Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TURBIN GAS GENERATOR

Nama : Syarifah Nabila Rizkina


NIM : 1824301007
Kelas : 2B/TRKI
Tanggal : 24 Juni 2020

TURBIN GAS GENERATOR

I. Turbin Gas Generator


Turbin gas adalah sebuah mesin panas pembakaran dalam, proses kerjanya s e p e r t i
m o t o r b a k a r y a i t u u d a r a a t m o s f e r d i h i s a p m a s u k k o m p r e s o r d a n dikompresi,
kemudian udara mampat masuk ruangbakar dan dipakai untuk proses pembakaran, sehingga
diperoleh suatu energi panas yang besar. Energi panas tersebut diekspansikan pada turbin dan
menghasilkan energi mekanik pada poros. Sisa gas pembakaran yang ke luar turbin menjadi
energi dorong (turbin gas pesawat terbang). Jadi jelas bahwa turbin gas adalah mesin yang dapat
mengubah energi panas menjadi energi mekanik atau dorong. Persamaan turbin gas
dengan motor bakar adalah pada proses pembakarannya yang terjadi didalam mesin itu sendiri.
Disamping itu proses kerjanya adalah sama yaitu: hisap, kompresi, pembakaran,ekspansi
dan buang. Perbedaannya adalah terletak pada konstruksinya. Motor bakar kebanyakan bekerja
gerak bolak-balik (reciprocating) sedangkan turbin gas adalah mesin rotasi, proses kerja
motor bakar bertahap (intermiten), untuk turbin gas adalah kontinyu dan gas buang pada motor
bakar tidak pernah dipakai untuk gaya dorong.

1.1 Prinsip Kerja Turbin Gas Generator


Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,sehingga temperatur udara
juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang
bakar dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan
bakar. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah
melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).
Gambar 1. Air Flow Turbin Gas

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas
adalahsebagai berikut:
1.Pemampatan(compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2.Pembakaran(combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang
bakar dengan udara kemudian di bakar.
3.Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke
luar melalui nozel (nozzle).
4.Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-kerugian
yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin gas dan berakibat pada
menurunnya performa turbin gas itu sendiri. Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga
komponen sistem turbin gas.

Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:


• Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan(pressure losses)
di ruang bakar.
• Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan terjadinya
gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
• Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan komposisi kimia dari
fluida kerja.
• Adanya mechanical loss, dsb.

1.2 Klasifikasi Turbin Gas Generator


Berdasarkan konstruksi poros, turbin gas diklasifikasikan dalam dua jenis,yaitu :
▪ Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)
Turbin jenis ini digunakan untuk menggerakkan generator listrik yang menghasilkan
energi listrik untuk keperluan proses di industri.

Gambar 2. Turbin Gas Poros Tunggal (Single Shaft)

▪ Turbin Gas Poros Ganda (Double Shaft)


Turbin jenis ini merupakan turbin gas yang terdiri dari turbin bertekanan tinggi dan turbin
bertekanan rendah, dimana turbin gas ini digunakan untuk menggerakkan beban yang berubah
seperti kompresor pada unit proses.

Berdasarkan aplikasi dari turbin gas, diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu:
Industrial heavy-duty gas turbine
• Daya keluaran yang besar.
• Berumur panjang.
• Memiliki efisiensi paling tinggi dibanding tipe turbin gas lain.
• Tidak berisik dibandingkan dengan Aircraft-derivative gas turbine.

Aircraft-derivative gas turbine


• Paling banyak digunakan pada Power Plant.
• Biaya instalasi yang relative murah.
• Peralatan start-up membutuhkan daya yang kecil.
• Proses start-up dan shut-down dapat dilakukan dengan cepat.
• Dapat meng-handle fluktuasi perubahan beban.
Berdasarkan kapasitas, turbin gas diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu :
Medium-range gas turbine
• Kapasitas berkisar antara 5000 –15000 hp (3,7–11,2 MW).
• Memiliki efisiensi yang cukup tinggi.
• Pada kompresor terdapat 10 –16 tingkat sudu, dengan rasio tekanan
sekitar 5–11.
• Biasanya menggunakan regenerator untuk meninggkatkan efisiensi.

Small gas turbine


• Kapasitas dibawah 500 hp (3,7 MW).
• Biasanya menggunakan kompresor sentrifugal.
• Memiliki efisiensi sekitar 20 %, karena :
• Efisiensi kompresor sentrifugal yang digunakan memiliki efisiensi lebih rendah
disbanding kompresor aksial.
• Temperatur masuk pada turbin diusahakan tidak melebihi1700°F (927° C).

1.3 Komponen Utama Turbin Gas Generator


Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet section,
compressor section, combustion section, turbine section,dan exhaust section. Sedangkan
komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment,lube-oil system, cooling system, dan
beberapa komponen pendukung lainnya.
Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbin gas :

A. Air Inlet Section


Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara sebelum masuk
ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:

▪ Air Inlet Housing


Merupakan tempat udara masuk dimanadidalamnya terdapat peralatanpembersih
udara.
▪ Inertia Separator
Berfungsi untuk membersihkan debu-debuatau partikel yang terbawa bersama udara
masuk.
▪ Pre-Filter
Merupakan penyaringan udara awal yang dipasang pada inlet house.
▪ Main Filter
Merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam inlet house, udara yang
telah melewati penyaring ini masuk ke dalam kompresor aksial.
▪ Inlet Bellmouth
Berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat memasuki ruang kompresor.
▪ Inlet Guide Vane,
Merupakan blade yang berfungsi sebagai pengatur jumlah udara yang masuk agar sesuai
dengan yang diperlukan.

B. Compressor Section
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi untuk
mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga
pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat
menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial flow compressor terdiri dari dua bagian
yaitu:

▪ Compressor Rotor Assembly.


Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor ini
memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17
kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi. Bagian ini tersusun dari
wheels,stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris disekeliling sumbu
rotor.

▪ Compressor Stator.
Merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri dari:
➢ Inlet Casing
Merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk ke inlet bell mouth dan
selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
➢ Forward Compressor Casing
Bagian casing yangdidalamnya terdapat empat stage kompresor blade.
➢ Aft Casing
Bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade tingkat 5-10.
➢ Discharge Casing,
Merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara yang telah
dikompresi.

C . Combustion Section
Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida kerja yang
berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhutinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas
yang diubah menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke
transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari keseluruhan sistem adalah
untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-
komponen berikut yang jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Gambar 3. Combustor pada Turbin Gas

Komponen-komponen itu adalah :


a.Combustion Chamber
Berfungsi sebagai tempat terjadinya pencampuran antara udara yang telah dikompresi
dengan bahan bakar yang masuk.
b.Combustion Liners
Terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
pembakaran.
c. Fuel Nozzle
Berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liner.
d. Ignitors (Spark Plug)
Berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam combustion chamber sehingga
campuran bahan bakar dan udara dapat terbakar.
e. Transition Fieces
Berfungsi untuk mengarahkan dan membentuk aliran gas panas agar sesuai dengan
ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin gas.
f. Cross Fire Tubes
Berfungsi untuk meratakan nyala api padasemua combustion chamber.
g. Flame Detector
Merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses pembakaran terjadi.

D. Turbin Section
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak compresor aksial dan perlengkapan lainnya.
Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya sendiri,
dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section
adalah sebagai berikut :
a. Turbin Rotor Case

b. First Stage Nozzle


Yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage turbine wheel.

c. First Stage Turbine Wheel


Berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik dari aliran udara yang berkecepatan
tinggi menjadi energi mekanik berupa putaran rotor.

d. Second Stage Nozzle dan Diafragma


Berfungsi untuk mengatur aliran gas panas ke second stage turbine wheel, sedangkan
diafragma berfungsi untuk memisahkan kedua turbin wheel.

e. Second Stage Turbine


Berfungsi untuk memanfaatkan energikinetik yang masih cukup besar dari first stage
turbine untuk menghasilkan kecepatan putar rotor yang lebih besar.

E . Exhaust Section
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari beberapa
bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2) Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui
exhaust diffuser pada exhaust frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian
didifusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir
gas panas sisa tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip. Pada exhaust
area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur kontrol dan 6 buah
untuk temperatur trip.

Komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai berikut:


▪ 1 . Starting Equipment
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis- jenis starting
equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada u m u m n y a a d a l a h :
➢ Diesel Engine, (PG–9001A/B).
➢ Induction Motor, (PG-9001C/H dan KGT 4X01, 4X02 dan
➢ Gas Expansion Turbine (Starting Turbine).

▪ 2 . Coupling dan Accessory Gear


Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke poros
yang akan digerakkan. Ada tiga jenis coupling yang digunakan, yaitu:
➢ Jaw Cluth, menghubungkan starting turbine dengan accessory gear dan HP turbin
rotor.
➢ Accessory Gear Coupling menghubungkan accesory gear dengan HP
turbin rotor.
➢ Load Coupling, menghubungkan LP turbin rotor dengan kompressor beban.

▪ 3 . Fuel System
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengantekanan sekitar 15
kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan
partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi
dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairanyang masih terdapat
pada fuel gas.

▪ 4 . Lube Oil System


Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada setiap
komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian utama turbin gas dan
trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya. Lube oil system terdiri dari:
➢ Oil Tank(Lube Oil Reservoir).
➢ Oil Quantity.
➢ Pompa.
➢ Filter System.
➢ Valving System.
➢ Piping System
➢ Instrumen
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai lube oil guna
keperluan lubrikasi, yaitu:
• M a i n L u b e O i l P u m p , m e r u p a k a n p o m p a u t a m a y a n g digerakkan oleh
HP shaft pada gear box yang mengatur tekanan discharge lube oil.
• Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh tenaga
listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
• Emergency Lube Oil Pump, merupakan pompa yang beroperasi jika kedua pompa
diatas tidak mampu menyediakan lube oil.

▪ 5 . Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara.Udara dipakai
untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing. Komponen-komponen
utama dari cooling system adalah:
➢ Off base Water Cooling Unit.
➢ Lube Oil Cooler.
➢ Main Cooling Water Pump.
➢ Temperatur Regulation Valve.
➢ Auxilary Water Pump.
➢ Low Cooling Water Pressure Swich.
1.4 Bahan Bakar Turbin Gas Generator
Bahan bakar untuk turbin gas harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum digunakan
pada proses pembakaran. Persyaratan tersebut yaitu bahan bakar mempunyai kadar abu yang
tidak tinggi. Dengan alasan,bahan bakar yang mempunyai kadar abu yang tinggi, pada
proses pembakaran dihasilkan gas pembakaran yang mengandung banyak partikel abu yang
keras dan korosif. Gas pembakaran dengan karakteristik tersebut, akan mengenai dan merusak
sudu-sudu turbin pada waktu proses ekspansi pada temperatur tinggi. D e n g a n p e r s y a r a t a n
t e r s e b u t , b a h a n b a k a r y a n g m e m e n u h i p e r s y a r a t a n adalah bahan bakar cair dan
gas. Bahan bakar cair dan gas cenderung mempunyai kadah jika dibandingkan dengan
bahan bakar padat, sehingga lebih aman digunakan sebagai bahan bakar turbin gas. Bahan
bakar yang digunakan turbin gas pesawat terbang, persyaratan yang harus dipenuhi adalah lebih
ketat, hal ini karena menyangkut faktor keamanan dan keberhasilan selama turbin gas
beroperasi.

1.5 Proses Pembakaran Turbin Gas Generator


Pada gambar, dapat dilihat dari konstruksi komponen ruang bakar, apabila
digambarkan ulang dengan proses pembakaran adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Ruang Bakar dan Proses Pembakaran Turbin Gas

Proses pembakaran dari turbin gas adalah mirip dengan pembakaran mesin diesel, yaitu
proses pembakarannya pada tekanan konstan. Prosesnya adalah sebagai berikut, udara mampat
dari kompresor masuk ruang bakar, udara terbagi menjadi dua, yaitu udara primer yang masuk
saluran primer, berada satu tempat dengan nosel, dan udara mampat sekunder yang lewat
selubung luar ruang bakar. Udara primer masuk ruang bakar melewati swirler, sehingga
alirannya berputar. Bahan bakar kemudian disemprotkan dari nosel ke zona primer,setelah
keduanya bertemu, terjadi pencampuran. Aliran udara primer yang berputar akan membantu
proses pencampuran, hal ini menyebabkan campuran lebih homogen, pembakaran lebih
sempurna. Udara sekunder yang masuk melalui lubang-lubang pada selubung luar ruang bakar
akan membantu proses pembakaran pada zona sekunder. Jadi, zona sekunder akan
menyempurnakan pembakaran dari zona primer.
Disamping untuk membantu proses pembakaran pada zona sekunder,udara sekunder juga
membantu pendinginan ruang bakar. Ruang bakar harus didinginkan, karena dari proses
pembakaran dihasilkan temperatur yang tinggi yang merusak material ruang bakar. Maka,
dengan cara pendinginan udara sekunder, temperatur ruang bakar menjadi terkontrol dan tidak
melebihi dari yang diijinkan. Pada gambar di atas, terlihat zona terakhir adalah zona
pencampuran (dillute zone), adalah zona pencampuran gas pembakaran bertemperatur tinggi
dengan sebagian udara sekunder. Fungsi dari udara pada sekunder pada zona itu adalah
mendinginkan gas pembakaran yang bertemperatur tinggi menjadi temperatur yang aman apabila
mengenai sudu-sudu turbin ketika gas pembakaran berekspansi. Disamping itu, udara sekunder
juga akan menambah massa dari gas pembakaran sebelum masuk turbin, dengan massa
yang lebih besarenergi potensial gas pembakaran juga bertambah.
Proses pembakaran pada turbin gas memerlukan udara yang berlebih, biasanya sampai
30% dari kondisi normal untuk proses pembakaran dengan jumlah bahan bakar tertentu. Kondisi
ini akan berkebalikan, apabila udara pembakaran terlalu berlimpah (lebih 30%), udara justru
akan mendinginkan proses pembakaran dan mati, karena panas banyak terbuang ke luar melalui
gas bekas yang bercampur udara dingin sekunder. Dengan pemikiran yang sama, apabila jumlah
udara kurang dari normal, yaitu terjadi overheating, material ruang bakar dan sudu-sudu turbin
bekerja melampaui kekuatannya dan ruang bakar dapat pecah, hal ini berarti turbin gas berhenti
bekerja atau proses pembakaran terhenti.

1.6 Aplikasi Turbin Gas Generator


Salah satu contoh aplikasi turbin gas yang di gunakan adalah Pembangkit Listrik Tenaga
Gas (PLTG).

Gambar 5. Prinsip Kerja Unit Pembangkit Turbin Gas

Gambar menunjukkan prinsip kerja PLTG.Udara masuk ke kompresor untuk dinaikkan


tekanannya, kemudian udara tersebut dialirkan ke ruang bakar. Dalam ruang bakar, udara
bertekanan ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila digunakan bahan bakar
gas (BBG), maka gas dapat langsungdicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila
digunakan bahan bakar minyak (BBM), maka BBM ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu
kemudian baru dicampur dengan udara untuk dibakar. Teknik mencampur bahan bakar dengan
udara dalam ruang bakar sangat mempengaruhi efisiensi pembakaran. Pembakaran bahan bakar
dalam ruang bakar menghasilkan gas bersuhu tinggi. Gas hasil pembakaran ini kemudian
dialirkan menuju turbin untuk disemprotkan kepada sudu-sudu turbin sehingga energi (enthalpy)
gas ini dikonversikan menjadi energi mekanik dalam turbin penggerak generator (dan kompresor
udara) dan akhirnya generator menghasilkan tenaga listrik.

Anda mungkin juga menyukai