Anda di halaman 1dari 8

Nomor :TM.01.

02/2/3714/2020 26 Juni 2020


Lampiran : 1 Berkas
Hal : Undangan Webinar dengan tema “Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru
dalam Mereduksi Stigma COVID-19 “

Yth.
Daftar Undangan Terlampir
di -
Tempat

Pandemi COVID-19 merupakan bencana Nasional Non Alam berdasarkan surat


Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2020. Di Indonesia, kasus ini pertama
kali teridentifikasi pada tanggal 2 Maret 2020. Sejak saat itu angka kasus COVID-19 terus
meningkat dengan penyebaran yang masif ke hampir seluruh wilayah. Kejadian ini menimbulkan
stigma dan diskriminasi terhadap kelompok tertentu termasuk Orang Dalam Pengawasan (ODP),
Pasien Dalam Pengawasan (PDP), pasien positif dan tenaga kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
akan mengadakan Webinar dengan tema “Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru dalam
Mereduksi Stigma COVID-19 “ yang akan dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juli 2020


Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Saluran : Aplikasi Zoom dan Youtube Direktorat Promkes dan
Pemberdayaan Masyarakat

Kami harapkan selain mengikuti kegiatan ini Dinas Kesehatan Provinsi dapat meneruskan
informasi kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten/kota dan Puskesmas untuk
mengikuti webinar melalui aplikasi Youtube. Selanjutnya untuk pihak rumah sakit dapat menunjuk
perwakilan petugas Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), tenaga medis 1 (orang) dokter dan
1 (satu) orang perawat. Jika ada tenaga medis di Rumah Sakit yang ingin ikut dalam webinar maka
dipersilahkan untuk ikut melalui aplikasi Youtube.

Sebagai informasi, kerangka acuan, jadwal, dan tata tertib peserta terlampir pada undangan
ini. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Sdri. Muslimah (085299274472) atau Sdr. Bayu Aji
(08129192627).

Atas perhatiannya dan kerjasama Saudara kami mengucapkan terima kasih.


Lampiran. 1
Surat No : TM.01.02/2/3714/2020

Tanggal : 26 Juni 2020

DAFTAR UNDANGAN

KEPALA DINAS DINAS KESEHATAN PROVINSI:


1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
4. Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
5. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau
6. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
7. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
8. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
9. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
10. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
11. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
12. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
13. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
14. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
15. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
16. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta
17. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
18. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
19. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
20. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
21. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
22. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
23. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
24. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Utara
25. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
26. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
27. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
28. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
29. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
30. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
31. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
32. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
33. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua
34. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat

DIREKTUR RUMAH SAKIT:

1. Direktur RSU Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Provinsi Aceh


2. Direktur RSU H. Adam Malik Medan Provinsi Sumatera Utara
3. Direktur RSU Dr. M. Jamil Padang Provinsi Sumatera Barat
4. Direktur RSU Arifin Ahmad Pekan Baru Provinsi Riau
5. Direktur RS Otorita Batam Provinsi Kepulauan Riau
6. Direktur RSU Raden Mattaher Jambi Provinsi Jambi
7. Direktur RSU Dr. M. Hoesin Palembang Provinsi Sumatera Selatan
8. Direktur RSU Tanjung Pandan Provinsi Kep. Bangka Belitung
9. Direktur RSU Dr. M. Yunus Bengkulu Provinsi Bengkulu
10. Direktur RSU Abdul Moeloek Provinsi Lampung
11. Direktur RSPl Dr. Sulianti Saroso Provinsi DKI Jakarta
12. Direktur RSU Persahabatan Provinsi DKI Jakarta
13. Direktur RSPAD Gatot Soebroto Provinsi DKI Jakarta
14. Direktur RSU Tangerang Provinsi Banten
15. Direktur RSU Serang Provinsi Banten
16. Direktur RSU Dr. Kariadi Semarang Provinsi Jawa Tengah
17. Direktur RSU Dr. Hasan Sadikin Bandung Provinsi Jawa Barat
18. Direktur RSU Dr. Sardjito Provinsi DI Yogyakarta
19. Direktur RSU Dr. Soetomo Provinsi Jawa Timur
20. Direktur Direktur RSU Sanglah Provinsi Bali
21. Direktur RSU Mataram Provinsi NTB
22. Direktur RSU Prof. Dr. WZ Johanes Provinsi NTT
23. Direktur RSU Dr. Sudarso Provinsi Kalimantan Barat
24. Direktur RSU Dr. Doris Sylvanus Provinsi Kalimantan Tengah
25. Direktur RSU Ulin Provinsi Kalimantan Selatan
26. Direktur RSU Tarakan Provinsi Kalimantan Utara
27. Direktur RSU Dr. Kanujoso Djatiwibowo Provinsi Kalimantan Timur
28. Direktur RSU Prof. Dr. RD Kandou Provinsi Sulawesi Utara
29. Direktur RSU Prof.Dr.H.Aloei Saboe Provinsi Gorontalo
30. Direktur RSU Undata Provinsi Sulawesi Tengah
31. Direktur RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo Provinsi Sulawesi Selatan
32. Direktur RSU Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
33. Direktur RSU Dr. M Haulussy Ambon Provinsi Maluku
34. Direktur RSU Chasan Basoeri Ternate Provinsi Maluku Utara
35. Direktur RSU Jayapura Provinsi Papua

PROFESI DAN ORGANISASI MASYARAKAT


1. Ketuan Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
2. Ketua Umum PPPKMI
3. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI)
4. Persatuan Sarjana Kesehatan Masyarakat (Persakmi)
5. Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
6. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
7. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI)
8. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
9. Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI)
10. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
11. Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah
12. Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
13. Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia
14. Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama
15. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama
16. Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisiyah
17. Ketua Umum Pengajian Al Hidayah
18. Ketua Umum Persatuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia
19. Ketua Umum Persatuan Karya Dharma Kesehatan Indonesia
20. Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia
21. Ketua Umum Dharma Wanita Persatuan Pusat
22. Ketua DPP Pergerakan Wanita Nasional Indonesia
23. Ketua Umum Aliansi Pita Putih Indonesia
24. Ketua Yayasan Jaringan Pesantren Nusantara
25. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia
26. Ketua Umum Wanita Hindu Dharma Indonesia
27. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
28. Direktur Jago Preventif
29. Komunitas Peduli Down Synrome
30. Komunitas Trisomi 18/13 Indonesia
31. Faunder Komunitas Indonesia Microtia Atresia
Lampiran. 2
KERANGKA ACUAN
WEBINAR DENGAN TEMA “EDUKASI GERMAS ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM
MEREDUKSI STIGMA COVID-19 “

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan:
b. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial
Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19);
c. Keputusan Presiden RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
d. Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat;
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2015 tentang
Upaya Peningkatan dan Pencegahan Penyakit;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan;
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2020 tentang
Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam rangka Percepatan
Penanganan COVID-19

2. Gambaran Umum
Pandemi COVID-19 merupakan bencana Nasional Non Alam berdasarkan surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2020. Di Indonesia, kasus ini
pertama kali diidentifikasi pada tanggal 2 Maret 2020. Sampai dengan saat ini (7 Juni
2020), ada sekitar 31.186 orang terkonfirmasi positif corona dengan jumlah kematian
sebanyak 1.851 kasus. Karena angka kasusnya yang tinggi, disertai dengan
penyebarannya yang cukup cepat ke semua penjuru negeri, tak sedikit masyarakat yang
menjadi takut dan khawatir dengan penyakit COVID-19. Kekuatiran dan kecemasan
terhadap penyakit COVID-19 ini yang kemudian menimbulkan stigma sosial, baik
terhadap orang, tempat, atau hal-hal lain. Hal tersebut dapat memberikan dampak pada
kondisi kesehatan jiwa dan psikososial setiap orang.

Menurut WHO (2020), munculnya pandemi menimbulkan stres pada berbagai lapisan
masyarakat. Meskipun sejauh ini belum terdapat ulasan sistematis tentang dampak
COVID-19 terhadap kesehatan jiwa, namun sejumlah penelitian terkait pandemi (antara
lain flu burung dan SARS) menunjukkan adanya dampak negatif terhadap kesehatan
mental penderitanya. Penelitian pada penyintas SARS menunjukkan bahwa dalam
jangka menengah dan panjang, 41-65% dari penyintas mengalami berbagai macam
gangguan psikologis (Maunder, 2009). Gangguan kesehatan mental yang terjadi
selama pandemi dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketakutan terhadap
wabah, rasa terasing selama menjalani karantina, kesedihan dan kesepian karena jauh
dari keluarga atau orang yang dikasihi, kecemasan akan kebutuhan hidup sehari-hari,
ditambah lagi kebingungan akibat informasi yang simpang siur. Salah satu berita berita
bohong (Hoax) yang terjadi pada masyarakat saat ini, adanya tuduhan yang
menyatakan bahwa tenaga kesehatan mendapatkan banyak keuntungan pribadi dengan
adanya Wabah COVID-19.

Media massa dan sosial sangat berperan dalam membentuk opini dan relialita di
masyarakat. selama ini pemberitaan mengenai COVID-19 menjadi hal menakutkan
pada sebagian masyarakat, mengingat yang banyak diberitakan adalah kasus-kasus
pasien yang meninggal dari pada yang sembuh, pada akhirnya membentuk opini di
masyarakat bahwa penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan merupakan hal yang sangat
menakutkan.

Rasa takut, kekhawatiran dan faktor penyebab tekanan yang terus ada di masyarakat
selama wabah COVID-19 dapat menyebabkan konsekuensi jangka panjang di tengah
masyarakat dan keluarga yang dapat melemahkannya hubungan sosial, dinamika lokal
dan ekonomi dan stigma terhadap pasien yang selamat sehingga ditolak masyarakat.
Rasa takut yang berlebih dapat menyebabkan terganggunya sistem imun yang
merupakan kunci dalam melawan virus corona.

Dalam era adaptasi kebiasaan baru, selain secara kontinyu melakukan perilaku yang
dianjurkan seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan pakai sabun, perilaku
mendukung para tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan juga perlu di adopsi
sebagai perilaku adaptasi kebiasaan baru di era new normal.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Direktorat Promosi Kesehatan dan


Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI akan mengadakan Webinar dengan tema
“Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Mereduksi Stigma COVID-19 “

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mereduksi stigma di masyarakat terkait penanganan COVID-19.

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit COVID.
2. Menumbuhkan sikap yang positif pada masyarakat agar tetap melakukan tindakan
pencegahan
3. Melakukan penggerakan untuk menyakinkan masyarakat bahwa penyakit ini bisa
dicegah dan diobati
4. Launching kampanye tepuk tangan untuk para tenaga kesehatan.
5. Mendorong perilaku adaptasi kebiasaan baru

C. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah :
• Dinas Kesehatan Provinsi
• Rumah Sakit Rujukan COVID-19
• Organisasi Profesi
• Oraganisasi masyarakat

D. NARASUMBER DAN MODERATOR


• Narasumber Workshop yaitu :
1. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat
Tema : Kajian Stigma di Masyarakat terkait COVID-19
2. dr. Tri Maharini (Dokter UGD)
Tema : Pengalaman menjadi tenaga terdepan dalam menangani pasien COVID-
19 dan pengalaman menjadi Pasien COVID-19.
3. Lia Oktora
Tema : pengalaman sebagai ibu dengan anak pasien COVID-19 di wisma atlit.
4. Risang Rimbatmaja (Praktisi Komunikasi)
Tema: Edukasi Germas dengan adaptasi baru
5. drg. Arief Rosyid, MKM (Dokter, Relawan gugus tugas Penanggulangan COVID-
19 )
Tema : Pengalaman menjadi relawan COVID-19 dalam mengedukasi masyarakat
dengan Germas adaptasi baru
• Moderator Workshop yaitu Kasubdit Advokasi dan Kemitraan Kesehatan, Direktorat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

E. METODE
Webinar dengan tema “Edukasi GERMAS Adaptasi Kebiasaan Baru dalam Mereduksi Stigma
COVID-19 “ akan dilakukan melalui Video Conference menggunakan Zoom Meeting dengan
link terlampir.
F. WAKTU
Waktu pelaksanaan Workshop ini yaitu :
Hari/Tanggal : Rabu, 1 Juli 2020
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB

I. BIAYA
Biaya yang diperlukan untuk Kegiatan Webinar ini bersumber DIPA Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2020. Rincian lebih lanjut atas biaya
tersebut disajikan tersendiri dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Lampiran.3

SUSUNAN ACARA
WEBINAR DENGAN TEMA “EDUKASI GERMAS ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM
MEREDUKSI STIGMA COVID-19 “

Penanggung
No Jam Kegiatan Narasumber
Jawab
1 13.00 - 13.10 Arahan dan Pembukaan Direktur Promkes Sie. Advokasi
dan Pemberdayaan Kesehatan
Masyarakat
Panel I
2 13.10 - 13.25 Kajian Stigma di Masyarakat Puslitbang Upaya
terkait COVID-19 Kesehatan
Masyarakat
3 13.25 - 13.40 Pengalaman menjadi tenaga dr. Tri Maharini
terdepan dalam menangani (Dokter UGD)
pasien COVID-19 dan
Pengalaman sebagai pasien
COVID-19.

4 13.40 - 13.50 Pengalaman sebagai Ibu Lia Oktora


dengan anak pasien COVID-19
di wisma atlit.
5 13.50 – 14.20 Diskusi Tanya Jawab Moderator

Panel II

6 14.20 - 14.35 Edukasi Germas dengan Risang Rimbatmaja


adaptasi baru (Praktisi
Komunikasi)
7 14.35 - 14.50 Pengalaman menjadi relawan drg. Arief Rosyid,
COVID-19 dalam mengedukasi MKM (Dokter,
masyarakat dengan Germas Relawan gugus
adaptasi baru tugas
Penanggulangan
COVID-19 )

8 14.50 - 15.20 Diskusi Tanya Jawab Moderator

9 15.20 – 15.25 Closing statement dari Moderator


Narasumber
10 15.25 - 15.30 Kampanye tepuk tangan untuk MC
para tenaga kesehatan dan
Penutupan
Lampiran 4

KRITERIA DAN TATA TERTIB PESERTA

WEBINAR DENGAN TEMA “EDUKASI GERMAS ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM


MEREDUKSI STIGMA COVID-19 “

1. Peserta diharapkan mengisi link pendaftaran pada link di bawah ini:


https://bit.ly/PendaftaranWebinarGermas
2. Link aplikasi Zoom akan dikirimkan melalui alamat email dan bagi peserta yang tidak
mendapatkan link aplikasi Zoom diharapkan bergabung pada Channel Youtube dit.Promkes:
( https://www.youtube.com/user/puspromkes )
3. Peserta diharapkan menggunakan pakaian yang rapih dan sopan, tidak merokok
4. Peserta yang mendapat link aplikasi Zoom diharapkan segera bergabung sebelum acara di mulai
5. Peserta yang sudah bergabung pada webinar diharapkan mencantumkan nama dan Instansi
contoh: Bayu Aji-Dit.Promkes.
6. Peserta yang akan mendapatkan E-Sertifikat yaitu peserta yang tergabung dalam aplikasi Zoom
dan Youtube dengan kriteria sebagai berikut:
• Peserta yang telah mengisi form registrasi
• Peserta yang mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir acara
• Peserta yang mengisi daftar hadir
• Peserta yang mengisi Form Evaluasi
• Peserta yang mengisi Link E-Sertifikat yang akan dibagikan di akhir acara dan paling lambat
satu jam setelah acara selesai.
7. E-Sertifikat akan diberikan diberikan minimal 2 (dua) minggu setelah webinar dan akan dikirimkan
melalui email masing-masing.
8. Selama webinar berlangsung :
• Seluruh peserta dipersilahkan untuk menonaktifkan seluruh audio. Admin (host) akan
menonaktifkan seluruh audio (mute) selama paparan materi.
• Peserta yang akan memberikan pendapat agar mengaktifkan video dan mic (unmute) serta
klik raise hand terlebih dahulu. Peserta yang tidak memberikan pendapat agar
mendengarkan dan menonaktifkan mic (mute).
• Diskusi dilakukan secara tertib dan bergantian.
• Sesi diskusi dan pertanyaan dapat menggunakan fitur chat baik di zoom chat dan di youtube
chat

Anda mungkin juga menyukai