DISUSUN OLEH :
1. JORDAN ADHIKARA JOKO LAKSONO
2. KHILDA FADLIA
3. LIANA APRILIANA
4. MARTINA WIDI ASTUTI
5. NUR ILHAM
6. NURAENI FATMAH
7. NURUL ANISA
8. NURYATI APRIDAH
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
PERJANJIAN KREDIT ATAU FIDUSIA ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Hukum bisnis & regulasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Perjanjian kredit atau fidusia” bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Suwarjo,S.SOS, M.H., selaku
dosen mata kuliah Hukum bisnis & regulasi yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I :
PENDAHULUAN....................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN...........................................................
A. Kesimpulan............................................................................................
B. Saran......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian perjanjian kredit
yang diatur dalam Buku III KUHPerdata, yaitu suatu perjanjian yang
diadakan antara bank dengan calon debitur untuk mendapat kredit dari bank
sebagai dasar pemberian kredit, bahkan istilah perjanjian kredit juga tidak
tanggal 8 Oktober 1966 dan Surat Edaran Bank Negara Indonesia Nomor
dalam bentuk apapun setiap pemberian kredit, bank wajib menggunakan akad
perjanjian kredit , dan dari kata akad perjanjian kredit tersebut dalam praktek
hukum perjanjian adat. Hal ini dengan sendirinya tidak dapat dijadikan
landasan bagi hukum perjanjian dewasa ini terutama dalam perjanjian kredit
perbankan
semuanya itu pada hakikatnya yang terjadi adalah suatu perjanjian pinjam
meminjam sebagaimana diatur oleh KUHPerdata Pasal 1754 s/d Pasal 1769.
meminjam dan dikuasai oleh ketentuan Bab XIII dari Buku III KUH Perdata.
Buku III dan Bab III KUHPerdata, sedangkan bagi perjanjian kredit
diperjanjikan.
yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu
dan perjanjian hutang piutang adalah sebagai berikut, dari segi yuridisnya
Secara yuridis ada dua jenis perjanjian atau pengikatan kredit yang
tangan .
akta notaris, pada umumnya dibuat dengan bentuk perjanjian baku yaitu
dengan cara kedua belah pihak yaitu pihak bank dan pihak nasabah
atau klausal- klausalnya oleh bank dalam suatu formulir tercetak. Dalam
hal perjanjian kredit bank yang dibuat dengan akta notaris, maka bank
akan meminta Notaris berpedoman pada model perjanjian kredit dari Bank
yang bersangkutan.
Dalam hukum Romawi lembaga fidusia ini dikenal dengan nama fiducia
cum creditore contracta (artinya janji kepercayaan yang dibuat kreditor). Isi
janji yang dibuat oleh debitor dengan kreditornya adalah debitor akan
kesepakatan bahwa debitor tetap akan menguasai secara fisik benda tersebut
bilamana utangnya sudah dibayar lunas. Dalam hal fiducia cum creditore
pemberi fidusia tetap menguasai benda yang menjadi objek fidusia. Dengan
Fidusia ini berasal dari kata fiduciair atau fides, yang artinya kepercayaan,
yakni penyerahan hak milik atas benda secara kepercayaan sebagai jaminan
(agunan) bagi pelunasan piutang kreditor. Penyerahan hak milik atas benda
ini dimaksudkan hanya sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, dimana
menyatakan:
dilakukan atas dasar fiduciair dengan syarat bahwa benda yang hak
hal ini yang diserahkan dan dipindahkan itu dari pemiliknya kepada
pemiliknya.
Dengan adanya penyerahan “hak kepemilikan” atas kebendaan
jaminan fidusia ini, tidak berarti kreditor penerima fidusia akan betul-betul
olah” dia menjadi atau sebagai pemilik dari kebendaan jaminan fidusia
fidusia).
2. Prosedurnya sederhana;
giro;
5. Suatu saat uang dibutuhkan, saat itu juga uang dapat diperoleh;
sesuai kemampuan;
9. Apabila telah jatuh tempo pinjamannya dan hutang pokok belum dapat
11. Pemilik barang lebih diuntungkan dengan jaminan ini karena yang
1. Sewa modal Fidusia relatif lebih tinggi dari tingkat suku bunga
diperbankan;
dengan gadai;
fidusia.
E. Contoh
FIDUSIA
SEBAGAI JAMINAN
KENDARAAN BERMOTOR
No. : XVII/35/98-A/2019
ini, (yang berikutnya akan disebut sebagai “Perjanjian”), dibuat pada hari kamis,
kantor yang beralamat di Jalan Asia Afrika No.121, dan diwakili oleh Azel
a. untuk diri sendiri dan untuk melakukan tindakan hukum tersebut dalam
Perjanjian ini telah mendapat persetujuan dari suaminya / istrinya, yaitu : Firda
Agustus 2019.
b. selaku ____ dari dan oleh karenanya bertindak untuk dan atas nama PT. ______
Pihak-pihak yang terlibat di dalam perjanjian ini menyatakan terlebih dahulu hal-
hal berikut :
seluruh hutang DEBITUR kepada BANK bersama dengan bunga, provisi, dan
biaya lainya sebagai akibat fasilitas kredit sesuai dengan perjanjian kredit,
PENJAMIN menjaminkan barang jaminan sebagaimana akan diterangkan di
bawah ini.
Dengan ini BANK dan PENJAMIN sepakat untuk mengikat diri dan membuat
perjanjian ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari PERJANJIAN KREDIT,
PASAL 1
PEMBERIAN JAMINAN
kepada BANK, berikut bunga, provisi serta biaya-biaya lain yang mungkin timbul
karena fasilitas kredit yang telah dan atau akan diberikan berdasarkan Perjanjian
2. BANK dengan ini menyatakan telah menerima alih hak milik atas jaminan
menyerahkan segala bukti kepemilikan atas jaminan tersebut. Yang dalam hal ini
terkecuali jika BANK menghendaki hal lain. Jaminan tersebut, dengan ini
biaya sendiri, dan selama jangka waktu perjanjian ini, penjamin bertanggung
jawab penuh atas kondisi kendaraan, baik itu kerusakan, kehilangan, serta
4. BANK berhak mendapat dan diberi kuasa dengan hak pengganti (subtitusi)
setiap saat memasuki tempat dimana jaminan berada atau disimpan, memeriksa
ancaman lainnya yang menurut BANK berpotensi merusak jaminan. Semua polis
asuransi harus memuat Banker’s Clause, yang isinya menyatakan bahwa selama
harta benda yang diasuransikan sebagaia jaminan hutang kepada bank, maka uang
masih masih ada sisa dari uang pertanggungan tersebut, BANK menyerahkan sisa
tersebut kepada PENJAMIN sebagai pemilik harta benda yang dijaminkan kepada
BANK. Jika kemudian uang pertanggungan asuransi tidak bisa melunasi seluruh
hutang DEBITUR, sisa hutang tersebut tetap menjadi hutang DEBITUR kepada
BANK dan harus dibayar dengan seketika dan sekaligus oleh PENJAMIN pada
saat ditagih oleh BANK. Asli kwitansi atau bukti pembayaran premi asuransi dan
asli polis asuransi beserta “Banker’s Clause” harus diserahkan kepada BANK.
kewajiban seperti yang dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka tanpa
BANK berhak diberi kuasa oleh PENJAMIN untuk dan atas tanggungan
yang harus dibayar, tetapi hal tersebut bukan merupakan kewajiban BANK
3. Apabila PENJAMIN karena satu dan lain hal lalai atau tidak melaksanakan
haknya pada saat hak tersebut timbul untuk mengajukan klaim kepada perusahaan
asuransi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, maka PENJAMIN setuju
bahwa BANK atas tanggungan PENJAMIN dengan ini diberi kuasa oleh
PASAL 3
hak dan milik PENJAMIN, tidak tersangkut perkara maupun sengketa apapun,
bebas dari sitaan dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga kepada pihak lain,
selain BANK yang disebut dalam perjanjian ini. PENJAMIN dengan ini
dari pihak manapun juga berkaitan dengan dengan Jaminan. Sedangkan Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) harus disimpan dan dirawat dengan baik oleh
pertama BANK.
kewajiban, bea dan pengeluaran dalam bentuk apapun, baik sah maupun tidak,
yang dialami BANK atau diderita BANK dengan cara apapun, termasuk, namun
PASAL 4
KEWAJIBAN PENJAMIN
1. Selama hutang belum dibayar lunas, PENJAMIN tidak diperkenankan
memindah tangankan Jaminan dengan cara seperti apa pun, dan dengan alasan
perbaikan yang dianggap perlu. Perubahan atas fisik serta mesin Jaminan harus
3. Jika menurut pendapat BANK nilai Jaminan tidak mencukupi lagi untuk
4. Segala pajak dan ongkos / biaya yang timbul sehubungan dengan Jaminan,
PENJAMIN.
PASAL 5
1. Jika DEBITUR tidak bisa atau lengah memenuhi kewajibannya sesuai dengan
yang ada atau oleh sebab-sebab sehingga BANK berhak untuk sewaktu-waktu
menghentikan Perjanjian Kredit dan/atau Perjanjian ini dan karenanya hutang
DEBITUR kepada BANK dapat ditagih dengan seketika dan sekaligus oleh
kembali Jaminan dalam waktu tersebut diatas, maka PENJAMIN setuju bahwa
BANK berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak substitusi oleh
PENJAMIN untuk mengambil Jaminan dari PENJAMIN atau dari pihak lain yang
memegang / menguasai Jaminan dan jika dianggap perlu oleh BANK dengan
meminta bantuan dari pihak yang berwajib, termasuk tetapi tidak terbatas pada
pihak kepolisian. PENJAMIN dengan ini berjanji dan mengikat diri kepada
Dengan ini diberi kuasa oleh PENJAMIN tanpa perantaraan Pengadilan dan
tangan maupun dimuka umum ( lelang) dengan harga dan syarat-syarat yang
dianggap baik oleh BANK dan pendapatan bersih dari penjualan tersebut
Perjanjian Kredit termasuk segala biaya penjualan jaminan yang dimaksud di atas
dan jika ada sisa penjualan, maka sisa penjualan tersebut akan dikembalikan
kepada PENJAMIN tanpa adanya kewajiban dari BANK untuk membayar bunga,
denda atas sisa penjualan tersebut. Sebaliknya, apabila hasil penjualan tersebut
tidak cukup untuk melunasi seluruh hutang DEBITUR kepada BANK maka
kekurangan tersebut tetap menjadi hutang DEBITUR kepada BANK dan wajib
3. Jika hasil penjualan tersebut tidak bisa melunasi seluruh hutang DEBITUR
pada BANK, maka DEBITUR dan PENJAMIN secara tanggung untai tetap
memiliki tanggung jawab terhadap sisa hutang tersebut, termasuk bunga, denda
seluruhnya.
PASAL 6
KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Perjanjian ini oleh para pihak dimaksudkan sebagai jaminan terhadap jumlah
yang terhutang dan wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANK berdasarkan
Perjanjian Kredit dan tidak boleh ditafsirkan sebagai membatasi atau menghalangi
dengan cara apapun juga eksekusi oleh BANK atas setiap hak yang dimiliki oleh
BANK untuk memperoleh pelunasan atas setiap jumlah yang terhutang dan wajib
terhadap dan tidak bergantung kepada hak atau benda jaminan lainnya yang
dijamin berdasarkan Perjanjian ini. BANK berhak untuk menerima hak atau
benda jaminan tambahan lainnya dari pihak ketiga dan/atau untuk melepaskan hak
atau benda jaminan itu dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
Perjanjian ini.
3. Jaminan dalam Perjanjian ini sekali-kali tidak dan tidak dapat mengurangi atau
berupa apapun yang sekarang telah dan di kemudian hari akan dipegang oleh atau
hutang yang wajib dibayar oleh DEBITUR kepada BANK berdasarkan Perjanjian
Kredit.
PASAL 7
PEMBERITAHUAN
oleh masing-masing pihak kepada pihak lainnya dalam Perjanjian ini mengenai
atau sehubungan dengan Perjanjian ini dilakukan dengan secara langsung, surat
tercatat, faksimili atau teleks atau diserahkan atau melalui perusahaan ekspedisi
a. BANK
Fax : 022-4234569
b. PENJAMIN
Telpon : 022-2837282
Fax : –
Telex : –
2. Surat menyurat dan pemberitahuan terkait lainnya dianggap telah diterima oleh
(i) Pada tanggal tanda terima ditandatangani apabila disampaikan secara langsung
(ii) Pada tanggal setelah 5 (lima) hari kerja sejak diposkannya apabila dikirim
dengan surat tercatat atau sejak diserahkan kepada perusahaan ekspedisi (kurir)
dan cukup bila ditandatangani oleh pihak-pihak yang berhak mewakili bank atau
penjamin
(iii) Pada hari dikirimkannya apabila dikirim memakai teleks serta dikonfirmsi
(iv) Pada hari dikirimkannya jika dikirim dengan faksimili yang dikonfirmasi
2. Jika terjadi perubahan alamat dari alamat yang disebutkan dalam perjanjian ini,
maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada pihak laian
dikirimnya surat atau pemberitahuan itu dengan secara langsung, surat tercatat,
faskimili atau teleks dan diserahkan melalui (kurir) yang ditujukan ke alamat
tersebut di atas atau alamat terakhir yang diketahui atau tercatat kedua pihak.
PASAL 8
KETENTUAN PENUTUP
1. Perjanjian ini dibuat sesuai hukum Republik Indonesia serta hanya dapat
hutang DEBITUR kepada BANK, maka hal itu sekali-kali tidak mengurangi
BANK sesuai Perjanjian ini serta berdasarkan pada apa yang ditentukan dalam
3. Jika ada suatu ketentuan dalam Perjanjian yang dilarang atau tidak dapat
BANK sebagai pengganti ketentuan yang dilarang atau tidak dapat dilaksanakan
4. Jika ada salah satu ketentuan dalam Perjanjan ini yang dinyatakan batal demi
ini, dan ketentuan ketentuan lainnya tersebut tetap berlaku, mengikat, dan
kuasa, maka bukan berarti bahwa BANK melepaskan hak atau kuasa atau hak
digunakannya sebagian dari hak, kuasa atau hak istimewa tadi tidak menghalangi
BANK meneruskan atau mengulangi digunakannya hak atau kuasa atau hak
istimewa itu. Ha-hak dan upaya-upaya yang diberikan kepada BANK dalam
Perjanjian ini bersifat kumulatif dan tidak mengurangi hak hak dan upaya upaya
suatu ketentuan dalam Perjanjian ini tidak akan melepaskan hak BANK menuntut
pelaksanaan suatu ketentuan dari Perjanjian Kredit atau Perjanjian ini, termasuk,
tapi tidak terbatas kepada biaya pemeliharaan, biaya penjualan, premi asuransi,
notaris, konsultan hukum, pengacara dan biaya lainnya yang dikeluarkan BANK.
8. Selama hutang DEBITUR kepada BANK belum dibayar lunas, maka segala
kuasa yang diberikan oleh DEBITUR dan/atau PENJAMIN kepada BANK dalam
Perjanjian ini atau dokumen–dokumen lain sehubungan dengan pemberian kredit
kepada DEBITUR merupakan bagian yang terpenting dan tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini, yang dengan tidak adanya kuasa–kuasa tersebut Perjanjian ini tidak
akan dibuat dan dengan demikian kuasa–kuasa tersebut tidak akan berakhir karena
sebab apa pun juga termasuk, namun tidak terbatas oleh sebab-sebab yang
tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal 1813, 1814, serta
1816.
undang Hukum Perdata Indonesia pada pasal 1831, 1833, 1837 dan 1848.
10. Adapun Perjanjian ini dan segala akibatnya kedua pihak sepakat memilih
domisili hukum tetap dan tidak berubah di Kantor Panitera Pengadilan Negeri
Bandung, tetapi hal ini tidak mengurangi hak BANK melakukan tuntutan atau
Indonesia.
Demikian Perjanjian ini dibuat di Bandung, pada hari dan tanggal yang telah
tersebut di atas. Perjanjian ini mulai berlaku terhitung sejak tanggal 24 September
2019.
BANK
PENJAMIN
Materai Rp.6000,-
Nata Maulana
Notaris,
No. : XII/367/YU-9/2019
Pada hari ini, Rabu tanggal 15 Januari 2019 (lima belas Januari dua ribu sembilan
Abadi, PT , beralamat di JL. C. Simanjuntak, 26, Yogyakarta, yang dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PERSEROAN seperti tersebut di atas, selanjutnya
disebut “KREDITOR”.
Dengan:
DIY, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama pribadi, dan untuk
tindakan tersebut telah mendapat persetujuan dari sang istri, atas nama Yesy Tri
Kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Pembiayaan
sebagai berikut :
Jumlah unit :1
Warna : Hitam
Tahun : 2019
DEBITOR
baik yang timbul dari PERJANJIAN ini dan perjanjian lain yang berkenaan
dengan pembiayaan ini yang dibuat oleh DEBITOR dan KREDITOR, maka
DEBITOR dengan ini menyerahkan hak miliknya secara Fidusia atas BARANG
kepada KREDITOR.
syarat dan ketentuan perjanjian tertuang dan tercantum dalam Akta Jaminan
6. PERJANJIAN ini mulai berlaku dan mengikat kedua belah pihak sejak tanggal
lain yang belum diatur di dalam PERJANJIAN ini, DEBITOR dan KREDITOR
PERJANJIAN ini.
Surat perjanjian ini dibuat kedua belah pihak dalam keadaan sadar sepenuhnya
serta tanpa paksaan dari pihak manapun, untuk bisa dipatuhi sebagai mestinya
Menyetujui,
KREDITOR
Zanuar Mahesa
DEBITOR
materai
Andika Arfianto
BAB III
PENUTUP