Anda di halaman 1dari 11

TUGAS DASAR TENAGA LISTRIK

“Motor DC Sumber Daya Sendiri Shunt”

Disusun Oleh:

Sumitro Haholongan Butar Butar

1805062039

Jurusan Teknik Elektro

Program Studi Teknik Telekomunikasi

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini merupakan makalah yang membahas tentang materi dari mata kuliah
Dasar Tenaga Listrik yang mana materi ini juga dapat digunakan untuk membedakan
jenis motor-motor listrik.
Makalah ini juga berisi tentang prinsip kerja motor DC Shunt, Karakteritik, Kelebihan
dan Kelemahan dari Motor DC Shunt.Dalam makalah ini juga terdapat persamaan –
persamaan untuk menghitung rugi-rugi motor DC S hunt dan juga persamaan untuk
menghitung gaya medan magnet disekitar motor DC Shunt.
Di dalam makalah ini, kita akan melanjutkan pembicaraan mengenai jenis-jenis motor
DC yang ada serta pengaplikasian dari motor DC Shunt dalam kehidupan sehari hari serta
perbedaan dari motor DC S hunt dengan motor DC yang lain.
Soal-soal mengenai rugi rugi dan daya medan magnet akan dapat diselesaikan secara
analitik dan numerik,Jika dibandingkan dengan metode lainya yang sudah kita pelajari.

1.2 Tujuan
1.2.1 Memberikan pemahaman tentang konsep-konsep dasar motor DC yang terdapat
dalam persamaan-persamaan motor dc Shunt sebagai sebuah penggambaran terpadu
aspek-aspek kelistrikan dan penerapanya dalam permasalahan elektromagnetika dan
kelistrikan.
1.2.2 Memberikan kemampuan dan pemahaman mengenai motor DC Shunt dan
pengaplikasian dalam kehidupan sehari hari.
1.2.3 Memiliki sikap teoritis dalam memecahkan rugirugi dari motor DC Shunt

1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa mampu memperoleh persamaan-persamaan gaya magnet Motor DC Shunt
1.3.2 Mahasiswa mampu menerapkan dan membedakan motor DC Shunt
1.3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep dasar dari Motor DC Shunt dan
contoh pengaplikasian motor DC Shunt .
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Motor DC Shunt

Motor DC Shunt karena cara pengkabelan motor ini yang parallel (shunt) dengan
kumparan armature. Motor jenis ini memiliki kecepatan yang stabil sehingga motor ini
digunakan ketika membutuhkan kecepatan yang hampir sama sekali constant dari saat
terdapat beban. Selain itu, motor ini juga tepat jika kita gunakan pada rangkaian yang
memiliki beban yang telah telah ditentukan. Motor DC shunt berbeda dengan motor yang
sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan armature.
Karena gulungan kawat diparalel dengan armature, maka disebut sebagai shunt winding dan
motornya disebut shunt motor. Motor DC shunt memiliki skema berikut

2.1.1 Bagian-Bagian Motor DC Shunt:


a. Stator

- Rangka

Rangka mesin merupakan bagian dari tempat mengalirnya fluks magnet, bagian ini terbuat
dari bahan ferromagnetic. Fungsi dari rangka adalah untuk meletakkan alat-alat tertentu
dan bagian-bagian mesin lainnya.

- Inti kutub magnet dan lilitan penguat magnet


Kutub-kutub magnet pada mesin listrik menghasilkan fluks magnet. Elektromagnetisme
terjadi akibat kutub diberi lilitan penguat magnet yang berfungsi untuk tempat aliran arus.

- Sikat komutator

Sikat komutator merupakan alat terjadinya proses komutasi. Fungsi utama komutator
adalah sebagai penghubung aliran arus jangkar ke terminal luar dan atau dari terminal luar
ke jangkar.

b. Rotor

- Komutator
Bagian ini merupakan alat yang berfungsi sebagai penyearah mekanik. Agar menghasilkan
penyearah yang baik, jumlah komutator yang digunakan harus banyak.

- Jangkar
Jangkar memiliki bentuk silinder yang diberi alur pada bagian permukaannya untuk
melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL imbas.

- Lilitan jangkar
Lilitan jangkar terdiri atas beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap
kumparan dapat terdiri atas lilitan kawat atau lilitan batang. Fungsi lilitan jangkar sebagai
terbentuknya GGL imbas

2.2 Prinsip Kerja Motor DC Shunt

Motor DC shunt merupakan motor DC penguatan sendiri dengan rangkaian medannya


terhubung secara parallel dengan rangkaian jangkar.
Gambar 2.1 Rangkaian motor DC shunt
Sebuah motor listrik adalah sebuah mesin yang merubah energi masukan listrik
menjadi energi output mekanik. Motor listrik bekerja berdasarkan hukum Lorenz, bila suatu
penghantar dialiri arus yang ditempatkan dalam suatu medan magnet maka akan timbul gaya
sebesar:

𝐹 = 𝐵.𝑖.𝑙 𝑠𝑖𝑛𝜃………………………………………………………………………………(2.1)

Pada saat rotor berputar, maka kumparan jangkar juga akan ikut berputar sehingga akan
memotong garis gaya magnet, maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan tegangan
listrik, yang besarnya adalah:

………………………………………………………………………(2.2)

Tegangan sumber yang diterapkan pada kumparan jangkar digunakan untuk mengatasi GGL
lawan dan untuk mengatasi drop tegangan karena adanya tahanan jangkar.

𝑉 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎 . 𝑅𝑎………………………………………………………………………………………………………(2.3)
Sedangkan torsi yang dihasilkan motor adalah:

…………………………………………………………………………………………………………..(2.4)

2.3 CONTOH APLIKASI MOTOR DC SHUNT


Dalam industri, motor DC shunt digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills,
pembentuk, dan Spinning. Berikut adalah contoh boring mills, mesin bubut dan mesin
spinning yang sering digunakan pada industri.

3.1 Boring Mills


Gambar 3.1 Boring Mills

3.2 Mesin Bubut

Gambar 3.2 Mesin Bubut


3.3 mesin Spinning

Gambar 6.3 Mesin Spinning

3.4 Mesin Bor


Gambar 3.4 Mesin Bor

2.4 Kelebihan dan Kekuranggan Motor DC Shunt

a. Kelebihan

1.Regulasi kecepatan motor terhadap perubahan torka beban lebih stabil

2.Hanya memerlukan satu sumber DC

3.memiliki respon dinamik yang baik

4.Torka dan kecepatan yang mudah dikendalikan

5.Untuk aplikasi daya rendah lebih murah dri motor AC

b.Kekurangan

a. Rugi-Rugi Tembaga/Listrik
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam belitan jangkar dan belitan
medan magnet. Rugi tembaga akan diubah menjadi panas dalam kawat jangkar maupun
kawat penguat magnet. Desain motor DC dilengkapi dengan kipas rotor tujuannya untuk
menghembuskan udara luar masuk ke dalam jangkar dan mendinginkan panas yang terjadi
akibat rugi-rugi tembaga. Rugi tembaga pada motor DC shunt diantaranya:
1. Rugi-rugi tembaga jangkar (Ia2.Ra2)
2. Rugi-rugi tembaga shunt (Ish2.Rsh2)

b. Rugi-Rugi Besi/Magnet
Rugi besi terdiri dari:
1. Rugi Hysteresis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik  pada inti besi, yang
dinyatakan dengan (𝐾h.𝑓.𝐵maks) watt
2. Eddy Current, yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi, yang dinyatakan
dengan (𝐾𝑒.𝑓.𝐵maks) watt

c. Rugi-rugi mekanik
Rugi ini disebabkan adanya celah udara pada motor dan rugi kopel / bearing pada
stator.
Efisiensi merupakan prosentase perbandingan antara daya output dengan daya input motor
dengan formulasi:

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt memiliki karakteristik
pengoperasian yang agak berbeda dengan motor listrik yang sejenis. Karena medan
kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. Motor ini tidak dapat memproduksi
arus yang besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada medan kumparan seri. Hal
ini berarti motor parallel mempunyai torsi awal yang lemah.
Kecepatan Motor DC Shunt dapat dikendalikan melalui 2 cara :
1. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke kumparan shunt.
2. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke bagian rotor.
Dalam industri, motor DC shunt digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills,
pembentuk, dan Spinning

3.2 Saran
Dari pembahasan makalah tentang motor DC Shunt,penulis sadar bahwa makalah
jauh dari kata sempurna oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan dan kemajuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Nicholas Fitrianto, dkk. 2012. MOTOR DC SHUNT. Politeknik Negeri Jakarta.diakses


tanggal 17 Desember 2019 pukul 21:23 di link: https://www.scribd.paper
_motor_DC_Shunt_scribd.com

Nugroho,Gesit Ari.2006. Sistem Power Widow pada Suzuki.Semarang.Universitas Negeri


Semarang. diakses tanggal 19 Desember 2019 pukul 23:45 di link :
https//dokumen.tips/documents/paper-motor-dc-shunt.html

Anda mungkin juga menyukai