Posyandu Remaja
Posyandu Remaja
yang memfasilitasi dalam memahami seluk beluk remaja selama masa puber yang ditujukan kepada
siswa dan remaja pada umumnya.[1] Selain itu pos pelayanan terpadu remaja berfungsi juga sebagai
sebuah wadah untuk memberi remaja kesempatan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristiknya melalui pendekatan terpadu dari segi medis dan agamis.
Apa tujuannya?
5. Membekali remaja untuk mempersiapkan masa depannya dengan menjadi Generasi
Berencana yang kreatif dan berwawasan luas.
Posyandu remaja dijalankan oleh kader remaja di daerah tersebut. Jumlah kader disetiap
posyandu minimal 7 orang dengan rincian. 1 orang di meja 1, 2 orang dimeja 2, 2 orang
dimeja 3 dan 2 orang dimeja 4. Akan tetapi jumlah kader ini sangat fleksibel tergantung
dengan kebutuhan masing-masing posyandu. Selain itu kegiatan Posyandu Remaja juga
didampingi oleh petugas kesehatan seperti petugas KRR atau Petugas kesehatan desa,
seperti bidan desa.
Apa kegiatannya?
Kegiatannya tak jauh berbeda dengan posyandu yang lainya akan tetapi, posyandu remaja
lebih menekankan pada pendidikan remaja dan keaktifan remaja itu sendiri atau lebih
tepatnya pemberdayaan remaja untuk mengenali dirinya sendiri dan mengenali masalah
yang ada dalam dirinya dan memunculkan solusi untuk dirinya. Dalam pelaksanaannya
posyandu remaja dibagi menjadi beberapa meja, yaitu;
Dimeja 1 adalah meja pendaftaran, semua peserta yang hadir harus registrasi agar kader
remaja dapat mengetahui jumlah peserta yang hadir disetiap posyandu, selain itiu
registrasi ini dapat dimanfaatkan untukmelihat jumlah penerima manfaat dan kurvanya
setiap bulan untuk bahan evaluasi promosi kegiatan posyandu remaja
Meja 2 adalah meja pengukuran berat badabn dan tinggi badan. Dalam pengukuran berat
badan tentunya dimanfaatkan sebagai petunjuk adanya remaja yang kurang gizi atau gizi
lebih sehingga dapat dilakukan penanggulangan secepartnya. Dimeja ini setiap peserta
dicatat hasilnya untukmengetahui pertumbuhannya setiap bulan.
Meja 3 adalah meja gizi. Dimeja ini remaja dapat melakukan konsultasi gizi terutama
bagi mereka yang gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu dimeja ini juga dilakukan
pemeriksaan LILA dan anemia bagi remaja perempuan. Secara berkala dimeja ini juga
remaja diberikan vitamin. Bagi remaja yang bermasalah dengan gizi atau masalah
kesehatan yanglain, dimeja ini kader akan memberikan rujukan ke sarana pelayanan
kesehatan primer yaitu Puskesmas jika memang diperlukan.
Meja 4 adalah meja KIE atau komunikasi informasi dan edukasi. Dimeja ini peserta
mendapatkan edukasi mengenai kesehatan remaja ataupun mengenai informasi yang lain
seperti kewirausahaan.dalam pelaksanaannya meja ini sangat flexible, tidak harus dengan
sistem penyuluhan dalam menyempaikan sebuah informasi, bisa melalui game, bedah
film, drama, lagu atau bahkan praktik pembuatann karya tertentu seperti sablon
kaos,pembuatan gantungan kunci atau kerajinan yang lain.
Nah intinya kegiatan posyandu remaja ini adalah untuk memperdayakan dan melibatkan
remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan kehidupannya dimasa yang akan
datang. Sehingga kegiatan yang dillakukan tidaklah kaku tetapi menjadi kegiatan yang
menyenangkan akan tetapi kondisi kesehatan dan pertumbuhannya tetap terpantau setiap
bulannya.
Yuk kita kembangkan posyandu remaja di tempat tinggal masing-masing, agar remaja
kita menjadi remaja sehat dan berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kader remaja yang diundang berasal dari 12 siswa SMA dan 8 orang dari Karang Taruna
Kecamatan Tongas di 8 desa wilayah kerja Puskesmas Tongas yang sebelumnya telah
dikukuhkan sebagai duta kesehatan remaja oleh Kecamatan Tongas. Posyandu remaja
merupakan salah satu kegiatan upaya monitoring kesehatan berbasis masyarakat (remaja)
dengan melibatkan remaja itu sendiri serta merupakan tempat untuk pemberian informasi
kesehatan kepada remaja secara rutin tiap bulannya.
Dengan dibentuknya posyandu remaja ini Nia mengharapkan dapat menjadi wadah untuk
memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan
alternatif pemecahan masalah dan memperluas jangkauan pelayanan monitoring
kesehatan. “Apabila ditemukan masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan di
posyandu, maka remaja akan dirujuk ke Poli PKPR Puskesmas Tongas,” pungkasnya.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi konsep pembentukan posyandu remaja yang
disampaikan oleh Penanggung Jawab Program Promkes Puskesmas Tongas Anisa.
Menurutnya, posyandu remaja bertujuan untuk memberikan informasi dengan langkah-
langkah 5 meja dalam posyandu serta pencatatan dan pelaporan.
Hal senada disampaikan Rahmat Sandi, Penanggung Jawab Program PTM. Dirinya
menambahkan tentang posbindu remaja menginformasikan contoh penyakit-penyakit
tidak menular pada kader remaja. Perbedaan dengan posbindu, pada posyandu remaja
ditambahkan pemeriksaan Hb, pemantauan minum tablet Fe, skrining mata dan jiwa serta
ngobrol santai tentang kesehatan remaja.
Selanjutnya para kader remaja mempraktikkan 5 meja (simulasi) yang ada pada posyandu
sesuai prosedur. Kemudian Chelvia selaku Duta Kesehatan Juara 1 se-tingkat Kabupaten
Probolinggo Tahun 2018 berbagi cerita pengalamannya menjadi Duta Kesehatan. (wan)