Perhitungan dari tahun 2013 sampai 2015 , Bhutan selalu mengalami Defisit Account.
Defisit yang tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar -621 Juta Dolar. Nilai defisit
ini lebih kecil Jika kita bandingkan dengan negara Sri Lanka yang sebesar – 1,743 pada
tahun yang sama . Lebih detail kita dapat melihat dari Neraca Perdagangan Barang dan
Neraca Perdangangan Jasa. Pada Neraca Perdagangan Barang, Ekspor (Kredit) barang
dari tahun 2013 sampai 2015 konsisten lebih kecil dari Import (Debit) . sehingga mata
uang asing yang diterima Bhutan lebih sedikit dari Devisa yang dibutuhkan untuk
membayar Impor. Kondisi Defisit Current Account Bhutan diperkirakan akan terus
berlanjut defisit sampai 2021, namun tahun 2022 negara ini akan mengalami Surplus
Current Account sebesar 115 juta dolar US. hal ini juga dipengaruhi Neraca Perdagangan
Barang (Ekspor) lebih tinggi sebesar 1,269 juta dolar US daripada Impor sebesar -1,060
pada tahun 2022 tersebut . Nerasa Perdagangan Jasa di Bhutan akan lebih cepat
mengalami Surplus pada tahun 2020 sebesar 27 dolar US, surplus ini akan terus
meningkat sampai tahun 2023 sebesar 71 juta dolar amerika. Kondisi lain yang
mempengaruhi Rekening Berjalan Bhutan adalah Income dan Current Transfer.
2. Financial Account