74
75
a) Kecepatan Putar ( )
N1 x 1618 x = 169,44 rad/s
b) Kecepatan Putar (
= N2 x = 874 x = 91,53 rad/s
= = 130,49 rad/s
d) Fluktuasi Kecepatan (
= = = 0,60 rad/s
I= = = 0,002198 m4
K= = = = 0,086
= = =
j) Momen Torsi (Mt)
Mt = F x r
= 12,98 x ( 0,375+0,25)= 8,1125 Nm
k) Daya Penggerak (Pp)
76
Pp =
T2 = 50,22 N
h) Daya sabuk (P)
P = (T1-T2).v
= (227,8 – 50,22).11,44 = 2031,51 watt/sabuk
i) Jumlah sabuk (n)
c) Defleksi puntiran ( )
= 584
= 584 = 0,12o
Fsilinder Fp
Fs
RA RB
F1 = m.g
= 15,40 . 9,81 = 151,07 N
F2 = m2.g
= 1,8 . 9,81 = 17,66 N
Beban pada puli dan beban dari tegangan sabuk berada pada titik dan arah yang
sama sehingga bisa dijumlahkan:
F2+Fs=Fps=17,66 + 560,50 = 578,16 N
151,07 N 578,16 N
RA RB
151,07 N 578,16 N
19,53 N 709,70 N
0,23 m
0,44 m
0,48 m
Lampiran 3. Lanjutan
Diagram Momen
4,50 Nm
-23,13 Nm
Sehingga:
m = 25,25 mm
g) Putaran Kritis
Diketahui:
Diameter poros : 42 mm
Panjang poros :450 mm
Beban puli + sabuk :578,16 N
Beban silinder : 151,074 N
Lampiran 3. Lanjutan
Beban yang terjadi pada poros
RA = 19,53 N RB = 709,70 N
Defleksi poros terjadi pada titik beban silinder pencacah dan puli yaitu pada
x = 0,23 dan x = 0,48
F= = = 5071,55 N
= = = 13,35 N/ mm2
Tegangan geser yang terjadi jauh lebih kecil dari pada tegangan geser yang
diizinkan sehingga spi tersebut aman dan layak untuk digunakan
Lampiran 5. Analisis Bantalan
Diketahui:
Jenis Bantalan :P209
puli motor penggerak : 1618 rpm
puli silinder pencacah : 874 rpm
Kapasitas nominal dinamik spesifik (C) 790
Faktor beban (Fw) : 1,2
Beban radial puli : 1,6 kg
Beban radial silinder pencacah : 15,40 kg
Beban karena tegangan tali : T1 +T2 = 278,02 N = 28,34 kg
1/3
Fn =
= = 0,336
Fh = Fn . = 0,336 = 4,88
504,23N
500 mm
510 mm
69 mm
40 mm
77 mm
I=
= = 1,51 x 10-6 m
Lampiran 6. Lanjutan
b) Lendutan rangka (
= 0,000005 m = 0,005 mm
d) Lendutan rangka (
Berdasarkan hasil tersebut maka nilai lendutan yang dihasilkan oleh perhitungan
secara teoritis lebih kecil dibandingkan dengan nilai lendutan yang diizinkan
sehingga rangka dalam keadaan aman untuk digunakan.
Lampiran 7. Analisis Kekuatan Las
f =
dimana:
ρ = Kerapatan kamba (kg/m3)
Wd = Massa sampah plastik(kg)
V = Volume wadah (m3)
Dimana:
Kap = Kapasitas aktual pencacahan (kg/jam)
Bbh = Massa total bahan cacahan yang keluar selama waktu tertentu (kg)
t = waktu yang ditentukan untuk menampung keluaran bahan cacahan
(detik) Tabel 2. Hasil Perhitungan Kapasitas Aktual Sampah Gelas Air Mineral
No Ulangan ke t (detik) Bbh (g) Kap (Kg/jam)
1 1 10,148 52,56 18,65
2 2 10,59 65,64 22,31
3 3 10,572 64,16 21,85
Rata-rata 10,44 60,79 20,94
SD 0,25 7,16 2,00
CV 2,40% 11,78% 9,54%
Rata-rata kapasitas aktual pencacahan dari mesin pencacah sampah plastik adalah
20,94 kg/jam
94
dimana:
η = efisiensi mesin (%)
Kap = kapasitas aktual mesin
Kt = kapasitas teoritis mesin
Sehingga:
Energi spesifik mesin dalam melakukan perajangan adalah sebesar 451,46 kJ/kg
96
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1715 4,98 4,37 6,22 6,84 4,98 7,45 5,60 6,22 5,60 8,07 6,03 19,95
2 1684 5,50 6,11 5,50 4,30 4,30 4,89 4,30 4,30 6,11 5,50 5,08 33,79
Tanpa 3 1632 4,16 4,16 4,74 4,74 4,16 4,16 4,16 5,33 5,92 5,33 4,69 28,40
Beban Rata-rata 5,27 27,38
SD 0,69 6,98
CV 13,2% 25,5%
1 1669 9,28 5,81 6,96 6,39 5,24 4,09 4,09 7,55 8,12 6,39 6,59 28,41
2 1603 9,06 7,86 6,05 4,85 5,45 5,45 7,25 6,65 7,25 6,05 6,39 28,14
Dengan 3 1583 9,16 7,45 8,02 5,74 6,88 5,17 4,60 5,74 4,60 4,04 6,14 32,77
Beban Rata-rata 6,38 29,77
SD 0,23 2,60
CV 3,56% 8,72%
101
Dimana:
FC = Konsumsi bahan bakar (liter/jam)
FV = Volume bahan bakar yang terpakai (liter)
t2 = Waktu beroperasi motor bakar (jam)
Tabel 6. Pengukuran Konsumsi Bahan Bakar
Keterangan Ulangan FV (mL) t2 (menit) FC (liter/jam)
1 80 5 0,96
2 75 5 0,9
3 75 5 0,9
Tanpa Beban
Rata-rata 0,95
SD 0,05
CV 5,26%
1 730 36,23 1,2
2 758 37,54 1,21
3 716 35,48 1,21
Dengan Beban
Rata-rata 1,21
SD 0,001
CV 0,08%
Rata – rata konsumsi bahan bakar ketika mesin beroperasi tanpa beban adalah
0,95 liter/jam, sedangkan rata – rata konsumsi bahan bakar ketika mesin
beroperasi dengan beban adalah 1,21 liter/jam.
Lampiran 16. Rendemen Pencacahan
Rendemen pencacahan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 47:
Dimana:
Ppk = persentase panjang keluaran cacahan plastik (%)
Bb1 = massa cacahan plastik yang panjangnya kurang dari 0,5cm (gram)
Bb2 = massa cacahan plastik yang panjangnya lebih dari 0,5cm (gram)
Dengan 1 1583 104,3 102,4 102,9 103,3 103,8 104,2 102 102,2 103,3 103,1 103,15
beban
Rata-rata 103,84
SD 0,72
CV 0,70%
105
Karena tingkat kebisingan mesin terlalu besar dari standar yang ditetapkan
sehingga perlu diatur lamanya jam kerja operator pada saat mengoperasikan mesin
ini. Lamanya jam kerja dihitung sebagai berikut:
a) Lama jam kerja pada saat tidak ada beban
T= = = 5,06 jam
b) Lama jam kerja pada saat ada beban
T= = = 2,89 jam
c) Batas lama jam kerja operator per hari berdasarkan standar OSHA
T= =
= =
T = 0,75 jam
106
Contoh Perhitungan:
Untuk mendapatkan nilai daya secara teoritis, diperlukan nilai massa pisau untuk
mencacah sampah plastik. Misalkan nilai massa yang didapat saat pencacahan
dengan menggunakan beban sampah plastik sebesar 15,75kg dengan jari-jari
silinder pencacah sebesar 0,1875 m . Maka nilai daya secara teoritis adalah
sebagai berikut:
F=m.g
= 15,75 kg . 9,81 m/s2 = 154,51N
Mt = F . r
= 154,52 N . 0,1875 m = 28,97 Nm
Pb =
= = 4981,41Watt
Lampiran 21. Pengukuran RPM pada Motor Penggerak dan Silinder
Pencacah
Tabel 13. Hasil Pengukuran RPM pada Motor Penggerak dan Silinder Pencacah
dengan Bahan Sampah AMDK
Meteran 7,5 M
Prony Brake
Lampiran 23. Lanjutan
Hasil pencacahan gelas air mineral Hasil pencacahan gelas minuman berasa
120
Lampiran 22. Lanjutan