Anda di halaman 1dari 11

BAB III

PENGUJIAN IDENTIFIKASI BUTIRAN TANAH


3.1 Dasar Teori
Analisis ayakan adalah proses menganalisa butiran tanah dengan cara mengayak
dan menggetarkan tanah dalam satu set ayakan, dimana lubang-lubang ayakan tersebut
makin kecil secara berurutan. Untuk standar ayakan di Amerika Serikat, nomor ayakan
dan ukuran lubang diberikan dalam Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Ukuran Ayakan Standard berdasarkan ASTM.
Ayakan Nomor Lubang (mm)
4 4,76
6 3,35
8 2,36
10 2,00
16 1,180
20 0,850
30 0,595
40 0,425
50 0,300
60 0,250
80 0,180
100 0,150
140 0,160
170 0,088
200 0,075
Sumber : (ASTM,1995)
Gradasi baik apabila tidak ada partikel yang menyolok dalam suatu perentang
distribusi, gradasi tanah buruk jika partikel tanah yang berbutir besar terhadap
keloncatan ukuran yang mencolok dan gradasi tanah sebagian jika partikel tanah
tersebut mempunyai ukuran yang seragam antara satu dengan yang lain. Untuk
menentukan gradasi tanah kita dapat mencari dengan persamaan 3.1 dan 3.2 :
D60
Cu= ............................................................................................................... (3.1)
D10
D 302
Cc = ..................................................................................................... (3.2)
D60 X D 10
Keterangan :
Cu = Koefisien keseragaman
Cc = Koefisien gradasi
D60 = Diameter yang sesuai dengan 60 % lolos

34
D30 = Diameter yang sesuai dengan 30 % lolos
D10 = Diameter yang sesuai dengan 10 % lolos
Tanah dikatakan bergradasi baik apabila tanah tersebut mempunyai kooefisien
tersebut mempunyai kooefisien gradasi kelengkungan ( Cc ) antara 1 sampai dengan
3.Jenis butiran tanah dikatakan baik apabila tanah tersebut mempunyai kooefisien
tersebut mempunyai kooefisien keseragaman ( Cu ) > 6.(Das 1995)
Selain mengetahui jenis gradasi, analisa ayakan juga dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis. Saat ini ada dua sistem klasifikasi tanah yang selalu dipakai
oleh para ahli teknik sipil. Kedua sistem tersebut memperhitungkan distribusi ukuran
butir dan batas-batas atterberg. Sistem-sistem tersebut adalah: Sistem Klasifikasi
AASHTO dan Sistem Klasifikasi Unified. Sistem klasifikasi AASHTO pada
umumnya dipakai oleh departemen jalan raya di semua negara bagian di Amerika
Serikat. Sedangkan sistem klasifikasi Unified pada umumnya lebih disukai oleh para
ahli geoteknik untuk keperluan-keperluan teknik yang lain.
1. Sistem Klasifikasi AASHTO
Sistem klasifikasi ini dikembangkan dalam
Tanah tahun
berbutir1929 sebagai Public Road
Klasifikasi Umum (35% atau kurang dari seluruh contoh tanahlolos ayakan No,200)
Administration Classification System. Sistem ini sudah mengalami beberapa
A-1 A-2
perbaikankelompok
Klasifikasi versi yang
A-1-asaat A-1-b
ini berlaku A-3
adalahA-2-4
yang diajukan
A-2-5 oleh
A-2-6Committee
A-2-7 on

Classification
Analisis ayakanof Materials for Subgrade and Granular Type Road of the Highway
(%lolos)
Research Board dalam tahun 1945 (ASTM Standard no D-3282, AASHTO
No.10 maks 50
metode M145).
No.40 Untuk
maks 30mengetahui jenis
maks 50 Min 51 tanah berdasarkan sistem klasifikasi
No,200 maks 15 maks 25 Maks 10 Maks 35 Maks 35 Maks 35 Maks 35
tanah, data hasil uji lab dicocokkan dengan angka-angka padaa Tabel 3.2.
Sifat fraksi yang lolos
ayakan No.40
Batas cair (LL) maks 40 min 41 maks 40 min 41
Indeks plastisitas (PL) Maks 6 NP maks 10 maks 10 min 11 min 11

Tipe material yang Batu pecah ,kerikil pasir kerikil dan pasir yang berlanau atau
paling dominan dan pasir halus berlempung
penilaian sebagai
bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik

Tanah lanau - lempung


klasifikasi umum (Lebih dari 35% dari seluruh contoh tanah lolos ayakan No 200
Tabel 3.2. Klasifikasi Tanah untuk Sistem AASHTO A-7
A-7-5*
klasifikasi kelompok A-4 A-5 A-6 A-7-6
Analisis ayakan
No.10
No.40
No 200 Min 36 Min 37 Min 38 Min 39
sifat fraksi yang lolos
ayakan no 40
Batas Cair (LL) Maks 40 Maks 41 Maks 40 Min 41
Indeks Plastis(PL) min 10 maks 10 min 11 min 11 35
tipe material yang
paling dominan Tanah berlanau Tanah berlempung
penilaian sebagai
bahan tanah dasar Biasa sampai jelek
simbol
Tanah berbutir kasar 50% atau lebih butiran tertahan pada

Divisi utama Nama umum


kelompok
K erikil 50% atau lebih dari

(hanya kerikil)
fraksi kasar tertahan pada

Kerikil bergradasi baik dan campur kerikil


Kerikil bersih

Gw ,sedikit atau sama sekali tidak mengandung


butiran halus
ayakan N o.4

kerikil bergradasi buruk dan campuran


GP kerikil pasir , sedikit atau sama sekali tidak
mengandung bbutiran halus
butiran halus

GM Kerikil berlanau campuran kerikil pasir lanau


K erikil
dengan
ayakan N o 200

Kerikil berlempung campuran kerikil pasir


GC
lempung
Pasir lebih dari 50% fraksi
kasar lolos ayakan No.4

Pasir bergradasi baik , pasir berkerikil ,


(hanya pasir)

Sumber : (Das,1995)
Pasir bersih

SW sedikit atau sama sekali tidak mengandung


2. Sistem Klasifikasi USCS butiran halus
pasir bergradasi buruk dan pasir berkerikil
Sistem ini pada mulanya diperkenalkan
SP
oleh Casagrande dalam tahun 1942
, sedikit atau sama sekali tidak
untuk dipergunakan pada pekerjaan pembuatan
mengandung lapangan terbang yang
butiran halus
dengan
butiran

dilaksanakan oleh The ArmySMCorps of


Pasir berlanau ,selama
Engineers campuran pasir lanau
Perang Dunia II.
Pasir

Dalam rangka kerja sama dengan


SC United States Bureau
Pasir berlempung of Reclamation
campuran pasir lempungtahun
lem pung dan lem pungLanau dan lem pung batas
Tanah Berbutir H alus 50% atau lebih lolos

1952, sistem ini disempurnakan. Pada masa kini, ,pasir


sistemhalus
klasifikasi tersebut
batas cair lebih dari 50% cair 50% atau kurang

Lanau anorganik sekali ,serbuk


digunakan secara luas olehML
para ahli batuan ,pasir halus berlanau atau
teknik. Sistem Klasifikasi Unified
beerlempung
diberikan dalam Tabel 3.3. Lempung anorganik dengan plastisitas
rendah sampai dengan sedang lempung
CL
berkerikil ,lempung beerpasir ,lempung
ayakan N o 200

Tabel 3.3 Sistem Klasifikasi USCS berlanau ,lempung "kurus" (lean clays)
Lanau anorganik dan lempung berlanau
OL
organik dengan plastisitas rendah
Lanau anorganik atau pasir halus dlatomae
MH
,atau lanau diatomae lanau elastis

Lempung anorganik dengan plastisitas


CH
tinggi ,lempung "gemuk "(fat clays)
36
Lempung organik dengan plastisitas
OH
sedang sampai dengan tinggi
Tanah tanah dengan kandungan Peat (gambut),muck,dan tanah tanah lain
PT
organik tinggi dengan kandungan organik tinggi
Sumber : (Das,1995)
Simbol-simbol lain yang digunakan untuk klasifikasi USCS adalah:
W = well graded (tanah dengan gradasi baik)
P = poorly graded (tanah dengan gradasi buruk)
L = low plasticity (plastisitas rendah)(LL < 50)
H = high plasticity (plastisitas tinggi) (LL > 50)
Dalam sistem Unified, tanah berkerikil dan berpasir dipisahkan dengan
jelas, tapi dalamsistem AASHTO tidak. Kelompok A-2 berisi tanah-tanah yang
bervariasi. Tanda-tanda seperti GW, SM, CH, dan lain-lain yang digunakan dalam
sistem Unified menerangkan sifat-sifat tanah lebih jelas daripada simbol yang

37
digunakan dalam sistem AASHTO. Klasifikasi tanah organik seperti OL, OH, dan
PT telah diberikan dalam sistem Unified, tapi sistem AASHTO tidak memberikan
tempat untuk tanah organik
3.2 Prosedur Praktikum Analisa Ayakan
1. Memecahkan gumpalan tanah dengan alat penumbuk hingga menjadi butir-butir
tanah yang terpisah satu sama lainnya .
2. Menimbang anah yang akan diuji seberat 500 gram.
3. Memasukkan tanah ke dalam ayakan yang telah disusun dari ukuran diameter
besar ke kecil.
4. Menggoyang - goyangkan ayakan selama 10 menit.
5. Setelah selesai digoyangkan, menimbang tanah yang tertahan disetiap saringan.
6. Menghitung dan menentukan jenis tanah yang diuji.
3.3 Dokumentasi Praktikum Analisa Ayakan
Tabel 3.4. Dokumentasi Praktikum

Gambar Keterangan

Mengambil tanah 500 gram,


kemudian masukan ke dalam
ayakan.

Gambar 3.1

Proses pengayakan

Gambar 3.2

38
Gambar Keterangan

Menimbang tanah yang tertahan


di setiap ayakan

Gambar 3.3

Sumber: Hasil Olahan pribadi, 2019

3.4 Data dan Analisa Praktikum Analisa Ayakan


3.4.1Data Praktikum Analisa Ayakan
Dengan berat awal 500 gram setelah di lakukan uji analisa ayakan di
peroleh hasil pengujian pada tabel 3.5
Tabel 3.5 Data Uji Analisa Ayakan
kumula
diameter berattana
No. tiftertah % kumulatif %tanah
ayakan htertahan
ayakan an tertahan % tertahan lolos
(mm) (gr)
(gr)
3 6.3 1,9 1,9 0,36 0,38 99,62
4 4.75 26,8 28,7 5,36 5,74 94,26
8 2.36 91,5 120,2 18,3 24,04 75,96
10 1.7 63,1 183,3 12,62 36,66 63,34
20 0.85 108,2 291,5 21,64 58,3 41,7
50 0.3 66,1 357,6 13,22 71,52 28,48
100 0.15 101,6 459,2 20,32 91,84 8,16
200 0.075 36,01 495,3 7,22 99,06 0,94
Pan   4,7 500 0,94 100 0
  Jumlah 500      
Sumber: Hasil olahan pribadi (2019)

Berdasarkan tabel 3.5 dapat dihitung persentase tanah yang hilang dengan
syarat tanah yang hilang < 2% dengan persamaan 3.3.

39
W awal−W akhir
Tanah yang hilang = ×100 %................................................ (3.3)
W awal
Berdasarkan data yang didapat dari pengujian ayakan pada tabel 3.7, kemudian
dihitung presentase tanah yang hilan mengguakan persamaan 3.3.
500−500
Tanah yang hilang = × 100 %
500
= 0% < 2%
Berdasarkan hasil perhitungan tanah yang hilang, dikatakan bahwa
persentase tanah yang hilang memeuhi persyaratan < 2
3.4.2Analisa Praktikum Ayakan
Untuk mengetahui persentase jenis tanah digunakan grafik skala log pada
gambar 3.4 ,berdasarka grafik skala log amaka akan di dapatkan nilai D60, D30,
dan D10.

Gambar : 3.4 Skala log


Berdasarkan gambar 3.4 maka diketahui presentasi jenis tanahn yang diuji,
didapatkan presentase sebagai berikut:
 Fines:Silt (lolosayakan No. 200) = 0,94%
 Gravel (tertahanayakan No.4) = 5,36 %
 Sand (tertahan ayakan No. 4 - lolos ayakan No. 200)
Sand = 94,26 % - 0,94%) = 93,23%

40
Untuk jenis pasir, ukuran partikel nya dibagi menjadi 3 yaitu: coarse
(kasar), medium (sedang), danfine (halus). Presentase ukuran partikel pasir
dinyatakan sebagai:
 Coarse = presentase tertahan ayakan No. 8 dan No. 10
= 18,3 % + 12,62 % = 40,92 %
 Medium =presentase tertahan ayakan No. 20 dan No. 50
= 21,64% + 13,22 % = 34,68 %
 Fine =presentase tertahan ayakan No. 100 dan No. 200
= 20,32 % + 7,22 % = 27,54 %
Berdasarkan grafik skala log tanah yang paling dominan adalah pasir
dengan ukuran coarse , karena jenis tersebut memiliki presentase paling banyak
yaitu 40,92 %. Sedangkan nilai gradasi dan keseragaman dari tanah dapat
diperoleh dengan melakukan perhitungan sesuai persamaan 3.1 dan 3.2
menggunakan nilai D60, D30, dan D10 yang berdasar pada gambar 3.4.
D60 1,8
Cu= = = 12,87
D10 0,14
D30 2 0,422
Cc = = = 0,7
D60 x D 10 1,8 x 0,14
Berdasarkan perhitungan nilai nilai Cu > 6 memenuhi peryaratan namun
Nilai Cc tidak berada diantara 1-3, oleh karena itu, dapat dikatakan tanah ini
memiliki gradasi yang kurang baik.
Setelah di ketahui nilai persentase dan keseragaman dari tanah maka tanah
dapat di klasifikasikan dengan menggunakan sistem AASTHO pada tabel 3.6
dan Unfield pada tabel 3.7 .

41
Tabel 3.6 Analisa ayakan berdasarkan AASTHO
Tanah berbutir
(35% atau kurang dari seluruh contoh tanahlolos ayakan
Klasifikasi Umum No,200)
A-1 A-2
Klasifikasi kelompok A-1-a A-1-b A-3 A-2-4 A-2-5 A-2-6 A-2-7
Analisis ayakan              
(%lolos)              
maks
No.10 50            
maks maks
No.40 30 50 Min 51        
maks maks Maks Maks Maks Maks Maks
No,200 15 25 10 35 35 35 35
Sifat fraksi yang        
lolos ayakan No.40        
maks min maks min
Batas cair (LL) 40 41 40 41
Indeks plastisitas maks maks min min
(PL) Maks 6 NP 10 10 11 11
Batu pecah
Tipe material yang ,kerikil dan pasir kerikil dan pasir yang berlanau
paling dominan pasir halus atau berlempung

penilaian sebagai
bahan tanah dasar Baik sekali sampai baik
Sumber : Hasil Olahan Pribadi (2019) Keterangan :
= Tidak memenuhi
= Memenuhi

Berdasarkan sistem klasifikasi AASTHO pada tabel 3.6 warna merah muda
menunjukan tanah memenuhi klasifikasi sedangkan warna hitam menunjukan tanah
tidak memenuhi klasifikasi . Untuk ayakan No.10 didapatkan 63,34% lolos maka
memenuhi pada kriteria A-1-b sampai A-2-7 sedangkan yang lain tidak
memenuhi ,untuk ayakan No.40 tidak di gunakan sehingga klasifikasi pada ayakan
no 40 diabaikan,untuk analisa ayakan No.200 didapatlan 0,94% lolos sehingg
semua kategori A-1-a sampai A-2-7 memenuhi ,kemudian ditinjau dari Batas
Cairnya(LL) sebesar 79% maka A-2-5 dan A-2-7 memenuhi ,selanjutnya di tinjau
dari Batas Plastis(PL) yaitu sebesar 52,51% maka A-2-6 dan A-2-7 memenuhi

42
sehingga berdasarkan tabel 3.8 tanahyang dominan termasuk ke dalam klasifikasi
A-2-7 yaitu kerikil dan pasir yang berlempung atau berlanau.
Tabel 3.7 Analisa ayakan berdasarkan USCS
simbol
Tanah berbutir kasar 50% atau lebih butiran tertahan pada ayakan No 200 Divisi utama kelompok Nama umum

Kerikil dengan Kerikil bersih (hanya


Kerikil 50% atau lebih dari fraksi
kasar tertahan pada ayakan No.4
Gw Kerikil bergradasi baik dan campur kerikil ,sedikit

kerikil)
atau sama sekali tidak mengandung butiran halus

kerikil bergradasi buruk dan campuran kerikil


GP
pasir , sedikit atau sama sekali tidak mengandung
butiran halus bbutiran halus

GM Kerikil berlanau campuran kerikil pasir lanau

GC Kerikil berlempung campuran kerikil pasir


lempung
Pasir lebih dari 50% fraksi kasar lolos

SW
(hanya pasir)

Pasir bergradasi baik , pasir berkerikil , sedikit


Pasir bersih

atau sama sekali tidak mengandung butiran halus


ayakan No.4

pasir bergradasi buruk dan pasir berkerikil , sedikit


SP
atau sama sekali tidak mengandung butiran halus
butiran halus
Pasir dengan

SM Pasir berlanau , campuran pasir lanau

SC Pasir berlempung campuran pasir lempung


Tanah Berbutir Halus 50% atau lebih lolos ayakan No

lempung dan lempung Lanau dan lempung batas


batas cair lebih dari 50% cair 50% atau kurang

ML Lanau anorganik ,pasir halus sekali ,serbuk batuan


,pasir halus berlanau atau beerlempung
Lempung anorganik dengan plastisitas rendah
sampai dengan sedang lempung berkerikil
CL
,lempung beerpasir ,lempung berlanau ,lempung
"kurus" (lean clays)
Lanau anorganik dan lempung berlanau organik
OL
200

dengan plastisitas rendah


Lanau anorganik atau pasir halus dlatomae ,atau
MH
lanau diatomae lanau elastis

Lempung anorganik dengan plastisitas tinggi


CH
,lempung "gemuk "(fat clays)

Lempung organik dengan plastisitas sedang


OH
sampai dengan tinggi
Tanah tanah dengan kandungan Peat (gambut),muck,dan tanah tanah lain dengan
PT
organik tinggi kandungan organik tinggi

Sumber : hasil olahan pribadi (2019) Keterangan :


= Tidak memenuhi
= Memenuhi
43
Berdasarkan sistem klasifikasi USCS pada tabel 3.7 warna merah muda
menunjukan tanah memenuhi klasifikasi sedangkan warna hitam menunjukan tanah
tidak memenuhi klasifikasi .Untuk persentase tertahan ayakan no 200 sebesar
7,22% termasuk ke dalam klasifikasi tanah berbutir kasar 50%, untuk pasir lolos
pada ayakan no 4 sebesar 94,26% termasuk kategori psir 50% atau lebih dari fraksi
kasar lolos ayakan no 4,selanjutnya untuk mengetahui kategori yang sesuai dilihat
dari nilai Cu dan Cc ,berdasarkan perhitungan Cu dan Cc maka yanah tersebut di
kategorikan ke dalam simbol SP yaitu pasir bergradasi buruk dab campuran pasir
kerikil sedikit atau sama sekali tidak mengandung butiran halus
3.5 Kesimpulan
Dari analisa yang telahdilakukan, makadapatdisimpulkan :
1. Jenis tanah yang paling dominan pada tanah yang di uji yaitu pasir dengan
presentase 93,23%.
2. Berdasarkan sistem klasifikasi AASTHO tanah termasuk ke dalam klasifikasi
A-2-7 yaitu kerikil dan pasir yang berlempung atau berlanau .
3. Berdasarkan sistem klasifikasi Unfield tanah tersebut tersebut dikategorikan
sebagai SP atau pasir bergradasi buruk dan pasir bererikil ,sedikit atau sama
sekali tidak mengandung butiran halus.

44

Anda mungkin juga menyukai