Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES HANGAT JAHE

TERHADAP NYERI ARTRITIS REUMATOID

Rian Yuliyana*, Deasy Dondaria, Nurul Hanni Suhada


Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan HangTuah Tanjungpinang
Email: rianyuliana@gmail.com

ABSTRAK

Proses penuaan pada lanjut usia menyebabkan banyak keluhan salah satunya adalah nyeri Artritis
Reumatoid. Pada nyeri Artritis Reumatoid ini biasanya akan muncul rasa tidak nyaman untuk
disentuh, muncul pembengkakan, peradangan, kekakuan, dan pembatasan gerakan. Diperlukan suatu
tindakan farmakologi dan nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri pada lanjut usia, salah satunya
adalah terapi nonfarmakologi kompres air hangat dan kompres hangat jahe. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahuiPengaruhKompes Air Hangat dan Kompres Hangat Jahe Terhadap Nyeri
Artritis Reumatoid Pada Lansia di Posyandu Batu 10 Tanjungpinang tahun 2016. Merupakan
penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Quasi Eksperimen dengan Pretest and Posttest
Nonequivalent Control Group, pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Cluster
Sampling pada 22 responden dari 220 populasi lansia yang ada di Posyandu Batu 10 Tanjungpinang
dan di analisis dengan uji Paired T test. Uji statistik Paired T test diperoleh hasil nilaiρ value 0,000
ρ < α 0,05 maka Ha diterima dan dapat di artikan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kompres
air hangat dan kompres hangat jahe terhadap penurunan nyeri Artritis Reumatoid. Hasil rata-rata
perubahan nyeri Artritis Reumatoid lebih tinggi pada pemberian kompres hangat jahe yaitu 5,364
dibandingkan pada pemberian kompres air hangat yaitu 2,909. Hal ini artinya kompres hangat jahe
lebih efektif dalam menurunkan nyeri Artritis Reumatoid pada lansia.

Kata Kunci : Nyeri, Artritis Reumatoid, Kompres Air Hangat Dan Kompres Hangat Jahe

ABSTRACT

Process aging cause many complaint wrong only is pain Arthritis Rheumatoid. On pain, The
Rheumatoid Arthritis usually will appear no sense comfortable for touched, appears swelling,
inflammation, stiffness, and restrictions movement. Required something action pharmacology and
pharmacology for reducing pain on continuing age, wrong only is therapy nonpharmacologic warm
water compresses and compress warm ginger. Aim from research this for know warm Water
Competition and Compress Warm Ginger To Pain Arthritis Rheumatoid In Elderly in Posyandu Batu
10 the Tanjungpinang year 2016. It is research quantitative with use design Quasi-Experiments with
Pretest and Posttest Nonequivalent Control Group, retrieval sample on research this use Cluster
Sampling on 22 respondents of 220 existing elderly population in Posyandu Batu 10 Tanjungpinang
and in analysis with test Paired T-test. Test Paired T-test statistic obtained result value ρ value 0,000
ρ <α 0, 05 then Ha is accepted and could in interpret that there is a significant influence between
warm water compresses and compress warm ginger to decline pain Arthritis Rheumatoid. Average
result changes pain Arthritis Rheumatoid higher on giving compress warm ginger ie 5,364 compared
to give warm water compresses ie 2,909. This means that warm ginger compresses are more effective
in reducing the pain of rheumatoid arthritis in the elderly.

Keyword: Pain, Arthritis Rheumatoid, Compress Air Warm And Compress Warm Ginger

590
PENDAHULUAN Artritis Reumatoid sebanyak 305 jiwa.
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, angka
Menua atau menjadi tua adalah suatu kejadian tertinggi di Tanjungpinang adalah di
keadaan yang terjadi di dalam kehidupan Puskesmas Batu 10 sebanyak 220 lansia yang
manusia. Menjadi tua merupakan proses mengalami penyakit Artritis Reumatoid pada
alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tahun 2015.
tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, Penyakit Artritis Reumatoid
dan tua (Nugroho, 2012). membutuhkan penanganan yang tepat dalam
Di dunia, pada tahun 2015 mengatasi nyerinya. Adapun cara-cara untuk
diperkirakan jumlah penduduk usia lanjut ada menurunkan nyeri yaitu dengan cara terapi
500 juta dengan rata-rata usia 60 tahun farmakologi, non-farmakologi dan
(Nugroho, 2012). Pada tahun 2020 diprediksi pembedahan (Sukandar dkk, 2009, dalam
jumlah lansia sebesar 11,34% dengan usia Izza, 2014). Terapi farmakologi yaitu
harapan hidup 71,1 tahun (Sudoyo, dkk, tindakan pemberian obat sebagai penurun
2009). Sedangkan pada tahun 2025 nyeri. Biasanya dengan pemberian obat-obat
diperkirakan akan mencapai 1,2 milyar analgesik seperti Pemberian obat anti
(Nugroho, 2012). inflamasi nonsteroid (OAINS), contoh:
Di Indonesia, pada tahun 2015 jumlah aspirin dan ibuprofen. Penggunaan obat-
lansia diperkirakan mencapai 24,5 juta orang obatan analgesik memiliki dampak buruk
(Pujiastuti, 2003, dalam Izza, 2014). seperti rasa yang tidak nyaman pada saluran
Indonesia termasuk negara yang memasuki cerna, mual, diare, perdarahan tukak, dapat
era penduduk berstruktur lanjut usia (aging juga mengakibatkan kerusakan pada ginjal,
structured population) karena mempunyai dan gangguan kardiovaskuler (Sukandar dkk,
jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke 2009, dalam Izza, 2014). Adapun terapi
atas sekitar 7,18% (Efendi, 2013). nonfarmakologi yaitu dengan bimbingan
Peningkatan jumlah penduduk lansia ini antisipasi, distraksi, stimulus kutaneus, terapi
antara lain disebabkan karena tingkat sosial es dan panas, hipnosis, relaksasi, dan
ekonomi masyarakat yang meningkat, kompres (Potter dan Perry, 2006, dalam Izza,
kemajuan di bidang pelayanan kesehatan, dan 2014).
tingkat pengetahuan masyarakat yang Pemberian kompres air hangat adalah
meningkat (Efendi, 2013). intervensi keperawatan yang sudah lama di
Jumlah penderita Artritis Reumatoid di aplikasikan oleh perawat. Kompres air hangat
dunia saat ini telah mencapai angka 355 juta dianjurkan untuk menurunkan nyeri karena
jiwa, artinya 1 dari 6 penduduk bumi dapat meredakan nyeri, meningkatkan
menderita penyakit Artritis Reumatoid relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi,
(WHO 2010). Di Indonesia prevalensi kasus meningkatkan relaksasi psikologis, dan
Artritis Reumatoid pada tahun 2014 berkisar memberi rasa nyaman, bekerja sebagai
0,1% sampai 0,3% sementara di Amerika counteriritan (Koizier & Erb, 2009, dalam
mencapai 3% (Nainggolan, 2009, dalam Izza, 2014), dan kompres jahe merupakan
susanti, 2014). Perbandingan pasien wanita tindakan yang sering kali digunakan sebagai
tiga kali lebih banyak dari pria. Diperkirakan obat nyeri persendian karena kandungan
angka ini terus meningkat hingga tahun 2025 gingerol dan rasa hangat yang
dengan indikasi lebih dari 25% akan ditimbulkannya membuat pembuluh darah
mengalami kelumpuhan (Zen, 2010, dalam terbuka dan memperlancar sirkulasi darah,
Susanti, 2014). sehingga suplai makanan dan oksigen lebih
Data yang diperoleh di Dinkes baik dan nyeri sendi berkurang (Utami &
Provinsi kepulauan Riau Tahun 2014, angka Puspaningtyas, 2013, dalam Izza 2014).
kejadian penyakit Artritis Reumatoid di
Kepri sebanyak 4.941 jiwa. Berdasarkan data
yang diperoleh di Dinkes Kota
Tanjungpinang, lansia yang mengalami

591
METODE PENELITIAN kelompok kompres air hangat dan 11
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kelompok kompres hangat jahe yang diambil
kuantitatif dengan menggunakan rancangan keseluruhan dari populasi dengan kriteria
penelitian eksperimen semu (quasi inklusi dan eksklusi.
experiment). peneliti memilih rancangan Karakteristik Eks I Eks II
dengan desainpre and post test nonequivalent usia
control group. Pada desain pre test and post n % n %
test peneliti tidak melakukan randomisasi
(Dharma, 2011). 60-74 (lanjut 9 81,8 8 72,7
Populasi penelitian ini adalah semua usia)
lansia yang mengalami nyeri Artritir 75-90 (lanjut 2 18,2 3 27,3
reumatoid di posyandu batu 10 usia tua)
Tanjungpinang yang berjumlah 220 orang. Total 11 100 11 100
Penelitian ini menggunakan teknik Cluster
sampling.Kriteria inklusi dalam Tabel 4.1
penelitian ini adalah lansia berusia ≥ 60 tahun
dan memiliki masalah nyeri Artritis Tabel 4.1 menggambarkan mayoritas
Reumatoid. Jumlah sampel dalam penelitian kelompok umur responden adalah kelompok
ini berjumlah 22 orang. lanjut usia (60-74 tahun) dengan kelompok
Variabel independen dalam penelitian eksperimen I sebanyak 9 (81,8%) responden
ini adalah terapi kompres air hangat dan dan kelompok eksperimen II sebanyak 8
kompres hangat jahe sedangkan variabel (72,7%) responden.
dependen adalah penurunan skala nyeri
artritis reumatoid pada lansia di Posyandu 2. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri Sebelum
Batu 10 Tanjungpinang. Dan Sesudah Dilakukan Kompres Air Hangat
Alat yang digunakan adalah jahe, Pada Lansia Di Posyandu Batu 10
handscoon, handuk kecil, kom, tumbukan, air Tanjungpinang
hangat, lembar observasi numerik rating Sebelum diberikan kompres air hangat,
scale. Kemudian diberikan kompres selama dilakukan pengukuran tingkat nyeri terhadap
15-30 menit. Pengaruh kompres air hangat masing-masing responden dengan
dan kompres hangat jahe ini dianalisis menggunakan pedoman lembar observasi.
dengan menggunakan uji Paired t test Responden yang diambil hanya yang
berpasangan. mengalami nyeri artritis reumatoid yaitu
sebanyak 11 responden. Berikut dibawah ini
HASIL PENELITIAN diuraikan untuk masing-masing kelompok
1. Distribusi Frekuensi Usia Responden Tabel 4.2
Kelompok Kompres Air Hangat dan
Kelompok Kompres Hangat Jahe Di Skala nyeri Pre Post
Posyandu Batu 10 Tanjungpinang Tahun n % n %
2016 Tidak nyeri 0 0 0 0
Penelitian ini telah dilaksanakan pada
Ringan 1 9,1 9 81,8
tanggal 6 Maret 2016 sampai 20 Maret 2016
Sedang 9 81,8 2 18,2
di Posyandu Batu 10 Tanjungpinang.
Nyeri 1 9,1 0 0
Responden dalam penelitian ini adalah lansia
terkontrol
yang berusia 60 tahun ke atas yang
mengalami nyeri akibat Artritis Reumatoid Nyeri tdk 0 0 0 0
yang berada di Posyandu Batu 10 terkontrol
Tanjungpinang dengan jumlah sampel Total 11 100 11 100
sebanyak 22 orang yang terdiri dari 11

592
Tabel4.2,menggambarkan mayoritas es air 1,1 1,93
responden sebelum diberikan perlakuan hangat 68 8
kompres air hangat mengalami tingkat nyeri Sesuda 11 2,2
sedang sebanyak 9 (81,8%) responden. h 7±
Sesudah diberikan perlakuan dengan kompr 1,1
kompres air hangat, responden yang es air 91
mengalami nyeri sedang menjadi 2 (18,2%) hangat
responden. Sebelu 11 6,5 5,364 6,32
m 5± ± 7– 0,000
3. Distribusi Frekuensi Skala Nyeri kompr 1,1 1,433 4,40
Sebelum Dan Sesudah Dilakukan es 28 1
Kompres Hangat Jahe Pada Lansia Di hangat
Posyandu Batu 10 Tanjungpinang jahe
Sebelum diberikan kompres hangat Sesuda 11 1,1
jahe, dilakukan pengukuran tingkat nyeri h 8
terhadap masing-masing responden dengan kompr ±0,
menggunakan pedoman lembar observasi. es 982
Responden yang diambil hanya yang hangat
mengalami nyeri artritis reumatoid yaitu jahe
sebanyak 11 responden. Berikut dibawah ini KESIMPULAN
diuraikan untuk masing-masing kelompok. Usia mayoritas pada kelompok lanjut
usia (60-74 tahun) yang mengalami nyeri
Tabel 4.3 Artritis Reumatoid di Posyandu Batu 10
Tanjungpinang tahun 2016. Penelitian ini
Skala nyeri Pre Post menunjukkan bahwa ada pengaruh antara
n % n % kompres air hangat dan pemberian kompres
Tidak nyeri 0 0 3 0 hangat jahe terhadap nyeri Artritis
Ringan 0 0 8 27,3 Reumatoid pada lansia di Posyandu Batu 10
Sedang 6 54,5 0 72,7 Tanjungpinang. Hal ini dibuktikan oleh hasil
Nyeri 5 45,5 0 0 ρ value 0,000 (ρ < nilai α) baik pada
terkontrol kelompok kompres air hangat maupun pada
Nyeri tdk 0 0 0 0 kelompok kompres hangat jahe, maka
terkontrol keputusannya Ha Diterima yang artinya
Total 11 100 11 100 terdapat pengaruh yang signifikan antara
pemberian kompres air hangat dan kompres
Tabel 4.3, menggambarkan mayoritas hangat jahe. Dimana terdapat perbedaan
responden sebelum diberikan perlakuan diantara kedua kelompok pada kelompok
kompres hangat jahe mengalami tingkat nyeri kompres air hangat memiliki nilai rata-rata
sedang sebanyak 6 (54,5%) responden. 2,909 sedangkan pada kelompok kompres
Sesudah diberikan perlakuan dengan hangat jahe memiliki nilai rata-rata dengan
kompres hangat jahe, responden yang hasil 5,364. Hal ini menunjukkan bahwa
mengalami nyeri sedang menjadi 0%. kompres hangat jahe lebih efektif dalam
menurunkan skala nyeri Artritis Reumatoid.
Eksp n me Beda IK ρ value
an mean 95% SARAN
± ± S.D Diharapkan dapat memberikan
S.D informasi dan untuk perkembangan ilmu
Sebelu 11 5,1 2,909 3,88 keperawatan khususnya pada ilmu
m 8± ±1,44 1– 0,000 keperawatan gerontik tentang pengaruh
kompr 6 kompres air hangat dan kompres hangat jahe

593
terhadap nyeri Artritis Reumatoid pada Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo
lansia. Agar dapat digunakan sebagai salah Ungaran : STIKES Ngundi Waluyo
satu acuan dan dapat diaplikasikan cara-cara Ungaran
dalam menurunkan nyeri, dengan cara Kneale, Julia D. (2011). Keperawatan
memberikan kompres air hangat dan kompres Ortopedik & Trauma. Jakarta : EGC
hangat jahe untuk menurunkan skala nyeri Meilani, Reni. (2015). Perbandingan
salah satunya nyeri artritis reumatoid. Efektifitas Kompres Hangat Dan
Kompres Dingin Terhadap
DAFTAR PUSTAKA apenurunan Skala Nyeri Disminore
Pada Remaja Putri Di SMA 3 TPI.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Tanjungpinang : STIKES HANG
Penelitian Suatu Praktik. Jakarta : TUAH
Rineka Cipta Mubin, A.Halim. (2013). Panduan Praktisi
Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC
Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
: Pustaka Pelajar Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Bernedeta S, Gallerina. (2015). Studi Cipta
Komparatif Nafas Dalam Dengan Nugroho, Wahyudi. (2012). Keperawatan
Kompres Dingin Dibandingkan Gerontik Dan Geriatrik Edisi. 3.
Kompres Hangat Terhadap nyeri Jakarta : EGC
Artritis Rematoid Pada Lansia di Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Puskesmas Bt.10 Tahun 2015. Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salema
Tanjungpinang : STIKES HANG Medika
TUAH Potter, Patricia A & Perry, Anne
Dahlan, Sopiyudin.(2009). Statistik Untuk Griffin. (2005). Buku Ajar
Kedokteran Kesehatan. Jakarta : Fundamental Keperawatan. Jakarta :
Rineka Cipta EGC
Dharma, Kelana Kusuma. (2011). Price, Sylvia A, & Wilson, Lorraine M.
Metodologi Penelitian Keperawatan. (2005). Patofisiologi : konsep klinis
Jakarta : CV. Trans Info Media proses-proses penyakit, volume 2.
Efendi, Ferry. (2013). Keperawatan Jakarta : EGC.
Kesehatan Komunitas. Jakarta : Sibuea, dkk. (2009). Ilmu Penyakit Dalam.
Salemba Media Jakarta : Rineka Cipta
Fatimah. (2010). Merawat Manusia Lanjut Stockslanger, Jaime L & Schaeffer, Liz.
Usia. Jakarta : CV Trans Info Media (2007). Buku Saku Asuhan
Hariana, Arief. (2013). Tumbuhan Obat & Keperawatan Geriatrik. Jakarta : EGC
Khasiatnya. Jakarta : Penebar Sudoyo, dkk. (2009). Ilmu Penyakit Dalam
Swadaya Jilid 1 Edisi V. Jakarta : Internal
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Metode Publishing
Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Susanti, Devi. (2014). Pengaruh Kompres
Analisa Data Cetakan Kedua. Jakarta : Hangat Jahe Terhadap Penurunan
Salemba Medika Nyeri Artritis Rematoid pada Lansia
Indriana, Yeniar. (2012). Gerontologi & Di Panti Tresna Werdha Kasih Sayang
Progeria. Yogyakarta : Pustaka Ibu Batu Sangkar. Sumatera Barat
Pelajar :Universitas Muhammadiyah
Izza, Syarifatul. (2014). Perbedaan Tamsuri, Anas. (2007). Konsep Dan
Efektifitas Pemberian Kompres Air Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta :
Hangat Dan Pemberian Kompres EGC
Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Wulan, Rifda Angelina.(2015). Pengaruh
Sendi Pada Lansia Di Unit Terapi Kompres Air Hangat Terhadap

594
Penurunan Skala Nyeri Pada Wanita
Lanjut Usia Di Panti Tresna Werda
Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya.
Pontianak : Universitas Tanjungpura

595

Anda mungkin juga menyukai