Motor DC Shunt - Sumitro Haholongan - TK3D
Motor DC Shunt - Sumitro Haholongan - TK3D
Disusun Oleh:
1805062039
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Memberikan pemahaman tentang konsep-konsep dasar motor DC yang terdapat
dalam persamaan-persamaan motor dc Shunt sebagai sebuah penggambaran terpadu
aspek-aspek kelistrikan dan penerapanya dalam permasalahan elektromagnetika dan
kelistrikan.
1.2.2 Memberikan kemampuan dan pemahaman mengenai motor DC Shunt dan
pengaplikasian dalam kehidupan sehari hari.
1.2.3 Memiliki sikap teoritis dalam memecahkan rugirugi dari motor DC Shunt
1.3 Manfaat
1.3.1 Mahasiswa mampu memperoleh persamaan-persamaan gaya magnet Motor DC Shunt
1.3.2 Mahasiswa mampu menerapkan dan membedakan motor DC Shunt
1.3.3 Mahasiswa mampu menjelaskan konsep-konsep dasar dari Motor DC Shunt dan
contoh pengaplikasian motor DC Shunt .
BAB II
PEMBAHASAN
Motor DC Shunt karena cara pengkabelan motor ini yang parallel (shunt) dengan
kumparan armature. Motor jenis ini memiliki kecepatan yang stabil sehingga motor ini
digunakan ketika membutuhkan kecepatan yang hampir sama sekali constant dari saat
terdapat beban. Selain itu, motor ini juga tepat jika kita gunakan pada rangkaian yang
memiliki beban yang telah telah ditentukan. Motor DC shunt berbeda dengan motor yang
sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan armature.
Karena gulungan kawat diparalel dengan armature, maka disebut sebagai shunt winding dan
motornya disebut shunt motor. Motor DC shunt memiliki skema berikut
:
- Rangka
Rangka mesin merupakan bagian dari tempat mengalirnya fluks magnet, bagian ini terbuat
dari bahan ferromagnetic. Fungsi dari rangka adalah untuk meletakkan alat-alat tertentu
dan bagian-bagian mesin lainnya.
- Sikat komutator
Sikat komutator merupakan alat terjadinya proses komutasi. Fungsi utama komutator
adalah sebagai penghubung aliran arus jangkar ke terminal luar dan atau dari terminal luar
ke jangkar.
b. Rotor
- Komutator
Bagian ini merupakan alat yang berfungsi sebagai penyearah mekanik. Agar menghasilkan
penyearah yang baik, jumlah komutator yang digunakan harus banyak.
- Jangkar
Jangkar memiliki bentuk silinder yang diberi alur pada bagian permukaannya untuk
melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya GGL imbas.
- Lilitan jangkar
Lilitan jangkar terdiri atas beberapa kumparan yang dipasang di dalam alur jangkar. Tiap
kumparan dapat terdiri atas lilitan kawat atau lilitan batang. Fungsi lilitan jangkar sebagai
terbentuknya GGL imbas
𝐹 = 𝐵.𝑖.𝑙 𝑠𝑖𝑛𝜃………………………………………………………………………………(2.1)
Pada saat rotor berputar, maka kumparan jangkar juga akan ikut berputar sehingga akan
memotong garis gaya magnet, maka pada penghantar tersebut akan diinduksikan tegangan
listrik, yang besarnya adalah:
………………………………………………………………………(2.2)
Tegangan sumber yang diterapkan pada kumparan jangkar digunakan untuk mengatasi GGL
lawan dan untuk mengatasi drop tegangan karena adanya tahanan jangkar.
𝑉 = 𝐸𝑏 + 𝐼𝑎 . 𝑅𝑎………………………………………………………………………………………………………(2.3)
Sedangkan torsi yang dihasilkan motor adalah:
…………………………………………………………………………………………………………..(2.4)
a. Kelebihan
b.Kekurangan
a. Rugi-Rugi Tembaga/Listrik
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam belitan jangkar dan belitan
medan magnet. Rugi tembaga akan diubah menjadi panas dalam kawat jangkar maupun
kawat penguat magnet. Desain motor DC dilengkapi dengan kipas rotor tujuannya untuk
menghembuskan udara luar masuk ke dalam jangkar dan mendinginkan panas yang terjadi
akibat rugi-rugi tembaga. Rugi tembaga pada motor DC shunt diantaranya:
1. Rugi-rugi tembaga jangkar (Ia2.Ra2)
2. Rugi-rugi tembaga shunt (Ish2.Rsh2)
b. Rugi-Rugi Besi/Magnet
Rugi besi terdiri dari:
1. Rugi Hysteresis, yaitu rugi yang disebabkan fluks bolak balik pada inti besi, yang
dinyatakan dengan (𝐾h.𝑓.𝐵maks) watt
2. Eddy Current, yaitu rugi yang disebabkan arus pusar pada inti besi, yang dinyatakan
dengan (𝐾𝑒.𝑓.𝐵maks) watt
c. Rugi-rugi mekanik
Rugi ini disebabkan adanya celah udara pada motor dan rugi kopel / bearing pada
stator.
Efisiensi merupakan prosentase perbandingan antara daya output dengan daya input motor
dengan formulasi:
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt memiliki karakteristik
pengoperasian yang agak berbeda dengan motor listrik yang sejenis. Karena medan
kumparan parallel terbuat dari kabel yang kecil. Motor ini tidak dapat memproduksi
arus yang besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada medan kumparan seri. Hal
ini berarti motor parallel mempunyai torsi awal yang lemah.
Kecepatan Motor DC Shunt dapat dikendalikan melalui 2 cara :
1. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke kumparan shunt.
2. Dengan mengatur jumlah arus yang masuk ke bagian rotor.
Dalam industri, motor DC shunt digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills,
pembentuk, dan Spinning
3.2 Saran
Dari pembahasan makalah tentang motor DC Shunt,penulis sadar bahwa makalah
jauh dari kata sempurna oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan dan kemajuan penulis.
DAFTAR PUSTAKA