Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS JURNAL METODE PICO

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas II

Oleh:

MILANIA DEWI
( 108117013 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH

CILACAP

2020

HUBUNGAN ANTARA PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL


DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA
DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS CENRANA KABUPATEN BONE

BAB I
ANALISIS JURNAL

A. Judul Penelitian
“Hubungan Antara Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Dengan Tingkat
Kecemasan Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Cenrana Kabupaten
Bone”
B. Peneliti
Safri Hidayat dan Arni A.R
C. Ringkasan Jurnal
Penuan adalah proses alami yang terjadi dan tidak dapat dihindari,
berjalan secara terus-menerus, dan berkesinambungan. Selanjutnya
berpengaruh terhadap perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada
tubuh sehingga mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara
keseluruhan (Departemen kesehatan RI dalam Maryam dkk, 2008).
Seseorang mengalami kecemasan dengan tanda dan gejala seperti berikut:
cemas, khawatir, sering berfirasat buruk, takut akan pikirannya sendiri,
mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut,
takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, gangguan pola
tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya
ingat, keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
pendengaran berdenging (tinnitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya
(Hawari, 2006).
(Artikel kesehatan, 2009) menjelaskan kehilangan pasangan hidup
merupakan live event yang menjadi stressor kuat bagi lansia. Stress yang
dialami oleh seseorang akan menimbulkan kecemasan. Penyebab
kecemasan bisa disebabkan oleh kehilangan pasangan hidup. Kehilangan
pasangan hidup akan mengalami kecemasan dengan ciri-ciri kecemasan
tersebut.
Menurut Direktur Kesehatan Jiwa dalam Darmojo dan Martono
(2011), seorang lansia kehilangan pasangan hidup dalam satu tahun
terakhir, lansia tersebut dalam keadaan resiko tinggi mengalami peristiwa
fisik atau psikologik yang merugikan. Proses menghadapi, mengatasi,
serta menyesuaikan diri terhadap peristiwa kehilangan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Wilayah
Kerja Puskesmas Cenrana Kabupaten Bone, diperoleh jumlah lansia umur
( 60-64) sebanyak 451 orang. (Data Puskesmas Cenrana, 2019).
D. Tujuan Penelitian
Tujuannya diketahuinya tingkat pemenuhan kebutuhan spiritual pada
lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Cenrana Kab. Bone. Diketahuinya
tingkat kecemasan lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Cenrana Kab.
Bone. Diketahuinya hubungan antara pemenuhan kebutuhan spiritual
dengan tingkat kecemasan pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Cenrana.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Problem
Proses menua yang dialami oleh lansia menyebabkan mereka
mengalami berbagai macam perasaan sedih, cemas, kesepian, dan mudah
tersinggung. Perasaan tersebut merupakan masalah kesehatan jiwa yang
terjadi pada lansia. psikososial lansia antara lain merasa kesepian (pria
19,8%, wanita 20,8%), tanda-tanda depresi berturut-turut 4,3% dan 42%
menunjukan kelakuan atau tabiat buruk (7,3% dan 3,7%) cepat marah,
irritable (17,2% dan 7,1%).
B. Intervension
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan deskriptif
analitik dengan pendekatan Cross sectional, yaitu suatu penelitian dengan
melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan, atau
melakukan pemeriksaan status paparan dan status penyakit pada titik yang
sama. Penelitian ini umumnya dilakukan pada hubungan penyebab dan
kejadian penyakit yang relatif pendek. ( A.Aziz Alimul, 2017: 44)
Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Cenrana Kab.
Bone dilaksanakan pada bulan Mei sampai bulan Juni 2019. Populasi
dalam penelitian ini yaitu seluruh lansia yaitu sebanyak 451 orang, dengan
jumlah sampel 40 responden.
C. Comparation
1. Jurnal “Hubungan Spiritualitas Dengan Tingkat Depresi Pada
Lansia”
Pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera
Banjarbaru memiliki spiritualitas terbanyak adalah kategori tinggi
berjumlah 46 orang (92.0%). Pada lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Budi Sejahtera Banjarbaru memiliki tingkat depresi terbanyak
adalah ringan berjumlah 33 orang (66.0%). Ada hubungan spiritualitas
dengan tingkat depresi pada lansia dengan taraf signifikan 0,000 <
0,005 dengan hasil nilai korelasi -0,939 sehingga dapat disimpulkan
semakin tinggi spiritualitas yang dimiliki lansia maka semakin rendah
tingkat depresi yang dialami.
2. Jurnal “Hubungan Aktivitas Spiritual Dengan Tingkat Depresi
Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Kota
Manado”
Terdapat responden dengan kategori aktivitas spiritual tinggi pada
lansia di BPLU Senja Cerah Manado. Lansia di BPLU Senja Cerah
Manado memiliki tingkat depresi ringan. Adanya hubungan aktivitas
spiritual dengan tingkat depresi pada lansia di BPLU Senja Cerah
Manado.
D. Outcome
Dari hasil penelitian ini terbukti ada pengaruh aktivitas spiritualitas
terhadap tingkat kecemasan dan depresi pada lansia di Wilayah Kerja
Puskesmas Cenrana Kabupaten Bone dengan nilai (p) = 0,001 berarti α =
<0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan pada lansia.
Penelitian ini bisa diterapkan di pelayanan kesehatan maupun di panti-
panti werdha, pasien juga dapat meningkatkan spiritualitas di rumah secara
mandiri untuk mengyrangi kecemasan dan depresi.

DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unsart.ac.id/index.php/jkp/article/view/12875
https://ojs.ippmuniprima.org/index.php/mappadising/article/view/8
https://journalstikessuakainsan.ac.id/index.php/jksi/article/view/37

Anda mungkin juga menyukai