Anda di halaman 1dari 12

RESUME KONTRASEPSI BARRIER

Mata Kuliah Kesehatan Perempuan Dan Perencanaan Keluarga

Kelompok 1 (Kelas IIB)

1. Moendyna Melyani (P3.73.24.2.18.062)

2. Mutiah Elfiana Rahmi (P3.73.24.2.18.063)

3. Nadya Putri Nurwiwa (P3.73.24.2.18.065)

4. Shanaiz Qirana (P3.73.24.2.18.072)

5. Tasya Anggraeni (P3.73.24.2.18.077)

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2020/2021

1
KONTRASEPSI BARIER

A. KONDOM LAKI-LAKI

Kondom laki-laki merupakan alat kontrasepsi berbahan dasar lateks atau karet yang
berbentuk tabung tidak tembus cairan dengan salah satu ujungnya tertutup rapat dan dilengkapi
kantung untuk menampung sperma.Selain itu, Kondom berkerja dengan cara menghalangi
sperma masuk kedalam rahim sehingga sel sperma dan sel telur tidak bertemu agar tidak terjadi
pembuahan.

Manfaat kondom yaitu :

1. Sebagai alat kontrasepsi yang efektif bila dipakai dengan benar


2. Murah dan mudah didapat
3. Praktis dan dapat dipakai sendiri
4. Tidak ada efek hormonal
5. Mencegah kemungkinan penularan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS
6. Kondom menggunakan pelumas sehingga dapat menambah frekuensi hubungan
seksualdan secara psikologis menambah kenikmatan
7. Membantu suami yang mengalami ejakulasi dini

Hal-hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan kondom yaitu:


1. Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan benar dan baik.
2. Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada laki-laki yang
tidak bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.
3. Sisakan sebagian kecil dari ujung kondom atau kantuk kecil diujung kondom untuk
menampung sperma.
4. Pergunakanlah bahan pelumas secukupnya pada permukaan kondom untuk mencegah
terjadinya robekan
5. Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan tahanlah
kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina supaya sperma tidak
tumpah.

B. KONDOM WANITA

Kondom Wanita adalah kondom khusus yang digunakan untuk wanita/istri yang mempunyai
peran ganda, yaitu untuk mencegah terjadinya kehamilan danjuga mencegah penularan
penyakit-penyakit infeks seksual,termasuk HIV/AIDS..
a. Cara Penggunaan Kondom Wanita yaitu:
1. Buka bungkus Kondom Wanita

2
2. Cari cincin luar dan cincin dalam. Cincin dalam berupa cincin yang tertutup.
3. Pencet cincin dalam tersebut, dan pegang dengan jari-jari tangan.
4. Masukkancincin dalam ke dalam lubang vagina.
5. Dorong cincin dalam sampai betul-betul masuk kevagina, sedangkan cincin luar tetap
berada di luar vagina.
6. Bila melakukan hubungan seksual, masukkan penis sampai masuk kedalam cincin luar
tersebut.
7. Lepaskan segera Kondom Wanita setelah selesai hubungan seksual sebelum kita
berdiri. Pilintir cincin luar kondom supaya cairan sperma masihtetap berada di dalam
kondom. Buanglah KondomWanita tersebut secara higienis, yaitu dengan
membungkusnya dengan tissue, dan selanjutnya dibuang ke tempat sampah khusus.
8. Bila mengalami alergi, segera konsultasi kepada bidan atau dokter.

b. Keuntungan menggunakan kondom wanita yaitu:


1. Mudah cara pemasangannya
2. Tidak perlumenggunakan resep
3. Mudah diperoleh
4. Dapat menyalurkan rasa hangat, dan sangat sensitive
5. Biasanya tidak menimbulkan alergi
6. Tidak mempengaruhi hormon alami wanita

C. DIAFRAGMA

Diafragma adalah kap berbentuk bulat, cembung, terbuat dari lateks (karet) yang
dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutupi serviks.

a. Jenis Diafragma
Jenis diafragma antara lain:

1. Flat spring (Diafragma pegas datar)


Jenis ini cocok untuk vagina normal dan disarankan untuk pemakaian pertama
kali. Memiliki pegas jam yang kuat dan mudah dipasang.
2. Coil spring (Diafragma pegas kumparan)
3
Jenis ini cocok untuk wanita yang vaginanya kencang dan peka terhadap
tekanan.Jenis ini memiliki pegas kumparan spiral dan jauh lebih lunak dari pegas
datar.
3. Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau panjang dan
posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini merupakan kombinasi dari flat
spring dan coil spring, dan menimbulkan tekanan kuat pada dinding vagina.

b. Cara Kerja
Alat kontrasepsi metode barier yang berupa diafragma ini mempunyai cara kerja sebagai
berikut:

1. Mencegah masuknya sperma melalui kanalis servikalis ke uterus dan saluran telur
(tuba falopi).
2. Sebagai alat untuk menempatkan spermisida.
c. Manfaat
Alat kontrasepsi diafragma memberikan dua manfaat secara kontrasepsi dan non
kontrasepsi.

1) kontrasepsi
1. Efektif bila digunakan dengan benar.
2. Tidak mengganggu produksi ASI.
3. Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah dipersiapkan sebelumnya.
4. Tidak mengganggu kesehatan klien.
5. Tidak mempunyai pengaruh sistemik.
2) non kontrasepsi
1. Memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual.
2. Dapat menampung darah menstruasi, bila digunakan saat haid.

f. Penanganan Efek Samping


Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
diafragma.

4
Efek Samping atau Masalah Penanganan
Infeksi saluran Uretra Pemberian Antibiotik, sarankan menggosokoan
kandung kemih pasca senggama atau gunakan
metode kontrasepsi lain
Alergi Diafragma/ Spermisida Berikan spermisida bila ada gejala iritasi vagina
pasca senggama dan tidak mengidap PMS
Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandungan Nilai kesesuaian ukuran forniks dan diafragma.
kemih/Rektum Bila terlalu besar, coba ukuran yang lebih kecil.
Timbul cairan vagina dan berbau Periksa adanya PMS atau benda asing dalam
vagina. Sarankan lepas segera diafragma pasca
senggama apabila kemungkinan ada PMS
Luka dinding vagina akibat tekanan pegas Hentikan penggunaan diafragma untuk sementara
diafragma dan gunakan metode lain. Bila sudah sembuh,
periksa kesesuaian ukuran forniks dan dafragma

g. Cara Memasang Diafragma


1. Cuci tangan
Pastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh dan memegang diafragma.Ada
bakteri di tangan Anda, dan mencuci tangan sebelum memasukkan diafragma
dapat menjaga kebersihan vagina Anda.Cuci tangan dengan air hangat dan
sabun.Pastikan untuk mengeringkan tangan sebelum menyentuh diafragma.Anda
juga dapat membilas diafragma jika diperlukan.Anda sebaiknya buang air kecil
sebelum mencuci tangan jika diperlukan.

2. Periksa diafragma sebelum digunakan.


Selalu periksa diafragma sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada
lubang atau bagian yang sobek.

a. Angkat diafragma ke arah lampu sehingga dapat melihat seluruh bagiannya


dengan jelas.
b. Regangkan seluruh tepi diafragma dengan lembut. Dengan begitu, Anda
dapat memastikan tidak ada bagian yang berlubang atau sobek.

5
c. Anda juga bisa memeriksa adanya lubang atau sobekan dengan menuangkan
air ke dalam diafragma. Seharusnya tidak ada air yang dapat mengalir
keluar. Jika ada air yang mengalir keluar, jangan gunakan diafragma ini dan
gunakan alat kontrasepsi lainnya.
3. Jangan lupa tuangkan gel atau krim spermisida sebelum memasukkan diafragma,
atau efektivitas alat ini akan berkurang.
a. Tuangkan paling tidak satu sendok teh krim spermisida ke dalam mangkuk
diafragma. Ratakan spermisida ke tepi dan bagian dalam mangkuk dengan
jari Anda.
b. Selalu ikuti panduan dalam kemasan spermisida, karena produk yang
berbeda memiliki panduan yang sedikit berbeda.
4. Cari posisi yang nyaman untuk memasukkan diafragma.
Anda bisa memasukkan diafragma sambil mengangkat salah satu kaki ke kursi,
berbaring menangkang, atau berjongkok.Cobalah beragam posisi hingga
menemukan yang paling cocok untuk Anda.

a. Setelah menemukan posisi yang nyaman, cari lokasi serviks (lubang yang
mengarah ke uterus) Anda.
b. Anda bisa mencari lokasi serviks di ujung lubang vagina. Inilah tempat
diafragma akan dimasukkan.
5. .Masukkan diafragma paling lama 6 jam sebelum berhubungan seksual.
Tekan diafragma dengan jari telunjuk dan ibu jari sehingga bagian dalam
mangkuk (dan spermisida di dalamnya) mengarah ke vagina.

1. Buka bibir vulva dan dorong diafragma masuk ke dalam vagina hingga
mencapai serviks.
2. Pastikan agar tepi diafragma terpasang tepat di bawah tulang kemaluan
sehingga dapat menutupi seluruh bagian serviks.
3. Jika diafragma terasa kendur, kemungkinan ukurannya tidak sesuai dengan
Anda. Konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa membutuhkan ukuran
yang berbeda.
6. Cuci tangan setelah diafragma terpasang.

6
Cuci tangan Anda untuk membersihkan cairan tubuh dan spermisida.Anda
harus selalu mencuci tangan sebelum dan setelah memasukkan dan
mengeluarkan diafragma.

7. Tambahkan spermisida lagi (jika diperlukan)


Jika akan berhubungan seksual lagi beberapa jam setelah hubungan
seksual yang pertama, Anda boleh menambahkan krim spermisida tanpa harus
melepas diafragma terlebih dahulu.

a. Anda juga sebaiknya menambahkan spermisida jika Anda memasang


diafragma berjam-jam sebelum berhubungan seksual.
b. Sebagian besar produk spermisida dijual dalam kemasan tabung berujung
runcing. Anda hanya perlu memasukkan ujung tabung sejauh yang Anda
bisa asalkan masih nyaman, hingga mencapai serviks. Kemudian, tekan
tabung untuk memasukkan satu sendok makan krim spermisida ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual.

h. Merawat dan Melepas Diafragma


1. Cuci tangan.
2. Tunggulah paling tidak 6 jam setelah berhubungan seksual sebelum melepaskan
diafragma
3. Temukan dan lepaskan diafragma
4. Cuci diafragma dengan air hangat dan sabun lembut
5. Simpan diafragma di dalam wadah di tempat kering dan sejuk.
6. Ganti diafragma setelah 1-2 tahun atau sesuai anjuran dokter Anda.

D. CERVICAL CAPS

Cervical caps dibuat dari karet atau platik dan mempunyai bentuk mangkuk yang dalam
dengan pinggirannya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari diameter 22 mm sampai

7
33 mm jadi lebih kecil pada diagfragma vaginal. Cap ini dipasang pada portio servisis uteri
seperti memasang topi dan dirancang untuk terpasang pas di serviks dan adanya isapan bukan
karena tegangan pegas seperti pada diagfragma.Pemakaian ini harus selalu bersamaan dengan
krim atau jeli. Penutup seriks dipasang sebelum melakukan hubungan seksual, dan tetap
terpasang sampai minimal 8 jam dan maksimal 48 jam sesudah melakukan hubungn seksual.

a. Cara kerja
Dengan menutupi serviks topi berfungsi sebagai barrier fisik terhadap masuknya sperma
kedalam kanalis servikalis.
b. Efektifitas
Studi terakhir mendapati angka kehamilan bervariasi dari 8 sampai 20 per 100 tahun.
Wanita sekitar separuh dari kehamilan tersebut disebabkan oleh kegagalan pemakai, dan
penyebab utama lainnya adalah terlepasnya topi secara tidak sengaja sewaktu
berhubungan intim.
c. Indikasi
Apabila ada permintaan untuk pessarium oklusif oleh seorang wanita yang tidak cocok
menggunakan diaphragm, asalkan serviks normal dan sehat mengarah ke bawah sesuai
sumbu vagina dan tidak menekik kebelakang
d. Kontraindikasi
1. serviks yang pendek atau rusak
2. raba servks purulen yang member kesan infeksi
3. ketidakmampuan meraih serviks dengan jari tangan.

e. Keuntungan
1. cocok bagi wanita yang tonus ototnya lemah dan beberapa kasus prolaps uterovagina.
2. tidak dirasakan oleh pasangan pria
3. tidak ada pengurangan sensasi vagina
4. pasnya topi diserviks tidak dipengaruhi oleh perubahan ukuran vagina, baik sewaktu
berhubungan intim atau akibat perubahan berat tubuh
5. tidak seperti diafragma, topi serviks dapat dipasang selam beberapa hari sebagian
mengatakan bahwa topi dapat dipasang selama intervalantara menstruasi, walaupun

8
hal ini tidak dianjurkan, praktik standar di Inggris menganjurkan pasien untuk tidk
memakainya selama lebih dari 24 jam. Kecil kemungkinannya menyebabkan gejala
saluran kemih.

f. Kekurangan
1. memerlukan pemilihan ukuran dan kecocokan tapi yang akurat agar topi tidak
terlepas sewaktu berhubungan intim
2. pemasangan dan pengeluaran sendiri topi serviks lebih sulit daripada diagfragma
3. dapat timbul bau tidak sedap apabila topi dipasang lebih dari satu atau dua hari.

2. Spermisida
Spermisida adalah adalah zat kimia (nonoxynol-9) yang dapat melumpuhkan sampai mematikan
sperma yang digunakan menjelang hubungan seks dan sebelum melewati serviks.
A. VAGINAL TISSUE
Tisu KB yaitu alat kontrasepsi bersifat lokal menyerupai kondom, berbentuk kecil,
transparan, tipis dan memiliki bentuk menyerupai tissue.

a. Cara Kerja
Cara menggunakan Spermisida berbentuk tisu KB, yaitu memasukannya ke dalam
vagina 10-15 menit sebelum bersenggama. Selanjutnya alat kontrasepsi tersebut
mencair. Dan cairan tersebutlah yang mengandung materi yang dapat membunuh
sperma, atau dengan kata lain, apabila ada sperma yang masuk dan bercampur
dengan cairan ini, maka akan mati dan tidak dapat membuahi sel telur di dalam
rahim. Tingkat keberhasilan penggunaan tissue ini cukup rendah. Karena itu

9
biasanya tissue ini dipakai bersamaan dengan metode kontrasepsi yang lainnya,
misalnya kondom dan diafragma.

b. Kelebihan Spermicida
1) Pemakaian jangka pendek
Alat kontrasepsi ini sifatnya jangka pendek karena hanya bekerja saat dipakai.
2) Mudah digunakan
3) Tidak mengandung hormone
4) Tidak menganggu produksi ASI
5) Meningkatkan lubrikasi selama senggama
6) Tidak perlu pemeriksaan kesehatan khusus

c. Kekurangan spermicida
1) Harus digunakan bersama alat kontrasepsi lain
2) Penggunaan yang kurang efisien dan efektvitas yang kurang
Pengguna harus menunggu sekitar 10-15 menit sebelum bersenggama dan
memiliki keefektifitasan hanya 1-2 jam.
3) Tidak dapat mecegah penularan penyakit kelamin

B. JELI DAN KRIM SPERMISIDA


salah satu bentuk dari kontrasepi Spermisida yang berbentuk krim yang dioleskan pada
vagina mendekati serviks atau mengoleskannya langsung diatas penis. Kontrasepsi ini
biasanya digunakan dengan diafragma, kap serviks atau kondom. Kontrasepsi ini juga
tidak mengamdung hormon sehingga tidak mempengaruhi hormon pada wanita.
Kontrasepsi jenis ini cocok digunakan pada klien yang tidak suka atau tidak
diperbolehkan menggunakan kontrasepsi hormonal ( wanita peroko atau wanita diatas
umur 35 tahun) , lebih suka menggunakan alat kontrasepsinya sendiri, menyusui dan
memerlukan kontrasepsi penunjang ,dan jarang berhubungan seksual. Dan tidak cocok
digunakan pada klien yang terinfeksi saluran uretra, tidak mau repot dan memiliki
riwayat sindrom syok atau keracunan.

10
a. Cara Kerja
Cara kerjanya adalah dengan menyebabkan sel membran sperma terpecah,
memperlambat pergerakan sprema, dan menurunkan kemampuan pembuahan sel
telur. Karena jeli atau krim ini mengandung zat kimia (nonoxynol-9) yang dapat
melumpuhkan sampai mematikan sel sperma.

b. Manfaat
Jenis kontrasepsi ini mempunyai manfaat
1. Tidak mengandung hormon
2. Tidak mengganggu produksi ASI
3. Sebagai pendukung metode lain
4. Tidak mengganggu kesehatan klien
5. Tidak mempengaruhi sistemik
6. Mudah dilakukan
7. Mengingkatkan lubrikasi selama berhubungan seksual
8. Tidak memerlukan resep ataupun pemeriksaan kesehatan khusus

c. Kekurangan
1. Efektifitas kurang (wanita yang menggunakan sesuai petunjuk angka
kegagalan 15 dari 100 wanita, jika tidak sesuai petujuk angka kegagalannya
29 dari 100 wanita)
2. Kurang efektif jika tidak menggunakan metode lain contohnya Diafragma,
kondom, kap serviks
3. Keefektifannya tergantung pada cara petunjuk pemakaian

11
4. Tergantung pada motivasi dari penggunanya dan selalu dipakai setiap
melakukan hubungan seksual
5. Hanya efektif selama 1-2 jam dalam satu pemakaian
6. Harus selalu tersedia sebelum berhubungan seksual

d. Efek samping
Pemakaian alat konrasepsi spermisida mempunyai efek samping yaitu:
1. Iritasi pada vagina atau penis dan rasa tidak nyaman
2. Gangguan rasa panas divagina

e. Cara pemakaian spermisida


Sebelum menggunkan harus mencuci tangan terlebih dahulu. Krim dan jelly ini
dapat dimasukan kedalam vagina dengan aplikator atau mengoles diatas penis.
Krim atau jelli ini biasanya digunakan dengan metode lain seperti diafragma,
kondom atau kap serviks. Isi aplikator dengan krim atau jeli sesuai dengan petunjuk
pemakaiaan lalu masukan aplikator kedalam vagina mendekati serviks.
Menempatkan spermisida jauh ke dalam vagina agar kanalis servikalis tertutup
secara keseluruhan. Pegang aplikator dan dorong sampai krim atau jeli keluar.
Kemudian tarik aplikator keluar dari vagina. Aplikator segera dicuci menggunakan
sabun dan air kemudian keringkan, lalu cuci lah tangan kembali.Ulangi pemberian
spermisida bila dalam 1-2 jam pasca insersi belum terjadi senggama atau jika ingin
bersenggama berulang kali

12

Anda mungkin juga menyukai