Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PENELITIAN

FAKULTAS EKONOMI UKI TORAJA

I. IDENTITAS MAHASISWA

I.1 Nama : Miranda Miralia Trimarsheni

I.2 Stambuk : 1218411704

I.3 Fakultas : Ekonomi

I.4 Program Studi : Manajemen

II. JUDUL

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

KABUPATEN TORAJA UTARA.

III. PENDAHULUAN

III.1 Latar Belakang Masalah

Lembaga Pemerintah merupakan organisasi yang diberi kekuasaan

untuk mengatur kepentingan bangsa dan negara. Lembaga pemerintahan

dibentuk umumnya untuk menjalankan aktivitas layanan terhadap

masyarakat luas. Sebagai organisasi nirlaba, pemerintah mempunyai tujuan

bukan mencari keuntungan, tetapi semata-mata untuk menyediakan layanan

dan kemampuan meningkatkan layanan tersebut dimasa yang akan datang.

Penilaian kinerja terhadap lembaga atau orang tidak hanya berlaku

pada lembaga atau orang yang berorientasi profit saja, melainkan juga perlu

dilakukan pada lembaga atau orang non komersial. Hal ini dimaksudkan

agar dapat diketahui sejauh mana pemerintah menjalankan tugasnya dalam

1
2

roda pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat dengan

menyampaikan laporan keuangan.Dalam menjalankan otonomi daerah,

pemerintah dituntut untuk menjalankan roda pemerintahan yang efektif dan

efesien dalam mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan,

sertameningkatkan pemerataan dan keadilan dengan mengembangkan

seluruh potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah.

Sebuah kinerja pada sektor publik dapat dijelaskan sebagai suatu

kajian tentang kemampuan suatu organisasi publik dalam pencapaian tujuan.

Tujuan yang telah dicapai nantinya akan dinilai sebagai bahan penilaian

kinerja. Penilaian kinerja dapat dipakai untuk mengukur kegiatan-kegiatan

organisasi dalam pencapaian tujuan dan juga sebagai bahan untuk perbaikan

di masa depan.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) merupakan

suatu instansi pemerintah yang berfungsi sebagai perencanaan pembangunan

melalui upaya memadukan aspirasi yang berkembang dalam masyarakat

atau perencanaan pembangunan partisipatif. Perencanaan pembangunan

partisipatif merupakan pola pendekatan perencanaan pembangunan yang

melibatkan peran serta masyarakat dimana masyarakat bukan saja sebagai

objek tetapi sekaligus sebagai subjek pembangunan, sehingga nuansa yang

dikembangkan dalam perencanaan pembangunan benar-benar dapat

dilakukan dengan kebijakan pembangunan kota, kebijakan pembangunan

provinsi dan kebijakan pembangunan nasional.


3

Penyusunan rencana pada BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara yang

dikehendaki atas dasar peraturan perundang-undangan adalah memadukan

pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, dan politis. Ini bermakna

bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan

rencana yang sistematis, terpadu, transparan dan akuntabel yaitu konsisten

dengan rencana lainnya yang relevan, juga kepemilikan rencana menjadi

aspek yang perlu diperhatikan.

Kinerja pada sektor publik juga dapat dinilai dari keakuntabilitas

dalam membuat laporan pertanggungjawaban. Salah satu laporan

pertanggungjawaban pada BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara yang bersifat

finansial yaitu laporan keuangan masih kurang baik. Hal tersebut disebabkan

karena pada BAPPEDAKabupaten Toraja Utara tidak ada staf akuntansi

yang khusus membuat laporanpertanggungjawaban.Hal tersebut

memunculkan pertanyaan sebenarnya bagaimana kinerja BAPPEDA

KabupatenToraja Utara?.

Mengingat BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara merupakan induk dari

semua dinas pemerintahan di Kabupaten Toraja Utara. Apabila kinerja

BAPPEDA Kabupten Toraja Utara baik maka itu akan menjadi tolak ukur

kinerja di dinas-dinas pemerintahan Kabupaten Toraja Utara adalah baik,

begitu pula sebaliknya. Apabila kinerja BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara

kurang baik itu akan menjadi tolak ukur bagi dinas-dinas pemerintah yang

ada di Kabupaten Toraja Utara adalah kurang baik.


4

Berdasarkan sebagian besar uraian diatas maka penulis tertarik

melaksanakan penelitian dan mengambil judul Analisis Kinerja Keuangan

pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten

Toraja Utara.

III.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

3.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Kinerja Keuangan pada Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Toraja Utara.

3.2.2 Persoalan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka

persoalan penelitian adalah Bagaimana Kinerja Keuangan BAPPEDA

Kabupaten Toraja Utara?

3.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuiKinerja Keuangan dari

BAPPEDAKabupaten Toraja Utara.

3.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

3.4.1 Memberikan sumbangan pemikiran dalam menentukan kebijakan

pengelolaan dan peningkatan kinerjakeuangan pada objek yang diteliti.


5

3.4.2 Menjadi tambahanpengetahuan serta pengalaman peneliti yang

berkaitan dengan kondisi sosial yang ada dalam masyarakat terutama

berkaitan langsung dengan bidang akuntansi sektor publik.

3.4.3 Menjadi bahan acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan

penelitian dengan topik yang sama serta memberikan referensi bagi peneliti

selanjutnya untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya

mengenai Analisis Kinerja Keuangan.

3.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah diatur

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah dan Persoalan Penelitian

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka

2.2 Kerangka Berfikir dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN


6

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Satuan Analisi dan Satuan Pengamatan

3.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

3.4 Jenis Data

3.5 Teknik Analisis Data

BAB IV ANALISIS DATA DAN BAHASAN ANALISIS

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.2 Analisis Data dan Pembahasan Persoalan Penelitian

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

IV. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR

4.1 Tinjauan Pustaka

4.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja dapat diartikan sebagai aktivitas terukur dari suatu entitas

selama periode tertentu sebagai bagian dari ukuran keberhasilan pekerjaan.

Menurut Abdhul Halim(2004:24) Kinerja merupakan salah satu ukuran

yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan daerah dalam menjalankan

otonomi daerah.
7

Menurut Bastian (2012:142) Kinerja adalah gambaran pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran,

tujuan, misi dan visi organisasi.Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif

dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau

tujuan yang telah ditetapkan.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh

seseorang berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka kinerja

sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran yang

mereka lakukan di dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Sehingga indikator yang digunakan pada variabel kinerja adalah

menggunakan teori dari Bernardin, yaitu kualitas kerja, kuantitas, ketepatan

waktu, efektifitas, kemandirian, komitmen kerja.

4.1.2 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan suatu cara manajemen dalam menilai

keefektivitasan suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan pada sasaran,

standar, dan kriteria yang telah ditetapkan dalam sebuah anggaran.

Pengertian penilaian kinerja menurut Mahmudi (2007:6) adalahSuatu

proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber

daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa,
8

perbandingan hasil kegiatan dengan target, dan efektivitas tindakan dalam

mencapai tujuan.

Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemajuan pekerjaan atas

pencapaian tujuan dan sasaran yang ditentukan, termasuk informasi efisiensi

penggunaan sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas

barang dan jasa, perbandingan hasil dan target, dan efektivitas tindakan

dalam mencapai tujuan. Penilaian kinerja adalah salah satu tugas penting

untuk dilakukan oleh seseorang manajer atau pimpinan. Kegiatan penilaian

ini penting, karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-

keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan

tentang kinerja mereka.

4.1.3 Pengertian Keuangan

Keuangan merupakan salah satu ilmu yang terdapat dalam ilmu

Ekonomi. Menurut wikipedia keuangan adalah mempelajari bagaimana

individu, bisnis, dan organisasi meningkatkan, mengalokasi, dan

menggunakan sumber daya moneter sejalan dengan waktu, dan juga

menghitung risiko dalam menjalankan proyek mereka.

Menurut AbdhulHalim (2012:25) Keuangan adalah semua hak dan

kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu

baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan suatu

perusahaan sepanjang belum dimiliki atau dikuasai oleh perusahaan yang

lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai dengan ketentuan atau perundang-

undangan yang berlaku.


9

Secara singkatnya atau sederhananya keuangan adalah cara dari

seorang Individu, Bisnis, dan Organisasi untuk mengatur pengeluaran dan

pemasukan uang, pada setiap periode Individu, Bisnis, dan Organisasi

memiliki kebijakan tersendiri.

4.1.3Pengertian Kinerja Keuangan

Kinerjakeuanganadalahsuatuusaha formal yang

dilaksanakanperusahaanuntukmengevaluasiefisiendanefektivitasdariaktivitas

perusahaan yang telahdilaksanakanpadaperiodewaktutertentu.

Menurut

Jumingan(2006:239)KinerjaKeuanganadalahgambarankondisikeuanganperu

sahaanpadasuatuperiodetertentubiasanyadiukurdenganindikatorkecukupan

modal, likuiditasdanprofitabilitasperusahaan.

MenurutNurlanDarise (2008:51)

KinerjaKeuanganadalahrealisasipendapatandanbelanja yang

disusunberdasarkan basis akrual.

Dari pengertian

diatasdapatditarikkesimpulanbahwakinerjakeuanganadalahusaha formal

yang telahdilakukanolehperusahaan yang

dapatmengukurkeberhasilanperusahaandalammencapai tujuan,

sehinggadapatmelihatprospek, pertumbuhan,

danpotensiperkembanganperusahaandenganmengandalkansumberdaya yang

ada.
10

4.1.3.1 Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai hasil kerja

sehingga dapat membantu manajer unit kerja dalam memonitor dan

memperbaiki kinerja dalam rangka memenuhi tuntutan akuntabilitas publik.

4.1.3.2Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan

Adapun manfaat yang didapat dari penilaian kinerja keuangan adalah

untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara

keseluruhan, maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar

penentuan strategi perusahaan untuk masa yang akan datang serta memberi

petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi pada

umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

IV.1.4 Ekonomi

Ekonomi merupakan pemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas

tertentu pada harga yang terendah. Ekonomi merupakan perbandingan input

dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Ekonomi terkait

dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir input

sumber daya yang digunakan yaitu dengan menghindari pengeluaran yang

boros dan tidak produktif.

Ukuran ekonomi berupa anggaran yang dialokasikan. Pengertian

ekonomi disebut juga kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara

hati-hati atau cermat dan tidak ada pemborosan. Pemanfaatan sumber daya
11

di bawah anggaran menunjukkan adanya penghematan, sedangkan melebihi

anggaran menunjukkan adanya pemborosan. Oleh karena itu, organisasi

harus memastikan bahwa seluruh sumber daya input tidak terjadi

pemborosan.

Konsep ekonomi sangat terkait dengan konsep biaya untuk

memperoleh unit input. Ekonomi adalah seluruh sumber daya input

diperoleh dengan harga yang lebih rendah (spending less) yaitu harga yang

mendekati pasar. Ukuran ekonomi berupa anggaran yang dialokasikan.

Pengertian ekonomi (hemat atau tepat guna) sering disebut juga kehematan

yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency)

dan tidak ada pemborosan. Pemanfaatan sumber daya di bawah anggaran

menunjukkan adanya penghematan, sedangkan melebihi anggaran

menunjukkan adanya pemborosan. Oleh karena itu, organisasi harus

memastikan bahwa seluruh sumber daya input tidak terjadi pemborosan.

4.1.5 Efektivitas

Menurut Mardiasmo(2009:134) Efektivitas adalah pada dasarnya

berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna).

Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran

yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses

kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan.

Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai efektif apabila

outputyang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diharapkan (spending

wisely). Karena output yang dihasilkan oleh organisasi sektor publik lebih
12

banyak bersifat output tidak berwujud yang tidak mudah untuk

dikuantifikasikan, maka pengukuran efektivitas sering mengalami kesulitan.

Kesulitan tersebut adalah karena pencapaian hasil (outcome) tidak bisa

diketahui dalam jangka pendek akan tetapi jangka panjang setelah program

berakhir.

4.1.6 Efisien

Menurut Mardiasmo (2009:135) Efisiensi adalah berhubungan erat

dengan konsep produktifitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan

menggunakan perbandingan antara ouput yang dihasilkan terhadap input

yang digunakan. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila

suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan penggunaan

sumber daya dan dana yang serendah-rendahnya. Indikator efisiensi

menggambarkan hubungan antara masukan sumber daya oleh suatu unit

organisasi (misalnya: staf, upah, biaya administratif) dan keluaran yang

dihasilkan.

4.1.7 Input

Input merupakan sumber daya yang digunakan untuk pelaksanaan

suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Contoh input diantaranya seperti

dokter di rumah sakit, tanah untuk jalan baru, guru di sekolah, dan

sebagainya. Input dapat dinyatakan secara kuantitatif, misalnya jumlah

dokter, luas tanah, jumlah guru, dan sebagainya. Input dapat pula dinyatakan

dalam bentuk uang, misalnya biaya dokter, harga tanah, gaji guru, dan
13

sebagainya. Masalah yang terjadi dalam input adalah metode penentuan

harga.

4.1.8 Output

Output merupakan hasil yang dicapai dari suatu program, aktivitas,

dan kebijakan. Ukuran Output menunjukan hasil implementasi program atau

aktivitas. Mengukur output lebih sulit dilakukan terutama untuk pelayanan

sosial seperti pendidikan, keamanan atau kesehatan.

4.1.9 Outcome

Outcome adalah dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas

tertentu. Outcome seringkali dikaitkan dengan tujuan atau target yang

dikehendaki.

4.2 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir dalam penelitian akan membantu penulisan yang

diawali dengan pengumpulan data sampai pada hasil analisis. Sebagaimana

pada masalah yang akan diteliti, yakni kinerja keuangan BAPPEDA

Kabupaten Toraja Utara. Analisis ini dapat membantu pimpinan dalam

mengambil keputusan menyangkut keuangan efisien dan efektif.


14

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berfikir dapat digambarkan

sebagai berikut :

Skema 4.1. Kerangka Berfikir

Rasio
Ekonomi
Laporan Kinerja
Keuangan Rasio
Keuangan
BAPPEDA Efisiensi
TorajaUtara BAPPEDA
Rasio TorajaUtara
Efektivitas

4.3 Definisi Operasional

4.3.1 Laporan Keuangan merupakan informasiposisi keuangan dan

seluruh transaksi yang dilakukan oleh BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara

selama suatu periode pelaporan.

4.3.2 Rasio Ekonomi merupakan perbandingan antara pengeluaran

dengan anggaran yang ditetapkanpada BAPPEDA Kabupaten Toraja Utara.

4.3.3 Rasio Efisiensi merupakanperbandingan input atau output yang

dikaitkan dengan kinerja atau target yang telah ditetapkan pada

BAPPEDAKabupaten Toraja Utara dalam bentuk angka yang bersifat

relatif.

4.3.4 Rasio Efektivitas tingkat keberhasilan suatu program dengan target

yang telah ditetapkan padaBAPPEDA Kabupaten Toraja Utara.


15

4.3.5 Kinerja Keuangan merupakan usaha formal dari BAPPEDA

Kabupaten Toraja Utara dalam mencapai tujuan pada suatu periode

pelaporan.

V. METODE PENELITIAN

5.1 Jenis Penelitian

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan maka teknik analisis data

yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yaitu melakukan perhitungan-

perhitungan terhadap data keuangan yang diperoleh untuk

memecahkanmasalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian

ini dimaksudkan untuk menganalisis kinerja keuangan padaBAPPEDA

Kabupaten Toraja Utara.

5.2 Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan

5.2.1 Satuan analisis dalam penelitian ini adalah BAPPEDA Kabupaten

Toraja Utara.

5.2.2 Satuan pengamatan dalam penelitian ini laporan keuangan BAPPEDA

Kabupaten Toraja Utara.

5.3 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

5.3.1 Teknik Pengumpulan Data

5.3.1.1 Penelitian pustaka adalah penelitian yang digunakan di perpustakaan

dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pokok

permasalahan.

5.3.1.2 Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada

tempat atau tempat yang diteliti.


16

5.3.2 Prosedur Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

5.3.2.1 Wawancara, penelitian ini penulis melakukan wawancara kepada

pimpinan guna memperoleh data dan informasi kualitatis secara langsung

dari sumber data.

5.3.2.2 Observasi, penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara

langsung di lapangan.

5.3.2.3 Dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data dengan mengumpulkan

data melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumen

yang ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian.

5.4 Jenis Data

5.4.1 Data Primer

Data primer yaitu sejumlah data yang diperoleh langsung dengan

mengadakan observasi langsung di BAPPEDA sebagai objek penelitian.

5.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari beberapa dokumen dalam

bentuklaporan-laporan yang berhubungan dengan penelitian.

5.5 Teknik Analisis Data

Mengingat penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, maka

analisis data dilakukan melalui pemaparan data hasil penelitian kemudian

memberikan interprestasi terhadap hasil penelitian.

5.5.1 Rasio Ekonomi


17

Ekonomi memiliki pengertian bahwa dalam memperoleh sumber daya

(input) sebaiknya dengan harga yang lebih rendah atau harga yang

mendekati harga pasar. Apabila kinerja keuangan mencapai 90% - 100%

maka kinerja dikatakan sangat ekonomis, 80% - 90% adalah ekonomis, 70%

- 80% adalah cukup ekonomis, 60% -70% adalah kurang ekonomis, dan di

bawah 60% adalah tidak ekonomis. Menurut Mahmudi (2011:24), rasio

ekonomi dirumuskan sebagai berikut:

input
Rasio Ekonomi= X 100%
input value

Dimana: Input : realisasi belanja

Input value : anggaran belanja

Sautu kinerja organisasi dikatakan ekonomis apabila realisasai belanja

lebih kecil daripada target anggaran belanja dan dapat mencapai output

sesuai yang ditetapkan.

5.5.2 Rasio Efisiensi

Efisiensi merupakan hubungan antara barang dan jasa (output) yang

dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan menggunakan sumber daya

(input) yang disediakan. Efisiensi diukur dengan rasio antara output dan

input. Apabila kinerja keuangan 90% - 100% maka kinerja keuangan sangat

efisien, 80% - 90% adalah efisien, 70% - 80% adalah cukup efisien, 60% -

70% adalah kurang efisien dan dibawah dari 60% adalah tidak efisien .

Mahmudi (2010:88), rasio efisiensi dirumuskan sebagai berikut:

output
Rasio efisiensi = X 100%
input
18

Dimana: Output : pengeluaran belanja

Input : realisasi belanja

Suatu kinerja organisasi dikatakan efisien apabila keluaran (output)

yang dihasilkan mencapai target yang direncanakan atau lebih besar

daripada sumber daya (input) yang telah digunakan.

5.5.3 Rasio Efektivitas

Efektivitas merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi dalam

mencapai tujuan. Rasio efektivitas menggambarkan tingkat pencapaian hasil

dari program dengan target yang ditetapkan. Nilai efektifitas diukur dengan

kriteria penilaian kinerja keuangan. Apabila persentase kinerja keuangan

90% - 100 % maka kinerja keuangan sangatefektif, 80% - 90% adalah

efektif, 70% - 80% adalah cukup efektif, 60% - 70% adalah kurang efektif,

dan kurang dari 60% adalah tidak efektif. Menurut Mardiasmo (2009:134),

efektivitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

outcome
Rasio efektivitas = X 100%
output

Dimana: Outcome : target hasilbelanja

Output: pengeluaran belanja


19

DAFTAR PUSTAKA

Bastian. 2009. Akuntansi sektor publik di Indonesia.Yogyakarta: BPFE.

............2012.Sistem Perencanaan Dan Penganggaran Pemerintahan


Daerah Di Indonesia.Jakarta: Salemba Empat

Halim, Abdhul.2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Satu.Jakarta:


Salemba Empat.

............2012. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan.2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: SalembaEmpat.

Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Edisi Pertama.


Yogyakarta.

........... 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik.UUP STIM YKPN.


Yogyakarta.

........... 2011. Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Pertama. UUI Press.


Yogyakarta.

Mardiasmo. 2005. Akuntasi Sektor Publik. Edisi pertama. Yogyakarta:


Cetakan pertama.

.......... 2009.Akuntansi Sektor Publik. Andi Yogyakarta.

Mulyadi. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Cetakan kedua.

Sumenge, Ariel.S. 2015. Analisis Efektifitas Dan Efisiensi Pelaksanaan


Anggaran Belanja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Bappeda Minahasa Selatan. Palembanghttp://.www.bloogspot.httml.
(Diakses 21 April 2018).

Anda mungkin juga menyukai