Yth.
Daftar Undangan Terlampir
di -
Tempat
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
akan mengadakan Webinar dengan tema “Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru dalam
Mereduksi Stigma COVID-19 “ yang akan dilaksanakan pada:
Kami harapkan selain mengikuti kegiatan ini Dinas Kesehatan Provinsi dapat meneruskan
informasi kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten/kota dan Puskesmas untuk
mengikuti webinar melalui aplikasi Youtube. Selanjutnya untuk pihak rumah sakit dapat menunjuk
perwakilan petugas Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), tenaga medis 1 (orang) dokter dan
1 (satu) orang perawat. Jika ada tenaga medis di Rumah Sakit yang ingin ikut dalam webinar maka
dipersilahkan untuk ikut melalui aplikasi Youtube.
Sebagai informasi, kerangka acuan, jadwal, dan tata tertib peserta terlampir pada undangan
ini. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Muslimah (085299274472) atau Sdr. Bayu Aji
(08129192627).
DAFTAR UNDANGAN
A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
c. Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
d. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 tentang
Upaya Peningkatan dan Pencegahan Penyakit;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan
Penanganan COVID-19
2. Gambaran Umum
Pandemi COVID-19 merupakan bencana Nasional Non Alam berdasarkan surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2020. Di Indonesia, kasus ini
pertama kali diidentifikasi pada tanggal 2 Maret 2020. Sampai dengan saat ini (7 Juni
2020), ada sekitar 31.186 orang terkonfirmasi positif corona dengan jumlah kematian
sebanyak 1.851 kasus. Karena angka kasusnya yang tinggi, disertai dengan
penyebarannya yang cukup cepat ke semua penjuru negeri, tak sedikit masyarakat yang
menjadi takut dan khawatir dengan penyakit COVID-19. Kekuatiran dan kecemasan
terhadap penyakit COVID-19 ini yang kemudian menimbulkan stigma sosial, baik
terhadap orang, tempat, atau hal-hal lain. Hal tersebut dapat memberikan dampak pada
kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang.
Menurut WHO (2020), munculnya pandemi menimbulkan stres pada berbagai lapisan
masyarakat. Meskipun sejauh ini belum terdapat ulasan sistematis tentang dampak
COVID-19 terhadap kesehatan jiwa, namun sejumlah penelitian terkait pandemi (antara
lain flu burung dan SARS) menunjukkan adanya dampak negatif terhadap kesehatan
mental penderitanya. Penelitian pada penyintas SARS menunjukkan bahwa dalam
jangka menengah dan panjang, 41-65% dari penyintas mengalami berbagai macam
gangguan psikologis (Maunder, 2009). Gangguan kesehatan mental yang terjadi
selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap
wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh
dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari,
ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur. Salah satu berita berita
bohong (Hoax) yang terjadi pada masyarakat saat ini, adanya tuduhan yang
menyatakan bahwa tenaga kesehatan mendapatkan banyak keuntungan pribadi dengan
adanya Wabah COVID-19.
Media massa dan sosial sangat berperan dalam membentuk opini dan relialita di
masyarakat. selama ini pemberitaan mengenai COVID-19 menjadi hal menakutkan
pada sebagian masyarakat, mengingat yang banyak diberitakan adalah kasus-kasus
pasien yang meninggal dari pada yang sembuh, pada akhirnya membentuk opini di
masyarakat bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan merupakan hal yang sangat
menakutkan.
Rasa takut, kekhawatiran dan faktor penyebab tekanan yang terus ada di masyarakat
selama wabah COVID-19 dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang di tengah
masyarakat dan keluarga yang dapat melemahkannya hubungan sosial, dinamika lokal
dan ekonomi dan stigma terhadap pasien yang selamat sehingga ditolak masyarakat.
Rasa takut yang berlebih dapat menyebabkan terganggunya sistem imun yang
merupakan kunci dalam melawan virus corona.
Dalam era adaptasi kebiasaan baru, selain secara kontinyu melakukan perilaku yang
dianjurkan seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun, perilaku
mendukung para tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan juga perlu di adopsi
sebagai perilaku adaptasi kebiasaan baru di era new normal.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mereduksi stigma di masyarakat terkait penanganan COVID-19.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit COVID.
2. Menumbuhkan sikap yang positif pada masyarakat agar tetap melakukan tindakan
pencegahan
3. Melakukan penggerakan untuk menyakinkan masyarakat bahwa penyakit ini bisa
dicegah dan diobati
4. Launching kampanye tepuk tangan untuk para tenaga kesehatan.
5. Mendorong perilaku adaptasi kebiasaan baru
C. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah :
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Rumah Sakit Rujukan COVID-19
• Organisasi Profesi
• Oraganisasi masyarakat
E. METODE
Webinar dengan tema “Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Mereduksi Stigma
COVID-19 “ akan dilakukan melalui Video Conference menggunakan Zoom Meeting dengan
link terlampir.
F. WAKTU
Waktu pelaksanaan Workshop ini yaitu :
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juli 2020
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
I. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk Kegiatan Webinar ini bersumber DIPA Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020. Rincian lebih lanjut atas biaya
tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Lampiran.3
SUSUNAN ACARA
WEBINAR DENGAN TEMA “EDUKASI GERMAS ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM
MEREDUKSI STIGMA COVID-19 “
Penanggung
No Jam Kegiatan Narasumber
Jawab
1 13.00 - 13.10 Arahan dan Pembukaan Direktur Promkes Sie. Advokasi
dan Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat
Panel I
2 13.10 - 13.25 Kajian Stigma di Masyarakat Puslitbang Upaya
terkait COVID-19 Kesehatan
Masyarakat
3 13.25 - 13.40 Pengalaman menjadi tenaga dr. Tri Maharini
terdepan dalam menangani (Dokter UGD)
pasien COVID-19 dan
Pengalaman sebagai pasien
COVID-19.
Panel II