34
D30 = Diameter yang sesuai dengan 30 % lolos
D10 = Diameter yang sesuai dengan 10 % lolos
Tanah dikatakan bergradasi baik apabila tanah tersebut mempunyai kooefisien
tersebut mempunyai kooefisien gradasi kelengkungan ( Cc ) antara 1 sampai dengan
3.Jenis butiran tanah dikatakan baik apabila tanah tersebut mempunyai kooefisien
tersebut mempunyai kooefisien keseragaman ( Cu ) > 6.(Das 1995)
Selain mengetahui jenis gradasi, analisa ayakan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis. Saat ini ada dua sistem klasifikasi tanah yang selalu dipakai
oleh para ahli teknik sipil. Kedua sistem tersebut memperhitungkan distribusi ukuran
butir dan batas-batas atterberg. Sistem-sistem tersebut adalah: Sistem Klasifikasi
AASHTO dan Sistem Klasifikasi Unified. Sistem klasifikasi AASHTO pada
umumnya dipakai oleh departemen jalan raya di semua negara bagian di Amerika
Serikat. Sedangkan sistem klasifikasi Unified pada umumnya lebih disukai oleh para
ahli geoteknik untuk keperluan-keperluan teknik yang lain.
1. Sistem Klasifikasi AASHTO
Sistem klasifikasi ini dikembangkan dalam
Tanah tahun
berbutir1929 sebagai Public Road
Klasifikasi Umum (35% atau kurang dari seluruh contoh tanahlolos ayakan No,200)
Administration Classification System. Sistem ini sudah mengalami beberapa
A-1 A-2
perbaikankelompok
Klasifikasi versi yang
A-1-asaat A-1-b
ini berlaku A-3
adalahA-2-4
yang diajukan
A-2-5 oleh
A-2-6Committee
A-2-7 on
Classification
Analisis ayakanof Materials for Subgrade and Granular Type Road of the Highway
(%lolos)
Research Board dalam tahun 1945 (ASTM Standard no D-3282, AASHTO
No.10 maks 50
metode M145).
No.40 Untuk
maks 30mengetahui jenis
maks 50 Min 51 tanah berdasarkan sistem klasifikasi
No,200 maks 15 maks 25 Maks 10 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Maks 35
tanah, data hasil uji lab dicocokkan dengan angka-angka padaa Tabel 3.2.
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No.40
Batas cair (LL) maks 40 min 41 maks 40 min 41
Indeks plastisitas (PL) Maks 6 NP maks 10 maks 10 min 11 min 11
Tipe material yang Batu pecah ,kerikil pasir kerikil dan pasir yang berlanau atau
paling dominan dan pasir halus berlempung
penilaian sebagai
bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik
(hanya kerikil)
fraksi kasar tertahan pada
Sumber : (Das,1995)
Pasir bersih
Tabel 3.3 Sistem Klasifikasi USCS berlanau ,lempung "kurus" (lean clays)
Lanau anorganik dan lempung berlanau
OL
organik dengan plastisitas rendah
Lanau anorganik atau pasir halus dlatomae
MH
,atau lanau diatomae lanau elastis
37
digunakan dalam sistem AASHTO. Klasifikasi tanah organik seperti OL, OH, dan
PT telah diberikan dalam sistem Unified, tapi sistem AASHTO tidak memberikan
tempat untuk tanah organik
3.2 Prosedur Praktikum Analisa Ayakan
1. Memecahkan gumpalan tanah dengan alat penumbuk hingga menjadi butir-butir
tanah yang terpisah satu sama lainnya .
2. Menimbang anah yang akan diuji seberat 500 gram.
3. Memasukkan tanah ke dalam ayakan yang telah disusun dari ukuran diameter
besar ke kecil.
4. Menggoyang - goyangkan ayakan selama 10 menit.
5. Setelah selesai digoyangkan, menimbang tanah yang tertahan disetiap saringan.
6. Menghitung dan menentukan jenis tanah yang diuji.
3.3 Dokumentasi Praktikum Analisa Ayakan
Tabel 3.4. Dokumentasi Praktikum
Gambar Keterangan
Gambar 3.1
Proses pengayakan
Gambar 3.2
38
Gambar Keterangan
Gambar 3.3
Berdasarkan tabel 3.5 dapat dihitung persentase tanah yang hilang dengan
syarat tanah yang hilang < 2% dengan persamaan 3.3.
39
W awal−W akhir
Tanah yang hilang = ×100 %................................................ (3.3)
W awal
Berdasarkan data yang didapat dari pengujian ayakan pada tabel 3.7, kemudian
dihitung presentase tanah yang hilan mengguakan persamaan 3.3.
500−500
Tanah yang hilang = × 100 %
500
= 0% < 2%
Berdasarkan hasil perhitungan tanah yang hilang, dikatakan bahwa
persentase tanah yang hilang memeuhi persyaratan < 2
3.4.2Analisa Praktikum Ayakan
Untuk mengetahui persentase jenis tanah digunakan grafik skala log pada
gambar 3.4 ,berdasarka grafik skala log amaka akan di dapatkan nilai D60, D30,
dan D10.
40
Untuk jenis pasir, ukuran partikel nya dibagi menjadi 3 yaitu: coarse
(kasar), medium (sedang), danfine (halus). Presentase ukuran partikel pasir
dinyatakan sebagai:
Coarse = presentase tertahan ayakan No. 8 dan No. 10
= 18,3 % + 12,62 % = 40,92 %
Medium =presentase tertahan ayakan No. 20 dan No. 50
= 21,64% + 13,22 % = 34,68 %
Fine =presentase tertahan ayakan No. 100 dan No. 200
= 20,32 % + 7,22 % = 27,54 %
Berdasarkan grafik skala log tanah yang paling dominan adalah pasir
dengan ukuran coarse , karena jenis tersebut memiliki presentase paling banyak
yaitu 40,92 %. Sedangkan nilai gradasi dan keseragaman dari tanah dapat
diperoleh dengan melakukan perhitungan sesuai persamaan 3.1 dan 3.2
menggunakan nilai D60, D30, dan D10 yang berdasar pada gambar 3.4.
D60 1,8
Cu= = = 12,87
D10 0,14
D30 2 0,422
Cc = = = 0,7
D60 x D 10 1,8 x 0,14
Berdasarkan perhitungan nilai nilai Cu > 6 memenuhi peryaratan namun
Nilai Cc tidak berada diantara 1-3, oleh karena itu, dapat dikatakan tanah ini
memiliki gradasi yang kurang baik.
Setelah di ketahui nilai persentase dan keseragaman dari tanah maka tanah
dapat di klasifikasikan dengan menggunakan sistem AASTHO pada tabel 3.6
dan Unfield pada tabel 3.7 .
41
Tabel 3.6 Analisa ayakan berdasarkan AASTHO
Tanah berbutir
(35% atau kurang dari seluruh contoh tanahlolos ayakan
Klasifikasi Umum No,200)
A-1 A-2
Klasifikasi kelompok A-1-a A-1-b A-3 A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Analisis ayakan
(%lolos)
maks
No.10 50
maks maks
No.40 30 50 Min 51
maks maks Maks Maks Maks Maks Maks
No,200 15 25 10 35 35 35 35
Sifat fraksi yang
lolos ayakan No.40
maks min maks min
Batas cair (LL) 40 41 40 41
Indeks plastisitas maks maks min min
(PL) Maks 6 NP 10 10 11 11
Batu pecah
Tipe material yang ,kerikil dan pasir kerikil dan pasir yang berlanau
paling dominan pasir halus atau berlempung
penilaian sebagai
bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik
Sumber : Hasil Olahan Pribadi (2019) Keterangan :
= Tidak memenuhi
= Memenuhi
Berdasarkan sistem klasifikasi AASTHO pada tabel 3.6 warna merah muda
menunjukan tanah memenuhi klasifikasi sedangkan warna hitam menunjukan tanah
tidak memenuhi klasifikasi . Untuk ayakan No.10 didapatkan 63,34% lolos maka
memenuhi pada kriteria A-1-b sampai A-2-7 sedangkan yang lain tidak
memenuhi ,untuk ayakan No.40 tidak di gunakan sehingga klasifikasi pada ayakan
no 40 diabaikan,untuk analisa ayakan No.200 didapatlan 0,94% lolos sehingg
semua kategori A-1-a sampai A-2-7 memenuhi ,kemudian ditinjau dari Batas
Cairnya(LL) sebesar 79% maka A-2-5 dan A-2-7 memenuhi ,selanjutnya di tinjau
dari Batas Plastis(PL) yaitu sebesar 52,51% maka A-2-6 dan A-2-7 memenuhi
42
sehingga berdasarkan tabel 3.8 tanahyang dominan termasuk ke dalam klasifikasi
A-2-7 yaitu kerikil dan pasir yang berlempung atau berlanau.
Tabel 3.7 Analisa ayakan berdasarkan USCS
simbol
Tanah berbutir kasar 50% atau lebih butiran tertahan pada ayakan No 200 Divisi utama kelompok Nama umum
kerikil)
atau sama sekali tidak mengandung butiran halus
SW
(hanya pasir)
44