Anda di halaman 1dari 52

UJIAN AKHIR STASE KEPERAWATAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA TN. S DENGAN MASALAH KETIDAEFEKTIFAN MANAJEMEN
KESEHATAN DI DUSUN KARANGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL
SLEMAN

Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA DI


DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

Nama mahasiswa : Anita Candra Pramaisela


Kunjungan ke :I
Kegiatan : Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP)
Tanggal : Jum’at, 8 Mei 2020

A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat tang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu
atap dan keadaan saling ketergantungan.
Proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompokdan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau
sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
membantu keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat
tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka,
aspirasi dan kemampuannya.
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan berpartisipasi untuk
menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di
bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case manajemen dan konsultasi.
Fokus utama dalam asuhan keperawatan keluarga adalah untuk memandirikan
klien dan keluarga, meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga dengan
berperan sebagai pendidik, advokat bagi klien, sebagai manajer kasus, serta
memberikan spirit pada klien dan keluarganya.
Tahap perkenalan atau bina hubungan saling percaya merupakan hal yang
penting dalam tahap awal untuk memulai suatu kegiatan, terutama dalam proses
keperawatan keluarga sebagai langkah awal menjalin trust dan pengambilan
informasi yang berkelanjutan pada keluarga binaan sebelum dilakukannya
pengkajian lebih lanjut. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dilakukan dengan
menggunakan komunikasi terapuetik dalam setiap pertemuan keluarga.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP selama 1x20 menit diharapkan tercipta
hubungan saling percaya antara keluarga Tn. S dengan mahasiswa.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga Tn. S dengan mahasiswa.
b. Mahasiswa memperkenalkan diri
c. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
d. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan
keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga Tn. S
2. Media dan alat
Tidak menggunakan media dan alat
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jum’at, 8 Mei 2020
Waktu : 13.00 WIB
Alamat : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel
4. Rencana kegiatan
Pengenalan, bina hubungan saling percaya (BHSP) antara keluarga dan
mahasiswa
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Menyampaikan pendapat
kedatangan atas kedatangan
c. Menanyakan nama dan jumlah mahasiswa
anggota keluarga
d. Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya.
3 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Mengucapkan terimakasih b. Berdiskusi menentukan
b. Kontrak waktu kegiatan rencana kegiatan
selanjutnya dan mengakhiri selanjutnya
pertemuan dengan salam.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Membuat laporan pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari
sebelum kunjungan.
b. Berkunjung ke rumah keluaarga Tn. S untuk melakukan perkenalan,
menjelaskan maksud dan tujuan, bina hubungan saling percaya (BHSP).
2. Evaluasi proses
a. Keluarga Tn. S mau menerima kedatangan mahasiswa dan menyambut
dengan baik
b. Tercipta hubungan saling percaya
c. Anggota keluarga kooperatif dan berpartisifasi aktif dalam proses
wawancara
d. Adanya kesepakatan waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga
d. Keluarga dan mahasiswa menyepakati kontrak waktu untuk kunjungan
selanjutnya dalam rangka pengkajian dan menemukan solusi untuk
masalah yang dialami keluarga
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 8 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati, M.Kep., Sp. Kom


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA
LAPORAN HASIL KEGIATAN BHSP
DI DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari Jum’at 8 Mei 2020 jam 13.00 WIB.
Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk membina hubungan
saling percaya antara keluarga Tn. S dengan mahasiswa, serta kontrak waktu
pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga Tn. S kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari mahasiswa
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP antara keluarga Tn. S, mahasiwa mengetahui nama
kepala keluarga yaitu Tn. S. Tn. S dan keluarga menerima baik mahasiswa,
bersedia menjadi keluarga binaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu
berikutnya. Kontrak waktu berikutnya adalah hari Sabtu 9 Mei 2020 jam 13.00
WIB untuk kegiatan pengkajian keluarga Tn. S tahap pertama
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA DI


DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

Nama mahasiswa : Anita Candra Pramaisela


Kunjungan ke : II
Kegiatan : Pengkajian Tahap I
Tanggal : Sabtu, 9 Mei 2020

A. Latar Belakang
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal
yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data tentang status kesehatan klien.
Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau data
secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari berbagai
sumber sepertiwa wancara dengan keluarga, observasi terhadap lingkungan
rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai lembaga yang
menangani keluarga. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa sehingga
dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian terlebih
dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau lainnya. Kunjugan kedua
ini akan dilakukan pengkajian tahap I dengan keluarga Tn. S
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan terkumpulnya
data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga Tn. S
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan didapatkan data
tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
h. Pengkajian fisik
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Format pengkajian, alat tulis, tensimeter, stetoskop, termometer
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 9 Mei 2020
Waktu : 13.00 WIB
Alamat : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Data umum
b. Data lingkungan
c. Tahap perkembangan keluarga
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Harapan keluarga
h. Pengkajian fisik
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
b. Memberi salam a. Menjawab salam
c. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menanyakan tentang data a. Menyimak
umum keluarga b. Memperhatikan
b. Menanyakan tentang data c. Berdiskusi dan
Lingkungan keluarga menjawab pertanyaan
c. Diskusi tentang tahap mahasiswa
perkembangankeluarga
d. Menanyakan tentang
struktur keluarga
e. Menanyakan tentang fungsi
keluarga
f. Menanyakan tentang stress
dan koping keluarga
g. Menanyakan harapan
keluarga
h. Melakukan pengkajian fisik
3 3 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan
keluarga selanjutnya
c. Kontrak waktu pertemuan c. Menjawab salam.
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian tahap I pada keluarga Tn. S didapatkan data
yang terkumpul sebanyak 98%.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 9 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati, M.Kep., Sp. Kom


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP I
DI DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Kunjungan ke-II pada hari Sabtu 9 Mei 2020 jam 13.00 WIB. Maksud
dan tujuan dari pertemuan kedua yaitu untuk melakukan pengkajian tahap I
terkait data umum, data lingkungan, tahap perkembangan keluarga, struktur
keluarga, fungsi keluarga, permasalahan keluarga, koping keluarga dan
harapan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga Tn. S kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa dan berdiskusi terkait pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan ke-II bertemu dengan Tn. S beserta anggota keluarga
yang lain. Respon Tn. S ketika menerima kehadiran mahasiswa baik,
keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa,
keluarga menceritakan permasalahan kesehatan yang dialami ketika ditanya.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian Tahap I
Dari kegiatan Pengkajian Tahap I mahasiwa mengetahui pemeriksaan fisik
anggota keluarga, mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga, mengetahui
keadaan lingkungan keluarga maupun data umum lainnya. Adapun hasilnya
sebagai berikut:
A. Data Umum
1. Nama keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telpon : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel,
Sleman, Yogyakarta (082134183xxx)
3. Umur : 58 th
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Pendidikan KK : SMA
6. Pekerjaan : Swasta
7. Komposisi keluarga
No Nama Jenis kelamin Hub. dengan KK Umur Pendidikan
1 Tn. S Laki-laki KK 58 th Swasta
2 Ny. S Perempuan Istri 51 th D3
3 Nn. R Perempuan Anak 26 th S1
4 Nn. A Perempuan Anak 23 th S1
Genogram

Tn. S Ny. S

Nn. R Nn. A

Keterangan:
: laki-laki : pasien

: perempuan : tinggal serumah

: meninggal
8. Tipe keluarga
- Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (the nuclear family) yaitu
didalam satu rumah hanya terdapat keluarga inti yaitu Tn. S (ayah),
Ny. S (istri), Nn. R dan Nn. A (anak).
9. Suku
- Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga Tn. S ialah bahasa Jawa
dan terkadang bahasa Indonesia karena Tn. S berasal dari Jawa dan
Ny. S berasal dari Medan (Batak), kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan
10. Agama
- Keluarga Tn. S menganut agama Islam dan taat menjalankan ibadah
sholat 5 waktu dan biasanya dilakukan bersama-sama dirumah, selain
itu keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti
pengajian
11. Status sosial ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn S (swasta), Ny. S juga
bekerja (wiraswasta). Ny. S sudah merasa cukup dengan keadaan saat
ini
- Penghasilan: >1.500.000, selain itu Tn. S juga mendapat uang
pensiunan tiap bulan
- Barang-barang yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): TV, sofa,
kulkas, sepeda motor, mobil, laptop, kompor gas, dll
12. Aktivitas rekreasi keluarga
- Keluarga Tn. S sering melakukan rekreasi dengan menonton TV
dirumah dan jalan-jalan. Jalan-jalan bisanya dilakakukan pada waktu
libur seperti sabtu atau minggu, namun saat sedang adanya wabah
corona keluarga Tn. S hanya beraktivitas didalam rumah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
- Keluarga dengan anak dewasa, keluarga telah berusaha memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota
keluarganya
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga Tn. S yaitu
memperluas keluarga menjadi keluarga besar
3. Riwayat keluarga (ayah, ibu, anak)
- Terkait riwayat kesehatan keluarga Tn. S dan Ny. S tidak memiliki
penyakit keturunan, tetapi 1 bulan terakhir ini Ny. S sering merasakan
sesak nafas karena merasakan seperti ada dahak pada saluran
pernafasannya dan dahak sulit dikeluarkan, kondisi tersebut biasanya
kambuh jika Ny. S terpadar debu atau jika sedang stress (banyak
pikiran). Ny. S sudah pernah memeriksakan kesehatannya ke klinik
- Nn. R pada tahun 2018 pernah menjalani operasi benjolan pada
payudara, diketahui benjolan pada payudara tersebut jinak
4. Riwayat keluraga sebelumnya
- Terkait riwayat kesehatan sebelumnya Tn. S dan keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit menular atau keturunan seperti DM dan
hipertensi
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Luas rumah
- Tipe rumah : permanen, lantai keramik
- Kepemilikan : pribadi
- Ventilasi/jendela : ada dan dipergunakan, pada malam hari
penerangan menggunakan listrik
- Ratio ruangan : 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga,
1 kamar mandi, 1 dapur, 2 garasi
- Septitan/WC : jatak >10 meter dari sumber air bersih, jamban
menggunakan tipe jongkok
- Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih dan nyaman
- Pembuangan sampah : pembuangan sampah ditempat penampungan
sampah sementara kemudian dibakar
- Sumber air : air sumur dan air pdam masyarakat
- Pembuangan air limbah: septitank
- Denah rumah
Kolam ikan
Dapur
Kandang
Gudang

Garasi Kamar
mandi
Ruang makan
K. tidur
Ruang
Halaman keluarga K. tidur

Ruang tamu K. tidur

Garasi

Halaman
Warung

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW


- Hubungan antar tetangga baik, warga dusun Karanggayam selalu
guyup rukun. Rumah satu warga dengan yang lain cukup berdekatan.
3. Mobilitas geografi keluarga
- Keluarga Tn. S tinggal menetap dirumah yang saat ini ditempati.
Rumah terletak di pedesaan namun berdekatan dengan jalan utama,
rumah mudah dijangkau oleh sepeda motor atau kendaraan roda 4.
Rumah tidak jauh dari pasar dan klinik kesehatan juga tidak jauh dari
rumah Tn. S
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (Ecomap)
- Tn. S aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti arisan, ronda,
yasinan dan gotong royong.
- Ny. S aktif kegiatan arisan dasawisma ibu-ibu, pengajian, dan yasinan.
- Nn. A aktif kegiatan perkumpulan pemuda, gotong royong, dan
yasinan
- Nn. R aktif kegiatan gotong royong dan yasinan
Ecomap
Gotong royong Yasinan
Lingkungan kerja
Arisan Arisan
Nn. R

Ronda Pengajian
Tn. S Ny. S

Yasinan Yasinan
Nn.A

Goyong royong

Perkumpulan pemuda Gotong royong Yasinan Kuliah


5. Sistem pendukung keluarga
- Anggota keluarga Tn. S sehat, akan tetapi Ny. S 1 bulan terakhir
kadang merasakan sesak nafas dan keluarga selalu menggunakan
fasilitas kesehatan untuk memeriksakan diri saat sakit, keluarga Tn. S
memiliki kartu jaminan kesehatan
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
- Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, tiap
keluarga dapat bebas mengungkapkan pendapatnya masing-masing,
orang tua dan anak saling terbuka dalam berkomunikasi. Misalnya jika
salah satu anggota keluarga meminta ijin untuk keluar rumah seperti
main
2. Struktur kekuatan keluarga
- Keluarga Tn. S menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Pengambil keputusan tertinggi adalah Tn. S
3. Struktur peran
- Tn. S sebabagi kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, selain itu Tn. S juga sebagai
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman bagi keluarga
- Ny. S berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. S sebagai
ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurus rumah, selain itu
Ny. S juga ikut membantu mencari nafkah dengan berdagang
- Nn. R sebagai anak yang tertua sedang berusaha mencari pekerjaan
- Nn. A sebagai mahasiswa yang harus belajar dan patuh terhadap kedua
orangtuanya.
4. Nilai dan norma budaya
- Keluarga Tn, S menghormati dan mematuhi atura-aturan atau norma
yang berhubungan dengan agama dan masyarakat
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
- Tn. S selalu berusaha untuk memelihara keharmonisan antar keluarga,
saling menyayangi dan menghormati. Apabila ada anggota keluarga
yang sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu. Orang tua
tidak membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain
2. Fungsi sosialisasi
- Kerukunan dalam keluarga : keluarga hidup rukun
- Interaksi dengan masyarakat : interksi baik, keluarga Tn. S sebisa
mungkin mengikuti kegiatan yang ada dimayarakat
- Pengambil keputusan : anggota keluarga yang bertugas
sebagai bengambil keputusan tertinggi adalah Tn. S
- Kegiatan di waktu senggang : nonton TV sambil bercanda
3. Fungsi reproduksi
- Jumlah anak dua, Ny. S pernah mengguakan KB IUD namun karena
sekarang sudah menopause Ny. S sudah tidak menggunakan KB
- Ny. S tidak pernah melakukan sadari dan tidak tahu apa itu SADARI
- Nn. A jarang melakukan SADARI karna takut jika nantinya diketahui
mengalami gangguan pada payudaranya
4. Fungsi ekonomi
- Ny. S mengatakan kebutuhan keluarganya sudah tercukupi dan
berusahan menyisipikan uang belanja untuk ditabung
5. Fungsi perawatan keluaga
- Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya membeli obat di apotek
terlebih dahulu atau di obati sendiri. Jika dirasa membutuhkan
penanganan lebih lanjut atau masalahnya belum teratasi maka akan
memeriksakan ke klinik. Ny. S menanyakan bagaimana cara mengatasi
sesak nafasnya sesaknya dan mengeluarkan dahaknya
- Tn. S tidak tahu caranya cuci tangan yang benar dan Tn. S ingin tahu
bagaimana cara mencuci tangan yang benar dikarenakan menurut Tn. S
cuci tangan yang benar merupakan salah satu upaya mencegah
terjadinya penularan virus covid-19
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
- Yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar keluhan (sesak
nafas) yang dirasakan Ny. S tidak kambuh kembali, Ny. S mengatakan
masalah yag membebaninya saat ini adalah sulit mengeluarkan dahak
dan sesak nafasanya
2. Stressor jangka panjang
- Saat ini keluarga memikirkan agar anaknya dilacarkan dalam mencari
pekerjaan
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
- Jika ada masalah didalam keluarga, Tn. S akan memusyawarahkan
terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Tn. S juga melibatkan
anak dan istri untuk mengungkapkan pendapatnya
4. Strategi koping yang digunakan
- Keluarga Tn. S jika ada masalah selalu menyelesaikannya dengan
bersikap terbuka dan tidak lupa meminta pendapat istri dan anaknya
5. Strategi adaptasi disfungsional
- Dalam menghadapai masalah selalu berusaha dan berdoa agar
diberikan keputusan yang terbaik dan tidak memaksakan kehendak
G. Harapan keluarga
1. Tn. S menginginkan agar keluarganya selalu sehat dan apa yang
diinginkan kedua anaknya segera terlaksana
2. Ny. S berharap agar wabah virus corona ini segera berakhir sehingga
keluarga dapat beraktivitas seperti biasa
3. Ny. S berharap sesak nafasnya tidak kambuh lagi dan dapat mengeluarkan
dahak supaya pernafasannya lega
4. Nn. R berharap agar segera bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan
yang diharapkan
H. Pemeriksaan Fisik
Kriteria Tn. S Ny. S Nn. R Nn. A
Kesadaran Composmentis Composmenstis Composmenstis Composmenstis
TTV TD: 120/70 mmHg TD: 110/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit N: 85x/menit N: 70x/menit N: 80x/menit
S: 36oC S: 36oC S: 36,3oC S: 36oC
RR: 20x/menit RR: 24x/menit RR: 20x/menit RR: 18x/menit
Kepala Mesochepal, rambut tampak bersih, Mesochepal, rambut tampak bersih, Mesochepal, rambut Mesochepal, rambut tampak
tidak rontok, tidak teraba benjolan tidak rontok, tidak teraba benjolan, tampak bersih, tidak bersih, tidak rontok, tidak teraba
rambut sedikir beruban rontok, tidak teraba benjolan
benjolan, tidak ada nyeri
tekan
Mata Sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak Sclera tidak ikterik, konjungtiva Sclera tidak ikterik, Sclera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, tidak menggunakan alat tidak anemis, ada gangguan pada konjungtiva tidak anemis, tidak anemis, tidak
bantu penglihatan mata (minus-silinder) tidak menggunakan alat menggunakan alat bantu
bantu penglihatan penglihatan
Hidung Hidung bersih, tidak ada secret, tidak Hidung bersih, tidak ada secret, Hidung bersih, tidak ada Hidung bersih, tidak ada secret,
teraba benjolan tidak teraba benjolan secret, tidak teraba tidak teraba benjolan
benjolan
Mulut Mulut bersih, mukosa lembab, tidak Mulut bersih, mukosa lembab, Mulut bersih, mukosa Mulut bersih, mukosa lembab,
terdapat karies gigi, tidak memakai tidak terdapat karies gigi, tidak lembab, tidak terdapat tidak terdapat karies gigi, tidak
gigi palsu, tidak ada stomatitis memakai gigi palsu, tidak ada karies gigi, tidak memakai memakai gigi palsu, tidak ada
stomatitis, terdapat gigi berlubang gigi palsu, tidak ada stomatitis
stomatitis
Telinga Telinga tampak bersih, tidak ada Telinga tampak bersih, tidak ada Telinga tampak bersih, Telinga tampak bersih, tidak ada
gangguan pendengaran gangguan pendengaran tidak ada gangguan gangguan pendengaran
pendengaran
Leher Tidak ada pembesaran vena jugularis, Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran vena
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid jugularis, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Dada simetris, tidak ada retraksi Dada simetris, tidak ada retraksi Dada simetris, tidak ada Dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada dinding dada retraksi dinding dada dinding dada
Abdomen Tidak ada asites, tidak ada distensi Tidak ada asites, tidak ada distensi Tidak ada asites, tidak ada Tidak ada asites, tidak ada
abdomen abdomen distensi abdomen distensi abdomen
Kriteria Tn. S Ny. S Nn. R Nn. A
Ekstremitas Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Gaya berjalan Tegak Tegak Tegak Tegak
Personal hygiene Tampak bersih dan terawat, mandi 2x Tampak bersih dan terawat, mandi Tampak bersih dan Tampak bersih dan terawat,
sehari 2x sehari terawat, mandi 2x sehari mandi 2x sehari
Komunikasi Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA DI


DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

Nama mahasiswa : Anita Candra Pramaisela


Kunjungan ke : III
Kegiatan : Pengkajian Tahap II
Tanggal : Minggu, 10 Mei 2020
A. Latar Belakang
Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau data
secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari berbagai
sumber seperti wawancara dengan keluarga, observasi terhadap lingkungan
rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai lembaga yang
menangani keluarga. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa sehingga
dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.Jadi berdasarkan
hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk mengatasi masalah yang
dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian terlebih dahulu baik melalui
anamnesa, pemeriksaan fisik, atau pemeriksaan lainnya.
Kunjungan pengkajian kedua akan dilakukan tahap perkembangan keluarga
meliputi kemampuan keluarga mengenal masalah, kemampuan keluarga
mengambil keputusan yang tepat, kemampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit, kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan, kemampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan.
B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. S selama 1x20 menit
diharapkan terkumpulnya data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan pada keluarga.
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan didapatkan data
meliputi :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara, diskusi
2. Media dan alat
Format pengkajian
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Minggu, 10 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB
Alamat : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga tentang pelaksanaan 5 tugas
kesehatan keluarga
5. Pengorganisasian waktu dan acara
No. Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menanyakan pelaksanaan a. Menyimak
5 tugas kesehatan keluarga b. Memperhatikan
c. Berdiskusi dan menjawab
pertanyaan mahasiswa
3 3 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan selanjutnya
keluarga c. Menjawab salam.
c. Kontrak waktu pertemuan
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian didapatkan data :
a. Pelaksanaan 5 Tugas Kesehatan Keluarga
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 10 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati, M.Kep., Sp. Kom


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN TAHAP II
DI DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Kunjungan ke-3 pada hari Minggu 10 Mei 2020 jam 10.00. Maksud
dan tujuan dari pertemuan kedua pada tahap pengkajian yaitu untuk
melakukan penjajakan tahap II terkait 5 tugas keperawatan keluarga
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa, berdiskusi terkait pertaanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan ke-3 bertemu dengan Tn. S dan keluarga lainnya.
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan
baik, keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Penjajakan Tahap II
Hasil Penjajakan Tahap II adalah sebagai berikut
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
A. Mengenal Masalah
1 Pengertian - Ny. S bercerita tentang masalah kesehatan yang sedang dihadapinya yaitu terkadang merasakan sesak nafas
dan merasakan ada dahak pada saluran pernafasannya dan dahaknya sulit keluar
- Ny. S mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentan SADARI dan fisioterapi dada
- Nn. A mengatakan SADARI adalah salah satu upaya untuk mendeteksi dini kanker payudara
- Tn. S mengatakan cuci tangan yang benar menggunakan air saja
2 Penyebab - Ny. S mengatakan sesaknya kambuh saat kebanyakan pikiran, stress, dan terpapar debu
- Tn. S belum pernah mendapatkan penyulhan tentang cuci tangan 6 langkah
3 Tanda dan gejala - Ny. S mengatakan jika sedang kumat terasa badan lemas, dan sulit bernafas karna dirasakan ada dahak pada
saluran pernafasannya
- Ny. S dan Nn. A mengarakan salah satu cirri-ciri adanya kelainan pada payudara adalah adanya benjolan
pada payudara
4 Identifikasi tingkat masalah dalam keluarga - Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara agar dahaknnya dapat keluar, dan hal tersebut kadang
menganggu aktivitasnya
- Tn. S mengatakan tidak tahu cara cuci tangan yang benar
B. Mengambil Keputusan
1 Akibat - Ny. S mengatakan akibat dari sesak nafasnya dapat menyebabkan kematian
- Ny. S mengatakan kanker payudara dapat menyebabkan kematian
2 Keputusan keluarga - Ny. S mengatakan apabila merasakan sakit langsung dibawa ke klinik
- Tn. S mengatakan selama ini mencuci tangan hanya menggunakan air, dengan sabunnya hanya kadang-
kadang
- Tn. S mengatakan ingin mengerti cara cuci tangan yang benar
C. Melakukan Perawatan Sederhana
1 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan Apabila ada keluarga yang sakit keluarga terkadang tidak langsung membawa ke klinik, akan tetapi membeli
keluarga obat diapotek terlebih dahulu atau diobati secara mandiri. Akan tetapi jika masalanya belum dapat teratasi
keluarga akan membawa ke klinik
2 Cara-cara pencegahan Ny. S mengatakan menjauhi benda-benda yang berdebu, tidak beraktivitas berlebihan, dan berusahan agar tidak
stress, keluarga juga tidak selalu menginfokan pemberitaan tentang corona agar Ny. S tidak stress
D. Modifikasi Lingkungan
1 Lingkungan fisik - Ny. S mengatakan sudah tau cara memodifikasi lingkungan agar kesehatannya tidak terganggu
- Keluarga Tn. S telah menyediakan sabun cuci tangan di tempat-tempat untuk mencuci tangan
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
2 Lingkungan psikologis Ny. S mengatakan selalu mendekatkan diri kepada Allah agar selalu diberi kesehatan
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
1 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi - Ny. S mengatakan jika sakit memeriksakan diri ke klinik
kelurga - Tn. S mengatakan jika sakit biasanya didiamnkan atau diobati sendiri terlebih dahulu
2 Frekuensi kunjungan Keluaga Tn. S memeriksakan diri ke dokter hanya bila sakit saja
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA DI


DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

Nama mahasiswa : Anita Candra Pramaisela


Kunjungan ke : IV
Kegiatan : Kontrak Waktu dan Implementasi
Tanggal : Senin, 11 Mei 2020

A. LATAR BELAKANG
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau
sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan
membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau
kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit, dalam konteks tujuan utama
mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat
menunjang penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah
suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka akan dilakukan kontrak waktu terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan
dilanjutkan dengan pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga Tn.S
khususnya Ny. S yang mengalami masalah dalam pengeluaran dahak, selanjutnya
pada Ny. S dan Nn. A dengan memberikan edukasi cara SADARI untuk deteksi
dini kanker payudara, dan pada Tn. S dengan memberikan edukasi cara cuci
tangan 6 langkah sehingga diharapkan dapat mengingkatkan derajat kesehatan
pada keluarga Tn. S
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama-sama menentukan waktu kapan dilakukan
implementasi penyuluhan tentang teknik fisioterapi dada, SADARI, dan cara
cuci tangan 6 langkah.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya.
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan
kesehatan yang terjadi di keluarga Tn. S
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang
ada.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Tidak memakai media.
3. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Senin, 11 Mei 2020
b. Waktu : 16.00 WIB
c. Tempat : Rumah keluarga Tn. S
4. Rencana kegiatan
a. Kontrak waktu implementasi.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan ke keluarga membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa
langsung mendatangi keluarga Tn.S untuk melakukan kontrak waktu dengan
keluarga.
2. Evaluasi proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif
4. Evaluasi hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 11 Mei 2020
Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati., M. Kep., Sp. Kom


LAPORAN HASIL KEGIATAN KEPERAWATAN KELUARGA
DI DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

1. Memberi keyakinan pada keluarga Tn. S bahwa segala informasi tentang


keluarga yang diberikan kepada mahasiswa merupakan rahasia yang akan tetap
dijaga oleh mahasiswa.
2. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab mahasiswa di komunitas, bahwa
mahasiswa wajib mempunyai keluarga binaan dengan resiko tinggi ataupun
keluarga dengan penyakit tertentu.
3. Kontrak waktu lamanya pertemuan pada hari Senin 11 Mei 2020 selama 20
menit.
4. Menguatkan hubungan saling percaya antara mahasiswa dan keluarga,
sehingga hubungan mahasiswa dan keluarga lebih erat.
5. Keluarga kooperatif selama proses komunikasi.
6. Melakukan kontrak waktu untuk pertemuan implementasi selanjutnya.
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN PENGKAJIAN PRAKTIK KEPERAWATAN KELUARGA DI


DUSUN KARAGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL

Nama mahasiswa : Anita Candra Pramaisela


Kunjungan ke :V
Kegiatan : Pendidikan kesehatan mengenai teknik fisioterapi dada
Tanggal : Selasa, 12 Mei 2020
A. LATAR BELAKANG
Fisioterapi dada merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi
dari berbagai segmen paru. Fisioterapi dilakukan guna membantu pasien yang
mengalami retensi sekresi dan gangguan oksigenasi yang memerlukan bantuan
untuk mengecerkan secret.
Fisioterapi dada dilakukan untuk membersihkan jalan nafas yang didalamnya
termasuk perkusi, postural drainage, dan vibrasi dada. Tindakan ini tidak
memiliki efek samping dan dapat dilakukan pagi setelah bangun tidur, sebelum
makan siang apabila sputum masih sangat banyak, sehingga dapat keluar
maksimal.
Fisioterapi dada adalah tindakan mandiri perawat yang bisa dilakukan dengan
mudah dan murah yang dapat dilakukan dirumah.
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosis Keperawatan Keluarga
Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny. S terkait mengeluarkan
dahak
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit tentang teknik
fisioterapi dada pada keluarga Tn. S khususnya Ny. S dapat meningkatan
pengetahuan tentang kesehatan dan efektif dalam memelihara kesehatan.
3. Tujuan Khusus
Setelah mengkuti pendidikan kesehatan selama 1x30 menit tentang teknik
fisioterapi dada pada keluarga Tn. S khususnya Ny. S diharapkan dapat:
a. Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang cara melakukan teknik
fisioterapi dada
b. Ny. S dapat mendemonstrasikan fisioterapi dada
C. IMPLEMENTASI
1. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi
2. Media
Media yang digunakan adalah leaflet
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Selasa, 12 Mei 2020
Waktu : 10.00
Tempat : Rumah Tn. S
4. Rencana kegiatan
Pengorganisasian waktu dan acara
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan dengan
- Perkenalan penuh perhatian
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan: - Menyimak dan
Menjelaskan materi pendidikan kesehatan memperhatikan materi
secara berurutan dan teratur yang disampaikan
Materi:
- Ny. S dapat menjelaskan kembali
tentang tekni fisioterapi dada dan
mendemonstrasikannya
3 10 menit Evaluasi: - Bertanya kepada
- Tanya jawab pemateri
- Memberikan reinforcement positif - Menjawab pertanyaan
- Redemonstrasi tentang teknik yang diberikan oleh
fisioterapi dada pemateri
- Menyimpulkan materi
yang telah
disampaikan
4 2 menit Penutupan: - Menjawab salam
- Menyampaikan terimakasi
- Mengucapkan salam penutup
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan dilakukan sehari sebelum datang ke keluarga berupa kontrak waktu
dengan keluarga untuk melakukan penyuluhan teknik fisioterapi dada
2. Evaluasi proses
a. Penyuluhan dan latihan dapat berjalan dengan lancar
b. Keluarga kooperatif
c. Keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diberikan
3. Evaluasi hasil
a. Pendidikan kesehatan tentang teknik fisioterapi dada tersampaikan dengan
baik
b. Keluarga dapat mempraktekkan kembali teknik fisioterapi dada
E. PENGESAHAN
Yoyakarta, 12 Mei 2020

Mengesahkan,

Mahasiwa Pembimbing

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati M.Kep., Sp.Kom


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
FISIOTERAPI DADA PADA KELUARGA TN. S

Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
FISIOTERAPI DADA

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Fisioterapi dada merupakan suatu cara atau bentuk pengobatan untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh khususnya pada sistem pernafasan.
Fisioterapi dada termasuk didalamnya adalah postural drainage, perkusi dan
vibrasi. Teknik perkusi merupakan jenis terapi fisik dada dengan memberikan
energy mekanik (menimbulkan efek getar) pada dada yang kemudian diteruskan
pada saluran nafas paru untuk melepaskan secret yang tertahan. Sedangkan
vibrasi merupakan tindakan kopresi dada dengan tujuan menggerakan secret ke
arah saluran nafas besar dan dilakukan pada waktu pasien mengeleluarkan nafas.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efekif dalam upaya mengeluarkan secret dan memperbaiki ventilasi pada
fungsi paru yang terganggu.
Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
mendapatkan hasil prevalensi nasional untuk penyakit sesak nafas adalah 4,5%
dengan prevalensi tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), DIY (6,9%),
Nusa Tenggara Timur (7,3%), Sulawesi Selatan (6,7%), dan Jawa Tengah
(4,3%).
Ny. S menceritakan 1 bulan ini terkadang merasakan sesak dan merasakan
ada dahak pada saluran pernafasannya, dahaknya sulit dikeluarkan. Ny. S juga
sudah memeriksakan ke klinik tentang sesak nafasnya karena saat ini sedang
mewabahnya virus corona, dan dari hasil pemeriksaan sesak nafas yang dialami
Ny. S bukan karena corona. Ny. S memeriksakan kesehatan ke klinik hanya jika
sakit saja.
II. PENGANTAR
Bidang studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Fisioterapi dada
Subtopik : Mengajarkan cara fisioterapi dada
Sasaran : Ny. S
Hari/tanggal : Selas, 12 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. S
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit
tentang demonstrasi teknik fisioterapi dada diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan dan efektif dalam memelihara kesehatan
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentan teknik fisioterapi dada selama
1x30 menit Ny. S diharapkan dapat:
1. Dapat menjelaskan kembali tentang cara melakukan teknik fisioterapi dada
2. Dapat mendemonstrasikan fisioterapi dada
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. SAP
VII. METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan dengan
- Perkenalan penuh perhatian
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan: - Menyimak dan
Menjelaskan materi pendidikan kesehatan memperhatikan materi
secara berurutan dan teratur yang disampaikan
Materi:
- Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang
tekni fisioterapi dada dan
mendemonstrasikannya
3 10 menit Evaluasi: - Bertanya kepada
- Tanya jawab pemateri
- Memberikan reinforcement positif - Menjawab pertanyaan
- Redemonstrasi tentang teknik fisioterapi yang diberikan oleh
dada pemateri
- Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
4 2 menit Penutupan: - Menjawab salam
- Menyampaikan terimakasi
- Mengucapkan salam penutup
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya-jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan :2
1. Lakukan demonstrasi fisioterapi dada!
2. Apa tujuan dari fisioterapi dada?
X. PENGESAHAN
Yogyakarta, 10 Mei 2020

Mengetahui,

Mahasiswa Pembimbing Lapangan

Anita Candra Pramaisela Agustina Rahmawati, M. Kep., Sp. Kep. Kom


LAMPIRAN MATERI FISIOTERAPI DADA

A. Pengertian Fisioterapi Dada


Fisioterapi dada adalah salah satu cara dari fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk mengembalikan
fungsi suatu organ tubuh dengan menggunakan tenaga alam. Dalam fisioterapi
tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air, panas, dingin, massage dan
latihan yang mana penggunaannya disesuaikan dengan batas toleransi penderita
sehingga didapatkan efek pengobatan.
B. Tujuan Fisioterapi Dada
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
2. Membantu membersihkan sekret dari bronkus
3. Untuk mencegah penumpukkan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret
4. Meningkatkan efesiensi pernafasan dan ekspansi paru
5. Klien dapat bernafas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup
6. Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan
C. Macam-macam Teknik Fisioterapi Dada
1. Drainase Postural
Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara
ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh
berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari pohon trakheo bronkhial ke
dalam trachea. pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase
postural lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.
cara kerja:
a. Mencuci tangan
b. Posisikan klien sesuai kebutuhan
c. Sikap fowler untuk membantu membersihkan paru-paru bagian atas
d. Posisi miring kiri/kanan untuk membantu membersihkan paru-paru bagian
bawah
e. Postural drainase dilakukan 10-15 menit (secara bertahap)
2. Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan yang dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuannya untuk melepaskan
sekret yang tertahan/melekat pada bronkhus. perkusi dada merupakan energi
mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi dapat
dilakukan dengan membentuk kedua tangan seperti mangkok.
Prosedur kerja:
a. Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk
mengurangi ketidak nyamanan. anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam
dan lambat untuk meningkatkan relaksasi
b. Perkusi pada setiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan
secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secarcetan menepuk dada (kecepatan dari perkusi masih kontroversi,
sebagian mengatakan teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada yang
mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien suka
yang lambat). Hindari daerah daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra,
ginjal, limpa.
3. Vibrating
Vibrasi merupakan getaran secara serial yang dihasilkan oleh tangan
perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan
menggerakan secret jalan napas yang besar.
Prosedur kerja:
a. Meletakkan kedua telapak tangan di atas area paru yang akan dilakukan
vibrasi.
b. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui mulut
(purse lips breathing).
c. Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan saat pasien ekspirasi
d. Istirahatkan pasien ulangi vibrasi hingga 3x, minta pasien untuk batuk.
DAFTAR PUSTAKA
Imaniar. Laporan Kasus Asma Bronkial Pada Anak. Lampung: FK. Univeritas
Lampung
Sarwinanti. 2016. Panduan Praktikum Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.
Yogyakarta: Universitas ’Aisyiyah Yogyakarta
Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar. Edisi 5.
Alih Bahas: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC
a. Persiapan Alat :
1) Handuk (jika perlu)
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada 2) Peniti (jika perlu)
fisioterapi yang sangat berguna bagi 3) Tempat sputum
penderita penyakit respirasi baik yang b. Anjurkan untuk tarik napas
bersifat akut maupun kronis. dalam untuk meningkatkan
relaksasi
c. Posisikan tubuh yang akan di
fisioterapi dada
1. Mengembalikan dan memelihara fungsi d. Tutup area yang akan di tepuk
otot-otot pernafasan dengan handuk
2. Meningkatkan efisiensi pernapasan dan
ekspansi paru
3. Klien dapat bernapas dengan bebas dan
tubuh mendapatkan oksigen yang
cukup
4. Mengeluarkan sekret dari saluran
pernapasan.
e. Lakukan tepuk-tepuk selama 1-2
menit, jangan menepuk pada
area yang mudah cedera

Program Studi Profesi Ners


Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
2020
f. Setelah selesai menepuk-nepuk, k. Ulangi tepuk-tepuk dan juga o. Saat mengeluarkan napas,
lanjutkan dengan memberikan getaran selama posisi tersebut batukkan.
getaran pada area yang sama l. Selama proses diatas apabila terasa
ingin batuk, siapkan tempat
penampungan riak

g. Anjurkan untuk tarik napas m. Setelah 10-15 menit. Kemudian


dalam, dan berikan getaran duduk dan lakukan batuk efektif,
ketika menghembuskan napas yakni dengan tarik napas dalam 4-
h. Lakukan getaran tersebut 5 kali. Tarik napas dari hidung dan
sebanyak 3-5 kali keluarkan lewat mulut perlahan-
i. Setelah selesai memberikan lahan.
getaran, atur posisi agar sekret n. Pada tarik napas dalam yang
mudah keluar terakhir, tahan napas untuk
j. Pertahankan posisi tersebut beberapa detik dan keluarkan
selama 10-15 menit napas.

\
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN
MASALAH KETIDAEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
DI DUSUN KARANGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL
SLEMAN

Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Penjajakan Tahap I
A. Data Umum
1. Nama keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telpon : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel,
Sleman, Yogyakarta (082134183xxx)
3. Umur : 58 th
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Pendidikan KK : SMA
6. Pekerjaan : Swasta
7. Komposisi keluarga
No Nama Jenis kelamin Hub. dengan KK Umur Pendidikan
1 Tn. S Laki-laki KK 58 th Swasta
2 Ny. S Perempuan Istri 51 th D3
3 Nn. R Perempuan Anak 26 th S1
4 Nn. A Perempuan Anak 23 th S1
Genogram

Tn. S Ny. S

Nn. R Nn. A

Keterangan:
: laki-laki : pasien

: perempuan : tinggal serumah

: meninggal
8. Tipe keluarga
- Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (the nuclear family) yaitu
didalam satu rumah hanya terdapat keluarga inti yaitu Tn. S (ayah), Ny.
S (istri), Nn. R dan Nn. A (anak).
9. Suku
- Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga Tn. S ialah bahasa Jawa dan
terkadang bahasa Indonesia karena Tn. S berasal dari Jawa dan Ny. S
berasal dari Medan (Batak), kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan
10. Agama
- Keluarga Tn. S menganut agama Islam dan taat menjalankan ibadah
sholat 5 waktu dan biasanya dilakukan bersama-sama dirumah, selain itu
keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian
11. Status sosial ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn S (swasta), Ny. S juga
bekerja (wiraswasta). Ny. S sudah merasa cukup dengan keadaan saat ini
- Penghasilan: >1.500.000, selain itu Tn. S juga mendapat uang pensiunan
tiap bulan
- Barang-barang yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): TV, sofa,
kulkas, sepeda motor, mobil, laptop, kompor gas, dll
12. Aktivitas rekreasi keluarga
- Keluarga Tn. S sering melakukan rekreasi dengan menonton TV dirumah
dan jalan-jalan. Jalan-jalan bisanya dilakakukan pada waktu libur seperti
sabtu atau minggu, namun saat sedang adanya wabah corona keluarga
Tn. S hanya beraktivitas didalam rumah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
- Keluarga dengan anak dewasa, keluarga telah berusaha memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarganya
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga Tn. S yaitu
memperluas keluarga menjadi keluarga besar
3. Riwayat keluarga (ayah, ibu, anak)
- Terkait riwayat kesehatan keluarga Tn. S dan Ny. S tidak memiliki
penyakit keturunan, tetapi 1 bulan terakhir ini Ny. S sering merasakan
sesak nafas karena merasakan seperti ada dahak pada saluran
pernafasannya dan dahak sulit dikeluarkan, kondisi tersebut biasanya
kambuh jika Ny. S terpadar debu atau jika sedang stress (banyak
pikiran). Ny. S sudah pernah memeriksakan kesehatannya ke klinik
- Nn. R pada tahun 2018 pernah menjalani operasi benjolan pada
payudara, diketahui benjolan pada payudara tersebut jinak
4. Riwayat keluraga sebelumnya
- Terkait riwayat kesehatan sebelumnya Tn. S dan keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit menular atau keturunan seperti DM dan hipertensi
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Luas rumah
- Tipe rumah : permanen, lantai keramik
- Kepemilikan : pribadi
- Ventilasi/jendela : ada dan dipergunakan, pada malam hari
penerangan menggunakan listrik
- Ratio ruangan : 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga,
1 kamar mandi, 1 dapur, 2 garasi
- Septitan/WC : jatak >10 meter dari sumber air bersih, jamban
menggunakan tipe jongkok
- Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih dan nyaman
- Pembuangan sampah : pembuangan sampah ditempat penampungan
sampah sementara kemudian dibakar
- Sumber air : air sumur dan air pdam masyarakat
- Pembuangan air limbah : septitank
- Denah rumah
Kolam ikan
Dapur
Kandang
Gudang

Garasi Kamar
mandi
Ruang makan
K. tidur
Ruang
Halaman keluarga K. tidur

Ruang tamu K. tidur

Garasi

Halaman
Warung

2. Karakteristik tetangga dan komunikasi RW


- Hubungan antar tetangga baik, warga dusun Karanggayam selalu guyup
rukun. Rumah satu warga dengan yang lain cukup berdekatan.
3. Mobilitas geografi keluarga
- Keluarga Tn. S tinggal menetap dirumah yang saat ini ditempati. Rumah
terletak di pedesaan namun berdekatan dengan jalan utama, rumah
mudah dijangkau oleh sepeda motor atau kendaraan roda 4. Rumah tidak
jauh dari pasar dan klinik kesehatan juga tidak jauh dari rumah Tn. S
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat (Ecomap)
- Tn. S aktif mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti arisan, ronda,
yasinan dan gotong royong.
- Ny. S aktif kegiatan arisan dasawisma ibu-ibu, pengajian, dan yasinan.
- Nn. A aktif kegiatan perkumpulan pemuda, gotong royong, dan yasinan
- Nn. R aktif kegiatan gotong royong dan yasinan
Ecomap
Gotong royong Yasinan
Lingkungan kerja
Arisan Arisan
Nn. R
Ronda Pengajian
Tn. S Ny. S
Yasinan Yasinan
Nn.A

Goyong royong

Perkumpulan pemuda Gotong royong Yasinan Kuliah


5. Sistem pendukung keluarga
- Anggota keluarga Tn. S sehat, akan tetapi Ny. S 1 bulan terakhir kadang
merasakan sesak nafas dan keluarga selalu menggunakan fasilitas
kesehatan untuk memeriksakan diri saat sakit, keluarga Tn. S memiliki
kartu jaminan kesehatan
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
- Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi terbuka, tiap
keluarga dapat bebas mengungkapkan pendapatnya masing-masing,
orang tua dan anak saling terbuka dalam berkomunikasi. Misalnya jika
salah satu anggota keluarga meminta ijin untuk keluar rumah seperti
main
2. Struktur kekuatan keluarga
- Keluarga Tn. S menyelesaikan masalah dengan musyawarah. Pengambil
keputusan tertinggi adalah Tn. S
3. Struktur peran
- Tn. S sebabagi kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, selain itu Tn. S juga sebagai
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman bagi keluarga
- Ny. S berperan sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya, Ny. S sebagai
ibu rumah tangga memiliki peran untuk mengurus rumah, selain itu Ny.
S juga ikut membantu mencari nafkah dengan berdagang
- Nn. R sebagai anak yang tertua sedang berusaha mencari pekerjaan
- Nn. A sebagai mahasiswa yang harus belajar dan patuh terhadap kedua
orangtuanya.
4. Nilai dan norma budaya
- Keluarga Tn, S menghormati dan mematuhi atura-aturan atau norma
yang berhubungan dengan agama dan masyarakat
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi afektif
- Tn. S selalu berusaha untuk memelihara keharmonisan antar keluarga,
saling menyayangi dan menghormati. Apabila ada anggota keluarga yang
sakit maka keluarga yang lain berusaha membantu. Orang tua tidak
membeda-bedakan anak yang satu dengan yang lain
2. Fungsi sosialisasi
- Kerukunan dalam keluarga : keluarga hidup rukun
- Interaksi dengan masyarakat : interksi baik, keluarga Tn. S sebisa
mungkin mengikuti kegiatan yang ada dimayarakat
- Pengambil keputusan : anggota keluarga yang bertugas
sebagai bengambil keputusan tertinggi adalah Tn. S
- Kegiatan di waktu senggang : nonton TV sambil bercanda
3. Fungsi reproduksi
- Jumlah anak dua, Ny. S pernah mengguakan KB IUD namun karena
sekarang sudah menopause Ny. S sudah tidak menggunakan KB
- Ny. S tidak pernah melakukan sadari dan tidak tahu apa itu SADARI
- Nn. A jarang melakukan SADARI karna takut jika nantinya diketahui
mengalami gangguan pada payudaranya
4. Fungsi ekonomi
- Ny. S mengatakan kebutuhan keluarganya sudah tercukupi dan
berusahan menyisipikan uang belanja untuk ditabung
5. Fungsi perawatan keluaga
- Jika ada anggota keluarga yang sakit biasanya membeli obat di apotek
terlebih dahulu atau di obati sendiri. Jika dirasa membutuhkan
penanganan lebih lanjut atau masalahnya belum teratasi maka akan
memeriksakan ke klinik. Ny. S menanyakan bagaimana cara mengatasi
sesak nafasnya sesaknya dan mengeluarkan dahaknya
- Tn. S tidak tahu caranya cuci tangan yang benar dan Tn. S ingin tahu
bagaimana cara mencuci tangan yang benar dikarenakan menurut Tn. S
cuci tangan yang benar merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya
penularan virus covid-19
F. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
- Yang dipikir keluarga saat ini yaitu memikirkan agar keluhan (sesak
nafas) yang dirasakan Ny. S tidak kambuh kembali, Ny. S mengatakan
masalah yag membebaninya saat ini adalah sulit mengeluarkan dahak
dan sesak nafasanya
2. Stressor jangka panjang
- Saat ini keluarga memikirkan agar anaknya dilacarkan dalam mencari
pekerjaan
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
- Jika ada masalah didalam keluarga, Tn. S akan memusyawarahkan
terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Tn. S juga melibatkan
anak dan istri untuk mengungkapkan pendapatnya
4. Strategi koping yang digunakan
- Keluarga Tn. S jika ada masalah selalu menyelesaikannya dengan
bersikap terbuka dan tidak lupa meminta pendapat istri dan anaknya
5. Strategi adaptasi disfungsional
- Dalam menghadapai masalah selalu berusaha dan berdoa agar diberikan
keputusan yang terbaik dan tidak memaksakan kehendak
G. Harapan keluarga
1. Tn. S menginginkan agar keluarganya selalu sehat dan apa yang diinginkan
kedua anaknya segera terlaksana
2. Ny. S berharap agar wabah virus corona ini segera berakhir sehingga
keluarga dapat beraktivitas seperti biasa
3. Ny. S berharap sesak nafasnya tidak kambuh lagi dan dapat mengeluarkan
dahak supaya pernafasannya lega
4. Nn. R berharap agar segera bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan
H. Pemeriksaan Fisik
Kriteria Tn. S Ny. S Nn. R Nn. A
Kesadaran Composmentis Composmenstis Composmenstis Composmenstis
TTV TD: 120/70 mmHg TD: 110/80 mmHg TD: 120/80 mmHg TD: 110/70 mmHg
N: 80x/menit N: 85x/menit N: 70x/menit N: 80x/menit
S: 36oC S: 36oC S: 36,3oC S: 36oC
RR: 20x/menit RR: 24x/menit RR: 20x/menit RR: 18x/menit
Kepala Mesochepal, rambut tampak bersih, Mesochepal, rambut tampak bersih, Mesochepal, rambut Mesochepal, rambut tampak
tidak rontok, tidak teraba benjolan tidak rontok, tidak teraba benjolan, tampak bersih, tidak bersih, tidak rontok, tidak teraba
rambut sedikir beruban rontok, tidak teraba benjolan
benjolan, tidak ada nyeri
tekan
Mata Sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak Sclera tidak ikterik, konjungtiva Sclera tidak ikterik, Sclera tidak ikterik, konjungtiva
anemis, tidak menggunakan alat tidak anemis, ada gangguan pada konjungtiva tidak anemis, tidak anemis, tidak
bantu penglihatan mata (minus-silinder) tidak menggunakan alat menggunakan alat bantu
bantu penglihatan penglihatan
Hidung Hidung bersih, tidak ada secret, tidak Hidung bersih, tidak ada secret, Hidung bersih, tidak ada Hidung bersih, tidak ada secret,
teraba benjolan tidak teraba benjolan secret, tidak teraba tidak teraba benjolan
benjolan
Mulut Mulut bersih, mukosa lembab, tidak Mulut bersih, mukosa lembab, Mulut bersih, mukosa Mulut bersih, mukosa lembab,
terdapat karies gigi, tidak memakai tidak terdapat karies gigi, tidak lembab, tidak terdapat tidak terdapat karies gigi, tidak
gigi palsu, tidak ada stomatitis memakai gigi palsu, tidak ada karies gigi, tidak memakai memakai gigi palsu, tidak ada
stomatitis, terdapat gigi berlubang gigi palsu, tidak ada stomatitis
stomatitis
Telinga Telinga tampak bersih, tidak ada Telinga tampak bersih, tidak ada Telinga tampak bersih, Telinga tampak bersih, tidak ada
gangguan pendengaran gangguan pendengaran tidak ada gangguan gangguan pendengaran
pendengaran
Leher Tidak ada pembesaran vena jugularis, Tidak ada pembesaran vena Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran vena
tidak ada pembesaran kelenjar tiroid jugularis, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada jugularis, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid pembesaran kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Dada Dada simetris, tidak ada retraksi Dada simetris, tidak ada retraksi Dada simetris, tidak ada Dada simetris, tidak ada retraksi
dinding dada dinding dada retraksi dinding dada dinding dada
Abdomen Tidak ada asites, tidak ada distensi Tidak ada asites, tidak ada distensi Tidak ada asites, tidak ada Tidak ada asites, tidak ada
abdomen abdomen distensi abdomen distensi abdomen
Kriteria Tn. S Ny. S Nn. R Nn. A
Ekstremitas Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Gaya berjalan Tegak Tegak Tegak Tegak
Personal hygiene Tampak bersih dan terawat, mandi 2x Tampak bersih dan terawat, mandi Tampak bersih dan Tampak bersih dan terawat,
sehari 2x sehari terawat, mandi 2x sehari mandi 2x sehari
Komunikasi Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif Lancar dan kooperatif
II. Penjajakan Tahap II
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
F. Mengenal Masalah
1 Pengertian - Ny. S bercerita tentang masalah kesehatan yang sedang dihadapinya yaitu terkadang merasakan sesak nafas
dan merasakan ada dahak pada saluran pernafasannya dan dahaknya sulit keluar
- Ny. S mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentan SADARI dan fisioterapi dada
- Nn. A mengatakan SADARI adalah salah satu upaya untuk mendeteksi dini kanker payudara
- Tn. S mengatakan cuci tangan yang benar menggunakan air saja
2 Penyebab - Ny. S mengatakan sesaknya kambuh saat kebanyakan pikiran, stress, dan terpapar debu
- Tn. S belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang cuci tangan 6 langkah
3 Tanda dan gejala - Ny. S mengatakan jika sedang kumat terasa badan lemas, dan sulit bernafas karna dirasakan ada dahak pada
saluran pernafasannya
- Ny. S dan Nn. A mengarakan salah satu cirri-ciri adanya kelainan pada payudara adalah adanya benjolan
pada payudara
4 Identifikasi tingkat masalah dalam keluarga - Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara agar dahaknnya dapat keluar, dan hal tersebut kadang
menganggu aktivitasnya
- Tn. S mengatakan tidak tahu cara cuci tangan yang benar
G. Mengambil Keputusan
1 Akibat - Ny. S mengatakan akibat dari sesak nafasnya dapat menyebabkan kematian
- Ny. S mengatakan kanker payudara dapat menyebabkan kematian
2 Keputusan keluarga - Ny. S mengatakan apabila merasakan sakit langsung dibawa ke klinik
- Tn. S mengatakan selama ini mencuci tangan hanya menggunakan air, dengan sabunnya hanya kadang-
kadang
- Tn. S mengatakan ingin mengerti cara cuci tangan yang benar
H. Melakukan Perawatan Sederhana
1 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan Apabila ada keluarga yang sakit keluarga terkadang tidak langsung membawa ke klinik, akan tetapi membeli
keluarga obat diapotek terlebih dahulu atau diobati secara mandiri. Akan tetapi jika masalanya belum dapat teratasi
keluarga akan membawa ke klinik
2 Cara-cara pencegahan Ny. S mengatakan menjauhi benda-benda yang berdebu, tidak beraktivitas berlebihan, dan berusahan agar tidak
stress, keluarga juga tidak selalu menginfokan pemberitaan tentang corona agar Ny. S tidak stress
I. Modifikasi Lingkungan
1 Lingkungan fisik - Ny. S mengatakan sudah tau cara memodifikasi lingkungan agar kesehatannya tidak terganggu
- Keluarga Tn. S telah menyediakan sabun cuci tangan di tempat-tempat untuk mencuci tangan
2 Lingkungan psikologis Ny. S mengatakan selalu mendekatkan diri kepada Allah agar selalu diberi kesehatan
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
J. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
1 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi kelurga - Ny. S mengatakan jika sakit memeriksakan diri ke klinik
- Tn. S mengatakan jika sakit biasanya didiamnkan atau diobati sendiri terlebih dahulu
2 Frekuensi kunjungan Keluaga Tn. S memeriksakan diri ke dokter hanya bila sakit saja
Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
1 DS:
- Ny. S mengatakan sudah mengalami sesak nafas 1 bulan
terakhir dan merasakan ada dahak pada saluran
pernafasannya, dahak sulit dikeluarkan
- Ny. S mengatakan sebelumnya tidak memiliki riwayat
sesak nafas
- Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara
mengeluarkan dahaknya
- Ny.S mengatakan sudah pernah berobat ke klinik untuk
mengatasi sesak nafasnya
- Ny. S mengatakan jika merasa sesak maka akibatnya
aktivitas menjadi terganggu
Ketidakefektifan manajemen
- Ny. S mengatakan harus beristirahat untuk
kesehatan pada Ny. S terkait
menghilangkan sesaknya, membatasi aktivitas fisik,
mengeluarkan dahak
menjauhi debu, tidak stress, dan tidak terlalu kelelahan
DO:
- TTV:
TD: 110/80 mmHg N: 85x/menit
S: 36oC RR: 24x/menit
- Lingkungan rumah terlihat rapi, digarasi terdapat bulu-
bulu kucing yang menempel di kursi ruang keluarga
karna Tn. S memelihara kucing
- Kesadaran: composmenstis
- Berita tentang covid dapat menjadi stressor bagi Ny. S,
namun Ny. S masih tetap melihat berita tentang
masalah covid
2 DS:
- Ny. S sudah mengalami menopause sejak 2018
- Ny. S tidak pernah melakukan SADARI untuk
mendeketeksi adanya kelainan pada payudara
- Nn. A jarang melakukan SADARI karna takut jika
diketahui mengalami masalah pada payudaranya
- Salah satu keluarta Tn. S yakni Nn. R pernah operasi di Ketidakefektifan pemeliharaan
payudara karna ada benjolan pada payudaranya, kesehatan pada Ny. S dan Nn.
diketahui benjolan pada payudaranya jinak A terkait SADARI
- Ny. S mengatakan tidak tau apa yang dimaksud dengan
SADARI
- Ny. S mengatakan didaerahnya belum pernah ada
penyuluhan kesehatan terkait SADARI
DO:
- Klien tampak kooperatif
3 DS:
- Tn. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara cuci
tangan yang benar
- Tn. S mengatakan ingin tau cara cuci tangan yang benar
Ketidakefektifan pemeliharaan
agar dapat mencegah terjadinya infeksi silang virus
kesehatan pada Tn. S terkait
covid-19
personal hygiene (cuci tangan 6
- Tn. S ingin mendapatkan penjelasan bagaimana cara
langkah
cuci tangan yang benar
DO:
- Tn. S dalam mempraktekkan cuci tangan masih
sembarangan dan belum sesuai dengan prosedur
Skoring Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny. S terkait mengeluarkan dahak
Kriteria Bobot Skor Justifikasi
Sifat masalah: Resiko Kondisi Ny. S saat ini baik, resporasi dalam batas
normal yaitu 24x/menit, namun Ny. S memiliki
2 2
1 x 1= peluang tinggi serangan sesak nafas berulang dan
3 3
masih kesulitan dalam mengeluarkan dahak
sehingga merasakan saat bernafas tidak lega
Kemungkinan Keluarga Tn. S khususnya Ny. S sebagian sudah
masalah untuk mengerti tanda dan gejala, faktor yang memicu
dipecahkan: Mudah 2 terjadinya sesak nafas dan dapat menyebutkan
2 x 2= 2
2 modifikasi lingkungan serta memanfaatkan
fasilitas kesehatan terjadi serangan sesak nafas.
Ny. S belum tahu cara mengeluarkan dahaknya
Potensial masalah Ny. S mengatakan sesak nafas sudah terjadi
untuk dicegah: Cukup 2 2 dalam 1 bulan terakhir dan hanya terjadi jika
1 x 1=
3 3 melakukan aktivitas berat, tidak dapat
mengontrol emosi, terpapar debu
Menonjolnya Keluarga Tn. S khususnya Ny. S selalu
masalah: Segera memanfaatkan fasilitas kesehatan jika ada
ditangani anggota keluarganya yang sakit, terutama jika
2
1 x 1= 1 Ny. S merasakan sesak nafasnya yang memberat
2
maka akan segera beristirahat dan membatasi
aktivtas fisik. Ny. S juga sudah mendapatkan
obat ventolin tetapi belum pernah digunakan
4
Jumlah 3
3
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. S dan Nn. A terkait SADARI
Kriteria Bobot Skor Justifikasi
Sifat masalah: 1 1 Perlunya pemahaman tentang SADARI sebagai
1 x 1=
Potensial 3 3 upaya deteksi dini kanker payudara
Kemungkinan Disekitar rumah keluarga Tn. S terdapa fasilitas
2
masalah untuk 2 x 2= 2 pelayanan kesehatan (klinik)
2
dipecahkan: Mudah
Potensial masalah Ny. S dan Nn. A berusaha untuk mau melakukan
2 2
untuk dicegah: Cukup 1 x 1= SADARI, namun Nn. A masih takut untuk
3 3
melakukannya
Menonjolnya Keluarga Tn. S menyadari pentingnya SADARI
masalah: masalah 1 0 x 1= 0 dan sebagai upaya deteksi dini kanker payudara
tidak dirasakan
Jumlah 2
2
3
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Tn. S terkait personal hygiene
(cuci tangan 6 langkah)
Kriteria Bobot Skor Justifikasi
Sifat masalah: Resiko Tn. S mengatakan perlunya mengetahui cara cuci
2 2 tangan yang benar khususnya saat pandemic virus
1 x 1=
3 3 corona supaya bisa terhindar dari penyakit covid-
19.
Kemungkinan Dekat dengan fasilitas kesehatan dan memiliki
masalah untuk 1 jaminan kesehatan tetapi tidak rutin
2 x 2= 1
dipecahkan: Sebagian 2 memeriksakan kesehatan, hanya periksa saat sakit
yang dirasakan sudah cukup parah saja
Potensial masalah 2 2 Tn. S memiliki kemauan untuk belajar cara cuci
1 x 1=
untuk dicegah: Cukup 3 3 tangan dengan benar
Menonjolnya Harus segera ditangani karna menurut Tn. S
masalah: Segera 2 mencuci tangan adalah salah satu cara untuk
1 x 1= 1
ditangani 2 dapat mencegah terjadinya infeksi silang dari
virus corona
Kriteria Bobot Skor Justifikasi
4
Jumlah 2
3
Prioritas Masalah Keperawatan Keluarga
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Ny. S terkait mengeluarkan dahak
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Ny. S dan Nn. A terkait SADARI
3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada Tn. S terkait personal hygiene
(cuci tangan 6 langkah)
Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Ketidakefektifan Pengetahuan: Pengetahuan: proses penyakit Ny. S mengetahui cara Ny. S mengetahui tentang Mengenal masalah
manajemen manajemen sesak Setelah dilakukan tindakan mengeluarkan dahak teknik nonfarmakologi Pendidikan kesehatan
kesehatan pada Ny. nafas asuhan keperawatan keluarga secara nonfarmakologi untuk mengeluarkan - Lakukan demonstrasi
S terkait Setelah dilakukan Ny. S mampu: dahak dengan cara fisioterapi dada
mengeluarkan tindakan asuhan Mengenal masalah fisioterapi dada - Diskusikan pilihan atau
dahak keperawatan Ny. S Pengetahuan: perilaku terapi penanganan
dapat mengelola kesehatan
kesehatannya dengan - Keluarga Ny. S mengetahui
lebih efektif tentang cara mengeluarkan
dahak
Mengambil keputusan Kemampuan keluarga Tn. Kemampuan keluarga Mengambil keputusan
Partisipasi dalam keputusan S untuk mengambil dalam mengambil Dukungan pengambilan
perawatan kesehatan keputusan segera terhadap keputusan terhadap keputusan
- Berpartisipasi untuk kondisi kesehatan tindakan apa yang perlu - Motivasi keluarga untuk
melakukan perawatan dilakukan keluarga sangat memberikan dukungan
terhadap cara pengeluaran berperan penting demi dalam pengobatan Ny. S
dahak kesehatan anggota
keluarga
Merawat anggota keluarga Keluarga mampu Kemampuan keluarga Merawat anggota keluarga
yang sakit melakukan perawatan dalam merawat anggota yang sakit
Pertisipasi dalam keputusan sederhana pada Ny. S keluarga yang sakit sangat Fisioterapi dada
perawatan kesehatan terkait masalah penting, karena keluarga - Libatkan keluarga dalam
- Mengambil keputusan untuk pengeluaran dahak pada dapat berperan penting membantu klien
penanganan sesak nafas saluran pernafasan Ny. S sebagai perawatan utama mengeluarkan secret
dalam mengeluarkan dahak klien
Memodifikasi lingkungan Lingkungan yang bersih Lingkungan yang bersih Memodifikasi lingkungan
Pengetahuan: rejimen dan nyaman dapat dan nyaman dalam Manajemen lingkungan:
penanganan mempengaruhi kesehatan perawatan sangat persiapan rumah
- Memodifikasi lingkungan keluargan Tn.S mempengaruhi - Motivasi keluarga untuk
kenyamanan pada saat menata lingkungan yang
proses pengobatan dan bersih
mencegah kekambuhan
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
- Beri reward atas usaha
yang keluarga lakukan
Pemanfaatan faskes Layanan kesehatan sangat Kemampuan klien dan Pemanfaatan faskes
Perilaku pencarian kesehatan penting untuk melakukan keluarga dalam mencari Konsultasi
- Memanfaatkan fasilitas pengobatan pada keluarga fasilitas pelayanan - Klarifikasi pengetahuan
kesehatan Tn. S kesehatan sangat penting keluarga tentang manfaat
untuk mengontrol fasilitas kesehatan
kesehatan dan untuk
mengatasi sesak nafasnya
2 Ketidakefektifan Perilaku Mengenal masalah Keluarga mengetahui Keluarga dapat mengerti Mengenal masalah
pemeliharaan memahami Pengetahuan: perilaku tentang SADARI dan mengetahui SADARI Pengajaran kelompok
kesehatan pada Ny. kesehatan kesehatan - Lakukan edukasi terkait
S dan Nn. A terkait Setelah dilakukan - Keluarga mengetahui SADARI
SADARI tindakan asuhan tentang SADARI - Rumuskan tujuan dalam
keperawatan Ny. S program pendidikan
dan Nn. A dapat kesehatan
meningkatkan Mengambil keputusan Kemampuan keluarga Kemampuan keluarga Mengambil keputusan
pemeliharaan Partisipasi dalam keputusan mengambil keputusan untuk mengambil Dukungan pengambilan
kesehatan perawatan kesehatan terhadap kondisi keputusan terhadap keputusan
- Menentukan pilihan yang kesehatan kondisi kesehatan terkait - Fasilitasi pengambilan
diharapkan dengan deteksi dini keputusan bersama
- Mengevaluasi kepuasan kanker payudara - Bantu klien untuk
dengan luaran perawatan mengidentifikasi
kesehatan keuntungan dan kerugian
setiap alternative pilihan
Merawat anggota keluarga Keluarga mampu Mengajarkan teknik Merawat anggota keluarga
yang sakit melakukan perawatan SADARI sebagai upaya yang sakit
Status kesehatan keluarga sederhatan terkait deteksi dini kanker Pendidikan kesehatan
- Skrinning kesehatan diri SADARI payudara - Lakukan demonstrasi
SADARI
Memodifikasi lingkungan Dukungan keluarga dapat Meningkatkan motivasi Memodifikasi lingkungan
Pengetahuan: proses penyakit meningkatkan motivasi diri klien Pemeliharaan proses
- Kelompok dukungan yang diri klien keluarga
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
tersedia - Identifikasi kebutuhan
perawatan dirumah
Pemanfaatan faskes Layanan kesehatan sangat Kemampuan klien dan Pemanfaatan faskes
Partisipasi dalam keperawatan penting untuk melakukan keluarga dalam upaya Peningkatan latihan
kesehataan pengobatan atau deteksi promotif dan preventif - Atur kegiatan terjadwal
- Melakukan perilaku dini serta menggunakan sarana - Bantu pasien untuk
kesehatan yang disarankan pelayanan kesehatan membuat perbaikan
terhadap rencana latihan
dirumah sesuai indikasi
3 Ketidakefektifan Deteksi resiko Pengerahan perawatan Tn. S mengetahui cara Tn. S mengetahui cara Mengenal masalah
pemeliharaan Setelah dilakukan mandiri cara menjaga personal mencuci tangan, dengan Pendidikan kesehatan
kesehatan pada Tn. tindakan asuhan Setelah dilakukan tindakan hygiene (cuci tangan benar - Lakukan demonstrasi
S terkait personal keperawatan Tn. S asuhan keperawatan keluarga Tn. dengan benar) cara mencuci tangan,
hygiene (cuci dapat meningkatkan S mampu: dengan benar
tangan 6 langkah) pemeliharaan Mengenal masalah - Tentukan pengetahuan
kesehatan Pengetahuan: perilaku kesehatan (mencuci
kesehatan tangan dengan benar)
- Keluarga Tn, S mengetahui
tentang cara menjaga
personal hygiene (cuci
tangan dengan benar)
Mengambil keputusan Kemampuan keluarga Tn. Kemampuan keluarga Mengambil keputusan
Partisipasi dalam keputusan S untuk mengambil dalam mengambil Bantuan modifikasi diri
perawatan kesehatan keputusan segera terhadap keputusan terhadap - Dorong Tn. S untuk
- Menyampaikan niat untuk kondisi kesehatan tindakan apa yang perlu mengkaji dan nilai-nilai
bertindak terkait dengan dilakukan keluarga sangat dan keyakinan serta
keputusan berperan penting demi kepuasan
kesehatan anggota - Jelaskan pentingnya
keluarga monitoring diri
- Beri pujian mengenai
alasan Tn. T untuk
berubah dalam kesehatan
Merawat anggota keluarga Keluarga mampu Kemampuan keluarga Merawat anggota keluarga
Tujuan Evaluasi
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
yang sakit melakukan tindakan dalam melakukan yang sakit
Motivasi sederhana guna mencegah tindakan sederhana guna Pendidikan kesehatan
- Mengembangkan rencana terjadinya tertularnya mencegah tertularnya - Aplikasikan strategi
tindakan penyakit penyakit khususnya penyuluhan
covid-19 - Ekplorasi sumber-
sumber dukungan yang
ada misal keluarga
Memodifikasi lingkungan Lingkungan yang bersih Lingkungan yang bersih Memodifikasi lingkungan
Perilaku keamana pribadi dan nyaman dapat dan nyaman dapat Kontrol resiko: bahaya
- Menghindari perilaku resiko mempengaruhi kesehatan mempengaruhi lingkungan
tinggi keluargan Tn.S kenyamanan dan - Atur kegiatan mencuci
kesehatan keluarga tangan dengan benar
Pemanfaatan faskes Layanan kesehatan sangat Kemampuan klien dan Pemanfaatan faskes
Pengetahuan sumber-sumber penting untuk melakukan keluarga dalam mencari Konsultasi
kesehatan pengobatan pada keluarga fasilitas pelayanan - Tetapkan tujuan
- Memanfaatkan fasilitas Tn. S kesehatan sangat penting konseling
kesehatan untuk upaya preventif

Anda mungkin juga menyukai