Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit Umum Daerah Ade Muhammad Djoen Sintang adalah Rumah Sakit Type C
non Pendidikan. Sifat bisnisnya adalah sosio ekonomi atau not to profit dan lebih menekankan
pada pelayanan sosial kepada masyarakat tidak mampu dan sekaligus sebagai salah satu pusat
rujukan Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Sintang. Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Nomor : 445/748/YANKES/A/2013 Tentang Penetapan
Rumah Sakit Rujukan Tingkat Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional Di Provinsi
Kalimantan Barat, RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang merupakan salah satu dari Lima
Rumah Sakit di Provinsi Kalimantan Barat Menjadi Rumah Sakit Rujukan Regional.Dengan
perkembangan waktu, banyak prestasi yang diraih oleh Rumah Sakit Umum Daerah Ade
Muhammad Djoen Sintang antara lain :

 Menjadi Rumah Sakit Swadana tahun 2000 sampai dengan 2005;


 Kenaikan status menjadi Rumah Sakit kelas C sejak tahun 1993;
 Pola Pengelolaaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan Keputusan
Bupati Sintang Nomor 1515 Tahun 2010;
 Tahun 2011 sebagai Rumah Sakit yang terakreditasi 5 (lima) Pelayanan Dasar versi
KARS 2007
 Tahun 2015 Sebagai Rumah Sakit dengan sistem pelaporan terbaik di Kalimantan Barat
 Tahun 2015 meraih Peringkat Kedua Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak di Kalimantan
Barat

1.2 Rumusan Masalah

a. Definisi rumah sakit


b. Macam-macam rumah sakit
c. Fungsi laboratorium kesehatan
d.Peranan laboratorium kesehatan

1.3 Tujuan
a. Pembuatan makalah yang berjudul “Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan
Laboratorium Rumah Sakit Pemerintah” ini diharapkan dapat menjadi wahana untuk
menambah ilmu dan pengetahuan tentang pentingnya pemeriksaan laboratorium dalam
rangka peningkatan kesehatan masyarakat.
b. Untuk mengenalkan mahasiswa tetang fungsi-fungsi pelayanan laboratorium kesehatan
bagi masyarakat.
c. Mengenalkan peranan laboratorium dalam pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat.

1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengetahui secara lebih luas dan mendalam
tentang peranan laboratorium dalam kesehatan masyarakat , sehingga terciptanya derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya pada masyarakat sesuai dengan harapan.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA

2.1 Defenisi Rumah Sakit

Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan
rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.

Berdasarkan Permenkes No. 147 tahun 2010 tentang Perijinan Rumah Sakit adalah :
-   Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat.
-      Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua
bidang dan jenis penyakit.
-    Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang
atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit
atau kekhususan lainnya.
-   Rumah Sakit Publik adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Badan Hukum yang bersifat nirlaba. 
-    Rumah Sakit Privat adalah Rumah Sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit
yang berbentuk perseroan terbatas atau persero.

2.2 Tujuan Rumah Sakit


Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang
rumah sakit adalah:
1.    Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
2.   Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit
dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3.   Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4.   Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit,
dan Rumah Sakit

2.3 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit


Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tugas
rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya rujukan.

Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :
a.    Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan seuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
b.    Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c.    Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d.   Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan
bidang kesehatan
Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan
kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan

Perundangan yang Berlaku di Rumah Sakit


-        Undang-undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
-        Undang-Undang Rumah Sakit, Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit 
-    Surat edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan
Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.

2.4 Letak Geografis Dan Sejarah Berdirinya RSUD Ade M. Djoen


Rumah Sakit Umum Daerah Ade Muhammad Djoen Sintang awalnya bernama
Landschap yang didirikan oleh Wakil Penembahan Sintang, Ade Muhammad Djoen pada tahun
1930. Pada tahun 1932, Rumah Sakit ini baru selesai dibangun dan diresmikan pemakaiannya
dengan mengangkat Kepala Rumah Sakit Dokter J.Smeet dengan dibantu oleh tiga orang
jururawat.

Rumah sakit “Landschapsch- Ziekenhuis” terapung di sungai Kapuas posisi letaknya adalah di
tepi pantai Sungai Kapuas di depan rumah Ade Muhammad Djoen Ibnu Haji Gusti Muhd. Isya-
Pangeran Temenggung Setia Agama. (Lokasi: Di Jalan Dara Juanti Sintang)

 Rumah sakit “landschap – ziekenhuis sintang” (Sintang, 07 Oktober 1937 M) Rumah sakit
Landschap-Ziekenhuis (Rumah Ade Mohd. Djoen, sekarang) dibangun di atas tanah milik
pribadi Wedana Penembahan Ade Mohd. Djoen ibnu H. Gusti Muhd. Isya Pangeran
Temenggung Setia Agama yang telah diwakafkan beliau untuk mendirikan rumah sakit tersebut.
2.5 Visi dan Misi RSUD Ade M. Djoen
VISI

“ Menjadi Rumah Sakit yang profesional dan menghasilkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas untuk masyarakat kabupaten Sintang dan Kalimantan Barat.”

Untuk meyakinkan bahwa visi tersebut bersifat logis dan achievable (dapat dicapai), maka ada
indikator yang akan menunjukkan di masa depan apakah visi tersebut sudah tercapai atau belum.

 Indikator untuk “Profesional” adalah SDM di RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang
bekerja pada posisi yang sesuai dengan kompetensinya.
 Indikator untuk “Berkualitas” adalah RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang diakui
secara nasional melalui pencapaian akreditasi oleh KARS.
 Indikator untuk pencapaian cakupan geografis pelayanan adalah RSUD Ade Muhammad
Djoen Sintang menjadi rujukan bagi masyarakat Kabupaten Sekadau, Kabupaten Kapuas
Hulu, Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sintang dengan jumlah pasien rujukan
proporsional.

MISI
 Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Komprehensif, Adil dan terjangkau
dengan mengacu pada Standar Pelayanan Minimal dan Pelayanan Publik yang
Berorientasi kepada Kepuasan Pelanggan dan Keselamatan Pasien.
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan bagi Rumah Sakit lain di kabupaten
sekitarnya.
 Mewujudkan Sumber Daya manusia yang Profesional. Meningkatkan Sarana dan
Prasarana Pelayanan Sesuai Standarisasi Akreditasi Rumah Sakit.
 Meningkatkan Manajemen Pelayanan Rumah Sakit yang Akuntabel Transparan, Berdaya
Guna dan Berhasil Guna untuk masyarakat kabupaten Sintang dan Kalimantan Barat.”

2.6 Jenis-jenis Pelayanan


1. Instalasi Gawat Darurat
Dimulai dari pintu masuk IGD kita dapat melihat skema alur pelayanan di IGD di gantung jelas
dipintu masuk, Visi dan Misi dan nama penanggung jawab ruangan, nama pegawai juga posisi
yang dipegang dan mejan resepsionis yang siap memberikan informasi. Pelayanan IGD
dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang cukup memadai dengan kapasitas 14 tempat tidur
dengan masing-masing1 kursi, terdapat juga ruang istirahat pegawai, resusitasi, ruang tindakan,
ruang konsultasi serta didukung oleh dokter jaga 24 jam. Sebagai fasilitas penunjang dilengkapi
dengan 2 toilet untuk keluarga pasien, 1 toilet untuk dokter dan perawat, 2 AC (pendingin udara),
1 wastafel, handrub berbasis alkohol 6 digantung disetiap sudut yang dapat dipakai oleh
siapapun, telvon, komputer, printer, dan diluar IGD juga terparkir 3 mobil ambulance yang siap
siaga.

2. Instalasi Rawat Jalan


Rawat jalan buka pada senin s/d kamis jam 07.30 s/d 12.30 Wib dan pada hari jum'at jam 07.30
s/d 10.30 Wib. Terdapat ruang poli penyakit dalam, poli bedah, poli mata, poli THT, poli
kandungan, poli VCT, poli SKD, poli paru, poli gigi dan bedah mulut, poli anak, poli syraf, poli
fisioterapi, poli gizi dan poli kulit dan kelamin. Disetiap poli terdapat 1 dokter spesialis dan 4
perawat pembantu yang siap melayani pasien. Dari pintu masuk kita dapat melihat visi dan misi
RSUD Ade M. Joen, foto alur rawat jalan, informasi poli dan nam-nama dokter yang menangani
meja resepsionis untuk pendaftaran dan meja informasi yang siap menjawab pertanyaan
siapapun. Masing-masing poli delengkapi dengan fasilitas kursi tunggu pasien tepat didepan poli,
televisi sebagai salah satu alat bantu untuk edukasi terhadap pasien, juga ada televisi yang
menyiarkan siaran tv nasional. Di instalasi rawat jalan terdapat handrub berbasis alkohol di
berbagai sudut yang dapat dipakai oleh siapapun. Terdapat 5 toilet umum, kulkas air mineral
gelas yang diberikan secara gratis oleh pihak rumah sakit,

3. Instalasi Rawat Inap


Rawat inap di RSUD Ade M. Djoen terdapat yaitu:
- Ruang perawatan penyakit dalam
Yang dapat digolongkan menjadi 3 kelas. Kelas I terdiri atas 4 ruangan yaitu IA, IB, IC,
ID yang masing-masing kamar terdapat 2 tempat tidur pasien serta tirai penutup, 1 lemari
tepat disebelah tempat tidur dan 1 kursi untuk keluarga pasien, 1 televisi, 1 AC, 1 toilet
dan handrub berbasis alkohol dibagian pintu masuk kamar. Juga diluar kamar pihak
rumah sakit menyediakan kursi panjang besi untuk tempat duduk keluarga pasien.
Kelas II terdiri atas 2 kelas yaitu IIA untuk pasien perempuan yang didalamnya terdapat 4
tempat tidur dengan masing-masing kursi, tirai dan lemari kecil, 1 toilet, 1 kipas angin
yang memutar diatas langit-langi dan terakhir 1 handrub berbasis alkohol tepat di pintu
masuk. Kelas IIB untuk pasien laki-laki yang di dalamnya sama dengan kelas IIA yang
membedakannya hanya jenis kelamin pasien yang dirawat.
Kelas III terdiri dari 3 kamr yaitu: IIIA, IIIB, IIIC masing-masing kamar kelas III
terdapat 6 tempat tidur yang msing-masing dilengkapin dengan tirai, kursi dan lemari
keci. Dikamar kelas III terdapat 1 toilet dan handrub berbasis alkohol dibagian pintu
masuk kamar.
- Ruang perawatan perinatologi
Didalamnya terdapat 4 inkubator dan 8 box tempat tidur bayi
- Ruang perawatan anak
Ruang perawatan anak terbagi 3 kelas yaitu: Kelas I terdiri atas 4 ruangan yaitu IA, IB, IC, ID
yang masing-masing kamar terdapat 2 tempat tidur pasien serta tirai penutup, 1 lemari tepat
disebelah tempat tidur dan 1 kursi untuk keluarga pasien, 1 televisi, 1 AC, 1 toilet dan handrub
berbasis alkohol dibagian pintu masuk kamar. Juga diluar kamar pihak rumah sakit menyediakan
kursi panjang besi untuk tempat duduk keluarga pasien.
Kelas II terdiri atas 2 kelas yaitu IIA dan IIB yang dididalamnya terdapat 4 tempat tidur pasien
dengan masing-masing 1 kursi, tirai dan lemari kecil, 1 toilet, 1 kipas angin yang memutar diatas
langit-langi dan terakhir 1 handrub berbasis alkohol tepat di pintu masuk.
Kelas III terdiri dari 3 kamr yaitu: IIIA, IIIB, IIIC masing-masing kamar kelas III terdapat 6
tempat tidur yang msing-masing dilengkapin dengan tirai, kursi dan lemari keci. Dikamar kelas
III terdapat 1 toilet dan handrub berbasis alkohol dibagian pintu masuk kamar.
- Ruang perawatan isolasi
Didalamnya terdapat 4 tempat tidur pasien dengan masing-masing 1 kursi, tirai dan lemari kecil,
1 toilet dan 1 handrub berbasis alkohol tepat di pintu masuk. Juga diluar kamar pihak rumah
sakit menyediakan kursi panjang besi untuk tempat duduk keluarga pasien.
- Ruang perawatan bedah
Yang dapat digolongkan menjadi 3 kelas. Kelas I terdiri atas 4 ruangan yaitu IA, IB, IC, ID yang
masing-masing kamar terdapat 2 tempat tidur pasien serta tirai penutup, 1 lemari tepat disebelah
tempat tidur dan 1 kursi untuk keluarga pasien, 1 televisi, 1 AC, 1 toilet dan handrub berbasis
alkohol dibagian pintu masuk kamar. Juga diluar kamar pihak rumah sakit menyediakan kursi
panjang besi untuk tempat duduk keluarga pasien.
Kelas II terdiri atas 2 kelas yaitu IIA untuk pasien perempuan yang didalamnya terdapat 4 tempat
tidur dengan masing-masing kursi, tirai dan lemari kecil, 1 toilet, 1 kipas angin yang memutar
diatas langit-langi dan terakhir 1 handrub berbasis alkohol tepat di pintu masuk. Kelas IIB untuk
pasien laki-laki yang di dalamnya sama dengan kelas IIA yang membedakannya hanya jenis
kelamin pasien yang dirawat.
Kelas III terdiri dari 3 kamr yaitu: IIIA, IIIB, IIIC masing-masing kamar kelas III terdapat 6
tempat tidur yang msing-masing dilengkapin dengan tirai, kursi dan lemari keci. Dikamar kelas
III terdapat 1 toilet dan handrub berbasis alkohol dibagian pintu masuk kamar.

- Ruang perawatan bersalin


Yang dapat digolongkan menjadi 3 kelas. Kelas I terdiri atas 4 ruangan yaitu IA, IB, IC, ID yang
masing-masing kamar terdapat 2 tempat tidur pasien serta tirai penutup, 1 lemari tepat disebelah
tempat tidur dan 1 kursi untuk keluarga pasien, 1 televisi, 1 AC, 1 toilet dan handrub berbasis
alkohol dibagian pintu masuk kamar. Juga diluar kamar pihak rumah sakit menyediakan kursi
panjang besi untuk tempat duduk keluarga pasien.
Kelas II terdiri atas 2 kelas yaitu IIA untuk pasien perempuan yang didalamnya terdapat 4 tempat
tidur dengan masing-masing kursi, tirai dan lemari kecil, 1 toilet, 1 kipas angin yang memutar
diatas langit-langi dan terakhir 1 handrub berbasis alkohol tepat di pintu masuk. Kelas IIB untuk
pasien laki-laki yang di dalamnya sama dengan kelas IIA yang membedakannya hanya jenis
kelamin pasien yang dirawat.
Kelas III terdiri dari 3 kamr yaitu: IIIA, IIIB, IIIC masing-masing kamar kelas III terdapat 6
tempat tidur yang msing-masing dilengkapin dengan tirai, kursi dan lemari keci. Dikamar kelas
III terdapat 1 toilet dan handrub berbasis alkohol dibagian pintu masuk kamar.
- Ruang perawatan vip
Didalamnya terdapat 8 kamar perawatan yaitu kamar dengan nomor 01-08. Didalam maing-
masing kamar terdapat 2 tempat tidur yaitu 1 untuk pasien dan 1 lagi untuk keluarga. Kamar vip
dilengkapi dengan 1 toilet, 1 lemari, 1 kursi, 1 kulkas, 1 AC, 1 wastafel dan terakhir 1 handrub
berbasis alkohol tepat di pintu masuk.
- Ruang perawatan ICU
Didalamnya terdapat 5 tempat tidur pasien dan dengan berbagai alat yang cukup canggih
tanpaknya diletakkan tersusun rapi dietiap tempat tidur. Untuk ruang perawatan ICU keluarga
pasien tidak diperbolehkan masuk diluar jam kunjung jadi pihak rumah sakit menyediakan kamar
khusus bagi keluarga pasien tepat disebelah pintu masuk dan terakhir 1 handrub berbasis alkohol
tepat di pintu masuk.

4. Instalasi Farmasi
Bagian instalasi farmasi terdapat 2 loket yaitu 1 loket untuk melayani pasien rawat jalan dan
hanya buka dijam rawat jalan saja yang kedua loket pagi pasien rawat inap yang buka 24 jam.
Tepat didepan loket pihak rumah sakit menyediakan 3 kursi panjang besi untuk menunggu dan
terakhir 1 handrub berbasis alkohol tepat dipintu loket farmasi.

5. Instalasi Bedah Sentral


Sejujurnya saya kurang tau isi yang ada didalam apa saja karena bagi yang tidak berkepentingan
kita dilarang masuk. Tapi untuk diluar instalasi bedah sentral terdapat 2 kursi besi tunggu
keluarga pasien,

6. Instalasi Radiologi
Didalam instalasi radiologi terdapat 1 meja resepsions,1 komputer, 1 printer, 1 toilet, 1 AC, 4
kursi panjang tunggu pasien dan 3 kamar untuk runag pemeriksaan.

7. Instalasi Patologi Kilinik


Dipintu masuk kita dapat melihat struktur alur pemeriksaan, visi misi, 3 kursi panjang tunggu
pasien, 1 toilet, 1 ruang berdahak poster langkah cuci tangan, ruang instalasi patologi klinik
dibagian atas 6 bagian dibagian pertama terdapat dibagian depan disana terdapat 2 meja 1 meja
resepsionis dan 1 meja untuk melakukan flebotomi. Bagian kedua adalah untuk pemeriksaan
hematologi terdapat alaat 2 untuk pemeriksaan darah rutin, 1 alat hemostasis, 1 mikroskop, 1 alat
anlisa gas darah, 1 alat laju endap darah, 1 meja tulis hasil, 1 lemari untuk menyimpan kertas
blanko hasil, 1 telvon, 2 wastafel, 1 hanrub, 1 AC dan 3 kursi. Bagian ketiga adalah bagian klinik
imser yang didalamnya terdapat 2 alat Biosystem, 1 Ilab full otomatis, 1 rotator, 1 lampu belajar,
1 kulkas dengan 2 pintu untuk menyimpan reagen dan serum dasar, 1 kulkas denagan suhu 7 o C
untuk menyimpan sampel mikrobiologi, 2 wastafel, 1 sentrifugasi, 2 kursi, rak mikropipet
dengan berbagai volume
Bagian keempat adalah kamar jaga petugas, bagian kelima adalah bagian mikrobilogi
didalamnya terdapat 1 alat urin analyzer, 1 waterbat, 1 sentrifugasi, 1 lemari cat, 2 wastafel, 1
kursi, 1 inkubator, 1 mikroskop dan bagian terakhir kelima adalah bagian gudang tempat dimana
stok penyimpanan reagen kering dan basah disimpan. Pada bagian belakang terdapat 2 toilet
untuk petugas, dapur untuk petugas didalamnya ada 1 kulkas, 1 dispenser, 1 lemari piring, 1
meja makan, 2 kursi, 1 rice cooker, dan 1 wastafel

8. Instalasi Patologi Anatomi

9. Instalasi Gizi
Instalasi gizi merupakan unit yang mengelola pelayanan gizi bagi pasien rawat inap, dan
merupakan salah satu bagian yang tidak kalah penting untuk memberikan pelayanan dalam
rangka mempercepat proses penyembuhan terhadap pasien
10. Pelayanan Fisioterapi
11. Instalasi Pemulasan Jenazah
12. Instalasi CSSD
Instalasi CSSD ( Central Sterilization Supply Department ) adalah Instalasi yang melayani
sanitasi, menjaga kebersihan dan kelancaran Air. Instalasi CSSD juga melayani pencucian dan
menjaga kebersihan linen, yang di mulai dari menerima, proses, produksi, menyiapkan dan
distribusi dan pengolahan limabah cair dan limbah padat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan kesehatan adalah
sebuah konsep dimana konsep ini memeberikan layanan kesehatan kepada masyarakat

3.2 Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkan mutu serta kualitas dari
pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif. Itu semua dapat
dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada di masyarakat dan diharapkan para petugas
medis dapat memberikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan baik.

Anda mungkin juga menyukai