Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah Entrepreneurship II

Dosen Pengampu : Widyatama Fajar, S.Kom., M.M.


Politeknik LP3I Jakarta

Materi 4 : Evaluasi Usaha


EVALUASI USAHA

Pendahuluan

Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.

Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang

telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa

produksi.

Melakukan evaluasi usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan

berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam

usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran

dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang

pengusaha/enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri.


dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses

bisnis.

Evaluasi usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat

keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan

akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.Terdapat beberapa kegunaan dari

evaluasi usaha, yaitu: Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana

yang dimilikinya, Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang

keberhasilan investasi yang bersangkutan.

Tahap-Tahap Evaluasi Kelayakan Usaha :


1. Analisa Aspek Pasar

Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas
pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.

A. Penentuan Pasar

Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk
mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:

a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai


minat terhadap suatu penawaran pasar.

b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,


penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia
untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)

B. Peramalan Permintaan

Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :

1. Metode Kuantitatif

Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata
dan metoda eksponensial smoothing.

2. Metoda Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-
metode yang digunakan yaitumetode eksploratori dan metode normatif.
Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu
untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula darikondisi ideal dan
melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.

3. Peramalan Tanpa Data Statistik

a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai

b. Memperhatikan faktor-faktor politik

c. Evaluasi akhir ukuran pasar (Chumaidiyah : 2004b)

2. Analisa Aspek Teknis

Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam
pemilihan jenis teknologi, antara lain:

1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai
dengan keinginan pasar atau konsumen.

2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai


skala produks yang ekonomis.

3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan


pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu
bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan
proyek, serta berpengaruh pada biaya.

4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana


yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.

5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh


pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut
telah dapat disetarakan dengan baik.

3. Analisis Aspek finansial

Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari


suatuperusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial
tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan
suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan,
diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi
investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya
adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai
akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa
tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus
memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses
pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat
dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu
perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa
cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya. (Chumaidiyah :
2004a)
Evaluasi Kemajuan Usaha
Usaha Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus
menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap
proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis
kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan
monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses
mengupgrade diri. dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.

Monitoring Dan Evaluasi Usaha


Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia
mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu
tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar
dengan melakukan (learning by doing).

Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?

1. Posisi Keseluruhan Usaha

Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian


hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta
(modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa
rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh
setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi,
biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi
Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang
sebenarnya.

2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha?

Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui
posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah
usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan
membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya
(biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri,
misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).

3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan

Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai


bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada
penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa
melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan
‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan
dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat
puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk
mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada
periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang
dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami
kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin
Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.

4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya

Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah
menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai
bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang
baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda
melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat,
apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda
karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari
peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah
ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda
melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?

Kapan Melakukan Evaluasi Usaha


Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu :

1. Secara rutin/berkala.

Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-
hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara
lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain
sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi
secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang
untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.

2. Secara Insidental

Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah
yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya
dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini
sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan
pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan
adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa
ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.

Apa Saja Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi ?


1. Bagaimana kondisi keuangan usaha Anda?

Ini adalah tahap pertama, dimana Anda dapat mengetahui maju mundurnya usaha
Anda dan mengukur kinerja usaha Anda melalui evaluasi keuangan.

2. Bagaimana kondisi pasar bisnis Anda?


Naik turunnya kondisi pasar sangat berpengaruh pada roda usaha Anda. Karena itu
Anda tidak boleh melepaskan pandangan Anda dari kondisi pasar. Suatu saat akan
terjadi perubahan yang menuntut Anda peka dan mengetahui dengan cepat
bagaimana permintaan atau perubahan pasar, untuk segera diantisipasi dan kembali
mengikuti selera pasar.

3. Bagaimana dengan pasar usaha sasaran?

Apakah produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan pasar? Indikator kegiatan usaha
yang sehat atau berhasil biasanya ditandai dengan tepatnya pemilihan terhadap
kebutuhan atau selera, biaya, kenyamanan, dan komunikasi dengan konsumen, serta
pemilihan SDM yang tepat.

4. Bagaimana kemajuan usaha Anda?

Tinjau kembali usaha anda secara berkala (paling sedikit 6 bulan)

5. Bagaimana tahapan pertumbuhan dan pengembangan usaha Anda?

Bagaimana hasil dari sasaran jangka pendeknya? Apakah ada pencapaian keuntungan
dan pertumbuhan seperti yang diharapkan? Bagaimana pangsa pasarnya? Apakah
memenuhi target?

6. Bagaimana kepemimpinan Anda?

Apakah Anda stress, atau hilang semangat? Apakah Anda kehilangan visi serta energi
yang pernah Anda miliki pada saat pertama kali membuka usaha? Lakukan Evaluasi
Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin
evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan
usaha.

Agar Anda dapat lebih terarah, dibawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk
mengelola usaha secara sehat, yaitu:

1. Penetapan strategi dan arah usaha Anda dengan Kemampuan membuat perkiraan dan
perencanaan usaha dengan arah yang benar Kemampuan menilai situasi dan
lingkungan usaha Anda yang sekarang.
2. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan Anda dengan perencanaan SDM yang
terencana. Mampu meninjau ulang kembali pendistribusian pembagian kerja dan arus
kerja yang benar

3. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola usaha dengan Mampu mendidik dan
melatih tim/karyawan Anda,Memberi motivasi dan arah sasaran yang
sama,Kemampuan memperbaiki kinerja yang buruk,Memelihara semangat yang tinggi
pada tim/karyawan dalam situasi apapun juga.

Contoh Kasus
Evaluasi Usaha "Distro Pakaian" dari blog Jaya Ramadaey Bangsa

http://allaboutjayabangsa.blogspot.co.id/2013/04/contoh-evaluasi-usaha-distro-pakaian.html

DESKRIPSI USAHA

Saya ingin mendirikan sebuah outlet pakaian, seperti distro-distro. Dengan

menjual barang-barang seperti kaos, kemeja, sepatu, topi, boxer, jumper, jaket, kaos

berkerah,dll. selain menjual produk-produk tersebut, saya ingin membuka sebuah

industri yang memproduksi barang-barang seperti diatas, dengan menempelkan lebel

saya sendiri. Dengan memproduksi barang-barang sendiri, saya menginginkan menjual

dengan harga yang murah, tetapi dengan kualitas yang lumayan baik. Hal tersebut

dikarenakan saya ingin membuka usaha distro tersebut di daerah saya, daerah Getasan,

karena, di daerah ini belum ada usaha seperti ini, minimnya pengusaha yang membuka

usaha seperti ini, membuat saya ingin mengambil sebuah kesempatan yang terbuka luas

tersebut. di daerah ini, banyak sekali anak-anak remaja yang menggemari pakaian distro

seperti diatas, dan dapat dikatakan jika mayoritas penduduk di daerah sini adalah kelas
menengah ke bawah, jadi saya berfikir untuk menjual produk-produk saya dengan harga

yang relative murah, akan tetapi tidak mengesampingkan model/trend masa kini agar

tidak ketinggalan jaman. Selain menjual produk dan memproduksi sendiri, saya juga

menerima pesanan jenis/model sesuai permintaan pelanggan. Karena banyak sekolah

disekitar tempat ini, jadi banyak kesempatan untuk mendapatkan pesanan, karena

biasanya murid-murid sekolah memesan kaos/jaket/jumper yang sama untuk setiap

kelasnya. Jadi itu merupakan sebuah kesempatan yang besar, yang ada di daerah saya

ini.
EVALUASI USAHA

Item Checklist
1. Can the product or service work?

Ya, usaha ini akan berjalan

Basic Feasibility of The venture 2. Is it legal

Ya, usaha ini legal/resmi

1. What specific competitive


advantages will the product or
services offer?

Menyediakan pakaian-pakaian untuk


remaja, misalnya kaos, kemeja, jaket,
topi, sepatu,dll

2. What are the competitive


advantages of the companies
Competitive Advantages of The venture already in business?

Usaha seperti ini sudah ada, akan tetapi


jarak dari tempat yang saya rencanakan
untuk membuka usaha ini cukup jauh,
jadi konsumen tidak perlu jauh-jauh
untuk membeli pakaian

3. How are the competitor likely to


respond?
Mungkin para pesaing tidak
mengetahui keberadaan usaha saya,
karena jarak yang cukup jauh

4. How will the initial competitive


5. advantage be maintained?

Keunggulan kompetitif dari awal adalah,


memberikan harga yang murah,
dibandingkan competitor lainya
1. Who are the customer likely to
be?

Anak-anak muda

2. How much will each customer


buy and how many customers
are there?

Buyer Decisions in The Venture Cukup banyak

3. Where are these customers


located, and how willthey be
serviced?

Di sekitar saya membuka usaha ini

1. How much will be spent on


advertising and selling?
Marketing of the goods and services
Mungkin sekitar 500rb, biaya digunakan
untuk membuat pamflet/brosur yang
akan ditempel dan disebarkan di sekitar
tempat usaha, dengan cara on line juga
akan diiklankan

2. What share of market will the


company capture?

Ya, karena anak-anak muda di daerah


ini sangat banyak, dan mereka sangat
menggemari pakaian-pakaian distro ini.

3. How will prices be set? How will


they compare with the
competition’s prices?

Dengan memberikan harga yang


murah, dan kualitas yang baik

4. How important is location and


how will it be determined?

Lokasi sangatlah penting untuk


mendirikan usaha, lokasi di pinggir jalan
sangatlah strategis, karena dilewati oleh
pengendara bermotor

5. What are the sales targets? By


when should they be met?

Tagertnya adalah anak-anak muda.


1. Will the company make or buy?
Or combination of these two
Production
strategies?
Dengan cara dikombinasi, sebelum
membuat sendiri barang-barang
tersebut, saya berencana untuk
membeli barang-barang terlebih
dahulu lalu menjual kembali, dan
selanjutnya akan memproduksi sendiri
sesuai keinginan pelanggan.

2. Are sources of supplies available


at reseonable prices?

Mencari supplier yang memberikan


harga cukup murah dengan kualitas
yang baik.

3. How long will delivery take?

Mungkin dalam waktu 1 minggu, karena


pengambilan barang berada di daerah
Bandung

4. How will quality be control?

Kualitas menjadi yang nomor 2 setelah


harga, karena saya menginginkan harga
yang murah dengan kualitas yang baik

5. Do any special problem with


plant setup, insurance? How will
they be resolved?

Saya tidak menggunakan asururansi


6. How will waste and scrap be
controlled?

Limbah produksi akan dibuang ke


tempat sampah, dan limbah yang
mengandung bahan kimia, akan
dimusnahkan dengan cara dibakar
1. How will competence in each
ares of the business be ensured?

Ya, karena didaerah tempat saya


membuka usaha, belum ada usaha
seperti ini

2. Who will have to be hire? By


when? How will they be found
and recruited?

Merekrut teman sendiri, karena sudah


percaya, dari pada melakukan
Staffing Decisions in The Venture
rekrutmen, terkadang kita tidak tahu
seluk beluknya

3. Will a banker, lawyer, accountant


or ather advisor be needed?

Tidak

4. How will replacements be


obtained if key people leave?

Mencari orang yang ahli lebih dari 1,


jadi, apabila ada yang mengundurkan
diri, tidak harus tergesa-gesa untuk
mencari penggantinya.
1. What records will needed?

Ya, catatan itu perlu dilakuakn untuk


mengetahui bagaimana usaha ini
berjalan, apakan ada kemajuan, atau
tetap tetap saja

Control of the Venture

2. Will any special controls be


required? What are they? Who
will be responsible for them?

Yang bertanggung jawab adalah saya


sendiri sebagai pemilik
1. How much will be needed for
development of the product or
service?

Mungkin sekitar 10 juta rupiah

2. How much needed for setting up


operations?
Financing the Venture
Sekitar 5 juta

3. How much will be needed for


working capital?

Sekitar 5 juta

4. Wher will the money come


from?What if more is nedded?

Dengan cara meminjam orang tua atau


menabung sendiri, saya tidak mau
menanggung resiko apabila saya harus
meminjam dari bank.

5. When and how will investors get


their money back?

Apabila saya meminjam uang dari


orang tua, saya akan mengembalikan
dengan cara menyicilnya.

Analisis Kasus

Dari contoh kasus diatas, evaluasi usaha “distro pakaian” yang dilakukan sudah sesuai
dengan tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha dengan telah menganalisa aspek pasar,
analisa aspek teknis dan analisis aspek finansial karena pada dasarnya, analisis
dilakukuan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan,.Dari kasus tersebut
diperlukan evaluasi secara rutin/berkala karena sangat baik manfaatnya, karena dengan
adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi
dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.

Kesimpulan

Melakukan evaluasi usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan

berkesinambungan. Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang
mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan

tindakan mencegah dari kegagalan usaha.

Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,

banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai

bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap

orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat

persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Evaluasi

adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana

mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek dengan

perencanaan strategis yang disepakati.


4 Evaluasi Bisnis yang Wajib Dilakukan Agar Bisnis Berkembang

1. Apakah Produk Anda Memiliki Nilai Jual?

Kebanyakan orang ingin memberikan sesuatu yang unik dan mengubah permainan,
tapi jangan terlalu khawatir saat menemukan perusahaan lain yang menawarkan
produk atau layanan serupa. Fokus untuk menciptakan nilai jual yang unik dan fitur
yang tidak dimiliki pesaing. Dengan menawarkan lebih banyak manfaat, orang akan
cenderung tertarik pada produk atau layanan Anda.

Lakukan evaluasi apakah produk atau jasa yang Anda tawarkan saat ini memiliki nilai
jual yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda? Jika Anda belum memilikinya, cobalah
untuk membuatnya dan tonjolkan itu kepada calon konsumen.

2. Apakah Ada Permintaan yang Cukup dari Pasar?

Betapapun menakjubkan produk atau layanan Anda, penawaran Anda akan gagal jika
tidak ada pembeli. Tidak ada permintaan berarti tidak ada keuntungan. Bagaimana
cara Anda menciptakan pasar untuk produk atau jasa yang dijual? Masih terkait
dengan poin pertama, produk atau layanan Anda perlu memiliki sentuhan Anda
sendiri untuk membuatnya dapat dikenal oleh publik. Lebih dari itu, jika Anda bisa
memenuhi kebutuhan yang ada atau membuat konsumen lebih nyaman dengan
menggunakan produk Anda, maka permintaan akan tercipta. Dengan terciptanya
permintaan, maka Anda telah berhasil membuat pasar sendiri. Kesimpulannya dalam
hal ini berarti setelah Anda menentukan nilai jual, ciptakan kebutuhan di masyarakat
dan muncul sebagai penyedia solusi di lapangan. Contoh: Di saat trend penggunaan
e-toll di seluruh gardu toll, para penyedia tong toll mulai bermunculan dengan
menyediakan solusi untuk membantu para pengguna toll yang kesulitan saat
membayar toll. Solusi ini tentunya tidak muncul begitu saja, karena tren tong toll
mulai besar di saat para netizen melihat “meme” yang dimunculkan di akun salah
satu influencer media sosial. Terbukti kan bahwa solusi ini muncul dari tren hingga
menciptakan kebutuhan?
3. Riset Pasar adalah Sebuah Keharusan

Tentukan kepada siapa Anda akan menjual produk. Berfokus pada target demografis
yang jelas sangat membantu dalam pengembangan bisnis.Maka dari itu, sudahkah
Anda mengetahui dengan jelas siapa target konsumen Anda? Dengan
mengetahuinya secara jelas, pemasaran dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Contoh: apabila target konsumen adalah generasi milenial dan generasi Z, maka
Anda dapat memilih untuk melakukan pemasaran melalui iklan di media sosial. Hal ini
pastinya akan lebih efektif dibandingkan Anda beriklan di majalah, koran atau media
lain.

4. Waktunya Eksekusi!
Beberapa orang memiliki masalah yang berlawanan: mereka merasa nyaman memikirkan,
meneliti dan menyusun rencana yang bagus tapi menjadi takut ketika saatnya untuk
menjalankan gagasan mereka.

Kecemasan itu biasa terjadi dan menunjukkan seberapa besar arti bisnis bagi Anda.
Tetapi jika Anda yakin dengan ide bisnis, konsep produk, dan lain-lain dan telah
melakukan penelitian yang berkualitas, mengapa membiarkan rasa takut
menghalangi Anda?Jalankan setiap inovasi yang ingin dilakukan. Jangan pernah takut
untuk terus melakukan perubahan jika Anda telah secara matang mempersiapkannya.

Nah, itulah 4 komponen evaluasi usaha untuk memastikan apakah yang dijalankan
sudah sesuai dengan arah tujuan, atau hanya sekedar berjalan tanpa arah yang jelas.
Pastikan Anda memiliki arahan, tujuan, dan inovasi yang terencana dalam praktiknya.

Anda mungkin juga menyukai