Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat tang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu
atap dan keadaan saling ketergantungan.
Proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang
sistematis, yang digunakan baik pada individu, keluarga, kelompokdan
komunitas. Keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau
sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
membantu keluarga dalam membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat
tertinggi dalam fungsi atau kesejahteraan dalam konteks tujuan utama mereka,
aspirasi dan kemampuannya.
Perawat keluarga adalah perawat teregistrasi dan berpartisipasi untuk
menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di
bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case manajemen dan konsultasi.
Fokus utama dalam asuhan keperawatan keluarga adalah untuk memandirikan
klien dan keluarga, meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga dengan
berperan sebagai pendidik, advokat bagi klien, sebagai manajer kasus, serta
memberikan spirit pada klien dan keluarganya.
Tahap perkenalan atau bina hubungan saling percaya merupakan hal yang
penting dalam tahap awal untuk memulai suatu kegiatan, terutama dalam proses
keperawatan keluarga sebagai langkah awal menjalin trust dan pengambilan
informasi yang berkelanjutan pada keluarga binaan sebelum dilakukannya
pengkajian lebih lanjut. Bina Hubungan Saling Percaya (BHSP) dilakukan dengan
menggunakan komunikasi terapuetik dalam setiap pertemuan keluarga.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan BHSP selama 1x20 menit diharapkan tercipta
hubungan saling percaya antara keluarga Tn. S dengan mahasiswa.
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x20 menit diharapkan :
a. Tercipta hubungan saling percaya keluarga Tn. S dengan mahasiswa.
b. Mahasiswa memperkenalkan diri
c. Mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan
d. Mahasiswa melakukan kontrak waktu kegiatan selanjutnya dengan
keluarga
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga Tn. S
2. Media dan alat
Tidak menggunakan media dan alat
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Jum’at, 8 Mei 2020
Waktu : 13.00 WIB
Alamat : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel
4. Rencana kegiatan
Pengenalan, bina hubungan saling percaya (BHSP) antara keluarga dan
mahasiswa
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan a. Menyimak
a. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
b. Menjelaskan maksud dan tujuan c. Menyampaikan pendapat
kedatangan atas kedatangan
c. Menanyakan nama dan jumlah mahasiswa
anggota keluarga
d. Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya.
3 3 menit Penutup a. Menjawab salam
a. Mengucapkan terimakasih b. Berdiskusi menentukan
b. Kontrak waktu kegiatan rencana kegiatan
selanjutnya dan mengakhiri selanjutnya
pertemuan dengan salam.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Membuat laporan pendahuluan yang sudah disiapkan sejak satu hari
sebelum kunjungan.
b. Berkunjung ke rumah keluaarga Tn. S untuk melakukan perkenalan,
menjelaskan maksud dan tujuan, bina hubungan saling percaya (BHSP).
2. Evaluasi proses
a. Keluarga Tn. S mau menerima kedatangan mahasiswa dan menyambut
dengan baik
b. Tercipta hubungan saling percaya
c. Anggota keluarga kooperatif dan berpartisifasi aktif dalam proses
wawancara
d. Adanya kesepakatan waktu untuk kunjungan selanjutnya
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa mampu berkenalan dan berkomunikasi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa mampu membina hubungan saling percaya dengan keluarga
c. Mahasiswa mampu mengetahui nama dan jumlah anggota keluarga
d. Keluarga dan mahasiswa menyepakati kontrak waktu untuk kunjungan
selanjutnya dalam rangka pengkajian dan menemukan solusi untuk
masalah yang dialami keluarga
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 8 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Pertemuan pertama pada hari Jum’at 8 Mei 2020 jam 13.00 WIB.
Maksud dan tujuan dari pertemuan pertama yaitu untuk membina hubungan
saling percaya antara keluarga Tn. S dengan mahasiswa, serta kontrak waktu
pertemuan selanjutnya.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga Tn. S kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa
dengan baik, keluarga bersedia menjadi keluarga binaan dari mahasiswa
B. Hasil Kegiatan BHSP
Dari kegiatan BHSP antara keluarga Tn. S, mahasiwa mengetahui nama
kepala keluarga yaitu Tn. S. Tn. S dan keluarga menerima baik mahasiswa,
bersedia menjadi keluarga binaan mahasiswa dan menyepakati kontrak waktu
berikutnya. Kontrak waktu berikutnya adalah hari Sabtu 9 Mei 2020 jam 13.00
WIB untuk kegiatan pengkajian keluarga Tn. S tahap pertama
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal
yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data tentang status kesehatan klien.
Dalam proses pengkajian dimulai dengan pengumpulan informasi atau data
secara sistematis, pengumpulan data tentang keluarga didapatkan dari berbagai
sumber sepertiwa wancara dengan keluarga, observasi terhadap lingkungan
rumah, informasi tertulis maupun lisan dari rujukan dan berbagai lembaga yang
menangani keluarga. Data yang sudah terkumpul kemudian dianalisa sehingga
dapat dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga.
Jadi berdasarkan hal tersebut, sebelum membuat perencanaan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh klien harus dilakukan pengkajian terlebih
dahulu baik melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, atau lainnya. Kunjugan kedua
ini akan dilakukan pengkajian tahap I dengan keluarga Tn. S
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan.
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan terkumpulnya
data yang dapat menunjang timbulnya masalah kesehatan pada keluarga Tn. S
3. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pengkajian selama 1x20 menit diharapkan didapatkan data
tentang :
a. Data Umum
b. Data Lingkungan
c. Tahap Perkembangan Keluarga
d. Struktur Keluarga
e. Fungsi Keluarga
f. Stres dan Koping Keluarga
g. Harapan Keluarga
h. Pengkajian fisik
C. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan adalah dengan wawancara dan diskusi dengan
anggota keluarga
2. Media dan alat
Format pengkajian, alat tulis, tensimeter, stetoskop, termometer
3. Waktu dan tempat
Hari/tanggal : Sabtu, 9 Mei 2020
Waktu : 13.00 WIB
Alamat : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel
4. Rencana kegiatan
Diskusi dan wawancara tentang data keluarga meliputi :
a. Data umum
b. Data lingkungan
c. Tahap perkembangan keluarga
d. Struktur keluarga
e. Fungsi keluarga
f. Stres dan koping keluarga
g. Harapan keluarga
h. Pengkajian fisik
5. Pengorganisasian Waktu dan Acara
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 2 menit Pembukaan
b. Memberi salam a. Menjawab salam
c. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan
kedatangan
2 15 menit Pelaksanaan
a. Menanyakan tentang data a. Menyimak
umum keluarga b. Memperhatikan
b. Menanyakan tentang data c. Berdiskusi dan
Lingkungan keluarga menjawab pertanyaan
c. Diskusi tentang tahap mahasiswa
perkembangankeluarga
d. Menanyakan tentang
struktur keluarga
e. Menanyakan tentang fungsi
keluarga
f. Menanyakan tentang stress
dan koping keluarga
g. Menanyakan harapan
keluarga
h. Melakukan pengkajian fisik
3 3 menit Penutup
a. Mengucapkan terima kasih a. Menanggapi
b. Memberikan reinforcement b. Berdiskusi untuk
positif atas kerja sama dari pertemuan
keluarga selanjutnya
c. Kontrak waktu pertemuan c. Menjawab salam.
selanjutnya
d. Mengucapkan salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
LP disiapkan, media disiapkan, tepat waktu kedatangan sesuai dengan
kontrak waktu yang dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang
direncanakan, keluarga aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi hasil
Setelah dilakukan pengkajian tahap I pada keluarga Tn. S didapatkan data
yang terkumpul sebanyak 98%.
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 9 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Kunjungan ke-II pada hari Sabtu 9 Mei 2020 jam 13.00 WIB. Maksud
dan tujuan dari pertemuan kedua yaitu untuk melakukan pengkajian tahap I
terkait data umum, data lingkungan, tahap perkembangan keluarga, struktur
keluarga, fungsi keluarga, permasalahan keluarga, koping keluarga dan
harapan keluarga.
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga Tn. S kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa dan berdiskusi terkait pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan ke-II bertemu dengan Tn. S beserta anggota keluarga
yang lain. Respon Tn. S ketika menerima kehadiran mahasiswa baik,
keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh mahasiswa,
keluarga menceritakan permasalahan kesehatan yang dialami ketika ditanya.
B. Hasil Kegiatan Pengkajian Tahap I
Dari kegiatan Pengkajian Tahap I mahasiwa mengetahui pemeriksaan fisik
anggota keluarga, mengetahui permasalahan yang dihadapi keluarga, mengetahui
keadaan lingkungan keluarga maupun data umum lainnya. Adapun hasilnya
sebagai berikut:
A. Data Umum
1. Nama keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telpon : Karanggayam RT 004/RW 011, Sumberrejo, Tempel,
Sleman, Yogyakarta (082134183xxx)
3. Umur : 58 th
4. Jenis kelamin : Laki-laki
5. Pendidikan KK : SMA
6. Pekerjaan : Swasta
7. Komposisi keluarga
No Nama Jenis kelamin Hub. dengan KK Umur Pendidikan
1 Tn. S Laki-laki KK 58 th Swasta
2 Ny. S Perempuan Istri 51 th D3
3 Nn. R Perempuan Anak 26 th S1
4 Nn. A Perempuan Anak 23 th S1
Genogram
Tn. S Ny. S
Nn. R Nn. A
Keterangan:
: laki-laki : pasien
: meninggal
8. Tipe keluarga
- Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (the nuclear family) yaitu
didalam satu rumah hanya terdapat keluarga inti yaitu Tn. S (ayah),
Ny. S (istri), Nn. R dan Nn. A (anak).
9. Suku
- Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga Tn. S ialah bahasa Jawa
dan terkadang bahasa Indonesia karena Tn. S berasal dari Jawa dan
Ny. S berasal dari Medan (Batak), kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan
10. Agama
- Keluarga Tn. S menganut agama Islam dan taat menjalankan ibadah
sholat 5 waktu dan biasanya dilakukan bersama-sama dirumah, selain
itu keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti
pengajian
11. Status sosial ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn S (swasta), Ny. S juga
bekerja (wiraswasta). Ny. S sudah merasa cukup dengan keadaan saat
ini
- Penghasilan: >1.500.000, selain itu Tn. S juga mendapat uang
pensiunan tiap bulan
- Barang-barang yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): TV, sofa,
kulkas, sepeda motor, mobil, laptop, kompor gas, dll
12. Aktivitas rekreasi keluarga
- Keluarga Tn. S sering melakukan rekreasi dengan menonton TV
dirumah dan jalan-jalan. Jalan-jalan bisanya dilakakukan pada waktu
libur seperti sabtu atau minggu, namun saat sedang adanya wabah
corona keluarga Tn. S hanya beraktivitas didalam rumah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
- Keluarga dengan anak dewasa, keluarga telah berusaha memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota
keluarganya
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga Tn. S yaitu
memperluas keluarga menjadi keluarga besar
3. Riwayat keluarga (ayah, ibu, anak)
- Terkait riwayat kesehatan keluarga Tn. S dan Ny. S tidak memiliki
penyakit keturunan, tetapi 1 bulan terakhir ini Ny. S sering merasakan
sesak nafas karena merasakan seperti ada dahak pada saluran
pernafasannya dan dahak sulit dikeluarkan, kondisi tersebut biasanya
kambuh jika Ny. S terpadar debu atau jika sedang stress (banyak
pikiran). Ny. S sudah pernah memeriksakan kesehatannya ke klinik
- Nn. R pada tahun 2018 pernah menjalani operasi benjolan pada
payudara, diketahui benjolan pada payudara tersebut jinak
4. Riwayat keluraga sebelumnya
- Terkait riwayat kesehatan sebelumnya Tn. S dan keluarga tidak
memiliki riwayat penyakit menular atau keturunan seperti DM dan
hipertensi
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Luas rumah
- Tipe rumah : permanen, lantai keramik
- Kepemilikan : pribadi
- Ventilasi/jendela : ada dan dipergunakan, pada malam hari
penerangan menggunakan listrik
- Ratio ruangan : 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga,
1 kamar mandi, 1 dapur, 2 garasi
- Septitan/WC : jatak >10 meter dari sumber air bersih, jamban
menggunakan tipe jongkok
- Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih dan nyaman
- Pembuangan sampah : pembuangan sampah ditempat penampungan
sampah sementara kemudian dibakar
- Sumber air : air sumur dan air pdam masyarakat
- Pembuangan air limbah: septitank
- Denah rumah
Kolam ikan
Dapur
Kandang
Gudang
Garasi Kamar
mandi
Ruang makan
K. tidur
Ruang
Halaman keluarga K. tidur
Garasi
Halaman
Warung
Ronda Pengajian
Tn. S Ny. S
Yasinan Yasinan
Nn.A
Goyong royong
A. Evaluasi Proses
1. Pelaksanaan
Kunjungan ke-3 pada hari Minggu 10 Mei 2020 jam 10.00. Maksud
dan tujuan dari pertemuan kedua pada tahap pengkajian yaitu untuk
melakukan penjajakan tahap II terkait 5 tugas keperawatan keluarga
2. Komunikasi
Mahasiswa menggunakan komunikasi terapeutik dengan berbahasa
Indonesia. Keluarga kooperatif menanggapi perbincangan dengan
mahasiswa, berdiskusi terkait pertaanyaan yang diberikan oleh mahasiswa.
3. Respon Keluarga
Saat kunjungan ke-3 bertemu dengan Tn. S dan keluarga lainnya.
Respon keluarga baik, keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan
baik, keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
mahasiswa.
B. Hasil Kegiatan Penjajakan Tahap II
Hasil Penjajakan Tahap II adalah sebagai berikut
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
A. Mengenal Masalah
1 Pengertian - Ny. S bercerita tentang masalah kesehatan yang sedang dihadapinya yaitu terkadang merasakan sesak nafas
dan merasakan ada dahak pada saluran pernafasannya dan dahaknya sulit keluar
- Ny. S mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentan SADARI dan fisioterapi dada
- Nn. A mengatakan SADARI adalah salah satu upaya untuk mendeteksi dini kanker payudara
- Tn. S mengatakan cuci tangan yang benar menggunakan air saja
2 Penyebab - Ny. S mengatakan sesaknya kambuh saat kebanyakan pikiran, stress, dan terpapar debu
- Tn. S belum pernah mendapatkan penyulhan tentang cuci tangan 6 langkah
3 Tanda dan gejala - Ny. S mengatakan jika sedang kumat terasa badan lemas, dan sulit bernafas karna dirasakan ada dahak pada
saluran pernafasannya
- Ny. S dan Nn. A mengarakan salah satu cirri-ciri adanya kelainan pada payudara adalah adanya benjolan
pada payudara
4 Identifikasi tingkat masalah dalam keluarga - Ny. S mengatakan tidak tahu bagaimana cara agar dahaknnya dapat keluar, dan hal tersebut kadang
menganggu aktivitasnya
- Tn. S mengatakan tidak tahu cara cuci tangan yang benar
B. Mengambil Keputusan
1 Akibat - Ny. S mengatakan akibat dari sesak nafasnya dapat menyebabkan kematian
- Ny. S mengatakan kanker payudara dapat menyebabkan kematian
2 Keputusan keluarga - Ny. S mengatakan apabila merasakan sakit langsung dibawa ke klinik
- Tn. S mengatakan selama ini mencuci tangan hanya menggunakan air, dengan sabunnya hanya kadang-
kadang
- Tn. S mengatakan ingin mengerti cara cuci tangan yang benar
C. Melakukan Perawatan Sederhana
1 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan Apabila ada keluarga yang sakit keluarga terkadang tidak langsung membawa ke klinik, akan tetapi membeli
keluarga obat diapotek terlebih dahulu atau diobati secara mandiri. Akan tetapi jika masalanya belum dapat teratasi
keluarga akan membawa ke klinik
2 Cara-cara pencegahan Ny. S mengatakan menjauhi benda-benda yang berdebu, tidak beraktivitas berlebihan, dan berusahan agar tidak
stress, keluarga juga tidak selalu menginfokan pemberitaan tentang corona agar Ny. S tidak stress
D. Modifikasi Lingkungan
1 Lingkungan fisik - Ny. S mengatakan sudah tau cara memodifikasi lingkungan agar kesehatannya tidak terganggu
- Keluarga Tn. S telah menyediakan sabun cuci tangan di tempat-tempat untuk mencuci tangan
No Tugas kesehatan keluarga Penyakit/masalah
2 Lingkungan psikologis Ny. S mengatakan selalu mendekatkan diri kepada Allah agar selalu diberi kesehatan
E. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
1 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi - Ny. S mengatakan jika sakit memeriksakan diri ke klinik
kelurga - Tn. S mengatakan jika sakit biasanya didiamnkan atau diobati sendiri terlebih dahulu
2 Frekuensi kunjungan Keluaga Tn. S memeriksakan diri ke dokter hanya bila sakit saja
LAPORAN PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Praktik keperawatan keluarga adalah bagian dari pelayanan keperawatan
yang ditujukan kepada keluarga dan anggota keluarga dalam keadaan sehat atau
sakit (Friedman et.al, 2003). Tujuannya adalah untuk membantu keluarga dan
membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkat tertinggi dalam fungsi atau
kesejahteraan dalam keadaan sehat atau sakit, dalam konteks tujuan utama
mereka, aspirasi, dan kemampuannya.
Menurut Bailon dan Maglaya (1978), keluarga adalah dua atau lebih individu
yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan
atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Sebelum dilakukannya sebuah implementasi pada keluarga perlu adanya
pengkajian terlebih dahulu, sehingga diperoleh data yang akurat yang dapat
menunjang penegakan suatu diagnosa keperawatan keluarga. Pengkajian adalah
suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus-menerus
terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Sehubungan dengan hal tersebut,
maka akan dilakukan kontrak waktu terhadap keluarga Tn. S yang kemudian akan
dilanjutkan dengan pemberian asuhan keperawatan terhadap keluarga Tn.S
khususnya Ny. S yang mengalami masalah dalam pengeluaran dahak, selanjutnya
pada Ny. S dan Nn. A dengan memberikan edukasi cara SADARI untuk deteksi
dini kanker payudara, dan pada Tn. S dengan memberikan edukasi cara cuci
tangan 6 langkah sehingga diharapkan dapat mengingkatkan derajat kesehatan
pada keluarga Tn. S
B. PROSES KEPERAWATAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dan keluarga bersama-sama menentukan waktu kapan dilakukan
implementasi penyuluhan tentang teknik fisioterapi dada, SADARI, dan cara
cuci tangan 6 langkah.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dan keluarga membina hubungan saling percaya.
b. Mahasiswa dan keluarga mendapat informasi tentang permasalahan
kesehatan yang terjadi di keluarga Tn. S
c. Mahasiswa dan keluarga dapat bersama-sama menyimpulkan permasalahan
kesehatan keluarga yang terjadi dan mampu mengatasi permasalahan yang
ada.
C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Metode
Metode yang digunakan dengan wawancara dan diskusi
2. Media
Tidak memakai media.
3. Waktu dan Tempat
a. Hari / Tanggal : Senin, 11 Mei 2020
b. Waktu : 16.00 WIB
c. Tempat : Rumah keluarga Tn. S
4. Rencana kegiatan
a. Kontrak waktu implementasi.
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Persiapan ke keluarga membawa format pengkajian keluarga. Mahasiswa
langsung mendatangi keluarga Tn.S untuk melakukan kontrak waktu dengan
keluarga.
2. Evaluasi proses
a. Kontrak waktu berjalan dengan baik
b. Keluarga kooperatif
4. Evaluasi hasil
a. Mahasiwa mampu berinteraksi baik dengan keluarga
b. Mahasiswa dan keluarga mampu menentukan waktu untuk implementasi
E. PENGESAHAN
Yogyakarta, 11 Mei 2020
Mengetahui,
Mahasiswa Pembimbing
Mengesahkan,
Mahasiwa Pembimbing
Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Fisioterapi dada merupakan suatu cara atau bentuk pengobatan untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh khususnya pada sistem pernafasan.
Fisioterapi dada termasuk didalamnya adalah postural drainage, perkusi dan
vibrasi. Teknik perkusi merupakan jenis terapi fisik dada dengan memberikan
energy mekanik (menimbulkan efek getar) pada dada yang kemudian diteruskan
pada saluran nafas paru untuk melepaskan secret yang tertahan. Sedangkan
vibrasi merupakan tindakan kopresi dada dengan tujuan menggerakan secret ke
arah saluran nafas besar dan dilakukan pada waktu pasien mengeleluarkan nafas.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efekif dalam upaya mengeluarkan secret dan memperbaiki ventilasi pada
fungsi paru yang terganggu.
Di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013
mendapatkan hasil prevalensi nasional untuk penyakit sesak nafas adalah 4,5%
dengan prevalensi tertinggi terdapat di Sulawesi Tengah (7,8%), DIY (6,9%),
Nusa Tenggara Timur (7,3%), Sulawesi Selatan (6,7%), dan Jawa Tengah
(4,3%).
Ny. S menceritakan 1 bulan ini terkadang merasakan sesak dan merasakan
ada dahak pada saluran pernafasannya, dahaknya sulit dikeluarkan. Ny. S juga
sudah memeriksakan ke klinik tentang sesak nafasnya karena saat ini sedang
mewabahnya virus corona, dan dari hasil pemeriksaan sesak nafas yang dialami
Ny. S bukan karena corona. Ny. S memeriksakan kesehatan ke klinik hanya jika
sakit saja.
II. PENGANTAR
Bidang studi : Keperawatan Keluarga
Topik : Fisioterapi dada
Subtopik : Mengajarkan cara fisioterapi dada
Sasaran : Ny. S
Hari/tanggal : Selas, 12 Mei 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Tn. S
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit
tentang demonstrasi teknik fisioterapi dada diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan dan efektif dalam memelihara kesehatan
IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentan teknik fisioterapi dada selama
1x30 menit Ny. S diharapkan dapat:
1. Dapat menjelaskan kembali tentang cara melakukan teknik fisioterapi dada
2. Dapat mendemonstrasikan fisioterapi dada
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. SAP
VII. METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Demontrasi
VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan: - Menjawab salam
- Memberi salam - Mendengarkan dengan
- Perkenalan penuh perhatian
- Menjelaskan tujuan penyuluhan
- Menyebutkan materi/pokok bahasan yang
disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan: - Menyimak dan
Menjelaskan materi pendidikan kesehatan memperhatikan materi
secara berurutan dan teratur yang disampaikan
Materi:
- Ny. S dapat menjelaskan kembali tentang
tekni fisioterapi dada dan
mendemonstrasikannya
3 10 menit Evaluasi: - Bertanya kepada
- Tanya jawab pemateri
- Memberikan reinforcement positif - Menjawab pertanyaan
- Redemonstrasi tentang teknik fisioterapi yang diberikan oleh
dada pemateri
- Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
4 2 menit Penutupan: - Menjawab salam
- Menyampaikan terimakasi
- Mengucapkan salam penutup
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya-jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan :2
1. Lakukan demonstrasi fisioterapi dada!
2. Apa tujuan dari fisioterapi dada?
X. PENGESAHAN
Yogyakarta, 10 Mei 2020
Mengetahui,
\
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA TN. S DENGAN
MASALAH KETIDAEFEKTIFAN MANAJEMEN KESEHATAN
DI DUSUN KARANGGAYAM SUMBERREJO TEMPEL
SLEMAN
Disusun Oleh:
ANITA CANDRA PRAMAISELA
1910206040
Tn. S Ny. S
Nn. R Nn. A
Keterangan:
: laki-laki : pasien
: meninggal
8. Tipe keluarga
- Keluarga Tn. S termasuk tipe keluarga inti (the nuclear family) yaitu
didalam satu rumah hanya terdapat keluarga inti yaitu Tn. S (ayah), Ny.
S (istri), Nn. R dan Nn. A (anak).
9. Suku
- Bahasa sehari-hari yang digunakan keluarga Tn. S ialah bahasa Jawa dan
terkadang bahasa Indonesia karena Tn. S berasal dari Jawa dan Ny. S
berasal dari Medan (Batak), kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan
10. Agama
- Keluarga Tn. S menganut agama Islam dan taat menjalankan ibadah
sholat 5 waktu dan biasanya dilakukan bersama-sama dirumah, selain itu
keluarga Tn. S aktif mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian
11. Status sosial ekonomi keluarga
- Anggota keluarga yang mencari nafkah: Tn S (swasta), Ny. S juga
bekerja (wiraswasta). Ny. S sudah merasa cukup dengan keadaan saat ini
- Penghasilan: >1.500.000, selain itu Tn. S juga mendapat uang pensiunan
tiap bulan
- Barang-barang yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): TV, sofa,
kulkas, sepeda motor, mobil, laptop, kompor gas, dll
12. Aktivitas rekreasi keluarga
- Keluarga Tn. S sering melakukan rekreasi dengan menonton TV dirumah
dan jalan-jalan. Jalan-jalan bisanya dilakakukan pada waktu libur seperti
sabtu atau minggu, namun saat sedang adanya wabah corona keluarga
Tn. S hanya beraktivitas didalam rumah.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini
- Keluarga dengan anak dewasa, keluarga telah berusaha memberikan
kebebasan dan tanggung jawab kepada kedua anaknya, keluarga selalu
mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan anggota keluarganya
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
- Tahap perkembangan yang belum terpenuhi keluarga Tn. S yaitu
memperluas keluarga menjadi keluarga besar
3. Riwayat keluarga (ayah, ibu, anak)
- Terkait riwayat kesehatan keluarga Tn. S dan Ny. S tidak memiliki
penyakit keturunan, tetapi 1 bulan terakhir ini Ny. S sering merasakan
sesak nafas karena merasakan seperti ada dahak pada saluran
pernafasannya dan dahak sulit dikeluarkan, kondisi tersebut biasanya
kambuh jika Ny. S terpadar debu atau jika sedang stress (banyak
pikiran). Ny. S sudah pernah memeriksakan kesehatannya ke klinik
- Nn. R pada tahun 2018 pernah menjalani operasi benjolan pada
payudara, diketahui benjolan pada payudara tersebut jinak
4. Riwayat keluraga sebelumnya
- Terkait riwayat kesehatan sebelumnya Tn. S dan keluarga tidak memiliki
riwayat penyakit menular atau keturunan seperti DM dan hipertensi
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
- Luas rumah
- Tipe rumah : permanen, lantai keramik
- Kepemilikan : pribadi
- Ventilasi/jendela : ada dan dipergunakan, pada malam hari
penerangan menggunakan listrik
- Ratio ruangan : 1 ruang tamu, 3 ruang tidur, 1 ruang keluarga,
1 kamar mandi, 1 dapur, 2 garasi
- Septitan/WC : jatak >10 meter dari sumber air bersih, jamban
menggunakan tipe jongkok
- Kebersihan lingkungan : lingkungan bersih dan nyaman
- Pembuangan sampah : pembuangan sampah ditempat penampungan
sampah sementara kemudian dibakar
- Sumber air : air sumur dan air pdam masyarakat
- Pembuangan air limbah : septitank
- Denah rumah
Kolam ikan
Dapur
Kandang
Gudang
Garasi Kamar
mandi
Ruang makan
K. tidur
Ruang
Halaman keluarga K. tidur
Garasi
Halaman
Warung
Goyong royong