Anda di halaman 1dari 5

Suplemen Responsi Pertemuan

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

Departemen Statistika – FMIPA IPB


3
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu
Uji Hipotesis Tiga  Uji Kruskal-Wallis (analisis Applied Jumat
Contoh atau Lebih ragam satu-arah berdasarkan Nonparametric 05 Okt 2012
peringkat) Statistic 15.30 – 17.30
 Perbandingan berganda hasil Daniel (1990)
uji Kruskal-Wallis
 Kelengkapan: Tabel Normal, Tabel Khi-Kuadrat, Tabel Kruskal-Wallis

Uji Kruskal-Wallis

Uji Kruskal-Wallis (Kruskal-Wallis one-way analysis of variance by ranks) adalah teknik


statistika nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis awal bahwa beberapa
contoh berasal dari populasi yang sama/identik. Jika hanya melibatkan dua contoh, uji
Kruskal-Wallis ekuivalen dengan uji Mann-Whitney. Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk
rancangan acak lengkap.
Tabel : Rancangan untuk uji Kruskal-Wallis

Contoh/Perlakuan
1 2  k
X1.1 X2.1  Xk.1
X1.2 X2.2  Xk.2
   
   
X1.n1 X2.n2  Xk.nk
R1 R2  Rk

Asumsi
a. Data terdiri dari contoh acak X1, X2, …, Xn yang berasal dari populasi 1 dengan
median Mx, dan contoh acak Y1, Y2, …, Yn dari populasi 2 dengan median My. Nilai Mx
dan My tidak diketahui.
b. Kedua contoh saling bebas
c. Peubah acak bersifat kontinu
d. Skala pengukuran minimal ordinal
e. Fungsi sebaran dari kedua populasi hanya dipisahkan oleh lokasi parameter

Hipotesis
H0 : M1 = M2 =  = Mk atau k populasi mempunyai fungsi sebaran yang identik
H1 : Ada minimal satu Mi ≠ Mj dimana i ≠ j dan i, j = 1, 2, …, k

1/5
Statistik Uji
Statistik uji Kruskal-Wallis dapat ditentukan melalui prosedur berikut :

1. Seperti halnya uji Mann-Whitney, gabungkan seluruh data contoh, sehingga akan
ada sebanyak n1  n2    nk  N pengamatan.
2. Peringkatkan setiap pengamatan dari yang terkecil hingga terbesar. Jika terdapat ties
(nilai yang sama), beri peringkat tengah (mid-rank).
3. Hitung jumlah peringkat untuk setiap contoh, nyatakan masing-masing sebagai Ri.
4. Statistik uji Kruskal-Wallis dapat diperoleh melalui rumus :
ni  N  1 
2
12 k
1  12 k
Ri 2
H  
N  N  1 i 1 ni
R
 i 
2
 atau H    3  N  1
N  N  1  i 1 n i
 

Dalam hal ini Ri adalah jumlah peringkat untuk contoh ke-i, ni adalah jumlah
pengamatan pada contoh ke-i, dan N adalah total pengamatan.

Jika ada ties, statistik uji perlu dikoreksi dengan faktor :

T
1 dalam hal ini T  t 3  t dan t adalah banyaknya ties. Sehingga statistik uji
N3  N
Kruskal-Wallis terkoreksi menjadi :

H
HC 
1  T  N 3  N 

Kaidah Keputusan
a. Jika hanya melibatkan tiga contoh/perlakuan (k=3) dan setiap contoh terdiri dari
lima atau kurang pengamatan, gunakan tabel Kruskal-Wallis (A.12). Tolak H0 jika
H atau H C  H .
b. Jika tabel A.12 tidak dapat digunakan, gunakan tabel Khi-Kuadrat (A.11). Tolak H0 jika
H atau H C  2 ,k 1 .

Contoh :
Torre et al. mencatat adanya perubahan serotonin (5-HT) (platelet) serebral dan
ekstraserebral tikus sesudah pemberian LSD-25 dan 1-methyl-dlysergic acid butanclamide
(UML) secara intraperitoneal. Pengukuran yang sama mereka lakukan pada 11 kontrol. Hasil
percobaan disajikan pada Tabel di bawah ini. Apakah data ini cukup memberikan bukti untuk
menunjukan adanya perbedaan di antara ketiga perlakuan tersebut (α=5%)? Hitung pula
nilai p-value (Daniel 1990).

Tabel serotonin otak (5-HT), nanogram per gram, pada tiga kelompok anak tikus
Kontrol 340 340 356 386 386 402 402 417 433 495 557
LSD 0.5 mg/kg 294 325 325 340 356 371 385 402
UML 0.5 mg/kg 263 309 340 356 371 371 402 417
Sumber : Michele Torre, Filippo Bogetto, and Eugenio Torre, “Effect of LSD-25 and 1-Methyl-d-lysergic Acid Butanolamide on Rat Brain and Platelet
Serctonin Levels”, Psychopha macologia, 36 (1974), 117-122

2/5
Hipotesis : H0 : Ketiga perlakuan memberikan pengaruh yang sama terhadap serotonin
otak (5-HT) anak tikus
H1 : Minimal ada satu perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda
terhadap serotonin otak (5-HT) anak tikus

Statistik Uji :
Nilai 340 340 356 386 386 402 402 417 433 495 557 Rkontrol=
Kontrol
Peringkat 7.5 7.5 11 17.5 17.5 20.5 20.5 23.5 25 26 27 203.5
LSD 0.5 Nilai 294 325 325 340 356 371 385 402
RLSD=80
mg/kg Peringkat 2 4.5 4.5 7.5 11 14 16 20.5
UML 0,5 Nilai 263 309 340 356 371 371 402 417
RUML=94.5
mg/kg Peringkat 1 3 7.5 11 14 14 20.5 23.5

12 k
Ri 2
Dengan menggunakan rumus H  
N  N  1  i 1 n i
 3  N  1  diperoleh :

12  203.52 802 94.52 


H      3(27  1)  6.18
27(27  1)  11 8 8 

H
Karena terdapat ties, maka dikoreksi dengan rumus H C  sehingga
1  T  N 3  N 
diperoleh :

6.18
HC   6.24
1  186  27 3  27 

Catatan : ties T = (23-2)+(43-4)+(33-3)+(33-3)+(23-2)+(43-4)+(23-2)=186

Ukuran contoh lebih dari 5 pengamatan sehingga harus digunakan tabel Khi-Kuadrat.
Nilai kritis khi-kuadrat untuk derajat bebas k  1  3  1  2 pada taraf nyata 5% adalah 5.991.
Sehingga dengan Hc = 6.23 kita dapat menolak H0 pada taraf nyata 5%, dan simpulkan
bahwa ada minimal satu perlakuan yang memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
serotonin otak (5-HT) anak tikus. Pada kasus ini, 0.025 < p-value < 0.05.

Output MINITAB :

Kruskal-Wallis Test: serotonin_otak (5-HT) versus kelompok

Kruskal-Wallis Test on serotonin_otak(5-HT)

kelompok N Median Ave Rank Z


Kontrol 11 402,0 18,5 2,44
LSD 8 348,0 10,0 -1,70
UML 8 363,5 11,8 -0,93
Overall 27 14,0

H = 6,18 DF = 2 P = 0,046
H = 6,23 DF = 2 P = 0,044 (adjusted for ties)

3/5
Prosedur Perbandingan Berganda untuk Uji Kruskal-Wallis

Ketika uji Kruskal-Wallis memberikan penolakan terhadap H0, yang artinya ada sepasang
perlakuan yang mempunyai pengaruh berbeda terhadap respon atau ada data contoh yang
memiliki median yang berbeda, biasanya kita tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut
mengenai di mana perbedaan tersebut berada. Untuk itu diperlukanlah suatu prosedur
perbandingan berganda yang konsisten untuk dapat digunakan bersama dengan uji Kruskal-
Wallis. Hipotesis yang diuji adalah :
H0 : Mi = Mj
H1 : Mi ≠ Mj dimana i ≠ j

Ketika kita membandingkan semua kemungkinan pasangan perlakuan pada taraf nyata α,
kita dapat menyatakan Ri dan Rj berbeda nyata apabila :

N  N  1  1 1 
| Ri  R j | Z    
k  k 1 12  ni n j 
Atau, apabila ukuran contoh sama besar (ni = nj), tolak H0 apabila :

k  N  1
| Ri  R j | Z 
k  k 1 6

Jika terdapat ties :


Tolak H0 apabila

 N  N 2  1    t 3   t    1 1 
| Ri  R j | Z  
  
12  N  1

k  k 1 n
 i n j 

Atau apabila ni = nj, tolak H0 apabila:

| R i  R j | Z
k N  N 2
 1   T 

k k 1 6N N  1

Dalam hal ini Ri dan R j adalah rata-rata peringkat untuk contoh/perlakuan ke-i dan ke-j;
T  t 3  t , dan t adalah banyaknya ties.
Prosedur perbandingan berganda ini disebut uji Dunn.

4/5
Catatan :

Nilai Z  / k ( k 1) adalah titik kritis pada kurva 


0.5   / k (k  1)
k (k  1)
sebaran normal baku yang luas area sebelah
kanannya sebesar  / k ( k  1) . 0.00 Z / k ( k 1)
Pada contoh di atas, H0 ditolak yang berarti pemberian
perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap
serotonin otak (5-HT).. Untuk mengetahui lebih lanjut perlakuan
mana yang memberikan pengaruh berbeda tersebut dilakukanlah
prosedur uji Dunn.
Misalnya, untuk pengujian ini kita 0.0167
0.5  0.0167
menggunakan
gunakan taraf nyata 10%, sehingga  0.4833
 / k (k  1) =0.10/3(2)=0.0167
167. Dari tabel A.2
diperoleh nilai Z0.0167 = 2.13 (nilai Z terdekat). 0.00 Z 0.0167
Sehingga :
1) Pembanding untuk perlakuan
erlakuan ‘kontrol dengan LSD’ dan ‘kontrol
ontrol dengan UML
UML’ :

 N  N 2  1   t 3  t    1 1   27  27 2  1  186   1 1
        7.82
Z     2.13  
12  N  1 12  27  1

k  k 1  ni n j   11 8 

2) Pembanding untuk perlakuan


erlakuan ‘LSD dengan UML’:
 N  N 2  1   t 3  t    1 1   27  27 2  1  186   1 1
        8.41
Z     2.13  
12  N  1 12  27  1

k  k 1  ni n j  8 8

Rata-rata peringkat adalah Rkontrol  18.5 , RLSD  10 , dan RUML  11.81


Dengan demikian :
 | Rkontrol  RLSD | = | 18.5 – 10 | = 8.5 > 7.82
 | Rkontrol  RUML | = | 18.5 – 11.81 | = 6.69 < 7.82
 | RLSD  RUML | = | 10 – 11.81 | = 1.81 < 8.41
Dapat kita simpulkan bahwa kontrol dan LSD memberikan pengaruh berbeda terhadap
serotonin otak (5-HT)
HT) anak tikus,
tikus, sedangkan pasangan perlakuan lainnya tidak.

Tugas : Buku
uku Daniel (1990) hal. 233 latihan 6.6 dan hal. 234 latihan 6.9

Catatan : Bagi yang ingin tambahan nilai,


nilai silakan baca jurnal berikut :
http://physther.org/content/77/12/1755.full.pdf (rangkum/catat informasi
penting dalam jurnal tersebut !)

CUIWW (Correct Us If We’re Wrong)

Prepared by : Nur Andi Setiabudi, S. Stat


Edited by : Didin Saepudin

5/5

Anda mungkin juga menyukai