Anda di halaman 1dari 8

Rifky Dwi Fauzani

20180430183

Perdagangan Internasional (B)

UK4

1. Jelaskan dan gambarkan implikasi customs union yang pencipta dagang (trade creation) !

Penciptaan dagang (trade creation) terjadi ketika beberapa produksi dalam negeri di suatu negara
yang merupakan anggota customs unions digantikan oleh impor berbiaya lebih rendah dari
negara anggota lain.

Customs unions pencipta dagang (trade creating customs unions) juga meningkatkan
kesejahteraan bukan anggota karena beberapa kenaikan di dalam pendapatan riilnya (akibat
spesialisasi produksi yang lebih besar) juga menyebabkan kenaikan impor dari seluruh dunia.

Kurva DD dan SS masing-masing menunjukkan permintaan dan penawaran negara A. Untuk


menyederhanakan, misalkan kurva penawaran negara B (partner berdagang) elastis sempurna,
seperti garis PP. Kurva PP ditambah dengan tarif T diperoleh kurva TT. Sebelum pembentukan
customs unions (anggap biaya rata-rata negara C lebih tinggi dari pada OP, konsumsi negara A
sebesar OQ3, produksi OQ2 dan impor dari negara B sebesar Q2Q3. Pendapatan dari tarif
sebesar G1F2F3G2. Setelah pembentukan customs unions, negara A membebaskan tarif terhadap
negara B. Konsumsi negara A menjadi OQ4, produksi turun menjadi OQ1, impor naik menjadi
OQ4 dan pendapatan dari tarif hilang.

Konsumen negara A memperoleh manfaat, yang ditunjukkan dengan trapezium PF4G2T yang
berupa kenaikan surplus konsumen. Namun ini semua bukanlah keuntungan bersih bagi negara
A, sebab di pihak produsen mengalami kerugian yang berupa hilangnya surplus produsen sebesar
PF1G1T dan juga hilangnya pendapatan pemerintah dari tarif sebesar G1F2F3G2. Dengan
demikian keuntungan bersih hanyalah sebesar F1F2G1 dan F3F4G2. Segitiga F1F2G1
menunjukkan kenaikan efisiensi sebagai akibat dibebaskannya tarif (pembentukan customs
unions). Produksi dalam negeri diganti dengan impor yang biaya produksinya lebih rendah, dan
inilah yang oleh Viner disebut dengan trade creation (production effect). Jumlah Q1Q2 yang
semula diproduksi di dalam negeri dengan biaya sebesar Q1Q2G1F1 sekarang diimpor dari
negara B yang biayanya lebih murah (sebesar Q1Q2F2F1), sehingga keuntungan bersih sebesar
F1F2G1.

Sama halnya dengan segitiga F3F4G2 merupakan keuntungan bagi konsumen negara A
(consumption effect). Kenaikan konsumsi ini sepenuhnya dipenuhi dari impor bukan dari
produksi dalam negeri, yang oleh Meade disebut dengan trade expansion.

Keuntungan total dari adanya trade creation adalah F1F2G1 ditambah dengan F3F4G2. Besarnya
keuntungan total ini dipengaruhi oleh (1) besarnya tarif (yakni jarak PT), (2) elastisitas
penawaran negara A dan (3) elastisitas permintaan. Secara umum dapat dikatakan makin tinggi
tarif (sebelum customs unions) serta makin elastis permintaan dan penawaran negara A akan
semakin besar pula keuntungan karena adanya trade creation.

2. Uraikan dan gambarkan implikasi kebijakan kuota pada perekonomian suatu negara !

- Integrasi ekonomi mengacu pada kebijakan perniagaan yang secara diskriminatif


menurunkan atau menghapuskan hambatan perdagangan hanya di antar negara-negara yang
bergabung bersama. Pada perjanjian dagang istimewa (seperti British Common wealth
Preference Scheme), hambatan perdagangan diturunkan untuk perdagangan antar negara yang
turut serta saja. Area perdagangan bebas (yakni EFTA dan NAFTA) menghapus seluruh
hambatan perdagangan di antara anggotanya, tetapi tiap tiap Negara mempertahankan hambatan
perdagangannya sendiri dengan bukan anggota. Custonis unions (yaitu Uni Eropa) bergerak lebih
jauh dengan menggunakan kebijakan perniagaan bersama terhadap dunia luar. Pasar bersama
(Uni Eropa sejak 1993 dan Mercosur di masa datangi masih bergerak lebih jauh dengan
memperkenankan pergerakan bebas tenaga kerja dan modal di antara Negara anggotanya. Serikat
ekonomi menyelaraskan (yakni Beneluxi atau bahkan mempersatukan (vakni Amerika Serikat)
kebijakan fiscal dan moneter dari para anggotanya .

- Secara harfiah kata integrasi dapat diartikan sebagai penggabungan. Menurut Tinbergen,
integrasi ekonomi merupakan penciptaan struktur perekonomian internasional yang lebih bebas
dengan jalan menghapuskan semua pembatasan-pembatasan (barriers) yang dibuat terhadap
bekerjanya perdagangan bebas dan dengan jalan mengintroduksi semua bentuk-bentuk kerjasama
dan unifikasi. Integrasi dapat dipakai sebagai alat untuk mengakses pasar yang lebih besar,
menstimulasipertumbuhanekonomisebagaiupayauntukmeningkatkankesejahteraannasional.
- Integrasi ekonomi memiliki prinsip dan mekanisme yang sama dengan perdagangan
bebas. Secara teoritis, integrasi ekonomi mengacu pada suatu kebijakan komersial atau kebijakan
perdagangan yang secara diskriminatif menurunkan atau menghapuskan hambatan-hambatan
perdagangan hanya diantara negara-negara anggota yang sepakat akan membentuk suatu
integrasi ekonomi. Semua bentuk hambatan perdagangan baik tariff maupun non tarif.

Pada kurva diatas, dapat dilihat bahwa sebelum terbentuknya integrasi ekonomi, harga yang
berlaku pada suatu Negara adalah harga dunia ditambah dengan tarif yang diberlakukan (pw + t).
Setelah dibentuk integrasi ekonomi maka harga turun karena dibebaskan dari semua bentuk tariff
sehingga terjadi harga dalam kawasan integrasi sebesar P. Dengan terbentuknya integrasi
ekonomi akan terjadi penurunan harga akibat efisiensi biaya produksi yang mendekati harga
dunia, sehingga surplus konsumen meningkat yaitu pada areal a & b, walaupun penerimaan
pemerintah hilang sebesar a & c. Selisih besarnya b & c akan menentukan apakah integrasi
ekonomi menimbulkan efek kreasi atau efek diversi. Apabila b >c ,maka integrasi ekonomi
menimbulkan efek kreasi dan apabila b < c , maka integrasi ekonomi memberikan efek diversi.

3. Jelaskan dan gambarkan implikasi kebijakan tarif pada perekonomian suatu negara !

Kebijakan tarif terhadap perekonomian

Penetapan Tarif

Tarif (bea) adalah suatu pembebanan atas barang yang melintasi daerah pabean. Pungutan tarif
diadakan untuk membatasi kebebasan perdagangan dan mengisi kas negara, dengan alasan untuk
melindungi industri-industri yang baru tumbuh. Jenis-jenis tarif, di antaranya terdiri atas tarif bea
ekspor, bea transito, dan bea impor.

a. Bea ekspor, dikenakan terhadap barang yang diangkut ke negara lain. Di Indonesia,
pemerintah menetapkan tarif ekspor sebesar 0% tujuannya tidak lain untuk meningkatkan ekspor,
agar harga barang ekspor dapat bersaing dengan produk sejenis di luar negeri
b. Bea transito, dikenakan terhadap barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan
barang tersebut tujuan akhirnya adalah negara lain. Contoh ekspor tekstil dari Indonesia ke
Jepang, diangkut melalui Singapura.

c. c. Bea impor, dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dari negara lain.

d. Berdasarkan Kurva 1, kebijakan tarif dapat dijelaskan sebagai berikut. Sebelum tarif
diberlakukan, harga berada pada titik OP, produksi dalam negeri pada titik OQ1, jumlah
permintaan pada titik OQ4, dan jumlah yang harus diimpor adalah Q1Q4.

Gambar 1. Kurva Tarif Impor.

Jika negara mengenakan tarif impor terhadap suatu barang, akan berpengaruh pada hal-hal
sebagai berikut.

.Pengaruh tarif terhadap harga berdampak pada naiknya harga barang yang dikenakan tarif, yaitu
dari OP menjadi OP1 (Price Effect).

b. Pengaruh tarif terhadap konsumsi mengakibatkan berkurangnya konsumsi masyarakat yang


ditunjukkan oleh daerah DEF atau OQ4 menjadi OQ3 (Consumption Effect).

c. Pengaruh tarif terhadap produksi dalam negeri mengakibatkan bertambahnya produksi dalam
negeri, yaitu dari titik OQ1 menjadi OQ2 atau daerah ABC (Protective/Import Substitution
Effect).

d. Pengaruh tarif terhadap pendapatan negara mengakibatkan bertambahnya pendapatan negara


yang ditunjukkan kotak (b) atau daerah BCED (Revenue Effect).

e. Pengaruh tarif terhadap redistribusi mengakibatkan bertambahnya ekstra pendapatan yang


dibayar konsumen dalam negeri kepada produsen dalam negeri. Besarnya pengaruh ini
ditunjukkan oleh daerah (a) atau titik PP1BA (Redistribution Effect)

Kebijakan non tariff

- Kebijakan Non Tarif pada suatu Negara adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea
masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional.

- Non Tarrif Barrier dapat dikelompokkan :

a. Pembatasan spesifik

b. Peraturan bea cukai

c. Partisipasi pemerintah
d. Bea impor

PERBEDAAN KUOTA IMPOR DENGAN TARIF IMPOR

Dengan kuota impor tertentu, kenaikan permintaan akan berakibat pada harga dalam negeri yang
lebih tinggi dan produksi dalam negeri yang lebih besar dibanding dengan tarif yang senilai.
Disisi lain, dengan tarif impor tertentu, kenaikan permintaan akan menyebabkan harga dalam
negeri dan produksi dalam negeri tidak berubah tetapi akan berujung pada konsumsi dan impor
yang lebih tinggi dibanding dengan kuota impor yang senilai.

Perbedaan penting kedua antara kuota impor dan tarif impor adalah bahwa kuota mencakup
lisensi impor.

Kuota impor membatasi impor pada tingkat tertentu dengan pasti, sementara pengaruh
perdagangan dari tarif impor barangkali tidak pasti

4. Uraikan dan gambarkan ekonomi Islam dalam perdagangan internasional !

Ekonomi Islam dalam Perdagangaan Internasioan ini telah berjalan sejak lama dan tidak
bertentangan dengan agama Islam. Menurut Siddiqi tujuan dari Perdagangan Internasional antara
lain menjaga dan mendukung kepentingan ekonomi masyarakatnya sendiri dengan
memprioritaskan pemenuhan kebutuhan, memastikan keadilan dan pemerataan dari transaksi
ekonomi yang sesuai dengan aturan syariah, dan menguatkan umat dan melayani tujuan
komunitas Islam untuk mencapai kesejahteraan global. Dari tujuan tersebut yang berkaitan
langsung dengan pembentukan blok ekonomi adalah pencapaian tingkat kesejahteraan global
dengan melakukan kerjasama antar muslim. Negara muslim melakukan kerja sama untuk saling
membantu dan mengembangkan pemikiran dan nilai – nilai islam demi mencapai tujuan tersebut.
Untuk itu Negara muslim harus menjadi lebih independen agar mampu membri bantuan bukan
menerima bantuan. Menurut Islam harusnya blok ekonomi harus dapat mencapai dua sasaran,
yaitu globalisasi dan meningkatkan daya tawar-menawar antar Negara. Oleh karena itu dua
tujuan ini harus direalisasikan oleh WTO sebagai salah satu pengatur perdagangan internasional
agar perdagangan yang dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam. Globalisasi ini bertujuan untuk
mengurangi benturan kepentingan antara integrasi ekonomi regional. Dan tujuan dari tawar
menawar adalah untuk mempermudah dan memperkecil biaya dari perdagangan internasional.
Pastinya semua orang menginginkan kesejahteraan dari perdagangan internasional. Oleh karena
itu perdagangan internasional harus bisa saling memberi keuntungan bagi Negara – Negara yang
terlibat. Dalam hal tersebut perlu adanya organisasi yang menyatukan kepentingan semua pihak
dan berusaha untuk memuaskan kepentingan tersebut tanpa menimbulkan kerugianbagi pihak
lainnya sesuai dengan prinsip maslahah al – mursalah dan sesuai dengan prinsip dan tujuan
Islam.

Dalam pandangan islam, perdagangan internasional diperbolehkan karena tidak ada dalil yang
mengharamkan aktivitas perdagangan ini. Selanjutnya, hal ini diperkuat dengan salah satu
sejarah dalam peradaban islam, yaitu perdagangan Qurais, Al-Qur’an mengabadikan aktivitas
perdagangan mereka dalam surat Quraisy. Pada zaman itu, mereka melakukan perdagangan ke
negeri yaman saat musim dingin dan perdagangan ke negeri syam saat musim panas.

Dalam era globalisasi ini, kegiatan perdagangan internasional muncul dengan persaingan ketat
yang mengakibatkan nilai-nilai etika seringkali terabaikan. Untuk menghadapinya, Alquran perlu
dihadirkan sebagai pedoman dalam perdagangan internasional. Alquran dipandang memiliki
formulasi yang relevan pada setiap zaman. Dari sekian ayat-ayat Alquran, sebagiannya
mendorong manusia untuk mencari rezeki yang berkah, melakukan produksi dan menekuni
aktifitas ekonomi di berbagai bidang usaha seperti pertanian, industri, perdagangan, dan bidang-
bidang lainnya. Alquran mendorong setiap perbuatan harus menghasilkan produk dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia dan mendatangkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Adanya term-term at-tijarah, al-ba’I dan isytara dalam Alquran mengindikasikan adanya etika
perdagangan internasional dalam konsep Alquran. Etika perdagangan internasional yang
dimaksud tersurat dan tersirat dalam ayatayat yang mengungkap terma-terma perdagangan
tersebut. Ada memang ayat yang konteksnya mengungkap etika perdagangan, tetapi tidak
terdapat di dalamnya ketiga terma perdagangan tersebut. bagian etika perdagangan dalam konsep
Alquran.

Internalisasi nilai-nilai Spritual Keagamaan Islam Penerapan spritualitas dalam perdagangan


menunjukkan kekuatan yang positif dalam segala kegiatannya. Perlunya pelaku perdagangan
mengimplementasikan spritualitas Islam, tidak hanya berlaku kepada kegiatan perdagangan
domestik saja, tetapi juga harus diterapkan kepada perdagangan internasional karena yang
diperdagangkan adalah komoditas ekspor dan impor dimana peluang terjadinya kecurangan
(fraud), kolusi, korupsi, penipuan dan rekayasa keuangan, lebih besar dibandingkan perdagangan
domestik.

Penekanan Kehalalan Produk Ekspor dan Impor Dalam ekspor dan impor yang perlu ditekankan
adalah kehalalan komoditas yang diperdagangkan.Langkah awal adalah pelabelan halal kepada
produk atau kemasan pangan yang dapat menunjukkan bahwa produk atau kemasan itu telah
menjalani proses pemeriksaan kehalalan dan telah dinyatakan halal secara syariat. Label halal
memiliki fungsi utama yaitu untuk memberikan ketentaraman bagi umat Islam. Dengan adanya
label halal, ternyata banyak dari konsumen lebih merasa aman dan lebih selektif dalam
melakukan konsumsi beberapa produk yang beredar di pasaran.Allah mengarahkan manusia
untuk memperhatikan kehalalan makanan dan minuman.

Pencegahan Praktik Suap dan Korupsi Pelanggaran etikaperdagangan internasional yang juga
sering terjadi adalah maraknya praktik suap menyuap dan korupsi. Suap menyuap sudah cukup
lama dikenal terutama ketika manusia bekerja dalam sebuah organisasi dan menghadapi tekanan
atau hambatan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.Dewasa praktik suap menyuap di semua
sektor kehiduan sudah merupakan kebiasaan masyarakat luas seperti money politik, gratifikasi,
pelicin, komisi, pungli dan lain-lain.Suap menyuap tidak hanya terjadi di sektor pemerintahan
maupun di sektor swasta, tetapi juga merambat ke sektor perdagangan internasional. Kasus suap
menyuap di sektor perdagangan internasional disebabkan dua faktor:

Faktor ketatnya kompetisi perdagangan.Dalam meningkatkan keunggulan bersaing dari pelaku


pedagangan, perusahaan dan lainnya, mereka harus lebih efesien daripada pesaing. Untuk itu ada
pelaku perdagangan internasional, perusahaan nasional atau perusahaan multinasional menyuap
petugas pajak dengan tujuan mengurangi biaya pajak yang harus dibayarkan.

Faktor profit (keuntungan). Pedagang domestik atau pedagang internasional maupun perusahaan
untuk memperoleh peluang memenangkan proyek pembangunan gedung, pengadaan peralatan
kantor, dan sebagainya, mereka berupaya menyuap para pejabat berwenang membuat keputusan
yang berkaitan dengan proyek-proyek tersebut. Di samping itu, dalam rangka meningkatkan
keuntungan, pedagang internasional yang bergerak di bidang ekspor dan impor menyuap para
pejabat yang berwenang dalam suatu negara agar komoditas barang impornya masuk ke suatu
negara dengan kuota yang lebih besar, sehingga ia lebih leluasa memonopoli pengadaan
barangnya.

Pencegahan Praktek Riba Riba secara etimologis berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan
secara terminologis riba bermakna pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara
batil.Muhammad Syafi‟i Antonio yang mengutip pendapat Ibn al-Arabi, yang dimaksud batil
adalah tidak adanya transaksi pengganti atau penyeimbang dalam bisnis atau komersial yang
melegitimasi adanya penambahan tersebut secara adil, seperti transaksi jual beli, gadai, sewa,
atau bagi hasil proyek.37 Dalam transaksi yang bermuatan riba, dalam hal pinjam meminjam
misalnya, peminjam menarik uang lebih dari uang yang dipinjamkan.Kelebihan itu dipandang
batil atau riba, karena mendapatkannya tanpa ada penyeimbang, pengganti, atau resiko yang
harus ditanggung peminjam. Tidak adanya penyeimbang, pengganti, atau resiko yang harus
ditanggung menyebakan transaksi pinjam meminjam menjadi cacat dan tidak adil, karena itulah
Allah mengharamkannya.

Penerapan Kesetaraan Timbangan dan Takaran Dalam perdagangan internasional untuk


membangun kerangka kepercayaan bagi seorang pedagang atau pengusaha di level internasional
harus berbuat jujur atau adil, baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain. Sikap jujur harus
diwujudkan misalnya, kepada praktik penggunaan timbangan yang tidak membedakan antara
kepentingan penjual maupun pembeli. Dengan sikap jujur seorang pedagang, maka kepercayaan
pembeli akan tercipta dengan sendirinya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam peragangan internasional adalah memperhatikan prinsip etika
perdagangan yang digariskan dalam Islam, yaitu: Pertama, pelaku perdagangan internasional
harus menerapkan sikap kejujuran dalam takaran dan timbangan (quantity). Jujur dalam takaran
dan timbangan merupakan hal yang urgen untuk diperhatikan karena Allah memberi ancaman
keras kepada pedagang-pedagang yang tidak berlaku jujur; Kedua, menjual barang yang baik
mutunya (quality). Salah satu persoalan yang tidak etis dalam perdagangan adalah tidak
transfaran dalam permasalahan mutu sehingga mengabaikan tanggung jawab moral dalam
perdagangan. Padahal tanggung jawab yang diharapkan adalah tanggung jawab yang
berkesimbangan (balance) antara mendapatkan keuntungan (profit) dan memenuhi norma-norma
dasar masyarakat baik berupa hukum maupun etika dan adat. Sesuatu yang hanya sekedar
mengejar keuntungan dengan mengurangi mutu, identik dengan ketidakjujuran, sehingga secara
langsung telah menindas orang lain. Penindasan amat bertentangan dengan agama Islam, karena
merupakan perbuatan zhalim

Anda mungkin juga menyukai