LP (Sulton)
LP (Sulton)
2. Rencana Asuhan Keparawatan klien dengan gangguan kebutuhan istirahat dan tidur
a) Pengkajian
1) Riwayat keperawatan
Keluhan utama
Klien mengeluh istirahat merasa tidak puas, klien juga mengatakan tiga
kali atau lebih bangun di malam hari.
Riwayat kesehatan sekarang
Klien sering merasa gelisah, terlihat cemas, terlihat lelah dan sering
menguap.
Riwayat kesehatan masa lalu
Menurut klien sebelumnya belum pernah seperti ini.
2) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
- Kesadaran : composmentis
- Penampilan : lemah dan kusut
- TTV : TD ; 110/70 mmHg, S ; 37 oC, N ; 80 x/menit,
RR ; 23x/menit
- BB : 65 Kg
- TB : 179 Cm
Kulit
Warna kulit sawo matang, kulit hangat & lembab,
Kepala dan leher
Bentuk simetris,tidak terdapat massa, tidak terdapat benjolan, tidak ada
acne, dan trakea berada digaris tengah, sisus tiroid dapat dipalpasi.
Mata
Konjungtiva kemerahan, kelopak mata bengkak,adanya lingkar hitam
disekitar mata, sclera putih dan tidak petosis.
Telinga
Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa, test dengan garputala
normal dan tidak terdapat nyeri.
Hidung
Bentuk simetris, tidak ada mobolitas sputum.
Mulut
Tidak ada caries gigi, mukosa mulut merah muda keadaan gigi baik.
Thorax dan paru
Thorax simetris dengan ekspansi paru resonan, bunyi nafas vesikuler,
tidak ada rales, mengi, dan ronchi.
Abdomen
Tidak ada lesi, bentuk simetris, auskultasi ada desiran/bruit, perkusi 4
kuadran normal, palpasi tidak ada nyeri pada semua kuadran
Ektremitas
Tidak ada edema, tidak ada varises, tidak ada nyeri tekan.
Genital
Adanya rambut pubis, tidak terdapat lesi.
3) Pemeriksaan penunjang
Tidur dapat diukur secara objektif dengan menggunakan alat yang
disebut polisomnigrafi. Alat ini dapat merekam elektroensefalogram
(EEG), elektromiogram (EMG), dan elektro-okulogram (EOG) sekaligus.
Dengan alat ini, kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur.
c) Perencanaan
Diagnosa 1 : Gangguan pola tidur
1) Tujuan dan kriteria hasil
Individu akan melaporkan keseimbangan yang optimal antara istirahat
dan aktivitas. Dengan indicator :
Menjelaskan factor yang mencegah atau menghambat tidur.
Mengidentifikasi teknik untuk memudahakan tidur.
2) Intervensi keperawatan dan rasional
Identifikasi factor yang menyebabkan.
R/ untuk mengetahui keadaan dari kondisi klien.
Kaji rutinitas tidur yang biasa dilakukan klien, ritual (membaca, dll)
dan patuhi semaksimal mungkin.
R/ ritual/kebiasaan tidur yang biasa dilakukan dapat meningkatkan
relaksasi dan membantu tidur.
Anjurkan atau berikan perawatan pada petang hari (mis, hygiene
personal, dan baju tidur yang bersih)
R/ tidur akan sulit dilakukan apabila badan atau kondisi klien tidak
bersih.
Pastikan klien tidur tanpa gangguan selama sedikitnya 4 atu 5 periode,
masing-masing 90 menit setiap 24 jam.
R/ agar merasa segar, individu biasanya harus menyelesaikan
keseluruhan siklus tidur (70-100 menit) sebanyak 4 atau 5 kali
semalam
Kolaborasi berikan obat hipnotik dan jelaskan tidak boleh digunakan
untuk waktu yang lama.
R/ keefektifan obat-obat sedatife dan hipotonik mulai berkurang
setelah satu minggu penggunaan. Kondisi ini menuntut pemberian
dosis yang tinggi dan bersiko menyebabkan ketergantungan.
Mubarak, Wahit, Chayatin Nurul (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC