Laporan Kasus Depresi
Laporan Kasus Depresi
Disusun oleh:
Dr. Ghinan Musyaffa
Pendamping
Dr. Hari Mukti
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. AR
Usia : 30 tahun
Alamat : Brebes
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Alloanamnesis tidak didapatkan karena pasien tinggal seorang diri dan semua
A. KELUHAN UTAMA
Sulit tidur
1
KELUHAN TAMBAHAN
Nyeri kepala, nyeri ulu hati, mual, kurang nafsu makan dan lemas.
pasien tidak mengeluhkan adanya sering terbangun saat malam hari. Selain
itu pasien mengeluhkan sakit kepala, sakit kepala bersifat hilang timbul
dan bersifat menyebar. Sakit kepala ini muncul terutama ketika pasien
Setiap kali pasien mengeluhkan sakit kepala, pasien meminum obat bodrex
merasa setiap kali efek obatnya hilang keluhan sakit kepala kembali
Selama 3 bulan ini, pasien juga mengeluh kurang nafsu makan dan
pekerjaan karena sakit kepalanya sering kali muncul. Pasien pun mengaku
dalam 1 minggu ini. Sakit kepala hilang timbul dan dirasakan seperti
2
menusuk-nusuk, di bagian leher hingga puncak kepala. Ketika sakit
kepala, pasien mengeluh adanya perasaan mual tetapi tidak muntah. Pasien
juga merasakan nyeri di bagian ulu hati, tangan dan kakinya dingin serta
tidur ketika sakit kepala muncul. Bila gejala-gejala tersebut muncul, pasien
secara optimal.
orang-orang di sekelilingnya.
trauma kepala. Pasien memiliki riwayat demam tinggi dan kejang satu kali
3
C. RIWAYAT KELUARGA
Genogram:
Herediter (-)
Keterangan :
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
Meninggal :
Pasien adalah anak kedua dari 3 orang bersaudara. Tidak terdapat riwayat
4
G. PERSEPSI PASIEN TENTANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
warna hitam , bertubuh tidak terlalu gemuk, tinggi sedang, kulit sawo
Pasien ditanya ini sedang berada dimana, dan menjawab ini di Rumah
Sakit.
diri.
5
dikurangi 5 menjadi 80, dan dikurangi 5 lagi 75. Ini menandakan
Saat ditanya pasien kesini jam berapa dan diantar oleh siapa pasien
2. Kesadaran
Komposmentis
Normoaktif
4. Pembicaraan
Kooperatif
6. Kontak Psikis
3. Keserasian : serasi
6
4. Hidup emosi
Pengendalian : terkendali
Sungguh-sunnguh/tidak : Sungguh-sungguh
Dalam-dangkal : normal
B. FUNGSI KOGNITIF
1. Kesadaran : komposmentis
2. Orientasi
- Waktu : baik
- Tempat : baik
- Orang : baik
- Situasi :baik
3. Konsentrasi : baik
4. Daya Ingat :
Segera : baik
7
C. GANGGUAN PERSEPSI
1. Halusinasi:
D. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
2. Isi Pikir
a. Preocupasi : (-)
E. PENGENDALIAN IMPULS
Terkendali
F. DAYA NILAI
8
3. Penilaian Realita : baik
G. TILIKAN
penyebabnya.
Dapat dipercaya
1. STATUS INTERNUS
Gizi : baik
N = 84 x/m
RR = 20x/m
T = 36,4 C
9
Mulut : Mukosa bibir tidak kering dan tidak pucat, lidah tidak
tremor
Thoraks
Abdomen
Inspeksi : simetris
Perkusi : timpani
2. STATUS NEUROLOGIKUS
10
N I – XII : Tidak ada kelainan
Autoanamnesa:
Penurunan nafsu makan: sejak sejak 3 bulan yang lalu hilang timbul.
disertai tangan dan kakinya dingin serta lemas seperti ingin pingsan.
11
Afek : hipotym
Tilikan : derajat 3
4. AKSIS IV : Neoplasma
1. ORGANOBIOLOGIK
2. PSIKOLOGIK
Afek hipothym, ekspresi afektif yang sedih dan murung, empati dapat
12
3. SOSIAL/KELUARGA
VIII. PROGNOSIS
IX. TERAPI
Clobazam 10 mg 2x1
sugesti.
13
Laboratorium : Darah rutin dan kimia darah
X. DISKUSI
Depresi adalah suatu gangguan kedaan tonus perasaan yang secara umum
ditandai oleh rasa kesedihan, apati, pesimisme, dan kesepian. Keadaan ini sering
dengan perasaan sedih yang berlebihan, murung, tidak bersemangat, merasa tidak
berharga, merasa kosong, dan tidak ada harapan, berpusat pada kegagalan dan
menuduh diri, dan sering disertai iri dan pikiran bunuh diri, penderita tidak
a. Gejala Utama
Afek depresif
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan
menurunnya aktifitas.
b. Gejala lainnya
14
e) Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
f) Tidur terganggu
(F.32.2) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama). Episode
tersebut di atas
(g).
tersebut di atas
lainnya
15
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya dan beberapa
maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan
sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
hal itu. Halusinasi auditorik atau olfatorik biasanya berupa suara yang
Pada kasus ini, pasien masuk dalam kategori Episode depresi sedang
dengan gejala somatik karena didapatkannya 2 dari 3 gejala utama yaitu afek
mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya
aktifitas, dan 3 atau 4 dari gejala lainnya (tidur terganggu, nafsu dan makan
16
ini sudah sejak 3 bulan yang lalu, sesuai dengan kriteria depresi sedang yaitu
kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga. Pasien mengeluhkan sakit
kepala yang terasa seperti menusuk-nusuk, hilang timbul disertai mual dan nyeri
2. Faktor psikis
4. Faktor obat
5. Faktor usia
6. Faktor genetik
Pada pasien ini faktor depresi yang berpengaruh adalah faktor psikis yaitu
sesudah menjalani operasi pada bulan Juni 2012 dan mengetahui bahwa benjolan
perilaku dan aktifitas psikomotor hipoaktif, kontak psikis ada, wajar dan dapat
dipertahankan, afek hipotym, ekspresi afektif murung dan sedih, empati dapat
dirabarasakan, halusinasi tidak ada, waham tidak ada, daya ingat bagus, penialian
realitas baik, jadi pasien ini tidak ada mengarah ke diagnosis psikosis.
17
Obat depresi terbagi dalam golongan sebagai berikut:
lebih sedikit efek sampingnya dibanding yang lain. Efek samping dari obat ini
adalah mulut kering, mual, kecemasan, insomnia, masalah seksual dan sakit
kepala.
Clomitramine.
menjadi lambat atau terhenti sewaktu berkemih, pingsan bila tekanan darah
Golongan ini sudah jarang diresepkan sekarang ini. Golongan ini memiliki
efek samping hipotensi ortostatik yang lebih sering.Jika anda setuju untuk
minum obat golongan obat ini dokter anda akan memberikan daftar makanan
5. Golongan Tetrasiklik
Amoxapine, Maprotiline.
18
Mengingat profil efek sampingnya pada penggunaan Sindrom Depresi
Ringan dan Sedang yang datang berobat jalan pada fasilitas pelayanan kesehatan
Efek samping yang tidak berat biasanya berkurang setelah 2-3 minggu.
SSRI dipilih mengingat efek samping yang ditimbulkan relatif lebih ringan.
19
Contoh obat golongan ini adalah fluoxetine, sertraline, paroxetine, citalopram,
fluvoxamine.
Relaksasi otot
Penghentian obat mendadak akan menimbulkan gejala putus obat. Pasien menjadi
irritable, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keringat dingin dan konvulsi. Hal ini
benzodiazepin dengan waktu paruh pendek lebih cepat dan hebat gejala putus
20
obatnya dibanding obat benzodiazepin dengan aktu parah panjang misalnya
darah dimaksudkan untuk mengetahui fungsi hepar dan ginjal karena efek
21