Keywords: factory, human resources and performance.

1. PENDAHULUAN Karya Beton PPB Pasuruan. Berdasarkan hasil


Di era modern ini, industri berkembang wawancara, didapat dua kendala kendala terkait
dengan sangat pesat sehingga mengharuskan kinerja yang ditemui pada PT. Wijaya Karya
para pengusaha untuk memajukan aktivitas Beton PPB Pasuruan. Komunikasi di dalam
usaha mereka. Biaya yang dikeluarkan perusahaan masih belum berjalan secara
beberapa industri besar diharuskan sesuai maksimal. Komunikasi juga berakibat pada
dengan perencanaan rekrutmen tenaga kerja bagian persuratan yang menyangkut pengadaan
yang tertulis beserta anggaran yang diperlukan, kerja. SPPDN (surat permintaan pengadaan)
yaitu tenaga kerja yang handal, sesuai dengan sering kali terlambat dalam pembuatannya,
kriteria yang dibutuhkan oleh industri. sehingga persiapan-persiapan yang harusnya
Kemunculan berbagai macam industri baru dilakukan jauh hari, dikerjakan dengan kondisi
dipicu dengan banyaknya permintaan dari waktu kerja yang kurang. Hal ini dikarenakan
masyarakat terhadap kebutuhan pembangunan masih ditemui hambatan dalam penyampaian
yang memberikan manfaat bagi penggunanya. suatu informasi dari direktur kepada karyawan,
Perusahaan industri yang ada saat ini dibuat maupun antar karyawan itu sendiri. Karena
untuk memudahkan penyelesaian berbagai kondisi tersebut, perlu dilakukan penelitian
kebutuhan. Salah satunya adalah industri eksplorasi.
konstruksi, menjadi sektor ekonomi yang Tujuan dilakukannya penelitian ini
penting di Indonesia. adalah sebagai berikut:
Industri konstruksi yang dijadikan 1. Mengetahui apa saja faktor-faktor yang
sebagai studi kasus adalah pabrik PT. Wijaya mempengaruhi kinerja SDM pabrik.

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 220
2. Faktor apa yang paling dominan rekan kerja, pimpinan, bawahan dan iklim
pengaruhnya. organisasi.
3. Memberikan masukan kepada pihak
manajemen Pabrik PT.Wijaya karya Beton Faktor Internal Faktor Eksternal
PPB Pasuruan untuk perbaikan kinerja (Employee Variable) (System Variable)
sumber daya manusia pada pekerjaan ─ Sikap ─ Alat
mendatang. ─ Keahlian ─ Sumber daya
─ Pengetahuan ─ Lingkungan Sosial
Batasan masalah yang digunakan dalam
─ Kemampuan ─ Rekan kerja
penelitian ini adalah sebagai berikut:
─ Sikap Manajemen
1. Faktor-faktor yang diteliti hanya faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja sumber
daya manusia. Kinerja SDM
2. Penelitian dibatasi hanya pada sumber Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
daya manusia di pabrik. kinerja SDM [1]
3. Sumber daya yang diteliti hanyaterbatas
pada karyawan tetap pabrik. 3. METODOLOGI PENELITIAN
4. Pabrik yang diteliti adalah PT. Wijaya
karya Beton PPB Pasuruan.
A

2. TINJAUAN PUSTAKA Analisa statistik


2.1 SDM Dalam Pabrik Structural Equation
Modelling (SEM)
Sumber daya manusia yang dipekerjakan
memiliki status kepegawaian sebagai berikut: Faktor internal dan
eksternal yang
1. Pegawai organik: Pekerja dengan status paling perpengaruh
pada kinerja SDM
karyawan tetap dengan kemampuan daya
nalar yang cukup tinggi yang diseleksi Analisa Importance
Performance Analisys (IPA)
langsung dan direkrut oleh kantor pusat.
2. Pegawai lokal: Pekerja dengan status Tindakan
karyawan tetap yang diseleksi di kantor Perbaikan

cabang pada daerah kerja lokal. Kesimpulan


dan saran
3. Pekerja outsourcing: Pekerja dengan status
bukan karyawan tetap yang bekerja sesuai Selesai
dengan masa waktu tertentu berdasar
kesepakatan antara karyawan dengan
Perusahaan pemberi kerja sebagai Gambar 2. Diagram alur penelitian
penunjang dalam setiap bagian kerja.
Dalam penelitian ini tenaga kerja yang 3.1 Model variabel dan Indikator
akan diteliti adalah pegawai tetap (pegawai Penelitian
organik dan pegawai lokal). Lokasi kerja 3.1.1 Variabel Bebas
karyawan tetap adalah di seluruh area pabrik (X) dalam SEM disebut variabel latent
PT.Wijaya Karya Beton PPB Pasuruan. eksogen. Ada dua variabel latent eksogen yaitu
internal (X1) dan eksternal (X2).
2.2 Kinerja Sumber Daya Manusia 1. Internal (X1) yang asalnya dari dalam diri
Keberhasilan dalam mengolah sebuah SDM sendiri:
pabrik sangatlah dipengaruhi oleh pengolahan a) Sikap/Attitude (AT) adalah sikap, tingkah
sumber daya manusia dan hal teknis secara laku atau perilaku.
bersamaan [5]. Untuk memberikan penilainan b) Keahlian/Skill (SK) adalah kemampuan
dari sebuah kinerja, menurut Mangkunegara pekerjaan secara mudah dan cermat.
(2013) [4], faktor-faktor kinerja terdiri dari: c) Pengetahuan/Knowledge (KN) adalah
1. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang keterampilan yang diperoleh melalui
berasal dari dalam individu/seseorang. pengalaman atau pendidikan.
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang
dihubungkan dengan lingkungan seperti:

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 221
d) Kemampuan/Abilities (AB) adalah d) Rekan kerja/coworker (CW) adalah rekan
kecakapan atau potensi seseorang individu kerja dalam suatu perusahaan.
untuk menguasai keahlian. e) Sikap manajemen/managerial behavior
2. Eksternal (X2) Variabel atau faktor yang (MB) adalah sebuah sistem untuk
mempengaruhi kinerja yang asalnya dari menggerakkan pekerja dalam pencapaian
luar diri SDM: kebutuhan/motif pekerjaan.
a) Alat kerja/tools (TL) adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah pekerjaan 3.1.2 Variabel Tidak Bebas
kita sehari-hari. Kinerja SDM (Y). Variabel tidak bebas
b) Sumber daya pendukung/resources (RS) ini diidentifikasi sebagai variabel latent
diartikan sebagai alat pendukung seperti endogen.
lampu untuk kecukupan kebutuhan 1. Kuantitas (KU1) Indikator lain terkait
cahaya, AC untuk mendingikan suhu kuantitas atau jumlah hasil kerja.
ruangan dan kelistrikan. 2. Kualitas (KU2) Salah satu indikator dari
c) Lingkungan sosial/social system (SS) variabel kinerja adalah kualitas. Jika
adalah keseluruhan dari unsur-unsur sosial kualitas dinyatakan kurang, maka perlu
berhubungan individu lainnya. dilakukan perbaikan (rework).

Tabel 1. Variabel dan indikator yang digunakan pada pertanyaan kuesioner


No Variabel Faktor-faktor Indikator
1 Malas
2 Tidak disiplin waktu
Sikap (Bacal, 2004)
3 Tidak bisa diarahkan
4 Serakah dalam posisi kerja
5 Internal pegawai Kemampuan komunikasi
6 (Bacal, 2004) Keahlian Keahlian teknis kurang memenuhi kebutuhan
7 Pengalaman
8 Pengetahuan tentang perangkat
Pengetahuan (Bacal, 2004)
9 Pendidikan
10 Kemampuan (Bacal, 2004) Kondisi fisik
11 Perlengkapan alat kerja
12 Alat kerja (Bacal, 2004) Standar prosedur kerja
13 Alat keselamatan kerja
14 Sumber daya (Bacal, 2004) Sumber daya pendukung kerja
15 Permasalahan rumah tangga
Lingkungan sosial (Bacal, 2004)
16 Tekanan pekerjaan
17 Rejan kerja (Bacal, 2004) Dukungan rekan kerja
18 Keberadaan manajer
Eksternal pegawai
19 Peranan manajer
(Bacal, 2004)
20 Kecakapan manajer
21 Keberadaan pengawas
22 Distribusi informasi standar kualitas kerja
Sikap manajemen
23 Kejelasan informasi standar kualitas kerja
24 Penghargaan
25 Pengakuan kerja
26 Ancaman pemberian sanksi
27 Kesempatan pelatihan kerja
No Variabel Faktor-faktor Indikator
28 Kontribusi karyawan dalam pencapaian tujuan dari Kuantitas
Kinerja
29 perusahaan dan unit kerja Kualitas

3.2 Populasi dan Sampel 3.3 Analisa Structural Equation


Menurut Ghozali (2015) PLS-SEM Modelling (SEM)
minimal direkomendasikan antara 30 sampai Faktor-faktoryang didapat dari analisa
100 responden [2], sehingga dilakukan sensus statistik SEM, akan menjadi masukan (input)
untuk pengambilan data dengan jumlah dari analisa IPA, dimana dalam penelitian ini
responden sebesar 35 yang berstatus pegawai digunakan IPMA (Importance Performance
tetap yang berada pada pabrik PT. Wijaya Map Analysis). Input ini akan diproses
Karya Beton PPB Pasuruan dengan cara sensus. dengan analisa IPA, hingga didapat keluaran
(output) berupa pemetaan (mapping) dari

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 222
besarnya pengaruh dari faktor-faktor dengan maksimum berada pada skor 15,00. Rata-
performance-nya. Rata skill sebesar 12,51 yang menujukkan
skill berada pada kategori baik.
3.4 Metode Importance Map 3. Indikator Knowladge. Untuk menentukan
Performance Analysis (IPMA) nilai knowladge, diperlukan data dari hasil
IPA dalam program SmartPLS disebut kuesioner internal dan eksternal Karyawan.
dengan importance performance map analisys Dari total item knowledge, didapat nilai
(IPMA) merupakan suatu model multi-atribut. minimum berada pada skor 4,00,
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi sedangkan yang maksimum berada pada
kekuatan dan kelemahan suatu indikator skor 10,00. Rata-rata knowladge sebesar
kepentingan relatif atribut. 8,40 yang menujukkan knowladge berada
pada kategori sangat baik.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Indikator Abilities. Untuk menentukan nilai
4.1 Karakteristik Responden abilities, diperlukan data dari hasil
Responden yang dilibatkan dalam kuesioner internal dan eksternal Karyawan.
penelitian ini adalah semua karyawan tetap Dari item abilities, didapat nilai minimum
sebanyak 35 orang. Profil responden dijelaskan berada pada skor 2,00, sedangkan yang
berdasarkan data demografi dan kondisi maksimum berada pada skor 5,00. Rata-
karyawan dalam pekerjaannya. Karakteristik rata abilities sebesar 4,51 yang menujukkan
responden antra lain: abilities berada pada kategori sangat baik.
a. Pegawai pabrik mayoritas 31 orang (91%) 5. Indikator Tools.Untuk menentukan nilai
karyawan pabrik adalah laki-laki. Hal ini tools, diperlukan data dari hasil kuesioner
bisa dilihat dari jenis lingkungan kerja internal dan eksternal Karyawan. Dari total
yang memang lebih membutuhkan tenaga. item tools, didapat nilai minimum berada
b. Mayoritas berumur antara 30-40 tahun. pada skor 10,00, sedangkan yang
c. Mayoritas karyawan sudah menikah. maksimum berada pada skor 15,00. Rata-
d. Rata-rata karyawan memiliki tangungan Rata tools sebesar 14,03 yang menujukkan
keluarga. tools berada pada kategori sangat baik.
e. Status kepegawaian karyawan adalah 6. Indikator Resources. Untuk menentukan
pegawai tetap. nilai resources, diperlukan data dari hasil
f. Mayoritas karyawan sudah memiliki kuesioner internal dan eksternal Karyawan.
pengalaman bekerja lebih dari 3 tahun Dari nilai item resources, didapat nilai
sebelum bekerja di pabrik. minimum berada pada skor 2,00,
g. Rata-rata pendapatan karyawan tahun sedangkan yang maksimum berada pada
2017 diantara 3-4 juta perbulan. skor 5,00. Rata-Rata resources sebesar 4,46
h. Mayoritas pendidikan karyawan adalah yang menujukkan resources berada pada
S1. kategori sangat baik.
7. Indikator Social System. Untuk menentukan
nilai social system, diperlukan data dari
4.2 Analisis Statistik Deskriptif
hasil kuesioner internal dan eksternal
Hasil evaluasi setiap indikator adalah:
Karyawan. Dari total item social system,
1. Indikator Attitude. Untuk menentukan nilai
didapat nilai minimum berada pada skor
atitude, diperlukan data dari hasil kuesioner
5,00, sedangkan yang maksimum berada
internal dan eksternal Karyawan. Dari total
pada skor 10,00. Rata-rata social system
item attitude, didapat nilai minimum berada
sebesar 8,74 yang menujukkan social
pada skor 9,00, sedangkan yang maksimum
system berada pada kategori sangat baik.
berada pada skor 20,00. Rata-rata attitude
8. Indikator Coworker. Untuk menentukan
sebesar 16,69 yang menujukkan attitude
nilai coworker, diperlukan data dari hasil
berada pada kategori baik.
kuesioner internal dan eksternal Karyawan.
2. Indikator Skill. Untuk menentukan nilai
Dari total item coworker, didapat nilai
skill, diperlukan data dari hasil kuesioner
minimum berada pada skor 2,00,
internal dan eksternal Karyawan. Dari total
sedangkan yang maksimum berada pada
item skill, didapat nilai skill minimum
skor 5,00. Rata-Rata coworker sebesar 4,34
berada pada skor 6,00, sedangkan yang

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 223
yang menujukkan coworker berada pada Tabel 3. Hasil pengujian Average Variance
kategori sangat baik. Extracted (AVE)
9. Indikator Managerial Behavior. Untuk Variable latent AVE
menentukan nilai managerial behavior, Faktor Internal 0,658
diperlukan data dari hasil kuesioner internal Faktor Eksternal 0,693
dan eksternal Karyawan. Dari total item Kinerja SDM 0,854
managerial behavior, didapat nilai
minimum berada pada skor 29,00,
sedangkan yang maksimum berada pada 4.3.2 Cross Correlation
skor 49,00. Rata-rata managerial behavior Selanjutnya validitas diskriminan
sebesar 42,46 yang menujukkan dihitung menggunakan cross correlation
managerial behavior berada pada kategori dengan kriteria apabila nilai loading factor
sangat baik. lebih besar dari nilai korelasi indikator pada
10. Indikator Kinerja SDM. Untuk menentukan variabel lainnya. Hasil perhitungan cross
nilai indikator kinerja SDM, diperlukan correlation disajikan dalam Tabel 4.
data dari hasil kuesioner internal dan
eksternal Karyawan. Dari total item kinerja Tabel 4. Hasil cross correlation
SDM, didapat nilai minimum berada pada
skor 3,00, sedangkan yang maksimum
berada pada skor 10,00. Rata-rata kinerja
SDM sebesar 8,40 yang menujukkan
kinerja SDM berada pada kategori sangat
baik.

4.3 Evaluasi Model Pengukuran


4.3.1 Convergent Validity
Convergent validity dimaksudkan untuk
mengetahui valid tidaknya indikator dalam
mengukur variabel laten. Setiap indikator 4.3.3 Pengujian Reliabilitas
diukur besar kecilloading factor nya. Indikator Yang digunakan untuk menguji
dinyatakan valid apabila loading factor bernilai reliabilitas konstruk adalah cronbach alpha
lebih besar 0,6. Hasil pengujian convergent bernilai lebih besar dari 0,6 dan composite
validity dapat dilihat melalui Tabel 2. reliability bernilai lebih besar dari 0,7. [3]
Dari Tabel 2, dapat diketahui bahwa
semua indikator menghasilkan loading faktor Tabel 5. Hasil composite reliability dan
dinyatakan valid. Suatu instrumen dinyatakan cronbach alpha
valid apabila Average Variance Extracted Composite Cronbachs
Variable Latent
(AVE) lebih besar 0,5. Reliability Alpha
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui Faktor Internal 0,906 0,870
indikator yang mengukur variabel tersebut Faktor Eksternal 0,900 0,852
tersebut dinyatakan valid.
Kinerja SDM 0,921 0,829
Tabel 2. Hasil convergent validity
Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa
nilai composite reliability lebih besar dari 0,7.
Dan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari
0,6. Dengan demikian semua indikator
dinyatakan reliabel.
4.3.4 Model Pengukuran
Konversi diagram jalur ke dalam model
pengukuran dapat diketahui melalui penjelasan
berikut:

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 224
4.3.5 Model Pengukuran Variabel 75,6%. Nilai loading factor indikator coworker
Faktor Internal (CW) sebesar 0,863. Kontribusi indikator
Indikator pengukur variabel faktor internal coworker (CW) dalam mengukur variabel
dapat dilihat melalui Tabel 6. faktor eksternal sebesar 86,3%. Nilai loading
factor indikator managerial behavior (MB)
Tabel 6. Model pengukuran variabel faktor sebesar 0,776. Kontribusi indikator managerial
internal behavior (MB) dalam mengukur variabel faktor
eksternal sebesar 77,6%.
4.3.7 Model Pengukuran Variabel
Kinerja SDM
Indikator pengukur variabel kinerja SDM
dapat dilihat melalui Tabel 8.

Tabel 8. Model pengukuran variabel kinerja


Berdasarkan model pengukuran pada SDM
Tabel 6 dapat diketahui bahwa nilai loading
factor indikator attitude (AT) sebesar 0,850.
Kontribusi mengukur variabel faktor internal
sebesar 85,0%. Nilai loading factor indikator
skill (SK) sebesar 0,837. Kontribusi indikator
skill (SK) dalam mengukur variabel faktor Berdasarkan model pengukuran pada
internal sebesar 83,7%. Nilai loading factor Tabel 8 diketahui bahwa nilai loading factor
indikator knowladge (KN) sebesar 0,846. indikator kualitas (KU1) sebesar 0,915.
Kontribusi dalam mengukur variabel faktor Kontribusi indikator frekuensi kualitas (KU1)
internal sebesar 84,6%. Nilai loading factor dalam mengukur variabel kinerja SDM sebesar
indikator abilities (AB) sebesar 0,795. 91,5%. Nilai loading factor indikator kuantitas
Kontribusi dalam mengukur variabel faktor (KU2) sebesar 0,932. Kontribusi indikator
internal sebesar 79,5%. frekuensi kuantitas (KU2) dalam mengukur
4.3.6 Model Pengukuran Variabel variabel kinerja SDM sebesar 93,2%.
Faktor Eksternal 4.3.8 Goodness of fit Model
Indikator pengukur variabel faktor Untuk mengetahui besarnya kemampuan
eksternal dapat dilihat melalui Tabel 7. variabel endogen untuk menjelaskan
keragaman variabel eksogen, atau dengan kata
Tabel 7. Model pengukuran variabel faktor lain untuk mengetahui besarnya kontribusi
eksternal variabel eksogen terhadap variabel endogen
maka digunakan Goodness of fit Model yang
telah diringkas dalam Tabel 9.

Tabel 9. Goodness of fit Model


Variabel R2
Kinerja SDM 0,897

R-square variabel kinerja SDM bernilai


Berdasarkan model pengukuran pada 0,897. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi
Tabel 7 dapat diketahui bahwa nilai loading variabel faktor internal dan eksternal terhadap
factor indikator tools (TL) sebesar 0,829. variabel kinerja SDM sebesar 89,7%.
Kontribusi dalam mengukur variabel faktor 4.3.9 Pengujian Hipotesis
eksternal sebesar 82,9%. Nilai loading factor Pengujian hipotesis digunakan untuk
indikator resources (RS) sebesar 0,848. mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
Kontribusi dalam mengukur variabel faktor variabel eksogen. Syarat pengujian apabila nilai
eksternal sebesar 84,8%. Nilai loading factor T-statistics ≥ T-tabel (1,96) atau P-value ≤ α
indikator social system (SS) sebesar 0,756. (0,05) (Purnomo, 2015). Bila keduanya telah
Kontribusi indikator social system (SS) dalam dipenuhi, maka dinyatakan ada pengaruh
mengukur variabel faktor eksternal sebesar

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 225
signifikan variabel eksogen terhadap variabel eksternal. Karena mempunyai pengaruh paling
endogen yang telah diringkas pada Tabel 10. besar pada kinerja SDM dan bila dilihat dari
nilai loading factor coworker yang masih bisa
Tabel 10. Hasil pengujian hipotesis untuk ditingkatkan, atau minimal dipertahankan
Standard (keep up a good work).
Loading
Eksogen Endogen Error
Factor
(STERR) 4.5 Tidakan Perbaikan
Faktor Internal Kinerja SDM 0,327 0,134 Tindakan yang perlu dilakukan adalah
Faktor Eksternal Kinerja SDM 0,640 0,129 untuk mempertahankan performance-nya (keep
T Statistics up the good work). Dan jika dimungkinkan
Eksogen Endogen P-Value untuk bisa ditingkatkan, untuk mendapatkan
(|O/STERR|)
Faktor Internal Kinerja SDM 2,451 0,015 kinerja SDM yang lebih baik lagi. Berikut
adalah usaha-usaha yang diperlukan untuk
Faktor Eksternal Kinerja SDM 4,948 0,000
memperbaiki coworker (rekan kerja) antara
lain:
Pengaruh faktor internal terhadap kinerja 1. Selalu berusaha untuk bersikap positif dan
SDM menghasilkan koefisien jalur sebesar ramah kepada semua rekan kerja.
0,327 dengan nilai T-statistics sebesar 2,451 2. Selalu mempercayai sesama teman kerja dan
dan P-value sebesar 0,015. Dan Pengaruh membantu teman kerja dan menghormati
Faktor Eksternal terhadap kinerja SDM teman kerja.
menghasilkan koefisien jalur sebesar 0,640 3. Mengadakan pelatihan kerja yang
dengan nilai T-statistics sebesar 4,948 dan P- membahas tentang kebersamaan kerja.
value sebesar 0,000. Hal ini berarti terdapat 4. Melakukan rekreasi yang bertujuan untuk
pengaruh signifikan faktor internal dan membangun kerjasama satu sama lain antar
eksternal terhadap kinerja SDM. teman kerja.
4.3.10 Konversi Diagram Jalur ke dalam Apabila indikator coworker (rekan kerja)
Model Struktural diperbaiki, indikator yang paling bisa dilihat
Konversi diagram jalur dalam model perubahan baiknya adalah indikator coworker
pengukuran ditujukan untuk mengetahui itu sendiri. Mungkin ada sedikit perubahan
bagaimana pengaruh variabel eksogen terhadap pada indikator lainnya, namun tidak begitu
variabel endogen. terlihat jelas. Hal ini dikarenakan indikator
lainnya sudah pada kondisi yang baik.
Tabel 11. Hasil konversi diagram jalur
Eksogen Endogen Koefisien 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Faktor Internal Kinerja SDM 0,327* 5.1 Kesimpulan
Faktor Eksternal Kinerja SDM 0,640* Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui
kinerja sumber daya manusia dalam pabrik
bahwa model pengukuran yang terbentuk
adalah faktor internal dan faktor eksternal.
adalah sebagai berikut:
Faktor internal antara lain: Sikap / attitude,
Y = 0,327 X1 + 0,640 X2
keahlian / skill, pengetahuan / knowledge,
4.3.11 Faktor yang Berpengaruh dan kemampuan / abilities. Faktor
Dominan eksternal antara lain: Alat kerja / tools,
Nilai koefisien terbesar terhadap kinerja sumber daya pendukung / resources,
SDM adalah faktor eksternal dengan koefisien lingkungan sosial / social system, rekan
sebesar 0,640. Sehingga faktor eksternal kerja / coworker, dan sikap manajemen /
memiliki pengaruh yang paling dominan. managerial behavior.
2. Faktor yang paling dominan berpengaruh
4.4 Analisa IPMA terhadap kinerja SDM adalah faktor
Dari analisa IPMA menyatakan bahwa eksternal dengan koefisien sebesar 0,640.
faktor internal dan faktor eksternal ada di 3. Faktor eksternal SDM yang dengan
kuadran dua (II). Sedangkan indikator yang indikator coworker sudah baik. Dimana
paling berpengaruh adalah coworker dari faktor

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 226
didalam grafik IPMA indikator coworker 3. Untuk penelitian lanjutan, penelitian ini
terletak pada kuadran dua, yang artinya masih perlu dikembangkan, dengan
bahwa tindakan yang perlu dilakukan melakukan eksplorasi faktor-faktor
adalah untuk mempertahankan kinerjanya internal dan eksternal selain yang
(keep up the good work). diuraikan sebelumnya.

5.2 Saran 6. DAFTAR PUSTAKA


Adapun saran berdasarkan hasil penelitian: [1] Bacal, R (2004). Manager’s Guide to
1. Saran kepada pihak manajemen. Perlu Performance Reviews. New York: McGraw-
lebih banyak memberikan perhatian Hill.
kepada karyawan. Pengawasan dan [2] Ghozali, I., & Latan, H. (2015). Partial Least
Squares. Konsep, Teknik dan Aplikasi
pengembangan SDM diutamakan yang
Menggunakan Program SmartPLS 3.0.
terkait dengan resource (sumber daya Semarang: Universitas Diponegoro.
pendukung). [3] Hair, J. F., Jr., Sarstedt, M., Hopkins, L., &
2. Terkait dengan indikator coworker (rekan Kuppelwieser, V. (2014). Partial least squares
kerja), ada beberapa hal yang harus structural equation modeling (PLS-SEM): An
dilakukan untuk meningkatkan kinerjanya, emerging tool in business research. European
yaitu: Business Review. Vol. 26 No. 2.
a) Selalu bersikap positif dan ramah [4] Mangkunegara, A. P. (2013). Evaluasi Kinerja
kepada semua rekan kerja. SDM. Bandung: Refika Aditama
b) Selalu mempercayai sesama teman [5] Meredith, J. R., & Mantel Jr, S. J. (2009).
Project Management A Managerial Approach.
kerja dan membantu teman kerja dan
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
menghormati teman kerja. Cara untuk [6] Purnomo, Kelik (2016). Pengaruh Faktor
mempererat hubungan antar teman Internal Dan Eksternal Terhadap Kinerja
kerja juga bisa dengan mengadakan Sumber Daya Manusia Proyek PT. XYZ.
rekreasi bersama, outbound atau hal- Institut Teknologi Sepuluh November
hal lain yang memerlukan kerja sama Surabaya: Prosiding Seminar Nasional
tim. Manajemen Teknologi XXIV.
c) Mengadakan pelatihan kerja yang
membahas tentang kebersamaan
kerja.
d) Melakukan rekreasi yang bertujuan
untuk membangun kerjasama satu
sama lain antar teman kerja..

REKASAYA SIPIL / Volume 11, No.3 – 2017 ISSN 1978 - 5658 227

Anda mungkin juga menyukai