Anda di halaman 1dari 5

Sosiologi sebagai Ilmu

Pengertian Sosiologi

Sosiologi menuru etimologi berasal dari socius dan logos yang berarti ilmu mengenai


masyarakat.

Selo Soemardjan: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses sosial, dan
perubahan sosial.

1842: Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh


ilmuwan Prancis, bernama August Comte tahun 1842 dan kemudian dikenal sebagai Bapak
Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang masyarakat lahir di Eropa karena
ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari
kondisi dan perubahan sosial.Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori
sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.Comte
membedakan antara sosiologi statis, di mana perhatian dipusatkan pada hukum-hukum
statis yang menjadi dasar adanya masyarakat dan sosiologi dinamis di mana perhatian
dipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan
Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah
ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile
Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal
dari Eropa). Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari
masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi.

Émile Durkheim — ilmuwan sosial Prancis — berhasil melembagakan Sosiologi sebagai disiplin
akademis.Emile memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi
berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial.

1876: Di Inggris Herbert Spencer mempublikasikan Sociology dan memperkenalkan


pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai
suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik


antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat.
Max Weber memperkenalkan pendekatan verstehen (pemahaman), yang berupaya menelusuri
nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia.

Ciri-Ciri dan Hakikat Sosiologi

Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat. Sosiologi
sebagai ilmu telah memenuhi semua unsur ilmu pengetahuan. Menurut Harry M. Johnson, yang
dikutip oleh Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut.

1. Teoretis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di
lapangan, dan abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara
logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
2. Empiris, yaitu didasarkan pada observasi (pengamatan) dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulasi (menduga-duga).
3. Komulatif, yaitu disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas
sehingga memperkuat teori-teori yang lama.
4. Nonetis, yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk masalah
tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut secara mendalam.

Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.

1. Sosiologi adalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti (eksakta) karena
yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Sosiologi termasuk disiplin ilmu kategori, bukan merupakan disiplin ilmu normatif karena
sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
3. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure science) dan dalam perkembangannya
sosiologi menjadi ilmu pengetahuan terapan (applied science).
4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak dan bukan ilmu pengetahuan konkret.
Artinya yang menjadi perhatian adalah bentuk dan pola peristiwa dalam masyarakat secara
menyeluruh, bukan hanya peristiwa itu sendiri.
5. Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari
prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan
struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Hal ini menyangkut
metode yang digunakan.
7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, artinya sosiologi mempunyai gejala-gejala
umum yang ada pada interaksi antara manusia.

Objek Studi Sosiologi

           Objek studi sosiologi adalah masyarakat, dengan menyoroti hubungan antar manusia
dan sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Yaitu masyarakat, dengan menyeroti
hubungan antar manusia dan proses sebab-akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Ekologi
manusia merupakan studi terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam bukan
sebagai makhluk biologis, tetapi sebagai makhluk sosial. Ekologi manusia juga menyangkut
interaksi manusia yang memengaruhi kependudukan pola organisasi, dan konsekuensinya bagi
alam, serta balik dari konsekuensi itu.

Selanjutnya setelah kita memahami apa itu sosiologi, mari kit abaca materi tentang peran dan
fungsi sosiologi. Berikut pembahasannya:

Di Bidang Riset

Para sosiolog menaruh perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data Sosiologi
bekerjasama dengan menggunakan berbagai cara. Misalkan, sosiolog memimpin riset ilmiah,
kemudian mencari data tentang kehidupan sosial di suatu masyarakat. Data itu kemudian
dioalh menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi pengambilan keputusan. Dengan demikian,
seorang sosiologi harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang di
masyarakat.

Di Bidang Kebijakan Pemerintah

Ramalan sosiolog dapat pula membantu memperkirakan pengaruh kebijakan sosial yang
mungkin terjadi. Setiap kebijakan sosial adalah suatu ramalan. Yang berarti semua kebijakan
diambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh yang diinginkan.

Di Bidang Teknis

Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka
memberi saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat,
hubungan antar karyawanm masalah moral maupun hubungan antar kelompok dalam suatu
organisasi. Dalam hal ini sosiolog bekerja sebagai ilmuwan terapan.

Di Bidang Pendidikan

Sebagaimana yang telah kita ketahui, sebagai guru memiliki kewajiban yang cukup berat.
Materi sosiologi dianggap bertele-tele atau menjenuhkan. Oleh karena itu guru sosiologi harus
memerlukan hal-hal berikut:

Menggunakan teknik pembelajaran yang menimbulkan motivasi

Tidak menggurui peserta didik

Membentuk skemata peserta didik

Menggunakan media yang interaktif

Membuat stratifikasi intelektual

Dan yang terakhir adalah Fungsi Sosiologi. Kalian tau apa saja fungsi-fungsi sosiologi? Mari kita
bahas materi berikut:

Perencanaan Sosial
Memahami perkembangan kebudayaan masyarakat, tradisional maupun modern.

Memahami hubungan manusia dengan lingkungan alam, hubungan antar golongan, juga proses
perubahan dan pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat.

Memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas objektivitas.

Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat ketertinggalan atau kemajuan suatu masyarakat
dilihat dari sudut kebudayaannya.

Perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan masyarakat yang


fungsinya untuk menghimpun kekuatan sosial guna menciptakan ketertiban masyarakat.

Penelitian

Memahami simbol kata-kata, kode, serta berbagai istilah di masyarakat yang digunakan secara
empiris.

Memahami pola dan tingkah laku dalam masyarakat.

Kemampuan untuk memperimbangkan berbagai fenomena yang dimbul di masyarakat terlepas


dari prasangka subjektif.

Kemampuan untuk melihat kecenderungan-kecenderungan pola tingkah laku anggota


masyarakat karena sebab-sebab tertentu.

Kehati-hatian menjaga pola pemikiran rasional sehingga tidak terjebak dalam pola pikir yang
tidak jelas.

Pembangunan

Pada tahap Perencanaan

Sosiologi dapat digunakan terhadap mengidentifikasi identitas terhadap kebutuhan masyarakat.

Pada Tahap Pelaksanaan

Para tahap ini perlu identifikasi terhadap kekuatan dalam masyarakat. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara mengadakan penelitian terhadap kekuatan dan wewenang dalam masyarakat.

Pada Tahap Evaluasi

Pada tahap ini diadakan analisis terhadap efek pembangunan. Keberhasilan pembangunan
dapat dinilai dengan adanya evaluasi dan dapat diidentifikasikan tentang adanya kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai