BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu merupakan cairan yang terbaik dan termurah yang dapat
diberikan ibu kepada bayinya,di dalam ASI banyak terkandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh bayi, dari bayi lahir hingga usia 2 tahun.ASI makanan yang terbaik
bagi bayi karena di dalam ASI terdapat energi dan nutrisi dalam jumlah yang tepat
Program peningkatan pemberian air susu ibu (ASI) khususnya ASI Eklusif
kesehatan Balita Dan Status Gizinya,program ini juga didukung pada Konferensi
harus mengetahui arti penting dan mendukung dalam tugas pemberian ASI saja
selama 6 bulan untuk ibu nifas pada kehidupan pertama bagi bayinya.(Kemenkes
RI ,2013)
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu dan
ASI Eklusif adalah pemberian ASI saja dari bayi lahir sampai usia 6 bulan
sampai usia 6 bulan dengan menerapkan hal- hal sebagai berikut (1) IMD /inisiasi
1
2
pada bayinya tanpa tambahan makanan lainnya (3) ASI diberikan on- Demand atau
sesuai kebutuhan bayi setiap hari setiap malam (4) ASI yang diberikan tidak
2011)Hal ini juga didukung oeh UNICEF bersama world health assembly (WHA)
dan negara –negara lainnya menetapkan jangka waktu pemberian ASI Eklusif
selama 6 bulan hal ini diperkuat dengan temuan bukti pada tahun 1999 pemberian
peningkatan angka kesakitan pada bayi mengganggu pemberian asi eklusif pada
bayi.
mendukung ASI Eklusif dalam tugas pemberian ASI saja selama 6 bulan untuk
perempuan bagi kehidupan pertama anak. Pengetahuan ibu yang kurang tentang
ASIEksklusif menyebabkan ibu tidak memberikan bayinya ASI Eksklusif ,hal ini
juga karena kurangnya dukungan dari keluarga terutama suami sebagai suami
Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi pada tahun 2018
pencapaian cakupan ASI Eklusif73 %, dan menurut data dari Dinas Kesehatan
Jambi 79,87 % ,pencapaian Cakupan ASI Eklusif yang terendah adalah kabupaten
Bungo yaitu 58,63 %.Kemudian menurut dari data Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi pada tahun 2018 pemberian ASI Eklusif untuk Puskesmas Jambi
Inap,terdapat 11 Desa dan 1 Kelurahan ,menurut data PWS KIA pada tahun 2018
3
jumlah total sasaran ibu hamil seluruhnya sebanyak 553orang, jumlah ibu
melahirkan pada tahun 2018 adalah 528 ibu.dan menurut data dari Puskesmas
Jambi Kecil sasaran bayi 0-6 bulan 257 bayi dan yang mendapatkan ASI Eklusif
115 bayi dengan pencapaian pemberian asi eklusif 70 %. Studi penelitian yang
dilakukan oleh penulis disini terdapat 3 desa dengan cakupan ASI Eklusif yang
rendah yaitu desa Jambi tulo 44,4%,desa Mudung Darat 50%, dan desa Niaso 50%
(pada umur 0-5 bulan) dan desa Kedap 20 %,dan desa muaro jambi 26.47% dan
untuk memberi anaknya ASIEklusif, dukungan suami yang kurang, ibu yang
bekerja di luar rumah sebagai pekerja, tidak memerah ASInya dengan alasan repot,
hal ini yang menyebabkan pemberian ASI Eklusif menjadi rendah( Prasetyono DS
2012:110-132).
Desember 1990 ,dan hal ini juga dikuatkan dengan .Peraturan Republik Indonesia
Pemberian ASI Eklusif ,PP tentang ASIEklusif ini merupakan penjabaran dari “
bayi untuk mendapatkan asi eklusif dan ayat (2)“ Ketentuan lebih lanjut
(Kemenkes RI 2012 ). Pekerja perempuan berhak atas istirahat selama 1,5 bulan
sebelum melahirkan dan 1,5 bulan sesudah melahirkan menurut perhitungan dokter
Tahun 2003 menyatakan bahwa Pengusaha yang tidak memberikan istirahat selama
4
1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan menurut
perhitungan dokter atau bidan akan dikenakan sangsi penjara / pidana paling
singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun atau dengan denda paling sedikit Rp
Pemberian ASI Eklusif berhibungan erat dengan faktor internal ibu (pengetahuan
ibu,kondisi kesehatan ibu,persepsi ibu tentang ASI Eklusif,usia ibu saat menyusui)
CakupanASI Eklusif di Desa Jambi Tulo,desa Mudung Darat ,dan desa Niaso di
B. Rumusan Masalah
Desa Jambi Tulo, desa Mudung Darat ,dan desa Niaso di WilayahKerja Puskesmas
Cakupan ASI Eklusif, di desa Jambi Tulo,desa Mudung Darat ,dan desa Niaso di
rendahnya cakupan ASI Eklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Jambi Kecil Pada
Tahun 2020?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ASI Eklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Jambi Kecil Pada Tahun 2020.
D.Manfaat Penelitian
Jambi Tulo, desa Mudung Darat dan desa Niaso di Wilayah Kerja
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan dasar dan
E. Ruang Lingkup
menyusui yang mempunyai bayi umur 0-6 bulandi Desa Jambi Tulo, desa
Polindes dan Posyandu , pada bulan Januari sampai Maret 2020 dengan
bivariat.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ASI EKLUSIF
A. Pengertian
ASI Eklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi umur 1 hari sampai 6
(Mufdlillah,2017:7)
3) Mudah di cerna dan diserap oleh bayi karena sesuai dengan usus
bayi
salurannafas.
8
9
2) Bayi yang diberi ASI terlindung dari penyakit sepsis/ infeksi dalam
penyakit asma
5) Bayi yang diberi ASI Eklusif selama 4 bulan atau lebih, 3 kali
6) Bayi yang diberi ASI Eklusif 25 kali lebih jarang kena penyakit
1990) .bayi yang dirawat di rumah sakit karena diare dapat dicegah
(Quigley2007)
Bener 2001)
10
10) Bayi prematur dengan BBLR yang diberikan asi eklusif dapat
11) Pemberian asi eklusif pada bayi selama 3-5 bulan dapat terhindar
(Pediatrcs 115,2005)
(owen 2002 )
15) Pemberian asi eklusif pada bayi prematur dapat mencegah penyakit
16) Pemberian asi pada bayi dapat mencegah infeksi dari bubuk susu
17) Pemberian asi pada bayi dapat mencegah kerusakan tulang misalnya
gigi keropos dan maloklusi /kelaianan sususnan gigi geligi atas dan
11
b. Ibu yang memberi asi eklusif dapat menjadi metode kontrasepsi yang
prolaktin dari tubuh ibu membuat ibu menjadi tenang dan rileks pada
saat bayinya mengisap putting susu dan kontak kulit bayi dengan
ibunya.
ditemukan bahwa ibu yang memberi asi eklufif memiliki resiko lebih
15 tahun.
ibu.
13
a. Kolostrum
banyak zat anti infeksi (10-17) kali lebih banyak dari ASI Matur
(Werdayanti .R ,2013:28)
dan antibodi yang tinggi dari pada asi matur.kandungan gizi yang terdapat
Pada hari 4-6 kolostrum berubah menjadi ASI transisi ,pada fase
4. Komposisi ASI
a. Air
gula, susu formula, dan cairan selain asi tidak boleh diberikan pada bayi
Bahaya yang terjadi bila bayi diberi air putih rutin adalah
memerah asinya.
berbagai penyakit.
b. Protein
besi dan antibodi usus bayi dari bakteri patogen (FB Monika 2018 :26).
yaitu lisosyme, pada asi juga terdapat protein istimewa lainnya yaitu :
c. Karbohidrat
berfungsi sebagai:
.DW,2012:99).
d. Lemak
mencerna ASI dan mudah diserap oleh bayi,lemak utama asi adalah
e. Vitamin.
2018 :21).
f. Mineral
besi dalam ASI, sementara dalam susu formula bayi hanya menyerap
4% zat besi yang diserap oleh tubuh bayi (FB Monika. 2018 :21).
g. Enzim
yang berperan sebagai anti mikroba ,ASI mengandung 300 kali lebih
mineral, dan zat besi yang lengkap dan mudah diserap oleh bayi..(FB
dibayangkan,masalah ini mungkin tidak ada jika ibu dan keluarga terutama
faktor yang menjadi kendala dalam menyusui di bagi 2 faktor yaitu faktor
1. Faktor internal
mengerti tentang cara menyusui bayi yang benar dan tepat, manfaat asi dan
DW,2012:115)
a. Pengetahuan ibu
Perry,2005).
19
ini karene ibu menyusui menganggap adalah susu basi yang tidak baik
lainnya ,padahal kolostrum ini mengandung banyak zat zat putih telur
atau protein serta tinggi protein dan zat anti infeksi atau
b. Kondisi kesehatan
saat lahir (Prasetyono,2012 ),bayi yang alergi si ibu sehigga selalu diare
jika diberi asi misalnya dia mendapat penyakit bawaan dimana saluran
cernanya tidak dapat menerima laktosa ,gula dalam jumlah besar pada
eklusif(Harahap,2010)
20
c. Persepsi
persepsi negatifyaitu ibu sindroma asi kurang,pada kasus ini ibu merasa
kendor atau tidak tegang yang membuat ibu merasa asi yang dia
informasi yang baik tentang menajemen laktasi yang benar dan posisi
(sustainable), dan aman (safe) sayangnya didaerah miskin hal ini susah
usman,2010)
pemberian asi ,bayi cepat marah dan sering mencari susu ibu (wagner,
ASI.
persalinan dan menyusui adalah 20-35 tahun dan usia ini sangat baik
untuk pemberian asi eklusif ,sedangkan pada ibu yang kurang 20 tahun
dianggap usia belum matang secara fisik ,mental, dan psikologis dalm
hal ini akan mengakibatkan resiko bawaan pada bayinya dan juga
umur ini dianggap telah mampu memecah masalah yang dihadapi dengan
2. Faktor eksternal.
a. Pendidikan
(2008) hal ini disebabkan banyak ibu yang bekerja dan ibu yang
bayinya ke orang lain ,tapi ibu yang perdidikan rendah banyak yang
dalam pemberian asi tertama asi eklusif, ibu ibu yang berpendidikan
asi eklusuif.
(Maryunani ,2012)
hadiah dan ibu mau menggantikan asinya dengan susu formula tersebut
hal ini terjadi karena pengetahuan ibu tentang asi yang tidak memadai
sehingga mudah dibujuk dan dirayu oleh distributor susu dan ibu
e. Budaya.
f. Status Pekerjaan.
disebut juga bekerja,dijaman sekarang bekerja tak hanya oleh pria juga
dilakukan oleh perempuan jumlah ibu yang bekerja diluar rumah dslsm
sehingga ibu tidak bisa memberikan asi eklusif pada bayinya selama 6
C. Kerangka Teori
mengatakan bahwa perilaku terbentuk karena kombinasi dari tiga faktor utama
factors) dan faktor pendorong (reinforcing factors). Maka kerangka teori yang
Bagan 2.1
Kerangka Teori
5 2
Faktor Pendukung (Enabling Factors):
Ketersedianya Sumber Daya Kesehatan
Keterjangkauan Sumber Daya Kesehatan 4 Perilaku Kesehatan
BAB III
SERTA HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
tentang faktor –faktor yang berhubungan dengan rendahnya cakupan asi eklusif
di desa jambi tulo,mudung darat dan desa niaso di wilayah kerja puskesmas
jambi kecil pada tahun 2020.Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah
ASI Eklusif pada usia 0-6 bulan ,variabel bebas (independent variable ) pada
penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang asi eklusif ,dukungan keluarga
Secara skematis kerangka konsep pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1
Kerangka konsep
Pengetahuan ibu
32
25
26
B. DefinisiOperasional
Berdasarkanvariabelpadakonseppenelitian,
makapenulismemberikanbatasan-batasandalamdefinisioperasionalsebagai
berikut:
C. Hipotesis
1. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan rendahnya cakupan asi eklusif pada
usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas jambi kecil pada tahun 2020.
cakupan asi eklusif pada usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas jambi
cakupan asi eklusif pada usia 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas jambi
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DesainPenelitian
sectional yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat suatu
untuk melihat factor pengetahuan ibu, dukungan suami dan dukungan petugas
Tulo, Desa Mudung Darat dan Desa Niaso. Data yang digunakan adalah data
B. TempatdanWaktuPenelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Jambi Tulo, Desa Mudung Darat dan
C. PopulasidanSampel
1. Populasi
2020.
n = Z2Iɑ/2 P (1-P)N
2 2
d (N-1) + Z Iɑ/2 P (1-P)
28
27
29
Keterangan :
P : perkiraanporposi di masing-masing strata 0,5
d : presisimutlak 10% atau 0,1
N : total populasi :
Z2Iɑ/2 : 1,962
Jadiperhitungannyaadalah :
n = Z2Iɑ/2 P (1-P)N
d2 (N-1) + Z2Iɑ/2 P (1-P)
n=¿1.925,602
21,0004
n=¿91,6935
n=¿92
2. Sampel
yang diteliti.
BesarnyaSampeldalampenelitianinimenggunakanperhitungansampel yang
1. Jenis Data
2. InstrumenPenelitian
adalahkuesioner.Kuesioneradalahsejumlahpertanyaantertulis yang
digunakanuntukmemperolehinformasidariresponden (Arikunto,2010:91)
3. MetodePengumpulan Data
E. Pengolahan Data
berikut:
Tahapinidilakukandenganmemeriksakembalikuesioner yang
telahdikumpulkandenganmenelitikelengkapan,
kejelasandankonsistensidarisetiapjawabandantindakanresponden.
2. Memberikankode (Coding)
Setelahsemuakuesionerdieditselanjutnyadilakukanpengkodeanatau
ataubilangan.
3. Scoring
ataupadasetiappertanyaankuesioner.
computer untukdianalisis.
31
sudahdientrydantidakterdapatkesalahandalammemasukkan data
sehinggasiapuntukdianalisis.
F. Analisis Data
1. AnalisisUnivariat
ditelitibaikvariabelbebasdanvariabelterikat
2. AnalisisBivariat
Analisisbivariatdigunakan
untukmengetahuiadatidaknyahubunganantaravariabelbebasdenganvariabelte
digunakanuntukmengetahuifaktor-faktor yang
LAMPIRAN
BAYI
NO DESA Bayi( 0-5 bulan)
S AE Tdk AE Tdk Dtg %
1 Jambi kecil 25 19 5 1 76
4 Setiris 30 21 6 3 70
5 Mudung Darat 12 6 4 2 50
7 Bakung 8 6 1 1 75
9 Danau Lamo 12 9 2 1 75
10 Baru 11 7 3 1 63,63
11 Muaro Jambi 22 15 3 4 68,18
12 Niaso 8 4 3 1 50