Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendahuluan
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis.
Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang
telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa
produksi.
Melakukan evaluasi usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran
dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang
bisnis.
Evaluasi usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan
evaluasi usaha, yaitu: Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana
yang dimilikinya, Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek
tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas
pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
A. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk
mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:
B. Peramalan Permintaan
1. Metode Kuantitatif
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata
dan metoda eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-
metode yang digunakan yaitumetode eksploratori dan metode normatif.
Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu
untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula darikondisi ideal dan
melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam
pemilihan jenis teknologi, antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai
dengan keinginan pasar atau konsumen.
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui
posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah
usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan
membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan setelahnya
(biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri,
misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah
menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai
bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang
baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda
melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat,
apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda
karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari
peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah
ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda
melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-
hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara
lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain
sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi
secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang
untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah
yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya
dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini
sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan
pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan
adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa
ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.
Ini adalah tahap pertama, dimana Anda dapat mengetahui maju mundurnya usaha
Anda dan mengukur kinerja usaha Anda melalui evaluasi keuangan.
Apakah produk Anda sudah sesuai dengan kebutuhan pasar? Indikator kegiatan usaha
yang sehat atau berhasil biasanya ditandai dengan tepatnya pemilihan terhadap
kebutuhan atau selera, biaya, kenyamanan, dan komunikasi dengan konsumen, serta
pemilihan SDM yang tepat.
Bagaimana hasil dari sasaran jangka pendeknya? Apakah ada pencapaian keuntungan
dan pertumbuhan seperti yang diharapkan? Bagaimana pangsa pasarnya? Apakah
memenuhi target?
Apakah Anda stress, atau hilang semangat? Apakah Anda kehilangan visi serta energi
yang pernah Anda miliki pada saat pertama kali membuka usaha? Lakukan Evaluasi
Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin
evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan
usaha.
Agar Anda dapat lebih terarah, dibawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk
mengelola usaha secara sehat, yaitu:
1. Penetapan strategi dan arah usaha Anda dengan Kemampuan membuat perkiraan dan
perencanaan usaha dengan arah yang benar Kemampuan menilai situasi dan
lingkungan usaha Anda yang sekarang.
2. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan Anda dengan perencanaan SDM yang
terencana. Mampu meninjau ulang kembali pendistribusian pembagian kerja dan arus
kerja yang benar
3. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola usaha dengan Mampu mendidik dan
melatih tim/karyawan Anda,Memberi motivasi dan arah sasaran yang
sama,Kemampuan memperbaiki kinerja yang buruk,Memelihara semangat yang tinggi
pada tim/karyawan dalam situasi apapun juga.
Contoh Kasus
Evaluasi Usaha "Distro Pakaian" dari blog Jaya Ramadaey Bangsa
http://allaboutjayabangsa.blogspot.co.id/2013/04/contoh-evaluasi-usaha-distro-pakaian.html
DESKRIPSI USAHA
menjual barang-barang seperti kaos, kemeja, sepatu, topi, boxer, jumper, jaket, kaos
dengan harga yang murah, tetapi dengan kualitas yang lumayan baik. Hal tersebut
dikarenakan saya ingin membuka usaha distro tersebut di daerah saya, daerah Getasan,
karena, di daerah ini belum ada usaha seperti ini, minimnya pengusaha yang membuka
usaha seperti ini, membuat saya ingin mengambil sebuah kesempatan yang terbuka luas
tersebut. di daerah ini, banyak sekali anak-anak remaja yang menggemari pakaian distro
seperti diatas, dan dapat dikatakan jika mayoritas penduduk di daerah sini adalah kelas
menengah ke bawah, jadi saya berfikir untuk menjual produk-produk saya dengan harga
yang relative murah, akan tetapi tidak mengesampingkan model/trend masa kini agar
tidak ketinggalan jaman. Selain menjual produk dan memproduksi sendiri, saya juga
disekitar tempat ini, jadi banyak kesempatan untuk mendapatkan pesanan, karena
kelasnya. Jadi itu merupakan sebuah kesempatan yang besar, yang ada di daerah saya
ini.
EVALUASI USAHA
Item Checklist
1. Can the product or service work?
Anak-anak muda
Tidak
Sekitar 5 juta
Analisis Kasus
Dari contoh kasus diatas, evaluasi usaha “distro pakaian” yang dilakukan sudah sesuai
dengan tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha dengan telah menganalisa aspek pasar,
analisa aspek teknis dan analisis aspek finansial karena pada dasarnya, analisis
dilakukuan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar luas pasar, pertumbuhan
permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan,.Dari kasus tersebut
diperlukan evaluasi secara rutin/berkala karena sangat baik manfaatnya, karena dengan
adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi
dan peluang untuk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
Kesimpulan
Melakukan evaluasi usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan
berkesinambungan. Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang
mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik,
banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai
bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap
orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat
persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Evaluasi
adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana
Kebanyakan orang ingin memberikan sesuatu yang unik dan mengubah permainan,
tapi jangan terlalu khawatir saat menemukan perusahaan lain yang menawarkan
produk atau layanan serupa. Fokus untuk menciptakan nilai jual yang unik dan fitur
yang tidak dimiliki pesaing. Dengan menawarkan lebih banyak manfaat, orang akan
cenderung tertarik pada produk atau layanan Anda.
Lakukan evaluasi apakah produk atau jasa yang Anda tawarkan saat ini memiliki nilai
jual yang tidak dimiliki oleh pesaing Anda? Jika Anda belum memilikinya, cobalah
untuk membuatnya dan tonjolkan itu kepada calon konsumen.
Betapapun menakjubkan produk atau layanan Anda, penawaran Anda akan gagal jika
tidak ada pembeli. Tidak ada permintaan berarti tidak ada keuntungan. Bagaimana
cara Anda menciptakan pasar untuk produk atau jasa yang dijual? Masih terkait
dengan poin pertama, produk atau layanan Anda perlu memiliki sentuhan Anda
sendiri untuk membuatnya dapat dikenal oleh publik. Lebih dari itu, jika Anda bisa
memenuhi kebutuhan yang ada atau membuat konsumen lebih nyaman dengan
menggunakan produk Anda, maka permintaan akan tercipta. Dengan terciptanya
permintaan, maka Anda telah berhasil membuat pasar sendiri. Kesimpulannya dalam
hal ini berarti setelah Anda menentukan nilai jual, ciptakan kebutuhan di masyarakat
dan muncul sebagai penyedia solusi di lapangan. Contoh: Di saat trend penggunaan
e-toll di seluruh gardu toll, para penyedia tong toll mulai bermunculan dengan
menyediakan solusi untuk membantu para pengguna toll yang kesulitan saat
membayar toll. Solusi ini tentunya tidak muncul begitu saja, karena tren tong toll
mulai besar di saat para netizen melihat “meme” yang dimunculkan di akun salah
satu influencer media sosial. Terbukti kan bahwa solusi ini muncul dari tren hingga
menciptakan kebutuhan?
3. Riset Pasar adalah Sebuah Keharusan
Tentukan kepada siapa Anda akan menjual produk. Berfokus pada target demografis
yang jelas sangat membantu dalam pengembangan bisnis.Maka dari itu, sudahkah
Anda mengetahui dengan jelas siapa target konsumen Anda? Dengan
mengetahuinya secara jelas, pemasaran dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Contoh: apabila target konsumen adalah generasi milenial dan generasi Z, maka
Anda dapat memilih untuk melakukan pemasaran melalui iklan di media sosial. Hal ini
pastinya akan lebih efektif dibandingkan Anda beriklan di majalah, koran atau media
lain.
4. Waktunya Eksekusi!
Beberapa orang memiliki masalah yang berlawanan: mereka merasa nyaman memikirkan,
meneliti dan menyusun rencana yang bagus tapi menjadi takut ketika saatnya untuk
menjalankan gagasan mereka.
Kecemasan itu biasa terjadi dan menunjukkan seberapa besar arti bisnis bagi Anda.
Tetapi jika Anda yakin dengan ide bisnis, konsep produk, dan lain-lain dan telah
melakukan penelitian yang berkualitas, mengapa membiarkan rasa takut
menghalangi Anda?Jalankan setiap inovasi yang ingin dilakukan. Jangan pernah takut
untuk terus melakukan perubahan jika Anda telah secara matang mempersiapkannya.
Nah, itulah 4 komponen evaluasi usaha untuk memastikan apakah yang dijalankan
sudah sesuai dengan arah tujuan, atau hanya sekedar berjalan tanpa arah yang jelas.
Pastikan Anda memiliki arahan, tujuan, dan inovasi yang terencana dalam praktiknya.