Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan tujuan penulisan yang penulis lakukan dari tanggal 08 April

2020 s/d 14 April 2020, maka pada bagian ini penulis akan membahas tentang

perbandingan antara teori dan praktek atau kasus yang ditemukan selama

melaksanakan asuhan keperawatan pada klien Tn. J, berumur 43 tahun dengan

post Kolesistektomi, di ruang Sunflower kamar 811 Rumah Sakit Awal Bros

Pekanbaru yang akan dibahas berdasarkan tahapan proses keperawatan yaitu tahap

pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan. Pengkajian

dilakukan dengan pendekatan sistematis untuk mendapatkan data klien baik

data subjektif maupun objektif. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan

adalah wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, studi dokumentasi, dan studi

kepustakaan. Selain tahap ini, penulis tidak mendapatkan hambatan yang

cukup berarti karena klien cukup kooperatif dan dapat diajak kerjasama

dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Menurut teori pada tahap

pengkajian pasien kolelitiasis keluhan utama ialah nyeri visera di daerah

epigastrum karena tekanan di duktus biliaris akan meningkat dan peningkatan

peristaltik di tempat penyumbatan, nyeri sampai menjalar ke punggung.

Respon nyeri, gangguan gastrointestinal dan anoreksia akan meningkatkan

penurunan intake nutrisi. Respon komplikasi akut dengan peradangan akan


memberikan manifestasi peningkatan suhu tubuh. Respon kolik bilier secara

kronis akan meningkatkan kebutuhan metabolisme sehingga pasien

cenderung mengalami kelelahan

Tidak semua data yang ada pada teori terdapat pada kasus. Pada kasus

hipertermi, resiko kekurangan volume cairan dan resiko syok hipovolemik

tidak terjadi pada kasus ini. Pasien hanya merasakan nyeri dan mual. Adanya

kesenjangan ini disebabkan karena setiap manusia dalam memberikan respon

baik bio, psiko, social dan spiritual terhadap stimulus berbeda-beda sehingga

gejala dan karakteristik yang didapatkan berbeda pula sehingga data-data

yang ada pada teori tidak semua terdapat di studi kasus.

B. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang mengambarkan respon

manusia (keadaan sehat atau perubahan pola interaksi aktual/potensial) dari

individu atau kelompok perawat secara legal mengidentifikasi dan perawat

dapat memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan atau

untuk mengurangi, menyingkirkan atau mencegah perubahan (Rohma dan

Walid, 2017).

Penulisan diagnosa keperawatan mengacu pada P-E-S (Problem + etiologi

+ simptom) dimana untuk problem (P) dapat digunakan tipologi dari

NANDA. Pada perumusan diagnosa yang didapatkan dari analisa data

berdasarkan data subjektif dan objektif terdapat 6 diagnosa keperawatan.


Diagnosa keperawatan yang muncul dalam tinjauan teori (NANDA NIC-

NOC 2016) yaitu :

a. Nyeri akut

b. Hipertermi

c. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

d. Resiko kekurangan volume cairan

e. Resiko syok hipovolemik

f. Resiko infeksi

Dalam kasus, diagnosa ditegakkan oleh penulis karena pada saat

pengkajian ditemukan data, klien mengatakan nyeri perut kanan atas sejak

siang ini, mual muntah tidak ada, BAB dan BAK tidak ada keluhan dan

dibawa ke IGD RSAB Pekanbaru didapatkan hasil DO: klien dengan

dengan abdominal pain. DS: Pasien mengatakan nyeri pada abdomen kanan

atas skala 3, nyeri terasa berdenyut, nyeri memberat saat di tekan.

Setelah pasien pindah keruangan rawat inap didapatkan hasil

pengkajian, DO : dilakukan CT-Scan Whole Abdomen didapatkan hasil

CT scan abdomen non kontras : Kesan : Cholesistitis dengan cholelithiasis

uk.2x2cm, Tak tampak pelebaran biliary tract pasien tampak meringis,

tampak mual, dan tampak lemas, TD : 138/70 mmHg, N : 85x/menit, S :

36.6’C, RR : 19x/menit, SpO2 : 98 %. DS: Pasien mengatakan nyeri perut

kanan atas skala 3, nyeri bertambah saat ditekan, nyeri terasa berdenyut,

nyeri hilang timbul. Diagnosa keperawatan diangkat disesuaikan dengan

kondisi klien pada saat pengkajian, interprestasi data, dan hasil analisa
data, Manusia adalah makhluk unik, dalam hal ini respon individu

terhadap stress atau penyakit berbeda-beda dan karakteristik masalah yang

ditemukan berbeda pula.

C. Intervensi

Intervensi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana

tujuan yang berpusat pada pasien dan hasil yang diperkirakan dari intervensi

keperawatan yaang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Diagnosa

keperawatan yang diangkat selanjutnya dibuat rencana asuhan keperawatan

sebagai tindakan pemecah masalah keperawatan dimana penulis membuat

rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan kemudian

menetapkan tujuan dan kriteria hasil, selanjutnya menetapkan tindakan yang

tepat. Perencanaan disusun berdasarkan konsep teori yang telah didapatkan

untuk diterapkan secara aktual pada pasien Tn. J dengan kolesistitis yang

mengalami nyeri akut dan mual. Maka intervensi yang diberikan dalam kasus

ini adalah dengan teknik relaksasi nafas dalam pre op dan teknik relaksasi

gengam lima jari post operasi.

Tujuan relaksasi nafas dalam adalah untuk mencapai ventilasi yang lebih

terkontrol dan efisien serta untuk mengurangi kerja bernafas, meningkatkan

relaksasi otot, mengurangi nyeri, menghilangkan ansietas, menyingkirkan

pola aktifitas otot-otot pernapasan yang tidak berguna dan tidak terkoordinasi,

meningkatkan kapasitas paru, dan mencegah atelektasis (Suddarth & Brunner,

2006).
Sedangkan manfaat teknik relaksasi genggam jari untuk mengurangi nyeri

pada pasien pacsa bedah kolesistektomi yaitu untuk memberikan rasa damai

fokus dan nyaman, memperbaiki aspek emosi, menurunkan kecemasan dan

depresi dan mengurangi nyeri (Dalam Jurnal ISSN : Astutik, P, 2017)

D. Implementasi

Implementasi keperawatan adalah tindakan keperawatan yang penulis

lakukan kepada pasien sesuai dengan intervensi, sehingga kebutuhan pasien

dapat terpenuhi (wilkinson, 2016). Pelaksanaan tindakan asuhan keperawatan

disesuaikan dengan rencana tindakan keperawatan berdasarkan teori (NIC)

yaitu :

Implementasi keperawatan dibuat berdasarkan intervensi keperawatan

yang telah disusun. Implementasi dari diagnosa pertama yaitu nyeri akut

dengan cara mengajarkan relaksasi nafas dalam dan relaksasi genggam jari

untuk mengurangi nyeri pada pasien kolelitiasis dan pasca bedah

kolesistektomi, memberikan posisi nyaman, menganjurkan pasien istirahat

dan memberikan obat sesuai dosis.

Dalam melakukan tindakan keperawatan penulis tidak mengalami

hambatan, penulis melakukan implementasi berdasarkan intervensi yang telah

dibuat. Menjelaskan manfaat relaksasi nafas dalam dan relaksasi genggam

jari untuk mengurangi nyeri bermanfaat untuk untuk memberikan rasa

nyaman terhadap pasien. Penulis menjelaskan manfaat relaksasi nafas dalam


dan relaksasi genggam jari sesuai dengan hasil riset yang terdapat dalam

jurnal.

E. Evaluasi

Evaluasi keperawatan adalah tindakan intelektual untuk memperbaiki

proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan,

rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Melalui

evaluasi perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap

pengkajian, analisa, perencanaan, dan pelaksanaan tindakan keperawatan

(Nursalam, 2016). Evaluasi yang dilakukan berdasarkan diagnosis yang

ditegakkan pada tanggal 08 April 2020 yaitu nyeri akut dan dievaluasi pada

hari rabu tanggal 08 April 2020, dimana pada data subyektif pasien

mengatakan nyeri berkurang skala 1. Bila klien nyeri makan klien akan

melakukan relaksasi nafas dalam sesuai dengan intervensi yang telah

diberikan agar nyeri berkurang dan rasa nyaman terpenuhi, data obyektif

keadaan umum pasien baik, ekspresi wajah pasien nampak rileks.

Diagnosa kedua mual ditegakkan pada tanggal 08 April 2020 dengan

evaluasi makan habis ¼ porsi, dimana pada data subyektif pasien mengatakan

masih mual dan nafsu makan masih kurang.

Pada implementasi yang diberikan memotivasi pasien minum air putih

hangat dan menganjurkan istirahat , 08 April s/d 10 April keluhan mual pada

pasien sudah tidak ada, nafsu makan sudah mulai ada habis ½ porsi.

Anda mungkin juga menyukai